CHAPTER 26 - A FRIEND FROM THE PAST

2K 225 7
                                    

SIERRA



Rupanya butuh waktu dua jam untuk berbicara dengan Bi Sri, entah apa yang dilakukan cowok itu. Tapi, karena aku menghabiskan waktu dengan baik bersama Belle dan yang lain, untuk sejenak, aku sampai lupa kalau kami sedang berada di villa yang pemiliknya sedang kabur entah ke mana. 

Setelah merapikan koperku di dalam kamar, aku keluar untuk duduk bersantai di ruang santai. Ada Carlo yang sedang duduk sendirian di sana. Aku yakin Belle dan Bri sedang sibuk mencuci piring di bawah (ya, namanya juga kesempatan, siapa yang mau menghindar?). Carlo yang sebelumnya sedang melihat-lihat kartu tarot yang dikoleksinya menoleh ke arahku lalu tersenyum dan  menyuruhku duduk di sebelahnya.

Aneh rasanya duduk di sebelah Carlo setelah sekian lama tidak pernah duduk bersama, berdua. Aku lebih sering bersama Ethan, jadi aku jarang sekali ada bersama Carlo. Duduk bersamanya jadi terasa canggung, tapi aku  berusaha agar tetap tenang. Toh juga aku dan dia sudah lama berteman.

Dan entah ini hanya perasaanku saja atau bagaimana, yang jelas aku merasakan adanya hawa kecanggungan dari Carlo juga. Bukan karena penampilannya yang semakin lama semakin gotik, dengan baju serba hitam dan gelap dan telinga yang baru saja ditindik dan disematkan anting lagi, membuatnya kelihatan seperti eks anggota band rock

"Hai, Sier. Lama ya nggak duduk bareng," katanya sambil tersenyum, tapi tidak menatapku. "Kamu lebih sering bareng Ethan sekarang."

Aku menangkap adanya nada tidak enak dari kalimat itu, tapi aku berusaha tenang dan tersenyum menanggapinya. Masak iya aku menanggapinya dengan kalimat seperti "Cieee cieee jangan bilang kamu jealous" atau "Sensi amat ngomongnya, biasa aja ah!". Jelas, itu bukan gayaku sama sekali.

"Yap, begitulah."

"Tapi, kalau misalnya kamu nggak tertarik dengannya, atau setidaknya masih ragu, kamu mau kan... bareng aku lagi?"

Apa dia sehat? Aku hanya berusaha mencerna kata-kata yang keluar dari mulutnya. Carlo tidak pernah berbicara seperti ini, sama sekali jauh dari tipikal karakternya yang biasa. Biasanya dia hanya diam dan tersenyum, dan selama yang kutahu, cowok ini memiliki rasa gengsi di atas rata-rata, mungkin sengaja untuk menyeimbangkan gaya berpakain dengan perilakunya. Kata-katanya kali ini terdengar disengaja.

"Maksudmu apa, Carl?" tanyaku meminta penjelasan lebih lanjut.

"Ya, kalau kamu nggak mau sama Ethan, aku mau kok sama kamu. Kita bisa bareng lagi kayak dulu."

Aku menoleh padanya, namun cowok itu masih saja menatap lurus ke depan. Entah karena instingku yang lagi dikuasai rasa parno berjilid-jilid, mendadak teringat sesuatu. Dengan gerakan pelan aku berusaha berdiri, berniat ngumpet saja di belakang Sam tapi Carlo menahanku. Matanya tidak berpaling dari televisi di hadapan kami. Rasa takut dan khawatir tiba-tiba meledak tanpa peringatan. Sesuatu terjadi dengannya. Bagaimana bisa seseorang berbicara santai denganmu, lalu mendadak dalam hitungan detik memandang lurus ke arah televisi dan mencengkeram tanganmu kuat-kuat, seakan-akan tidak ingin kamu lepas darinya?

Seakan-akan dia sengaja menahanmu agar tidak pergi.

"Carlo, aku harus pergi," kataku masih berusaha tenang dan tidak gegabah sambil berusaha melepaskan diri dari tangannya.

Cowok itu seperti tidak mendengarkanku. Pandangannya tidak berubah, tapi cengkeramannya semakin kuat. Aku bisa melihat otot-otot tangannya yang menegang, tidak hanya di tangannya, tapi ada sesuatu yang terjadi dengan Carlo, seperti tubuhnya yang mendadak gemetar.

Aku mengerang karena dalam hitungan detik, dia mulai bertindak semakin parah dengan memutar tanganku. 

"Hei!" Mendadak ada sebuah suara di belakangku. Aku menoleh dan melihat Sam yang sedang naik ke atas dan membawa dua buah gelas yang mengepulkan asap. Aku menduga itu sebagai susu cokelat panas, tapi itu bukan hal yang penting. Hatiku lega mengetahui kakakku itu mendadak muncul, dan lebih dari apa pun juga, tiba-tiba aku jadi merindukannya. "Kalian ngapain? Seru banget?"

TFV Tetralogy [3] : Lego House (2014)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang