gajah mada 3 by helmex 085645891654

Mulai dari awal
                                    

bahu-membahu membendung sungai itu, seperti dulu pernah dilakukan

oleh Prabu Erlangga.

Air memang masih mengalir di Kali Brantas, tetapi hanya sedikit dan

dangkal. Sia-sia dan sayang karena air itu terbuang ke laut. Andai saja air

itu bisa dinaikkan untuk dimanfaatkan membasahi sawah maka tanaman

yang meranggas akan menghijau kembali. Sawah-sawah akan kembali

menghampar bak permadani dan penderitaan karena kemarau panjang

bisa sedikit dikurangi. Setidaknya, berbagai tanaman akan terbebas dari

sesak napas yang membelit.

Kemarau tak hanya meranggas di kampung-kampung pedukuhan,

di sawah-sawah, dan pekarangan, bahkan hutan demikian kering.

Penghuni hutan bingung, tidak tahu bagaimana menyikapi keadaan

yang luar biasa itu. Menjangan yang butuh air, tak tahu ke mana bisa

mendapatkan air untuk minum. Rasa haus memancing menjangan

mendekati belumbang yang masih bersisa, tetapi belumbang itu

menyembunyikan bencana.

Belumbang yang airnya mulai surut yang selalu dikunjunginya

menyembunyikan bahaya karena di sana, harimau yang menunggu

Hamukti Palapa 3

bersembunyi di balik semak siap menerkam jika menjangan itu berada dalam

keadaan lena.

Dalam pada itu, nun jauh tinggi di langit, helang mider anambayang

saha tangis kapanasan amalar dres ing jawuh.2 Ke arah mana pun sejauh

mata memandang, langit yang bersih justru menggelisahkan hatinya. Jika

burung kalangkyang3 bisa demikian menderita, lalu bagaimana dengan

burung cataka,4 yang untuk mengobati rasa hausnya hanya dengan

mendambakan tetes-tetes air hujan karena jika turun ke belumbang,

ia diusir oleh burung-burung kecil yang bersikap galak dan amat tidak

bersahabat pada dirinya.

Tak hanya manusia yang berebut air. Karena rupanya duka para

syena5 masih belum seberapa dibanding duka burung cucur6 dan tadah asih.7

Bagi pasangan ini, kesedihan karena belum juga turun hujan masih harus

ditambah dengan rembulan yang menyusut. Masih harus menunggu lama

untuk datangnya purnama sebagai penghibur gundah hati. Cucur tadah

asih swaranya kawelas harep anangis i pangiwang ing wulan.8

Kesulitan pun menggeliat membelit kaki siapa saja. Antara ternak

dan manusia saling berbagi untuk minum, bukan untuk mandi. Bahan

makanan jauh berkurang, menjadi penyebab harga membubung. Maka

beras menjadi jenis makanan yang mewah. Orang lebih suka menjual

beras yang dimiliki untuk mendapatkan jagung yang lebih berlimpah

atau gaplek yang lebih mengenyangkan perut, setidaknya untuk bertahan

sampai musim hujan tiba.

2 Helang mider anambayang saha tangis kapanasan amalar dres ing jawuh, Jawa Kuno, burung helang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2009 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

gajah mada 3 by helmex 085645891654Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang