Revisi Takdir Sang Antagonis
  • Reads 35,358
  • Votes 2,620
  • Parts 102
  • Reads 35,358
  • Votes 2,620
  • Parts 102
Complete, First published Dec 27, 2024
Menulis itu mudah, kamu bisa jujur dan menuangkan apa saja di dalamnya. Karena yang sulit adalah memastikan semua orang menyukai tulisanmu.

Bekerja sebagai penulis naskah sinetron di salah satu rumah produksi adalah impianku sejak kecil. Namun mendapat amukan penonton, perlombaan rating TV dan kejaran jam tayang sama sekali tidak pernah terpikir akan sememuakkan ini.

Apalagi memiliki atasan yang kompetitif, selalu ingin terdepan, ambis dan kadang tidak realistis membuat semuanya makin kacau.

Dan semuanya bertambah kacau, ketika sebuah keajaiban diluar logika manusia terjadi.

"Bertransmigrasi ke tubuh antagonis dalam cerita yang kamu karang?"

Ayolah, aku harus mempertahankan karirku, dan untuk itu aku harus bisa lepas dari jeratan aneh yang membuatku terpaksa mengubah alur cerita.

Tapi bagaimana caranya? Kalau aku masih saja terjebak dalam tubuh si tokoh antagonis, gadis SMA dengan watak terlalu gila dan takdir jahat yang dicintai penonton.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Revisi Takdir Sang Antagonis to your library and receive updates
or
#32fatqeel
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
KING & QUEEN OF SCANDAL cover
MAHENDRA  cover
Behind the Spotlight; Fatqeel cover
Finding The Light ~ Moqeel  [COMPLETE] cover
Until the End of Time cover
Sama-Sama cover
FATQEL'S LOVE STORY cover
Cegil by my side cover
SENJA hari aqeela cover
SIAPA DIA? (On Going) cover

KING & QUEEN OF SCANDAL

38 parts Ongoing

Fattah Fernandez dan Aqeela Aza Atmaja-dua bintang besar yang selalu bersinar di dunia hiburan. Karier mereka sempurna, fans mereka setia, dan hidup mereka selalu ada di bawah sorotan. Tapi satu foto yang tersebar di media mengubah segalanya. Sekali saja mereka terlihat terlalu dekat, publik langsung heboh, media menggila, dan agensi nggak mau kehilangan momentum. Solusinya? Kontrak pacaran. Awalnya, semua berjalan sesuai rencana. Mereka menjalani kisah 'cinta' yang diatur sedemikian rupa-pegangan tangan di depan kamera, tatapan penuh makna di red carpet, dan kata-kata manis yang sudah tertulis dalam skenario. Tapi semakin lama, batas antara yang nyata dan yang pura-pura mulai kabur. Momen-momen kecil di balik layar terasa terlalu nyata. Detak jantung yang seharusnya terkendali malah jadi berantakan. Hingga akhirnya, mereka sadar-apa yang mereka jalani bukan lagi sekadar skenario.