Part. 31 : Chapter One, A New Beginning

187K 4.9K 90
                                    

Akhirnya lanjuuutttttt....

Silahkan mampir ke lapak : My Morning Dew, Miss Reply dan Not An Ordinary Man

Happy Reading ^_^

♡♡♡

Saat Pelangi membuka kedua matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah wajah Noah, suaminya.

Pria itu masih terlelap dalam tidurnya. Ia terlihat lelah dan nyenyak sekali. Pelangi jadi tak tega untuk membangunkan Noah.

Aktivitas yang mereka lakukan semalam memang benar-benar menguras banyak energi. Jadi tak heran jika Noah masih tertidur.

Jika saja bukan karena perutnya yang kelaparan, pasti Pelangi sudah ikut terlelap dengan nyenyak dibalik selimutnya yang hangat.

Setelah memakai pakaiannya, Pelangi segera beranjak keluar dari kamar tidur.

Ia hanya menemukan beberapa bahan makanan beku di dalam lemari es.
Karena tak ada nasi, Pelangi memilih spaghetti dan saos instan yang sudah disediakan oleh pihak resort.

Untung saja villa yang ditempatinya menyediakan fasilitas yang cukup lengkap.

"Morning Mrs. Cullen." Sapa Noah sambil memeluk istrinya dari belakang.

Pelangi tersenyum lalu menoleh pada pria itu. "Morning Mr. Cullen." Balasnya lalu mengecup pipi kanan Noah.

"Apa yang sedang kamu lakukan disini?"

"Aku lapar."

Noah tersenyum saat mendengar nada suara wanita itu. "Kenapa tidak ke restorannya saja. Jangan merepotkan dirimu. Kita kan sedang bukan madu." Bisik Noah sambil mengecup pipi Pelangi dan turun ke lehernya hingga membuat Pelangi terkikik geli.

"Nggak masalah kok, aku malah senang bisa menyiapkan sarapan pagi untukmu."

Noah tersenyum. "Aku lebih suka melihatmu masih disampingku saat bangun pagi."

"Noah! Genit ih!"

"Kita mandi bersama?" Bisik Noah menggoda.

Pelangi melotot seketika lalu mencubit lengan pria itu. "Noah! Jangan ganggu aku lagi!" Kata Pelangi dengan wajah galak.

Noah malah terkekeh.

"Noah!" Pekik Pelangi begitu tangan pria itu mulai meremas bokongnya.

Kali ini Noah tertawa lepas. Ia pun menguraikan pelukannya dan beranjak pergi dari pantry.

♡♡♡

Setelah mengunjungi pantai Sanur. Noah mengendarai mobilnya menuju ke Beachwalk-Kuta.

Lalu lintas siang ini tidak terlalu padat.

"Noah, jam berapa penerbangan kita besok?" Tanya Pelangi.

"Jam 10. Kenapa?" Ia melihat pada wajah wanita cantik disampingnya itu memberengut.

"Sayang banget. Kan masih pengen disini."

Noah terkekeh. "Aku akan cari waktu lagi. Tapi tidak ke Bali."

"Mau kemana?" Tanya Pelangi antusias.

"Ke tanah kelahiranku. Amerika."

"Amerika." Pekiknya. "Mau! Mau!"

Noah tertawa melihat mimik wajah istrinya itu. "Oke! Aku akan segera mencari waktu."

Pelangi pun mengangguk setuju.


Noah menggenggam tangan istrinya saat menyusuri koridor sepanjang mall. Mereka saling mengobrol dan sesekali tawa pun mewarnai kebersamaan mereka.

Noah dan Pelangi benar-benar berbahagia dengan pernikahan mereka.

Virgin For SaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang