Bex's POV : A ROAD TO JOURNAL OF TRUTH

2.7K 248 9
                                    

BEX'S POV

(A ROAD TO JOURNAL OF TRUTH)





Aku berjalan menyusuri lorong rumah lego itu. Sudah lama aku tidak masuk ke dalamnya. Aku pernah masuk saat menyelidiki kasus yang didalangi oleh orang yang sama, tapi dengan motif berbeda. Dulu lebih tertata, sekarang perabotannya lebih sedikit dan jauh lebih berantakan. Aku sudah mengosongkan seluruh isi rumah, jadi aku bisa dengan bebas menyelidiki seluk beluk rumah ini. Aku mengerahkan dua anak buahku, Grey dan Brey, pasangan detektif kembar yang sudah lama menjadi rekan kerjaku. Ketika mereka sibuk menelusuri bagian bawah dan sisi belakang rumah, aku memilih untuk berada di lorong lantai dua rumah ini bersama Calvin, teman lamaku yang rupanya adalah paman dari anak pemilik villa ini. Kami menyusuri lorong yang sepi. Hanya  terdengar bunyi kayu yang berdenyit saat aku menginjaknya sedikit lebih keras.

"Kita bisa ke atas," kata Calvin kemudian. "Markas Levy ada disana."

Aku mengangguk setuju, lalu segera menuju ke lantai atas. Aku langsung berhadapan dengan sebuah pintu saat sampai di sana. Pintu yang tertutup rapat, dan tidak pernah kuketahui sebelumnya, kalau aku tidak salah ingat. Aku membuka pintu yang tidak terkunci itu dan langsung menyusuri seluruh ruangan yang didominasi oleh warna merah, seakan-akan ruangan itu bakalan ambruk paling pertama bila kiamat tiba. Aku mengambil berkas-berkas dan sebuah peti yang cukup besar untuk dijadikan barang bukti. Calvin memutuskan untuk memeriksa bagian belakang ruangan serba putih itu. Sedangkan aku mungkin cukup puas dengan meja kerjanya yang penuh dengan kertas dan ribuan botol yang tergeletak. Aku tidak tahu apa yang ada di dalamnya, tapi aku mengambil botol-botol itu.

 Lalu saat aku sedang menyusuri bagian tepi meja, mataku tertuju pada sebuah buku yang tertimbun kertas-kertas lainnya. Aku mengambil buku itu. Sebuah buku dengan sampul tebal berwarna cokelat dan berdebu. Aku melihat tekstur kertasnya yang kasar, mungkin buku lama. Ada huruf "O:2" besar di atasnya. Ya, mungkin ini juga bisa jadi barang bukti. Aku kemudian mengambilnya.

Lalu aku memutuskan untuk turun ke bawah, ke sebuah ruangan dengan wallpaper merah yang mencolok, mirip dengan yang tadi, berpenerangan serba merah yang membuatku seperti sedang berada di pintu neraka. Setelah pamit dengan Calvin yang masih ingin memeriksa ruangan atas, aku masuk ke dalam ruangan itu sendirian. Ruangan itu sudah berantakan, dengan tembok yang catnya mengelupas dan wallpaper yang dirobek dengan cakar, dan kertas-kertas yang berserakan di atas lantai. Aku mendekati bagian yang sudah rusak itu, ada brankas di dalamnya. Sudah kosong. Pasti Grey dan Brey sudah menuntaskannya. Namun ada satu yang mereka lewatkan.

Aku berjalan ke bagian ujung ruangan itu. Ada sebuah ruangan gelap lagi, tapi aku tidak yakin kalau Grey dan Brey melewatkan ini. Untung saja tidak. Aku tahu ada sebuah komputer di dalamnya, dan untung saja mereka sudah mengambilnya. Tapi masih ada satu hal yang mereka lupakan.

Meja panjang itu berisi baskom-baskom dengan foto yang bertebaran di atas air. Beberapa foto bahkan digantung di sebuah jemuran kecil yang cukup panjang. Aku memperhatikan foto itu satu per satu dengan seksama hingga seluruh perasaan kaget terakumulasi menjadi satu dan membuat alisku berkerut serius. 

Aku bisa mengambil ini dan menjadikannya barang bukti.

Lalu aku mengumpulkan semua foto-foto itu dan pergi dari rumah yang akan dihancurkan itu.

Kami bermaksud untuk kembali ke markas untuk evaluasi, tapi perhatianku jatuh pada sosok unik berpenampilan horor yang sedang diamankan anggota kami di dekat mobil polisi. Sosok berpenampilan compang-camping itu memandangi sekitarnya dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan, seakan-akan dengan sekali pelototan, seluruh benda di sekitarnya akan hancur lebur. Rambutnya terlihat riap-riapan, wajahnya kusam dan kotor, jemarinya terlihat seperti mengutili sesuatu, dan mulutnya komat-kamit menyebutkan mantra yang kuduga untuk mengusir kami semua dari hadapannya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TFV Tetralogy [3] : Lego House (2014)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang