Tertanda Dosenmu (Complete ✓)

By ZahrotulAn

2.7M 224K 4.6K

Serangkaian kejadian tidak terduga membuat mereka harus melakukan sebuah pernikahan. Walaupun bagi yang lain... More

Bagian 1 : Kenangan Mati Lampu
Bagian 2 : Nomor Adam
Bagian 3 : Lamaran
Bagian 4 : Telepon
Bagian 5 : Dia Yang Berbeda
Bagian 6 : Hukuman
Bagian 7 : Hukuman Dari Adam
Bagian 8 : Pulang Bersama
Trailer
Bagian 9 : Menginap
Bagian 10 : Penyusup!
Bagian 11 : Keputusan
Bagian 12 : Menyebalkan
Bagian 13 : Bekas Merah
Bagian 14 : Andrian
Bagian 15 : Khawatir
Bagian 16 : Dihibur
Bagian 17 : Calon Istri
Bagian 18 : Inggrid Iswara
Bagian 19 : Terlalu Berharap
Bagian 20 : Merenggang
Bagian 21 : Insiden
Bagian 22 : Kebohongan
Bagian 23 : Menikah?
Bagian 24 : Lamaran
Bagian 25 : Kebimbangan
Bagian 26 : Keputusan Ara
Bagian 27 : Hari Pernikahan
Bagian 28 : Panggilan
Bagian 29 : Berpelukan
Bagian 31 : Pindah
Bagian 32 : Bersinar
Bagian 33 : Bakat Terpendam
Bagian 34 : Definisi Dosen Killer
Bagian 35 : Baby Adam
Bagian 36 : Terlalu Kolot?
Bagian 37 : Puput
Bagian 38 : Wejangan
Bagian 39 : Kau Rumahku
Repost Bagian 39 : Kamu Rumahku
Bagian 40 : Happy Ending
Bagian 41 : Terpesona
Bagian 42 : Cemburu
Bagian 43 : Tertanda, Dosenmu.
Bagian 44 : Ilham yang Ngenes
Bagian 45 : Awal Jumpa
Bagian 46 : Cinderellawan
Semara Loka
Bagian 47 : Hamidun
Bagian 48 : Menjadi Seorang Ibu
Bagian 49 : Rempong
Menyapa
Bagian 50 : Entah Kesalahan Apa
Bagian 51 :
Bagian 52 : Penolakan
Bagian 53 : End
Versi Revisi
Bang/Mas/Kak

Bagian 30 : Bersembunyi

44K 3.7K 30
By ZahrotulAn

Hari sudah mulai tampak cerah saat Ara berjalan gontai ke dapur. Matahari sudah siap terbang tinggi di langit.

Ia mengernyitkan keningnya saat merasa ada suara orang merintih kesakitan di dapur.

Ia bergegas menuju dapur dan menemukan Adam mengipas-kipas matanya dengan tangannya.

"Bang?! Abang kenapa?!!!" panik Ara.

"Mataku...." rintih Adam. Mata Ara langsung tertuju pada cabai dan bawang-bawangan di atas meja.

Ara menarik tangan Adam menuju wastafel.

"Eh, aku mau dibawa kemana?" protes Adam.

"Udah, ikut aja." Ara menyalakan kran air dan membasuh tangan Adam dengan sabun.

Kemudian ia membasuh tangannya dan mengusapkannya ke mata Adam beberapa kali dengan berjinjit. Mencoba menyejajarkan posisinya. Tidak menyadari banyak centi yang terpangkas di antara mereka.

Saat Adam membuka matanya, ia melihat Ara yang begitu dekat dengannya.

Saling pandang jelas tidak terelakkan.

Mata Ara membulat kaget. Reflek dia menapakkan kakinya yang semula berjinjit dengan cepat. Membuatnya hampir kehilangan keseimbangan kalau tangan kokoh Adam tidak dengan cepat memeluk pinggangnya.

Muka Ara bersemu merah.

"Nggg... Bang, matanya udah?" tanya Ara mencoba menetralisir rasa gugupnya.

Adam mencoba mengerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian merintih.

"Masih pedih?"

Adam terkekeh. "Bercanda. Udah enggak kok."

Ara sadar posisinya yang masih direngkuh Adam. Ia buru-buru melepaskan tangan Adam dan mundur teratur.

"Lagian Bang Adam ngapain sih? Kok bisa matanya pedih gitu?"

Nggak mungkin kan aku bilang gegara mikirin Ara terus Salting dan ngusap wajah sendiri? batin Adam.

"Nggak sengaja ngucek mata. Lupa kalau habis motong bawang."

"Bisa-bisanya," ucap Ara kemudian berjalan menuju meja makan. Hendak mengambil minum.

"Emang Bang Adam bisa masak?" tanya Ara sembari menuang air dalam gelas.

Adam terkekeh dan bersidekap tangan merasa Ara hendak meremehkannya. "Menurut kamu?"

"Bisa, aku nggak sabar mau makan masakan Bang Adam," ucap Ara kemudian minum air di tangannya.

Adam mendengar sahutan Ara merasa aneh dalam dirinya. Teringat suatu kejadian masa lampau. Beberapa tahun silam.

Setelah meletakkan gelas ke meja, Ara bertanya, "Ada yang bisa Ara ban-" Ucapnnya terpotong saat Adam secara tiba-tiba memeluknya. "-tu," lanjut Ara lirih.

"Bang? Aku belum mandiiiii!" Ara memberontak. Namun, Adam mengabaikannya

"Emangnya kenapa?" tanya Adam dengan nada rendah membuat Ara tenang.

"Bau."

"Bahkan kalau kamu bau aku masih tetap mencintaimu."

Jantung Ara benar-benar berdegup tidak karuan.

"Bu-bukan aku yang bau, Bang Adam yang bau," kilah Ara membuat Adam tertawa.

Derap suara langkah kaki terdengar. "Dam?" sebuah suara memanggil Adam. Suara Ilham.

"Bang! Lepasin, ada Bang Ilham."

Adam terdiam sejenak kemudian menarik Ara untuk berjongkok dan masuk ke kolong meja untuk bersembunyi.

Ara pun protes. "Kenapa-"

"Sttttt! Bantu aku sembunyi! Aku tadi ngerjain Ilham. Dia tadi ke sini nggak lama setelah aku ke sini," bisik Adam ke telinga Ara membuat Ara menyesal karena bertanya. Kini wajahnya terasa panas karena embusan napas Adam yang menerpa telinganya.

Ara hanya diam di dalam rengkuhan Adam di bawah meja. Menunggu sampai Ilham pergi. Ia hanya mendengar suara Ilham yang mengomel tanpa bisa mendengar dengan jelas.

Otaknya tidak fokus. Alias gagal fokus.

"Ra!" panggil Adam yang membuat Ara kaget.

"Eh, iya?"

"Kenapa ngelamun?"

"Ah, eng-enggak. Bang Ilham udah pergi?"

"Udah. Ayo keluar."

Ara merapikan rambutnya dengan tangannya kemudian bertanya, "Mau masak apa?"

"Masak nasi goreng."

"Aku bisa bantu apa?"

"Bantu tumis bumbu terus masukin nasi, jangan lupa kasih garam-"

"Iya aku tahu. Aku bisa masak kok."

"Eh Ra, aku ke kamar mandi bentar. Mulesss."

"Iya."

Kemudian sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Panggilan dari Adam.

"Bukannya dia di kamar mandi?" pikirnya lalu segera mengangkatnya.

"Halo, Bang?"

"Ra, makasih udah nemenin aku sembunyi di bawah meja," ucap Adam membuat Ara tersadar suatu hal.

"Bentar deh. Tadi kan Bang Adam ada masalahnya sama Bang Ilham. Aku nggak ikut-ikutan ngerjain, kenapa aku diajak sembunyi juga?"

"Nggak kenapa-kenapa sih. Sengaja aja. Makasih," ucapnya lalu mematikan sambungan.

"Dia harusnya kan nggak butuhin aku buat ikut sembunyi juga kan?" pikirnya kemudian tercengang.

"BANG ADAM MODUSSSS!!!" teriak Ara.

Sedangkan Adam yang mendengarnya dari kamar mandi terpingkal-pingkal dibuatnya.

Ya ampun, kelakuan Adam sama Ara emang ya.

***

Maafkan ako yang jarang update huhuuuu.
Semoga masih ada yang nungguin cerita ini.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 176K 73
[COMPLETED] Siapa bilang jadi mahasiwa tingkat akhir itu menyenangkan?setiap saat ditanya progresnya sudah sampai mana?skripsi sudah sampai bab berap...
1.4M 116K 36
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
4.6M 134K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...
6.6M 574K 55
Qia dijodohkan dengan Aji, seorang tentara angkatan darat yang sifatnya sungguh berkebalikan dengannya. Meskipun dituntut untuk segera beradaptasi da...