Cewek itu menatap balik cowok yang menatapnya sambil terdiam. "Kalau kita balikan. Dan mulai dari awal, kamu mau nggak?" tawar Raina. Cowok yang memakai baju senada dengan Raina itu diam. Menatap intens mata sayu yang selalu Ia sakiti. Terlihat genangan air yang mulai membanjiri kelopak mata, namin mau bagaimana pun mereka tetap tidak bisa bersatu. Cinta mereka bagaikan angin tornado. Hanya berputar di suatu tempat dan membuat kerusakan lalu pada akhirnya menghilang yang menyebabkan kehancuran di beberapa titik. "Maaf---" akhirnya cowok itu berucap namun langsung terhenti karena Raina buru-buru memotong ucapan nya. "Kata maaf mewakilkan semua ucapan yang akan kamu omong nantinya."