33. Jadi ini alasannya

20.2K 2.2K 1.2K
                                    

Halloww Ramenn🙈🍜

Absen dulu sini, men^^

Jangan lupa Voment yaa!!💓

Follow akun aku jigaa dongg qaqa NeysaAisyah

Jangan bawa tokoh cerita lain yaa sayangg belajar menghargai sekecil apapun ☺️💓

Happy Reading 💓

•••

"Aku juga serius ay, cinta aku udah nyangkut di hati kamu deh, kayaknya, mana sampe tumpah-tumpah lagi."

~Muhammad Azzam Elfahreza~

•••

"Gimana Za, hasilnya? Bukan kamu kan?" tanya Hanum dengan raut wajahnya yang cemas.

Mozza tersenyum menggeleng, bukannya suudzon dengan kedua orang tuanya. Tapi, banyak orang tua yang tidak ingin anaknya tahu penyakitnya. "Bukan, itu punya mba aku."

"Almarhum mba Hasfah?"

"Hafsah, Num."

Hanum menyengir. "Lidah aku keseleo, Za."

Mozza hanya menggelengkan kepala. "Num, ayo cepet ke rumah kamu," ajak Mozza.

Hanum menoleh kaget. "Loh kenapa? Ada apa memangnya, Za?"

Terbalik, sekarang Mozza yang menyengir. "Aku nyuruh Azzam jemput di rumah kamu."

"Astagfirullah, Mozza. Ya sudah ayo cepat."

Baru saja ingin ke bawah rumah sakit, Mozza dan Hanum merasa terpanggil. "Mba! Mba!"

Keduanya menoleh lalu bertatap sebentar, seolah bertanya, ada apa? "Kenapa, mba?"

"Fyuh," bunyi napasnya tersengal-sengal, dengan kedua tangannya yang menjadi tumpuan di lutut. "Ini dompetnya ketinggalan."

Eh, bukankah tadi dirinya sudah memasukan dompetnya ke dalam tasnya? Tak ingin berlama-lama Mozza segera mengambil. "Makasih ya, mba."

Perempuan itu mengangguk. "Di cek dulu mba, ada yang hilang gak?"

Mozza mengangguk. Seketika matanya melotot saat melihat sesuatu penting yang terkait dengan pernikahannya tidak ada. "Num."

"Kenapa, Za? Ada yang hilang, gak?"

Mozza mengangguk. "Foto cincin aku dengan Azzam hilang."

Jdar!

"Serius?" Hanum dibuat kaget mendengarnya.

Mozza mengangguk, raut wajahnya cemas. "Gimana ini?" selain itu, dia juga mengkhawatirkan Azzam, bagaimana jika cowok itu sudah ada di rumah sahabatnya?

Ana uhibbu ka fillah
Ku mencintaimu karena Allah..

Bunyi deringan special itu terdengar dari dalam tasnya. Ia segera mengambil ponsel itu.

"Sayang, kamu dimana?"

Astaghfirullah!

Bagaimana ini?

"A-Azzam jangan marah ya?" Mozza hanya takut Azzam akan marah padanya.

"Marah kenapa?"

"Aku ada di rumah sakit," beritahunya.

"KAMU SAKIT APA SAYANG?!"

"JAWAB ZA, AKU KHAWATIR SAMA KAMU."

"Tenang Zam, aku cuma nemenin Hanum," katanya. Hanum yang merasa disebut namanya menoleh kaget, kok dia? Bukannya tadi Mozza sendiri yang minta untuk menemaninya ke rumah sakit, Mozza yang menatap dengan memohon itu membuat Hanum mengerti, jika, istri muda itu tengah berbohong.

AZZAMOZZA [terbit]Where stories live. Discover now