13. CEMBURU

1.5K 150 8
                                    

Warning!
Jangan terlalu halu pada tokoh disini, jadikan setiap tokoh untuk pacuan kita berubah jadi yang lebih baik lagi.

••••••

"Beneran nggak mau bareng, Kar?"

"Enggak. Mas Zayyan udah deket, Reva. Kamu duluan aja, katanya ditunggu Mama kamu," balas Sekar yang berdiri di depan sekolah.

"Beneran?"

Sekar menghela napas panjang. "Iya, Reva. Udah sana pulang!"

Reva sempat menimang perkataan Sekar namun di detik selanjutnya ia mengangguk. "Ya udah gue balik dulu," katanya yang melajukan mobilnya secara perlahan meninggalkan Sekar.

"Assalamualaikum, Reva!" teriak Sekar yang membuat mobil Reva kembali mundur.

Gadis itu tersenyum lebar. "Assalamualaikum, Sekar."

"Waalaikumussalam," balas Sekar yang terkekeh.

Setelah itu terlihat mobil Reva yang benar-benar pergi dari hadapannya. Ia menoleh ke arah jalanan sembari menunggu Zayyan yang katanya sudah dekat dengan sekolahnya.

Saat gadis itu tengah memainkan ponselnya sembari menunggu Zayyan, namun tiba-tiba saja sebuah motor besar berhenti di sampingnya. Sekar menoleh dan mendapati pria yang tidak asing baginya.

"Udah mau hujan, mau pulang bareng?" tanya seorang pemuda yang menatap Sekar sembari tersenyum.

Sekar menundukkan kepalanya lalu memundurkan langkahnya. "Makasih sebelumnya tapi aku udah di jemput."

Varro mengangguk paham. Ia turun dari motornya dan bersender di sana. "Ya udah gue tungguin. Nggak baik cewek sendirian di sini."

Mendengar itu semakin membuat Sekar dirundung kegelisahan. Ia takut jika akan ada fitnah yang tidak-tidak terhadapnya, tapi dirinya juga tidak enak jika mengusir Varro. Karena dirinya di sini hanya siswa baru, sedangkan Varro sudah lama.

Tak lama setelah itu sebuah mobil silver berhenti tepat di depan Sekar. Terlihat seorang pria yang keluar dari mobil dengan celana panjang hitamnya dan kemeja biru tua yang pemuda itu gulung sampai siku.

"Udah lama nunggunya, Sayang?" tanya Zayyan yang melingkarkan tangannya di pinggang ramping Sekar.

Gadis itu berdehem pelan. "Belum."

Zayyan melirik Varro sekilas lalu mempersilahkan Sekar untuk masuk ke dalam mobil setelah berpamitan dengan pemuda yang masih menatap dirinya dan juga Sekar. Setelah menutup pintu mobilnya Zayyan berjalan ke arah Varro.

"Saya harap kamu jauhi Sekar," ujarnya lalu masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menjauh dari sekolahan.

Varro menaikkan satu alisnya, dan terkekeh kecil. "Abangnya mungkin ya?"

♪♪♪

"Mas, masih marah sama Sekar?" tanya Sekar yang sudah ke sekian kalinya.

Gadis itu sudah tak tahu bagaimana cara membujuk suaminya. Dari tadi pulang sekolah Zayyan hanya berbicara seadanya, dan sampai sekarang Zayyan akan berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Isya pria itu masih bungkam.

Entahlah mungkin kesalahannya cukup fatal, jadi membuat Zayyan cemburu padanya. Mata Sekar tak lepas dengan seorang Zayyan yang mengambil sajadah miliknya dan menyemprotkan sedikit minyak wangi ke tubuhnya.

"Mas, Sekar minta maaf ya. Mas jangan marah, nanti kalo Mas marah Allah marah sama Sekar, soalnya durhaka sama suami," kata Sekar yang masih merengek meminta maaf pada suaminya.

Promise MeWhere stories live. Discover now