Aleena pikir, menikah dengan laki-laki yang cintanya lebih besar dari miliknya akan membuat hidupnya bahagia. Ternyata pernikahan yang laki-laki itu tawarkan tak ubahnya seperti 'jebakan'. Ya, jebakan penuh intrik yang menjadikan drama sebagai makanan sehari-hari. Aleena muak. Dia menginginkan kebebasan, sehingga nekat mengajukan perceraian dan menyembunyikan kehamilannya agar dapat pergi sejauh mungkin. Niatnya ingin keluar dari 'jeratan mematikan jiwa', tetapi hal tersebut justru membawanya menaiki roller coaster kehidupan. Hampir lima tahun dia pergi dan Aleena merasa takdir terlalu jahat telah mempermudah jalannya hanya untuk mengantarkannya ke lubang yang sama.