43. Antara Mozza dan Amora.

12.1K 1K 368
                                    

halo sayang.

Absen hadir dulu yakk!

btw, kalau vt azzamozza lewat fyp mu tolong salin link ya!😍💝

Happy Reading 🫶🏻

•••

Entah dari mana asalnya, gadis itu berhasil di temukan oleh anak Aodra Omorfos, dia Amora. Setelah satu bulan dia berhasil bersembunyi, ternyata anak Aodra Omorfos lebih pandai dari yang ia kira, keempatnya dengan bantuan Sandrina, dapat menemukan gadis jahat itu. Sandrina kembali menjadi ketua Aodra Omorfos dan menjalin hubungan asmara dengan Renzo.

Soal dr. Farhan? Sandrina hanya menganggap beliau sebagai sahabat dan kakaknya. Tidak lebih. Setelah penjelasan kemarin, kini semuanya sudah saling mengerti dan tidak ada kesalahan pahaman lagi.

Kembali lagi, kini gadis dengan pikiran jahat itu tertahan di suatu ruangan yang lusuh, sepertinya ia berada di rumah kosong. Banyak debu di sekitar, serangga-serangga seperti kecoa.

Amora mencoba melepas tali yang mengikat tangannya. Ia melihat ke semua arah, dia tersenyum, ada paku tajam di ujung meja itu. Sepertinya anak Aodra Omorfos tidak menyadari itu.

Dia mencoba menggeser kan kursi dengan duduknya. Selangkah demi selangkah, dan akhirnya terbebas, melepas paksa lakban yang merekat di mulutnya. "Awhh," rintihnya kesakitan saat lakban itu terlepas.

Amora tersenyum, dia segera mencari cara untuk melihat di mana celah gadis itu dapat melarikan diri.

•••

Setelah keluar, yang ada di pikirannya saat ini adalah Mozza. Target yang harus ia musnahkan setelah Cindy. Karena Cindy, rencananya berhenti di tengah-tengah, membuat dia. harus kabur dan menenangkan keadaan dahulu. Karena Mozza, dia tidak bisa memiliki Azzam.

Amora berjalan dengan menyembunyikan pisau yang ada di saku bajunya. Tapi sebelum itu dia harus memakai gamis muslimah dahulu dan berpura-pura menjadi Amira, agar Mozza tidak curiga.

Ia akan mencoba mengajak Mozza berjalan-jalan di sekitar rawa nanti.

•••

D

i dalam rumah, kini kedua pasutri tengah memasak cookies rasa pisang bersama. Cookies kesukaan Mozza dan bahan tambahannya pisang. Suaminya, sangat menyukai makanan dan minuman yang berbau pisang. Tapi tidak dengan buah pisang, lelaki itu malah tidak menyukainya. Sungguh aneh, Mozza juga dibuat bingung oleh selera sang pemuda.

"Udah jadi belum sayang?"

"Belum, tunggu sebentar lagi ya.."

Azzam mengangguk. Dia menyuruh Mozza untuk menghampirinya, lelaki itu memeluk istrinya. Menjadikan bahu sang istri sebagai tumpuan kepalanya.

"Sayang.."

"Kenapa Azzam?"

"Ceritain kisah Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Az-Zahra dong," pintanya pelan.

Mozza mengelus punggung sang suami. "Tumben?"

"Mau denger suara kamu, feeling aku gak enak soalnya."

Mozza mengangguk. "Berdo'a ke Allah ya, ayo tiduran dulu di sofa, aku ceritain nanti."

Azzam menjadikan paha Mozza sebagai bantalan, gadis itu, eh wanita, iya Mozza sudah menjadi wanita. Tangan lembutnya mengelusi surai hitam milik Azzam.

Mozza mulai menceritakan dari Ali yang sudah menyukai Fatimah sejak lama, kecantikan putri Rasulullah ini tak hanya jasmaninya saja, kecantikan hatinya melintasi batas hingga langit ketujuh. Kendalanya adalah perasaan rendah dirinya, apakah mampu ia membahagiakan putri Rasulullah dengan keadaannya yang serba terbatas. Demikian kira-kira perasaan yang ada pada Ali saat itu.

AZZAMOZZA [terbit]Where stories live. Discover now