Sport Teacher | Bangchan Fanfiction
  • Reads 6,501
  • Votes 2,043
  • Parts 31
  • Reads 6,501
  • Votes 2,043
  • Parts 31
Ongoing, First published Jan 15, 2021
"Masa lalu itu seperti pondasi rumah, meski tenggelam namun tetap menjadi bagian."

Namaku Yoonhae, aku adalah gadis kelas dua belas yang membenci olahraga, 24/7 rebahan, 1% tingkat kesabaran. Pengidap Astraphobia akibat trauma dalam yang bahkan tidak aku ketahui.

Awalnya aku hidup dengan suka cita sebelum akhirnya bertemu sosok guru olahraga menyebalkan, cerewet, tukang ganggu, dan berhati batu.

Ia tak segan-segan menghukumku tanpa mau tahu, ia selalu mengaturku seakan mengenalku lama.

Guru itu selalu melindungi ku, ia seperti tahu segala permasalah yang aku alami. Beberapa kalimat janggal yang ia ucapkan selalu terngiang dikepala, seperti seakan dia pernah mengucapkan sebelumnya.

"Yoonhae, sebenarnya bokap Lo-"

"Tunggu? Apa?"

✨✨✨✨

15+
(Berisi beberapa kekerasan)

- Bahasa baku dan non baku
- Start    : 16 Januari 2021
- Finish : -
- Slowupdate <On>
Revisi saat tamat🤚🏻

⭐Ranking⭐
🥇#1 In Bang [29/05/2021]
🥇#1 in Christoperbang [10/08/2021]
🥇#1 in cb97 [07/03/2022]
🥇#1 in Christopher [14/03/2022]
🥇#1 in Chris [14/03/2022]
🥇#1 in Christ [14/03/2022]
🥈#2 in Sial [16/06/2021]

✨ Happy Hallucination ✨
All Rights Reserved
Sign up to add Sport Teacher | Bangchan Fanfiction to your library and receive updates
or
#40teacher
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
My Sin cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙤𝙪𝙧 [REVISI] cover
After Graduation cover
ANTAGONIS cover
Stars Behind the Darkness  cover
Fiction -sungjake✔ cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover

My Sin

49 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.