Part. 1: My Scholarship

552K 10.7K 342
                                    

Isi dalam cerita ini dilindungi oleh Undang-undang yang berlaku. Segala bentuk plagiat akan di tidak lanjuti secara hukum.

Happy Reading ^_^

♡♡♡

Pelangi hanya bisa meratapi selembar kertas yang ada didalam genggamannya itu. Sudah berulang kali ia membaca isinya, namun tulisan yang tertera diatas kertas putih itu tetap saja tak berubah.

Dengan ini diberitahukan kepada saudari Pelangi Surya, bahwa program beasiswa telah diberhentikan.

Hanya itu kalimat yang terpatri didalam memorinya.

Diberhentikan = Dicabut.

Bagaimana bisa tiba-tiba program beasiswa itu dicabut? Apa salahnya? Semua nilai yang didapatnya hingga semester 7 ini bisa dibilang sempurna. Tidak ada cacat didalam nilainya. Bahkan bulan lalu mereka memberikan ucapan selamat via surat padanya.
Apa yang sudah terjadi?

Bagitu banyak pertanyaan ada didalam otaknya.

Ia ingin sekali menanyakan jawabannya pada orang-orang yang mengurusi program beasiswanya itu.

Tapi bagaimana caranya?
Pelangi adalah mahasiswi yang mendapat beasiswa kuliah gratis dari sebuah partai politik di Surabaya.

Sebuah partai yang cukup ternama yang memberikan beasiswa pada siswa/siswi dengan nilai terbaik dari beberapa sekolah menengah atas di kotanya.

Namun sayangnya, partai yang mengurusi program beasiswanya ada dikota asalnya, Surabaya. Apakah ia harus pulang kekota itu? Bisa-bisa orangtuanya tahu kalau ada masalah dengan beasiswanya.

Tidak! Kedua orangtuanya tidak boleh tahu perihal pencabutan beasiswa sialan itu!
Nanti bapak dan ibunya bisa resah memikirkan uang semester akhir, uang ujian dan wisudanya. Belum lagi dengan uang harian yang harus dikeluarkan Pelangi untuk hidupnya di Jakarta.

Pelangi-lah yang mendesak bapak dan ibunya agar mengijinkan dirinya untuk mengambil kesempatan yang telah diberikan oleh partai politik itu.

Sejak awal orangtuanya sudah keberatan dengan pemberian beasiswa cuma-cuma itu. Dengan alasan tidak mempunyai uang untuk bisa menghidupi Pelangi di kota Jakarta selama 4 tahun kedepan. Meskipun biaya kuliah gratis, Tentu saja ia membutuhkan makan, minum, tempat tinggal dan uang saku, kan?! Darimana orangtuanya mendapatkan uang yang jumlahnya tentu tidak akan sedikit.

Bapaknya hanya seorang sopir pribadi seorang juragan beras dikota Surabaya dengan gaji sesuai UMR. Sementara ibunya hanya mengelola toko kelontong kecil-kecilan dirumah. Pelangi juga mempunyai 2 orang adik yang masih bersekolah. Bintang dan Rembulan.

Dan sekarang...
Bayangkan saja!

Tinggal 1 semester. Pelangi bisa mendapatkan gelarnya.

Setelah bersusah payah hampir 4 tahun lamanya. Pelangi bisa mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang Sarjana.
Putri sulung Pak Surya dan Ibu Melati berhasil menjadi seorang Sarjana. Hal itu akan membuat kedua orangtuanya bangga. Anak dari keluarga kurang mampu berhasil menyelesaikan kuliahnya.

Dan tentu saja, seorang manusia yang lulus dengan gelar pendidikan akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, kan?!

Ia sudah berjuang mati-matian agar bisa bertahan hidup dikota metropolitan ini. Kota yang tidak pernah tidur, kota sejuta impian bagi kaum pendatang, kota yang sangat keras dan hanya pejuang tangguh saja yang mampu bertahan di ibukota Jakarta.

Semua pekerjaan paruh waktu dilakoninya untuk menopang kebutuhan makan, tempat tinggal dan segala biaya yang menunjang perkuliahan yang tidak disanggupi oleh kedua orangtuanya sejak awal.

Virgin For SaleWhere stories live. Discover now