bahu-membahu membendung sungai itu, seperti dulu pernah dilakukan
oleh Prabu Erlangga.
Air memang masih mengalir di Kali Brantas, tetapi hanya sedikit dan
dangkal. Sia-sia dan sayang karena air itu terbuang ke laut. Andai saja air
itu bisa dinaikkan untuk dimanfaatkan membasahi sawah maka tanaman
yang meranggas akan menghijau kembali. Sawah-sawah akan kembali
menghampar bak permadani dan penderitaan karena kemarau panjang
bisa sedikit dikurangi. Setidaknya, berbagai tanaman akan terbebas dari
sesak napas yang membelit.
Kemarau tak hanya meranggas di kampung-kampung pedukuhan,
di sawah-sawah, dan pekarangan, bahkan hutan demikian kering.
Penghuni hutan bingung, tidak tahu bagaimana menyikapi keadaan
yang luar biasa itu. Menjangan yang butuh air, tak tahu ke mana bisa
mendapatkan air untuk minum. Rasa haus memancing menjangan
mendekati belumbang yang masih bersisa, tetapi belumbang itu
menyembunyikan bencana.
Belumbang yang airnya mulai surut yang selalu dikunjunginya
menyembunyikan bahaya karena di sana, harimau yang menunggu
Hamukti Palapa 3
bersembunyi di balik semak siap menerkam jika menjangan itu berada dalam
keadaan lena.
Dalam pada itu, nun jauh tinggi di langit, helang mider anambayang
saha tangis kapanasan amalar dres ing jawuh.2 Ke arah mana pun sejauh
mata memandang, langit yang bersih justru menggelisahkan hatinya. Jika
burung kalangkyang3 bisa demikian menderita, lalu bagaimana dengan
burung cataka,4 yang untuk mengobati rasa hausnya hanya dengan
mendambakan tetes-tetes air hujan karena jika turun ke belumbang,
ia diusir oleh burung-burung kecil yang bersikap galak dan amat tidak
bersahabat pada dirinya.
Tak hanya manusia yang berebut air. Karena rupanya duka para
syena5 masih belum seberapa dibanding duka burung cucur6 dan tadah asih.7
Bagi pasangan ini, kesedihan karena belum juga turun hujan masih harus
ditambah dengan rembulan yang menyusut. Masih harus menunggu lama
untuk datangnya purnama sebagai penghibur gundah hati. Cucur tadah
asih swaranya kawelas harep anangis i pangiwang ing wulan.8
Kesulitan pun menggeliat membelit kaki siapa saja. Antara ternak
dan manusia saling berbagi untuk minum, bukan untuk mandi. Bahan
makanan jauh berkurang, menjadi penyebab harga membubung. Maka
beras menjadi jenis makanan yang mewah. Orang lebih suka menjual
beras yang dimiliki untuk mendapatkan jagung yang lebih berlimpah
atau gaplek yang lebih mengenyangkan perut, setidaknya untuk bertahan
sampai musim hujan tiba.
2 Helang mider anambayang saha tangis kapanasan amalar dres ing jawuh, Jawa Kuno, burung helang
gajah mada 3 by helmex 085645891654
Mulai dari awal