17. PERUBAHAN

1.2K 128 9
                                    

"Gimana hari ini?"

Mendengar itu Sekar menutup bukunya lalu beranjak dari tempat duduknya ke arah seorang pria yang berada di atas tempat tidur sembari memperhatikannya.

Ia mendudukkan dirinya di samping Zayyan lalu mulai menceritakan semua yang ia alami satu hari ini tanpa terlewatkan. Dan sepertinya Zayyan begitu antusias mendengar cerita darinya.

"Mas rasa kamu harus jaga jarak sama Varro. Bukannya gimana-gimana, takutnya Varro ngira kamu ngrespon dia meskipun kenyataannya nggak gitu," kata Zayyan yang mengelus tangan mungil Sekar.

Sekar mengangguk patuh. Sepertinya memang benar apa yang dikatakan Zayyan, ia juga takut jika Varro akan suka padanya lebih dari teman.

"Tapi sampai sekarang Reva masih belum bisa dihubungi," kata Sekar murung.

Zayyan tersenyum tipis, tangannya terangkat membelai rambut Sekar yang tak tertutup jilbab. "Reva mungkin lagi butuh waktu buat sendiri. Kadang seseorang butuh waktu buat nenangin diri, dan itu nggak bisa diganggu siapa-siapa. Lagipula niat kamu kan baik, ngasih solusi buat Reva."

Mendengar itu Sekar tersenyum lebar. Ia beruntung mempunyai suami seperti Zayyan yang selalu memberinya pencerahan di saat dirinya sedang gusar atau mempunyai masalah.

"Makasih ya, Mas," ucap Sekar lalu memeluk suaminya.

"Iya."

♪♪♪

"Dek, kaos kaki mas yang sebelah di mana?" tanya Zayyan dari lantai atas.

Mendengar itu Sekar mendongak menatap suaminya yang ada di lantai dua. "Di dalam lemari laci paling bawah."

Zayyan mengangguk lalu berjalan kembali ke dalam kamarnya. Melihat itu Sekar menggelengkan kepalanya pelan, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya menyajikan sarapan yang sudah ia masak tadi.

"Dek, enggak ada kaos kakinya!" kata Zayyan yang sedikit berteriak dari dalam kamar.

Sekar mendengar itu menghembuskan napasnya kasar. "Dicari yang bener Mas. Waktu itu semua kaos kaki aku tata di laci bawah."

"Tapi beneran nggak ada. Bantuin carinya!"

Dengan perlahan perempuan itu menaiki satu-persatu anak tanggal untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Saat pintu kamar terbuka terlihat Zayyan yang duduk di tepi kasur dengan memakai kaos kaki sebelah saja.

"Kalo sampai ada Mas beliin aku keju satu kardus pokoknya!" kesal perempuan itu hingga membuat Zayyan terkekeh.

"Iya Mas beliin. Coba cari aja, nggak bakalan ketemu. Kamu mungkin lupa nggak ditaruh di situ," jawab Zayyan.

Sekar mulai berjalan ke arah lemari dan mulai mencari kaos kaki milik suaminya. Ia yakin waktu itu dirinya sendiri yang meletakkan di lemari bagian bawah.

"Ini apa?" tanya Sekar yang memegang kaos kaki Zayyan.

Melihat itu Zayyan tersenyum tipis, ia beranjak dari posisi duduknya berjalan menuju ke Sekar yang sedang menatapnya jengkel. "Mas beneran tadi nggak lihat, Sayang. Salah kaos kakinya dong, suruh siapa ngumpet," kata lelaki itu sembari mencium pipi Sekar lembut.

"Nggak mau tahu, pokoknya keju satu kardus!" balas Sekar yang memberikan kaos kaki itu pada Zayyan lalu berjalan keluar dari kamar.

Promise MeWhere stories live. Discover now