Deva, cowok dengan segabrek reputasi buruk di kampus. Namanya mengudara seantreo Fakultas Ekonomi sampai Fakultas tetangga. Entah siapa yang mengawalinya, kabar burung semakin berkembang seiring berjalannya waktu.
"Selalu pake baju lengan panjang, karena tangannya tatoan. Sering maen cewek, free sex maksudnya. Doyan mabok, alias ngedrunk. Yang lebih parah, ngobat juga, yang pasti bukan minum obat sakit kepala, ngdrugs! Siapa yang jamin dia gak kena HIV? Atau jangan-jangan udah AIDS?" - pergosipan mahasiswa di kampus yang tidak pernah dibantah atau dibenarkan oleh sang objek. Terang saja hal itu semakin membuat cerita-cerita tentang Deva terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Tara, salah satu tukang gosip di kampus, berasal dari kalangan genk cewek yang gak tenar-tenar amat, tipikal cewek-cewek yang mau ke toilet aja harus ramean.
Karena beberapa alasan, membuat Tara terlibat dengan Deva. Keterlibatannya membuat Tara mengetahui fakta-fakta dari seluruh gosip yang ada.
Sialnya, benar semua!
Ada juga Tania, si cewek metropolitan yang siangnya kerja di gedung pencakar langit, malamnya dugem sampai pusing.
Tania adalah satu-satunya cewek yang bersama Deva dalam kurun waktu yang lama. Lagi-lagi menurut gosip yang mengudara, mereka sih hanya berteman. Teman bobo maksudnya.
Namun, ketika sampai pada keadaan...
Deva adalah satu-satunya hal yang Tania inginkan ketika Tania tak pernah lagi menginginkan apapun.
Tara adalah satu-satunya harapan bagi Deva yang sudah sejak lama kehilangan harapan.
Deva adalah permasalahan terbesar bagi Tara yang hidupnya sangat jarang bermasalah.
Katanya, Khaezar Haga Archello itu tidak pernah tertarik dengan wanita. Jadi, Jinaya merasa aman meskipun harus berada satu ruangan yang sama setiap harinya dengan Khaezar. Sosoknya yang dingin, irit bicara, misterius dan jarang berinteraksi dengan wanita semakin memperkuat keyakinan Jinaya kalau sepertinya Khaezar itu, Gay!
Tapi kenyataan berhasil menghantam Jinaya. Khaezar jauh lebih berbahaya daripada buaya di kampusnya! Khaezar jauh lebih sinting dari yang ia duga!
Dengan entengnya Khaezar berkata,
"Gue punya kupon free kisses and cuddle- unlimited, khusus buat lo. Kamar kita sebelahan, kalau mau tinggal panggil aja."
Jinaya tidak peduli jika ia menjadi gila saat itu juga, Jinaya jauh lebih khawatir kalau jantungnya akan menggila dan berakhir ia jatuh cinta.
****
"Tenang aja, dia gak tertarik sama cewe, lo pasti aman kalo separtemen sama dia, Jinaya."
"AMAN MBAH MU! Baru sehari udah ketar ketir gue ini!"