The Song Of Apollo

Bab 1 - Her Escape Plan

Sejak Erithea tanpa sengaja mendengar rencana mengerikan ayahnya bersama para menterinya beberapa hari yang lalu— dia sibuk berusaha lari dari takdirnya.

Gadis itu banyak bertanya dan bicara dengan para dayang istananya. Kemudian Erithea membuat kesimpulan yang tidak terlalu sulit. Menjadi kekasih Zeus tidak pernah berakhir bahagia. Semua perempuan bangsa Titan biasanya menghindari Raja Zeus. Jika sang raja terlanjur menyentuh mereka—hal yang buruk akan mendatangi mereka.

Erithea kini berjalan dengan kaki telanjangnya yang indah di lorong istananya yang terbuat dari batu marmer. Dia sedikit mengendap-endap, berusaha tidak membangunkan siapapun. Kerajaan Hutan Utara memiliki peraturan tegas. Walaupun mereka adalah anggota keluarga kerajaan sekalipun—mereka tidak boleh memasuki kandang kuda kesayangan raja Kairos. Erithea sengaja bersembunyi di sebuah ruangan dan menunggu sambil mengantuk sampai para penjaga dan dayang meninggalkan area itu untuk istirahat.

Erithea menengok ke kiri dan ke kanan, membuat rambut ikal kemerahannya yang mencolok melambai. Parasnya yang jelita kini terlihat cemas. Dia melalui hampir dua ratus tahun masa hidupnya sebagai gadis baik-baik yang tidak pernah melawan ayahnya. Tapi kali ini, gadis dengan kulit putih tidak bercela itu harus bertindak.

Putri ketiga Raja Kairos itu menggenggam sesuatu di tangannya saat ini. Itu adalah beberapa lembar perkamen papyrus yang menjadi semacam tiket melarikan diri untuknya. Tentu itu bukan dokumen resmi atau sesuatu yang terlihat penting bagi siapapun. Dia hanya melakukan surat menyurat dengan putri yang lain. Sosok yang menjadi inspirasinya dan dia kagumi mungkin lebih dari Athena.

Sebelum Erithea berhasil memasuki lokasi tujuannya—ada beberapa pengawal berjalan ke arah lorong sambil mengobrol keras. Gadis itu sedikit berjingkat dan bersembunyi di balik sebuah pilar besar sambil menahan napasnya. Dia berharap tidak akan ketahuan. Mungkin raja Kairos tidak akan menghukumnya. Karena bagaimanapun, Erithea adalah putri kebanggaannya. Dia dijuluki sebagai Gadis Titan tercantik. Tapi Kairos mungkin akan mengirimnya lebih cepat ke istana Raja Zeus.

Raja Kairos tahu resiko yang dia hadapi karena memiliki julukan itu. Artinya, menantu raja Zeus yaitu putri Aphrodite mungkin tidak akan mengampuninya. Wanita itu terobsesi dengan kecantikan dan tidak segan berbuat jahat pada perempuan-perempuan lain yang dianggap menyainginya.

Karena itulah Erithea hidup sebagai putri yang tertutup dan nyaris tidak pernah keluar dari hutan Utara. Walaupun nama kerajaannya Northern Forest. Tapi negaranya kini memiliki sedikit hutan. Memang, lebih dari empat ribu tahun yang lalu, Kairos mengklaim wilayah hutan yang besar sebagai miliknya.

Zeus ketika itu tidak peduli dan membiarkannya menguasai sekeping wilayah bumi. Kairos dan pengikutnya pun membangun negara dan menebang pohonnya. Tapi Zeus tidak tahu kalau tanah Northern Forest mengandung emas yang melimpah. Zeus yang iri kerap mengusiknya. Dia dan para anggota kerajaan lainnya tinggal di pegunungan Olympus yang sedikit gersang. Walaupun Kairos adalah raja yang kaya raya—kekuatannya masih jauh di bawah Zeus.

Zeus dan Kairos melalui ribuan tahun dalam ketegangan walau nyaris tidak pernah ada konflik nyata. Walaupun Kairos mengangkat dirinya jadi raja di Northern Forest, Zeus tetap adalah raja dari bangsa Titan—bangsa dengan umur abadi dan tidak bisa menua. Itu artinya, Zeus punya posisi di atas Kairos.

Karena itu, ketika akhirnya Zeus meminta Erithea untuk menjadi selirnya. Kairos tidak bisa menolak. Para Titan hidup bergantung pada kepemimpinan Zeus. Raja bangsa Titan itu punya sesuatu yang dibutuhkan oleh semua Titan.

Erithea masih menunggu suara langkah dan tawa mereka menghilang sebelum melanjutkan pelariannya. Dia pun membuka selembar surat yang dia genggam di tangannya dan membacanya. Ada rangkaian aksara Yunani yang tertera di sana. Itu tulisan tangan yang indah namun penuh emosi.