Lanjutan Golok Maut WANITA itu berjalan terhuyung-huyung. Usianya masih muda, tak lebih dari dua puluh satu tahun. Tapi wajahnya yang cantik dan beringas menunjukkan dendam setinggi langit ketika terseok dan terhuyung di bukit bebatuan itu. Tinjunya berkali-kali terkepal, mendesis dan menyebut-nyebut nama seseorang penuh benci. Dan kalau orang melihat sinar matanya maka orang akan bergidik menyaksikan sorot penuh benci di bola mata yang kadang berputar setengah liar.