Hi, ust Agam! [SUDAH TERBIT]
  • Reads 4,587,627
  • Votes 393,267
  • Parts 45
  • Reads 4,587,627
  • Votes 393,267
  • Parts 45
Complete, First published Jan 28, 2021
CERITA INI SUDAH TERBIT, TERUS SEDIA DI TOKO OREN DAN TOKOPEDIA. 




"Hi, ustad Agam," sapa Cita kala matanya menangkap sosok Agam turun dari serambi masjid. 

Agam-pun menjawab dengan nada biasa. "Bukankah Rasulullah mengajarkan kita untuk mengucap salam?"

"Hehe. Assalamualaikum," salam Cita sembari menunjukkan deretan gigi putihnya 

"Waalaikumsalam."

"Ustad. Boleh nanya gak?"
Agam mengiyakan dengan sebuah anggukan kepala. "Bahasa arabnya orang ngucapin selamat pagi itu apa?"

Agam menjawab ",صَبَاحُ الْخَيْرِ"

Wajah Cita sumringah, satu ibu jarinya digigit kecil.  "صَبَاحُ الْخَيْرِ juga ustad Agam."

Mendengar itu bibir Agam tertarik tipis. "Bukan begitu. Jawabannya صَبَاحُ النُّوْرِ"

Cita terkekeh seraya menggaruk tengkuk yang tiba-tiba terasa gatal. Niat hati ingin membodohi justru dia sendiri yang terlihat bodoh.




Highest Rank.
#01 in SMK (15/04/21)
#01 in Pesantren (12/05/21)
#01 in Hijrah (21/05/21)
#02 in Religi (22/08/21)
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Hi, ust Agam! [SUDAH TERBIT] to your library and receive updates
or
#33heart
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Imperfect Couple cover
Loreng & Putih [SUDAH TERBIT] cover
Kisah yang Belum Selesai cover
Zaira ✔  cover
Sin β cover
because of my stupidity cover
Faizan [NEW VERSION] cover
BUKAN SALAH JODOH! cover
Mysha(21+)  cover
RANCOR ( TERBIT ) cover

Imperfect Couple

20 parts Ongoing

Baru beberapa kali bertemu, dua manusia berbeda jenis kelamin itu memilih untuk melangsungkan pernikahan. Mereka menikah bukan karena cinta. Mereka juga bukan menikah kontrak seperti yang dilakukan tokoh fiktif di dalam drama atau novel. Mereka menikah atas kemauan sendiri. Menikah, hidup satu atap, tapi mereka fokus pada diri masing-masing. Terlalu aneh menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan, tapi nyatanya mereka menikah sah secara hukum dan agama. Karena perkenalan yang terlalu singkat, membuat mereka menyadari betapa berbedanya kepribadian satu sama lain. Ada saja hal-hal kecil yang mereka perdebatkan. Bisakah mereka hidup bersama meski tanpa cinta? Atau justru cinta akan datang seiring kebersamaan mereka?