"Rose Killer" | Black Butler...

Od _HaruhiTamaki

10.5K 1K 41

[SLOW UPDATE] Venus Cruella, seorang gadis 'setengah iblis' berumur 18 tahun yang bekerja sebagai seorang 'Sh... Více

Chapter 1 - Rose Killer
Chapter 2 - Next Mission
Chapter 3 - Underground
Chapter 4 - The Offer
Chapter 5 - Nobility
Chapter 6 - Part Away
Chapter 7 - First Encounter
Chapter 8 - Hidden Secret
Chapter 9 - Her Tragic Past
Chapter 10 - Change of Fate
Chapter 12 - Prediction or Coincidence
Chapter 13 - Aftermath of Chaos
Chapter 14 - Trial and Error
Chapter 15 - Special Operations Squad
Chapter 16 - True Enemy
Chapter 17 - 57th Wall Expedition
Chapter 18 - Faith
Chapter 19 - Confrontation
Chapter 20 - Desperate
Chapter 21 - Savior
Chapter 22 - Return to the Walls
Chapter 22.5 - Off Duty
Chapter 23 - Preparation
「Teaser - Season 2」
Chapter 24 - A New Threat

Chapter 11 - Present

358 50 0
Od _HaruhiTamaki

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Chapter 11 - Present

.

.

.

Beberapa tahun kemudian, Venus POV

Tidak terasa beberapa tahun telah berlalu, dan banyak hal yang berubah sejak hari itu. Keith Shadis memundurkan diri dari jabatan sebagai Komandan Pasukan Pengintai dan digantikan oleh Erwin, anehnya aku pun berteman dengan si maniak bersih-bersih Levi, si gadis ribut Isabel dan Farlan pula, bahkan si maniak Titan Hanji. Mereka mengatakan bahwa menjadi temanku merupakan salah satu cara mereka membalas budi, meskipun aku tidak mengaharapkan imbalan dalam bentuk apapun, aku menerima tawaran mereka.

Erwin mengangkat Levi sebagai Kapten yang kemudian dikenal dengan julukan 'Humanity's Strongest Soldier', hal yang sama hampir terjadi padaku. Sebenarnya Erwin juga menawarkanku pemangkatan yang sama, tetapi aku menolaknya, mengingat aku adalah seorang Shinigami yang berikut campur dengan urusan manusia. Jadi aku diangkat sebagai Letnan yang ditempatkan di Squad Levi.

Karena aku menyelamatkan Isabel dan Farlan, formasi Squad Levi berubah sedikit dari perencanaan aslinya. Tidak hanya Squad Levi terdiri dari lima anggota awal, tetapi juga cabang dengan tambahan tiga anggota. Walaupun begitu, akulah orang second-in-command.

.

.

.

Saat ini aku sedang melewati lorong menuju ruanganku, suasana di dalam headquaters cukup sepi sejak semuanya sedang mempersiapkan untuk ekspedisi. Erwin baru saja memberikanku setumpuk kertas yang perlu ditandatangani, sejujurnya aku pun tidak tahu mereka diperlukan. Semenjak menjadi Letnan di Pasukan Pengintai, hampir setiap hari aku harus mentandatangani berkas-berkas yang kuterima. Ya sejujurnya, hal itu cukup membosankan.

"Waktunya aku menyelesaikan tugas membosankan ini," gumamku saat kubuka pintu ke ruanganku.

Ruanganku cukup simpel, tidak seperti kamarku di manor keluarga Engel. Memang minimalis tapi tetap nyaman. Kuletakkan setumpuk kertas di mejaku dan mulai mengerjakannnya.

Baru saja beberapa menit mengerjakan, aku mendengar ketukan di pintuku.

"Venus-kojō, semua anggota pasukan sudah berkumpul. Anda sebaiknya segera ikut berkumpul bersama yang lain," kata siapapun yang berada di balik pintu.

Aku menghela nafas panjang sebelum menjawab, "Aku akan segera ke sana."

Lalu mereka pun meninggalkan aku sendiri, jadi aku melanjutkan pekerjaanku.

.

.

.

Beberapa menit kemudian,
3rd Person POV

Setelah menyelesaikan setengah dari setumpuk kertas yang diberikan, Venus merentangkan tangannya dan memutuskan untuk menyelesaikan sisanya nanti.

'Aku harus segara berkumpul, mereka pasti sudah menungguku,' batin Venus sambil melihat keluar dari jendelanya.

Melihat mejanya yang sedikit berantakan, Venus merapikan tumpukan kertas tersebut dan menuju ke tempat lainnya berkumpul.

.

.

.

Isabel dan Farlan terlihat sedang merawat kuda mereka dengan memberi mereka makan dan air untuk minum. Karena hanya ada mereka di sana, Venus ikut bergabung dengan mereka.

"Ohayōgozaimasu," sapa Venus.

Karena tidak menyadari keberadaan Venus, Isabel hampir menjatuhkan ember berisi air yang kudanya minum. Isabel menghela napas lega sebelum membalas sapaan Venus.

"Ohayou, V-chan. Tumben kau agak terlambat, tidak seperti biasanya."

"Oh, si alis tebal itu memberikanku setumpuk kertas yang harus kutandatangani. Aku baru mengerjakan setengahnya," keluh Venus.

Farlan tertawa kecil mendengar keluhan Venus tadi, sementara Isabel tertawa terbahak-bahak mendengar bagian 'alis tebal'. Venus menutup mulut Isabel yang terbuka lebar karena merasa jengkel.

"Tutup mulutmu, nanti ada lalat yang masuk," kata Venus tetap dengan muka datarnya.

Sekarang giliran Farlan yang tertawa cekakak, jadi Venus juga menutup mulutnya.

"Kau juga, Farlan. Ayolah kita akan ditinggal kalau kita bercanda terus di sini."

.

.

.

"Mereka datang! Angkatan utama dari Pasukan Pengintai telah tiba!"

Segerombolan warga Distrik Trost sedang menunggu di jalan yang akan dilewati angkatan utama Pasukan Pengintai. Ada juga beberapa warga yang menyoraki Pasukan Pengintai saat mereka lewat.

"Erwin-danchō! Hajar para Titan itu!"

Para lulusan dari angkatan Korps Kadet ke-104 yang ditugaskan juga berada di situ.

"Lihat! Itu Levi-heichō!" tunjuk salah satu lulusan.

"Katanya kekuatannya setara dengan satu pasukan!" lanjutnya.

Levi hanya mendecih mendengar perkataannya, "Cih, berisik..."

Lalu seorang pemuda dengan rambut coklat pendek dan mata hijau kebiruan, yang lebih dikenal sebagai Eren, mengamati seseorang yang sedang lewat.

"Ano, bagaimana dengannya?" kata Eren sambil menunjuk Venus yang terlihat sibuk dengan pikirannya, "Siapa dia?"

"Ah, itu Venus-kojō. Mungkin wajar kalau kau tidak mengenalnya, memang tidak banyak hal yang diketahui tentangnya. Tapi aku dengar kalau kekuatan Venus-kojō itu setara dengan Levi-heichō, atau bahkan melebihinya!" jelas teman seangkatan Eren yang lain.

"Hontōni sugoi!"

"Hmm," tanggap Eren memikirkan penjelasan temannya tadi.

.

.

.

Di tempat Venus, Venus POV

Setelah melewati segerombolan orang tadi, aku mendengar tertawa kecil Isabel di belakangku.

"A~a, ternyata penggemarnya Levi-aniki banyak ya," katanya sambil meringis.

"Damare," Levi jawab sambil membuang muka.

Aku hanya menghela napas melihat pemandangan itu dan terus memikirkan hal-hal lain. Tetapi Isabel tetap saja melanjutkan perilaku usilnya.

"Aku tidak menyangka V-chan juga punya penggemar, seharusnya aku tahu sih, V-chan memang orang yang hebat!"

Suara menjadi hening setelah Isabel mengoceh tadi, dan aku menyadari Isabel sedang mengembungkan pipinya tanpa melihatnya secara langsung. Sepertinya dia menyadari kalau aku mengabaikannya tadi.

"Iihh! Mengapa kalian berdua ekstra kejam hari ini?!" rengek Isabel.

Saking menyebalkan perlakuan Isabel, aku menoel-noel pipinya sampai dia menyerah.

"Yamero~! Pipiku sakit!"

Aku pun berhenti sesuai permintaan Isabel, tetapi dia masih mewek karena pipinya sakit. Salah siapa dari tadi mengoceh terus? Dia sendiri, kan?

Aku membuang mukaku dan pikiranku sibuk lagi, entah mengapa perasaanku tidak enak sejak meninggalkan Distrik Trost.

'Sesuatu yang besar akan terjadi, aku bisa merasakannya. Aku yakin,' batinku.

"V-chan, dō shita no? Sedari tadi kau terus sibuk dengan pikiranmu, jangan-jangan kamu sakit? Ayolah ceritakan~!"

Sepertinya aku tidak bisa kabur dari Isabel karena dia menyadari aku melamun lagi. Aku harus memikirkan sesuatu agar dia tidak terus mengkhawatirkanku.

"Ah, aku cuma khawatir ekspedisi ini tidak berjalan sesuai diharapkan. Apalagi kalau kita kehilangan beberapa anggota, mengurus hal-hal seperti itu melelahkan," dustaku.

Isabel tertawa mendengar jawabanku tadi dan menepuk pundakku, "Kau memang aneh sekali hari ini, V-chan. Orang sepertimu seharusnya tidak mengkhawatirkan hal-hal seperti itu."

"Lagipula, kau dan Levi-aniki tidak akan membiarkan itu terjadi kan? Itulah mengapa kau ada di sini, betulkan?" lanjutnya.

Mataku terbelalak mendengar ucapan tadi, tak kusangka orang bodoh seperti Isabel bisa berpikir seperti itu. Aku hanya menghela nafas kekalahan saat senyum hangat mereka terus terlihat di wajah mereka.

.

.

.

~To Be Continued~

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

[Author's Note]: Eloouuww, maaf author jarang nongol mwahaha. Karena sekolah akhirnya sudah selesai, author bisa nge-update fanfic lagi! (Hopefully... \( ̄▽ ̄;)/)

See you next chapter~! 🌹

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

417K 42.9K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
1M 61.2K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
109K 829 5
isinya jimin dan kelakuan gilanya
69.6K 6.3K 39
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...