Dating

148 9 0
                                    


Happy Reading guys

Dari aku hidup selama 17 tahun tak pernah rasanya pacaran bahkan dekat dengan laki - laki. Duduk di bangku kelas 2 SMA membuat ku ingin merasakan nama nya putih abu - abu yang sebenarnya. Tak ku sangka ada party date yang di rekomendasikan oleh sahabat ku.

"Woy Launa parah ada party date nih, ikut kuy!" Ujar sahabat ku Tari. Tentu saja aku menghiraukan pekikan alay sahabat ku.

"Paan sih Tar,"kesal ku bagaimana tidak lagi makan bakso terus sahabat lu datang nepuk bahu lu kencang ditambah pekikan alay. Antara malu dan menahan untuk menampol Tari.

Semua murid di kantin bahkan sudah menatap mereka seperti ingin membunuh nya. Aku hanya menatap mereka dengan cengiran membentuk peach di jari.

"Hampir gw mati tersedak!"

"Tapi lu masih ada kan,"

Aku melototkan mata garang ke arah Tari

"Hehe," dengan tampang pilon nya.

"Ayok Launa Cassylvy ikut ihh!!!" Paksa nya sembari menggoyang kan tangan yang memegang sendok. Aku yang mulai kesal berujar." Yaudah iya dah, puas lu?!"

Tari hanya menyengir melihat raut Launa. Mereka pun menghabiskan makan nya.

Malam yang indah dengan rembulan terang menerangi bumi dan suasana ramai yang berada di sebuah acara party date.  Acara yang di buat di cafe terbuka yang terisi remaja - remaja jomblo mencari jodoh?

Penampilan ku seperti nya paling mencolok. Karena disini hanya aku yang mengenakan celana jeans. Aku tak peduli, aku hanya memakai pakaian senyaman ku.

Tari yang sangat antusias segera menarik tangan Launa.

Aku dan Tari sudah memasuki area party date. Aku yang emang dari awal tak tertarik hanya duduk sendirian menikmati hidangan. Bila kalian tanya sahabat ku dimana? huh dia sudah nemplok laki - laki tak ku kenal.

Sembari menikmati memandang sekitar dari arah sebrang kursi yang ada di depan ku bergeser.

Krekk...

"Boleh gue duduk?"

Aku hanya menatap tak minat orang tersebut. Menatap sinis laki - laki yang sudah mengganggu sesi makan ku saja.

"Apakah ada tulisan dilarang?" Ketus ku.

Mendapat tatapan sinis dari lawan nya pun terkekeh. Seperti nya menarik!

"Satu titik dua koma kamu cantik siapa yang punya?" Goda laki tersebut.

Aku segera mendongak menatap laki - laki tersebut dengan sebelah alis.

"Pfttt," sembur tawa ku mengkoar.

laki - laki tersebut yang melihat tawa sang empu semakin terpesona. Terpampang bagian gigi atas ku yang tak tumbuh dan kedua lesung pipi ku membuat diriku terkesan manis nan natural.

"Omong kosong macam apa itu brow?" Geleng ku meredamkan tawa ku.

"Lu menarik, gue suka!"

Dating:OneshotWhere stories live. Discover now