Bagi Iris, Rangga adalah dunianya.
Sementara bagi Rangga, Iris adalah semestanya.
Keduanya jatuh cinta dengan cara paling sederhana.
Lewat tatapan mata yang kemudian diwujudkan dalam hangatnya genggaman tangan.
Namun ketika waktu bergerak lambat, mereka tersadar, bahwa mereka memang tak bisa mencintai dengan cara yang paling sederhana, karena ternyata terlalu banyak syarat untuk jatuh cinta.
- Prolog
- 01 | Iris Sayang Rangga 1 2 3
- 02 | Toilet dan Mimpi Buruk
- 03 | Eyang dan Kinan
- 04 | Selamat Malam, Rangga
- 05 | Namanya Rangga Dewantara
- 06 | Tuan Putri
- 07 | Kelinci Patah Hati
- 08 | Kita Akan Selalu Sama
- 09 | Mimpi Buruk Paling Panjang
- 10 | Yang Terbuang
- 11 | Go-Cinta
- 12 | Aku Kelinci Malang
- 13 | Bendera Perang
- 14 | Sebuah Tantangan
- 15 | Beauty and The Beast
- 16 | Tentang Sepasang Mimpi
- 17 | Rangga Dewantara VS Nicholas Saputra
- 18 | Pelaku Sebenarnya
- 19 | Teru-Teru Rangga
- 20 | Mengenai Kata Sempurna
- 21 | Aku Rangganya Iris
- 22 | Alasan Jatuh Cinta
- 23 | Kenangan Kembang Api
- 24 | Jalan Pintas
- 25 | Ulang Tahun Eyang
- 26 | Tentang Pilihan
- 27 | Dua Bayangan di Cermin
- 28 | Pentas Seni
- 29 | Happy Birthday, Iris
- 30 | Maaf Sebenar-Benarnya Maaf
- 31 | Menuju 01 Januari
- 32 | Menuju Pukul 00.00
- 33 | Tepat Tengah Malam
- 34 | Di Ujung Keletihan
- 35 | Syarat Jatuh Cinta
- 36 | Berhenti Jatuh Cinta
- 37 | Iris Harus Tahu
- 38 | Dalam Pelukan Bunda
- 39 | Sampai Ketemu Nanti Malam
- 40 | Satu Malam Terakhir
- Epilog
- Ada yang Mau Novel Gratis?
- Pengumuman Testimoni IRIS
- Special Order