"NARA CUMAN PUNYA GUE ANJING!" Sentak Bara.
"BACOT BANGSAT!"
Mereka tetap saling pukul satu sama lain, wajah mereka juga sudah babak belur, hingga pelukan seorang gadis di salah satu punggung mereka, membuat jeda di antaranya, "Bara, udah Bara. Stop!" ucapnya getir dengan air mata yang deras menetes.
Bara, sosok yang di peluk oleh Nara masih menetralkan nafasnya, hidunganya berdarah, bibirnya sudah pecah, mata dan pipinya sudah tidak pada bentuknya, "Aku mohon, stop yah, aku gabisa ... liat Lean kayak gitu," ucapnya sesenggukan.
Ada tombak yang menusuk hati Bara, ia pikir Nara memeluknya karna ia telah memilihnya, namun salah. Nara tetap pada Lean nya.
Bara membuang nafas besar, menghempas tangan mungil Nara kuat, berbalik badan dan berkata, "Gue ga akan biarin lo sama dia bahagia Nara!" bentak nya kuat.
Mampukah Lean memenangkan hati Nara?
Atau malah Bara yang berhasil merebut kembali Nara ke dalam pelukannya?
⚠️ Mengandung bahasa kasar
⚠️ Tidak disarankan untuk usia 15-
⚠️ Alurnya ruwet
⚠️ Author nya malesan
⚠️ Update nya kalo mood
⚠️ Dilarang emosi sama Author
Dah gitu aja makasih :)
"Pengen hug."
"Sini."
"Ini last kita ya!" Katanya disela-sela pelukan mereka.
"Kenapa?" Pertanyaan itu hanya sebatas pertanyaan tanpa jawaban.
××
"Tunggu sebentar lagi Ndra."
"Gak!"
"Itu artinya lo gak mau berjuang?!"
××
Bagi Andra menaklukan Gavi adalah sebuah keharusan dan Bagi Gavi menaklukan Andra adalah sebuah tantangan. Memiliki sifat yang tak jauh berbeda satu sama lain. Prinsip mereka begini.
'Apa yang lo lakuin gue imbangin'
Tak ada kata mengalah, mereka sama-sama keras kepala. Entah bagaimana mereka bisa bersatu jika tak ada yang mengalah salah satu. Dan cerita ini akan terus berlanjut sampai salah satu menyerah pada kepala batu.
××
10/8 #1 puisi