"Gue akan menulis lembaran kisah hidup gue dan Lo. Gue bakal mencintai Lo dengan setulus hati gue, dan gue akan selalu ngejaga Lo semampu yang gue bisa" -Adikara Resandra.
............
"Terimakasih karena kamu telah hadir dalam hidupku. Aku jadi merasa beruntung ketika kita selalu bersama. Aku beruntung di cintai oleh mu" -Lenata Arcelionari.
*****
Adikara Resandra, laki laki berparas tampan yang selalu memikat banyak perempuan, entah itu di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Laki laki yang duduk di bangku SMA itu bersekolah di SMA yang di bilangnya cukup mewah yaitu SMA Lentera Harapan Angkasa.
Tapi sayangnya di sekolah, ia di kenal sebagai siswa yang nakal, suka bolos, pemarah dan lain sebagainya. Tak jauh beda di sekolah, Adikara juga di kenal sangat keras kepala oleh keluarga, tetangga, bahkan kerabatnya.
Apalagi jika Adikara sedang bertengkar dengan kedua orang tuanya, pasti akan lebih dari itu. Tapi sifatnya akan berubah jika ia tidak memiliki masalah pada keluarganya.
Ada satu sisi juga, di mana sifatnya benar benar berubah drastis saat mengenal salah satu perempuan di sekolahnya.
Dia, Lenata Arcelionari. Gadis yang mampu meluluhkan hati seorang Adikara Resandra, yang sangat di kenal memiliki sifat yang sangat keras kepala, nakal, suka bolos, pemarah dan lain sebagainya.
Apakah sifat Adikara akan berubah lebih baik dari sebelumnya setelah mengenal gadis itu lebih lama??
_________________________________________
Jadi cerita ini terinspirasi dari beberapa author. Bukan plagiat ya ini, tapi 'terinspirasi'.
Start: kamis, 26 September 2024
Finish:
Jika kalian sedang mencari cerita tentang dunia pergengsian? Selamat! Anda telah menemukan cerita yang tepat.
Baru kali ini, Naya dibuat bingung sendiri oleh perilaku seseorang. Yang tak lain, Novan-Sahabatnya sendiri.
Sikap cowok itu seakan memberi harapan, namun disisi lain ia juga dapat menyueki dirinya dengan gampangnya.
"Kapan pekanya si? Udah jelas-jelas dia itu suka sama kamu!"
"Ga mungkin lah. Kita itu sebatas SAHABAT, Nal."
___
"Lo kapan nembaknya si, Van. Awas lo, nanti keduluan nyesel Lo. Kagak tau dah gue."
"Lo tenang aja. Nanti gue tembak kok. Tapi, gue lagi nunggu waktu yang tepat, Kas."