"Sakuraa seharusnya kau tidak usah masuk kerja di saat saat seperti ini perut mu semakin membesar aku takut kau kenapa napa kalau terus berjalan seperti itu"
"Tak apa ino aku sudah biasa seperti ini, lagi pulaa aku tidak bisa berdiam diri di rumah terus, yang ada perut ku akan keram jika hanya diam saja"
"Terserah kau lah sakura, tapi ingat jangan terlalu memaksakan diri mu, aku tidak mau kalau keponakan ku kenapa napa"
"Iyaa inoo ku sayang" ucap sakura gemas sembari memeluk ino pelan
Sakura tidak memiliki orang berharga lagi selain ino dan bayi yang ada di kandungan nya ini,sakura sendiri memilih untuk pergi meninggalkan rumah nya karena jika ke dua orang tua nya tahu jika sakura hamil di luar nikah maka sudah pasti diri nya di suruh untuk menggugurkan bayi yang ada di kandungan nya, orang tua sakura salah satu orang yang berpengaruh di Jepang, tentu saja sakura tidak ingin jika ke dua orang tua nya malu karena diri nya maka dari itu sakura memilih untuk pergi dan hidup mandiri.
Beruntung nya sakura memiliki tabungan yang lumayan banyak sehingga diri nya bisa membeli apartemen yang cukup baik untuk diri nya dan calon anak nya nanti, sebenarnya uang yang sakura simpan ialah uang yang dia siapa kan untuk melanjutkan studi nya di fakultas kedokteran, tapi karena logis nya sakura memilih untuk membeli apart saja beserta membangun sebuah cafe yang di bantu oleh ino juga.
"Saku kau tidak pernah dapat kabar dari sasuke?" ino memulai pembahasan saat diri nya sedang sibuk membuat Cofilatte kepada pembeli.
"Tidak ada"
"Sakuraa.... Aku tau kalau kau tidak sepenuh nya salah di sini dan kita juga sudah tau kalau karin benar benar telah menjebak dan membuat hubungan kalian hancur adalah tujuan nya, maka dari itu sakura kalau hati mu masih menginginkan cobalah untuk membuka nya sedikit saja untuk dia aku yakin dia pasti masih ingin bersama mu"
"Aku tau ino,jika tak bersama nya pun aku bisa menghidupkan anak ku sendiri, kau tidak usah terlalu memperhatikan ku kau fokus saja dengan kekasih mu tidak lama lagi kalian akan menikah kan"
Ino menghela nafas dia tau kalau sakura tidak ingin membahas masa lalu nya dengan sasuke,padahal diri nya tau kalau sasuke sangat mencintai sakura, kalian bertanya dari mana dia tau itu, calon suami ino ialah sai sekretaris dari sasuke, sai sering menceritakan kalau sasuke sering mengigau tentang sakura sasuke juga sangat memaksa kan diri nya untuk terus bekerja kadang diri nya tidak pulang.
22:02
"sakura apa sebaiknya mobil mu kau simpan saja dulu, biar kan aku yang mengantar mu pulang hujan nya sangat deras aku takut kau kenapa- napa di jalan"
Sakura tersenyum menatap ino, entah sudah berapa kali ino menghawatirkan nya hari ini"ino Terima kasih telah khawatir pada ku tapi sungguh aku tak apa pulang sendirian lagi pula aku membawa mobil jadi tenang saja oke"
Jangan bertanya dari mana sakura mendapat mobil tentu saja itu adalah hadiah ulang tahun dari ayah nya yang berhasil dia pertahanan kan untuk saat ini
"Baiklah tapi jika kau sudah sampai jangan lupa untuk hubungi aku, aku tak mau keponakan ku nanti kenapa-napa"
"Iyaa bibi ino" sakura tersenyum kepada ino setelah menirukan suara nya seperti anak kecil
"Dasar,, kalau begitu kau yang pulang dahulu"
"Baik lah, sampai bertemu besok pig" sakura melambaikan tangan nya dan sedikit berlari kecil ke arah mobil nya demi menghindari terkena nya air hujan yang cukup deras
Ino menatap kepergian sakura dia sebenarnya ingin mengikuti mobil sakura dari belakang jika saja sai tidak menelpon ino dan mengadu jika badan nya mengigil tentu saja membuat ino khwatir dan mengurungkan niat nya untuk mengikuti sakura.
