Bab 1 - Kenali dirimu sebelum mengenali orang lain.

0 0 0
                                    

Pagi cerah selalu menyapa dibalik jendela kaca di kamarku. Kali ini walaupun badan masih terasa berat, aku harus bangun. Kesibukanku tidaklah banyak. Mengurus toko sayur dan buah yang sudah kubuat sejak setahun lalu. Dikotaku memang masih hanya tokoku lah yang berani menerapkan konsep supermarket modern saat menjual sayur dan buahnya. Pembeli bisa memilih sendiri sayurnya dan membayar kekasir.

Namaku Titania Nike, usiaku masih 20 tahun. Banyak yang berkata padaku bahwa aku ini akan menjadi rebutan oleh banyak pemuda. Namun hingga saat ini aku masih tidak ingin berhubungan dengan laki-laki manapun itu. Aku ingin focus pada Pendidikan serta karirku.

Tepat 5 bulan yang lalu aku memang mempunyai sesosok pria yang kuidamkan. Tapi sayang sekali setelah dekat selama lebih dari 2 bulan laki-laki tersebut malah memilih wanita lain untuk dipinangnya. Soal fisik memang aku sangat jauh dari wanita lain. Aku pendek, kulitku gelap, dan badanku juga agak gemuk. Mungkin hal tersebut yang membuat banyak laki-laki akhirnya berpaling dariku.

Tak sering juga aku mendapat ejekan dari orang yang bahkan kuberikan hatiku untuknya. Namun dengan sabar kuhadapi dan berharap suatu saat orang tersebut akan merubah pola piker rendah seperti itu. Tetapi bukan pikiran nya yang berubah, melainkan hatinya yang berubah dan akhirnya menjauh. Sering juga laki-laki mendekati hanya karna aku adalah wanita mandiri yang mencari uang sendiri untuk kebutuhanku sendiri. Biasanya laki-laki tersebut memang baik diawal namun lama kelamaan akan menunjukan sifat aslinya. Yang diminta bahkan hanya barang-barang sepele seperti rokok atau bahkan sekedar makanan dan minuman. Namun lama kelamaan permintaannya malah semakin menjadi-jadi. Layaknya mesin uang, mereka yang kodratnya sebagai tulang punggung dan menafkahi tulang rusuknya malah bertukar posisi menjadi tulang rusuk.

Jam dinding dikamar menunjukan pukul 06.00 WIB. Jam tersebut menandakan aku terlambat bangun 1 jam. Sedangkan jam 7 pagi aku sudah harus sampai di kampus. Aku lalu berlari ke kamar mandi untuk mandi sebentar dan lanjut bergegas menuju kampus. Biasanya pukul setengah 7 aku sudah duduk di meja makan namun hanya meminum susu hangat buatan Mama. Untuk hari ini pukul setengah 7 aku masih membereskan buku sisa belajar tadi malam dan terpaksa aku melewatkan sarapan segelas susu tersebut.

Setelah semuanya siap, Kembali aku melihat jam dinding yang sama. Jam sudah menunjukan setengah 7 lebih 10 menit. Perjalanan menuju kampus membutuhkan waktu 30 menit. Sudah jelas aku bisa terlambat. Aku berlari menuju parkiran rumah dan masuk kedalam mobilku. Memang tidak begitu bagus tapi setidaknya aku memiliki kendaraan untuk ke kampus. Gas kuinjak dengan serius. Dalam hati aku berdoa, syukur-syukur dosen akan datang terlambat lama dan mengganti jadwal pada hari lain.

Seperti anganku tadi, jelas terlambat sudah aku masuk kelas. Saat ini aku telah menginjak semester 2. Karena aku memilih untuk tidak dimarahi lebih baik bila tidak mengikuti kelas dan mengganti kelas di hari lain. Hari ini adalah hari Jumat dimana ini adalah hari penghujung di minggu ini. Namun suasananya masih sama seperti Senin hingga Kamis. Kampus ini tetaplah ramai dan sibuk. Entah sungguhan sibuk ataupun hanya menyibukkan diri, yang penting terlihat sibuk. Seperti hidupku, entah aku ini hanya menyibukan diri atau memang benar-benar sibuk. Hingga sekarang aku masih belum mengerti.

RosiDimana ?

RosiBolos lagi yakan?

NikeBiasalah

RosiKamu dimana sih?

NikePerpus. Sini gih

RosiTobat bund?

NikeCuma diperpus tempat bolos ada AC nya, padahal Cuma liatin majalah oriflame

RosiTw deh

Rosiana Malika, sahabatku sejak aku masuk kampus ini. Dalam circle kami memang tak banyak perempuannya, hanya 3. Namun Rosi satu-satunya yang paling dekat denganku. Perempuan lainnya adalah Alinda Cheva. Linda memang tak sering ikut kegiatan circle kami, tapi setidaknya dia juga tetap berpartisipasi saat diskusi-diskusi penting. Lalu ada sekitar 6 laki-laki lain yang ada di circle kami. Banyak yang bilang, semua yang ada di antara kami adalah manusia-manusia good looking kelas kami. Padahal aku bahkan jauh darikata tersebut.

Aku mengambil jurusan ekonomi namun aku sangat ingin pindah ke jurusan lain. Begitu juga circleku, mereka mengambil jurusaan Ekonomi tapi mereka menginginkan jurusan lain. Seperti Rosi yang sebenarnya menginginkan masuk ke jurusan Perbankan namun tidak lolos dan Linda yang menginginkan masuk ke Fakultas Pendidikan, aku juga sebenarnya ingin masuk jurusan Teknik Sipil. Sebenarnya kami Bersatu bukan karena good looking namun karena latar belakang kami adalah sama.

Titan! teriakan laki-laki dari arah belakangku. Sontak banyak yang menengok ke arahku. Bagaimana tidak dia berteriak di perpustakaan. Bahkan anak TK pun tahu di perpustakaan tidak boleh gaduh. Dia adalah Syarifuddin Amir, salah satu manusia yang katanya good looking di circleku. Padahal wajahnya biasa saja, namun dia memiliki tubuh yang bagus layaknya fuckboy. Pada saat ini juga sedang trand untuk mengagumi fuckboy ya walaupun wajahnya pas pasan.

Amir lahir dari keluarga sederhana, ayahnya pun sudah meninggal saat dia duduk di bangku SD dan ibunya memilih tidak menikah lagi. Amir memang anak yang cerdas, bahkan bisa dibilang dia sangat cerdas. Tapi memang terkadang kelakuannya membuat temannya sedikit malu alias tolol. Tapi dari semua kekurangannya, jujur aku sangat mengaguminya. Bukan karena dia mirip fuckboy dan aku akan mengikuti trand. Dia manusia yang baik dan menghormati ibunya diatas segalanya. Konon apabila laki-laki memperlakukan ibunya bagai ratu, dia juga akan memperlakukan kekasihnya atau istrinya sebagai ratu.

Tolol kamu nak aku bergegas berdiri dan menyeret amir keluar dari perpus. Ini perpus ya, bukan coffee shop. Amir malah tertawa Lupa banget aku, sorry deh. Rosi yang mungkin melihat kami berdebat didepan perpustakaan berlari menghampiri, tak lupa antek anteknya juga mengikuti, siapa lagi kalua bukan anak-anak. Bolos sama Amir kamu tadi? Teriak Rosi yang lebih kencang daripada teriakan Amir saat didalam perpustakaan tadi. Gak gitu. Dia aja tiba-tiba nyusulin kesini kataku menjelaskan keadaan. Bisa aja sih ngelesnya timpal Iza Kurniawan.

Manusia good looking yang banyak dipuji-puji mahasiswa sekelas atau bahkan sejurusan hingga se- Fakultas Ekonomi. Dia memang berparas tampan dan bertubuh bagus. Tapi dibalik semua kelebihannya tersebut dia juga memiliki kekurangan yang sangat dibenci perempuan saat mengetahuinya. Dia hobi menduakan hati wanita. Sayangnya hanya di circle kami yang tau. Selama belum tersebar dia akan tetap memiliki banyak Fans. Awalnya dia adalah mahasiswa dari jurusan Ilmu Komunikasi di kampus lain. Namun karena dia bosan dengan materinya, dia memutuskan untuk pindah ke kampus kami dan mengikuti Angkatan kami. Jika seperti usianya banyak yang sudah mengajukan judul skripsi, dia masih asik tertawa kesana kemari dengan kami.

NantiWhere stories live. Discover now