16. di teror kembali?

31.8K 2.7K 135
                                    

Haloo Ramen🍜...
Kembali bareng aku, Bumi 🧡

Gimana hari ini bahagia? Harus bahagia dongg!!

Mari absen dulu men.. kamu anak ke berapa nih?

Oh ya gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu para pembaca AZZAMOZZA

Call me Bumi not author!!

Terima kasih telah setia menunggu AM up sahabat, tunggu part selanjutnya ya🧡

Kali in aku baik gaes, udah siap kan sama kebucinan AZZAMOZZA??

Komen 💬 dan votemu ⭐ sangat ku tunggu💞🙏

Yuk ajak teman teman kalian untuk baca AZZAMOZZA sekarang!!

Note: kalau lupa alur jangan lupa baca ulang part sebelumnya biar inget lagi.

___________________________________

Daripada main hp, lebih baik kita peluk-pelukan aja sayang. Itung-itung nambah pahala~Muhammad Azzam Elfahreza.

Kini semua anggota inti AGNASFIR berkumpul, disaat para pawang-pawang mereka tengah memasak, pemuda-pemuda ini mengambil kesempatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kini semua anggota inti AGNASFIR berkumpul, disaat para pawang-pawang mereka tengah memasak, pemuda-pemuda ini mengambil kesempatan.

"Jadi kronologisnya gimana?" Kenzo, si ketua gank AGNASFIR itu, sangat dewasa sekali ketika memecahkan masalah.

"Gue gak di teror Ken,"

Kenzo mengangguk. "Iya, gue tau, tapi ini yang jadi masalahnya, kata lo, Sabrina di teror?"

"Iya."

"Nah sekarang gue tanya sama lo, kronologisnya Sabrina bisa di teror gitu gimana?" Kenzo bertanya pada Sabian.

Meja bundar yang berada di tempat khusus mereka berkumpul itu sedang dalam suasana serius. Tatapan-tatapan berfikir kenapa bisa Sabrina di teror. Ada apa dengan gadis itu?

"Gue gak tau lebih jelas, tapi yang gue tau, pagi-pagi, saat Rina mau berangkat sekolah bareng gue, dia nemu kotak sebelum itu, dia kaget saat isinya sebuah kertas dengan tulisan 'PENGHIANAT!!' yang terbuat dari darah." Jelas Sabian dengan panjang lebar.

Kenzo berpikir. Mengingat-ingat apakah gank AGNASFIR memiliki lawan atau bahkan hingga musuh? Rasanya tidak!

"Panggil Sabrina masuk!" Perintahnya pada Sabian.

Sabian mengangguk. Membawa Sabrina masuk ke dalam ruang khusus dalam markas itu.

"Duduk!"

AZZAMOZZA [terbit]Where stories live. Discover now