Cassandra Aldrich [✓]

By gxrysmxth

120K 18.8K 1.1K

[Harry Potter Fanfiction] Tahun-tahun Cassandra Aldrich saat di Hogwarts bersama dengan ketiga sahabatnya; Ha... More

Tawanan Azkaban; 1
Tawanan Azkaban; 2
Tawanan Azkaban; 3
Tawanan Azkaban; 4
Tawanan Azkaban; 5
Tawanan Azkaban; 6
Tawanan Azkaban; 7
Tawanan Azkaban; 8
Tawanan Azkaban; 9
Tawanan Azkaban; 10
Tawanan Azkaban; 11
Tawanan Azkaban; 12
Tawanan Azkaban; 13
Tawanan Azkaban; 14
Tawanan Azkaban; 15
Tawanan Azkaban; 16
Tawanan Azkaban; 17
Tawanan Azkaban; 18 [✓]
Piala Api; 1
Piala Api; 2
Piala Api; 3
Piala Api; 5
Piala Api; 6
Piala Api; 7
Piala Api; 8
Piala Api; 9
Piala Api; 10
Piala Api; 11
Piala Api; 12
Piala Api; 13
Piala Api; 14
Piala Api; 15
Piala Api; 16
Piala Api; 17
Piala Api; 18
Piala Api; 19
Piala Api; 20
Piala Api; 21 [✓]
Orde Phoenix; 1
Orde Phoenix; 2
Orde Phoenix; 3
Orde Phoenix; 4
Orde Phoenix; 5
Orde Phoenix; 6
Orde Phoenix; 7
Orde Phoenix; 8
Orde Phoenix; 9
Orde Phoenix; 10
Orde Phoenix; 11
Orde Phoenix; 12
Orde Phoenix; 13
Orde Phoenix; 14
Orde Phoenix; 15
Orde Phoenix; 16
Orde Phoenix; 17
Orde Phoenix; 18 [✓]
Pangeran Berdarah Campuran; 1
Pangeran Berdarah Campuran; 2
Pangeran Berdarah Campuran; 3
Pangeran Berdarah Campuran; 4
Pangeran Berdarah Campuran; 5
Pangeran Berdarah Campuran; 6
Pangeran Berdarah Campuran; 7
Pangeran Berdarah Campuran; 8 [✓]
Cassandra Aldrich II

Piala Api; 4

2K 319 15
By gxrysmxth

Seakan dipahat dari kayu yang sudah diterpa cuaca oleh orang yang nyaris tak tahu bagaimana seharusnya wajah manusia, dan tak begitu andal menggunakan pahatnya, setiap senti kulitnya tampaknya bekas terluka, mulutnya seperti torehan serong, dan sepotong besar hidungnya hilang, tetapi matanyalah yang membuatnya mengerikan. Satu matanya kecil, hitam, seperti manik-manik, satunya lagi besar, bundar seperti koin dan berwarna biru elektrik terang, mata biru itu bergerak tak hentinya, tanpa berkedip, berputar ke atas, ke bawah, ke kanan, ke kiri, bergerak bebas tidak sewajarnya mata normal--dan kemudian bola mata itu berbalik sepenuhnya, menghadap ke bagian belakang kepalanya, sehingga yang bisa terlihat hanyalah warna putihnya.

Si orang asing tiba di tempat Profesor Dumbledore, dia mengulurkan tangan yang juga penuh bekas luka, seperti wajahnya, dan Profesor Dumbledore menjabatnya, menggumamkan kata-kata yang tak bisa didengar olehku, tampaknya dia bertanya-tanya kepada si orang asing, yang menggeleng tanpa senyum dan menjawab dengan suara pelan. Profesor Dumbledore mengangguk dan menunjuk ke kursi kosong di sebelah kanannya, orang asing itu duduk, menggoyang rambutnya supaya tidak menutupi wajahnya, menarik sepiring sosis ke dekatnya, mengangkatnya ke sisa hidungnya, dan mengendusnya. Dia kemudian mengeluarkan pisau kecil dari sakunya, menusuk sosis dengan ujungnya, dan mulai makan. Matanya yang normal memandang sosis, tetapi mata birunya masih bergerak tak kenal lelah di dalam rongganya, memandang seluruh aula dan semua murid.

"Aku memperkenalkan guru baru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam," Kata Profesor Dumbledore riang, memecah keheningan, "Profesor Moody."

Biasanya guru baru disambut dengan tepukan, tetapi tak seorang pun dari guru-guru ataupun para murid yang bertepuk, kecuali Profesor Dumbledore dan Hagrid, tetapi tepukan mereka bergaung suram dalam keheningan, dan mereka pun segera berhenti.

Profesor Moody tampaknya tak peduli dengan sambutan yang sama sekali tak hangat ini, mengabaikan teko jus labu  kuning di depannya, dia merogoh mantel bepergiannya lagi, mengeluarkan botol minuman, dan minum banyak-banyak. Saat dia mengangkat tangan untuk minum, mantelnya terangkat beberapa senti dari lantai, dan aku bisa melihat di bawah meja, beberapa senti kaki kayu dengan ujung seperti cakar.

Profesor Dumbledore berdehem, "Seperti tadi mau kusampaikan," Katanya, tersenyum pada kami semua yang sebagian masih terpana memandang Profesor Moody, "Kita mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pertandingan luar biasa di bulan-bulan mendatang, pertandingan yang sudah tidak diselenggarakan lebih dari seratus tahun, dengan sangat gembira aku mengumumkan bahwa Turnamen Triwizard--akan dilangsungkan di Hogwarts tahun ini."

"Anda bergurau!" Fred berteriak dengan keras, ketegangan yang memenuhi aula sejak Profesor Moody tiba mendadak mencair, hampir semua anak tertawa termasuk aku, dan Profesor Dumbledore terkekeh senang.

"Aku tidak bergurau, Mr Weasley," Katanya, "Walaupun setelah kau menyebut kata itu, aku memang mendengar lelucon seru waktu liburan musim panas tentang Troll, hantu nenek jahat, dan Leprechaun yang bersama-sama ke bar--" Profesor McGonagall berdehem keras.

"Err--tapi mungkin sekarang bukan saat yang tepat--bukan--" Kata Profesor Dumbledore, "Sampai mana aku tadi? Ah, ya, Turnamen Triwizard--nah, sebagian dari kalian mungkin belum tahu turnamen apa ini, maka kuharap mereka yang sudah tahu memaafkanku yang akan memberi penjelasan singkat, dan kuizinkan mereka melayangkan pikiran ke mana-mana."

"Turnamen Triwizard pertama kali diselenggarakan kira-kira tujuh ratus tahun lalu sebagai kompetisi persahabatan di antara ketiga sekolah sihir terbesar di Eropa: Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang, seorang juara dipilih untuk mewakili masing-masing sekolah, dan ketiga juara ini bersaing dalam menyelesaikan tiga tugas sihir, ketiga sekolah ini bergiliran menjadi tuan rumah turnamen ini lima tahun sekali, dan kegiatan ini disepakati sebagai cara paling luar biasa untuk membina tali persahabatan di antara para penyihir muda yang berbeda bangsa--sampai, angka kematiannya menjadi tinggi sekali, sehingga turnamen ini tidak diteruskan." Murid-murid berbisik dengan semangat.

"Selama seratus tahun ini telah beberapa kali di usahakan untuk mengadakan kembali turnamen ini," Profesor Dumbledore melanjutkan, "Sayang tak satu pun berhasil, meskipun demikian, Departemen Kerjasama Sihir Internasional dan Departemen Permainan dan Olahraga Sihir memutuskan sudah saatnya kita mencoba lagi. Kami telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk memastikan bahwa kali ini, para juara tidak dalam bahaya maut."

"Kepala sekolah Beauxbatons dan Durmstrang akan tiba bersama calon-calon mereka di bulan Oktober, dan seleksi ketiga juara akan berlangsung pada malam Halloween, juri yang tidak memihak akan memutuskan pelajar mana yang paling layak bertanding untuk memperebutkan Piala Triwizard, piala yang akan mengharumkan nama sekolahnya, dan hadiah pribadi sebesar seribu Galleon."

"Meskipun aku tahu kalian semua bersemangat untuk memenangkan Piala Triwizard bagi Hogwarts," Katanya, "Para kepala sekolah yang muridnya akan ambil bagian, bersama Menteri Sihir, telah sepakat untuk menerapkan pembatasan umur untuk para peserta tahun ini, hanya pelajar yang telah cukup umur--yaitu tujuh belas tahun atau lebih--diizinkan mengajukan nama mereka untuk dipertimbangkan--" Profesor Dumbledore sedikit mengeraskan suaranya, karena beberapa anak mengeluarkan suara marah mendengar keterangannya, dan tampak sekali Fred dan George berang, "--Adalah tindakan yang kami anggap perlu, mengingat tugas-tugas turnamen itu akan tetap sulit dan berbahaya, kendati kami telah mengambil langkah pengamanan, dan sangatlah tidak mungkin pelajar di bawah kelas enam dan tujuh sanggup menanganinya, aku sendiri yang akan memastikan bahwa tak ada pelajar di bawah umur yang memperdayakan juri kita agar memilihnya menjadi juara Hogwarts--" Mata biru mudanya bercahaya ketika memandang wajah murka Fred dan George, "--Oleh sebab itu kuminta kalian tidak usah membuang-buang waktu mendaftarkan diri jika usia kalian belum tujuh belas tahun."

"Delegasi dari Beauxbatons dan Durmstrang akan tiba Oktober nanti dan tinggal bersama kita hampir sepanjang tahun ajaran. Aku tahu bahwa kalian semua akan bersikap sopan dan ramah kepada tamu-tamu asing kita selama mereka tinggal bersama kita, dan akan memberikan dukungan sepenuh hati kepada juara Hogwarts, siapa pun dia, yang terpilih nanti, nah, sekarang sudah malam, dan aku tahu kalian perlu beristirahat agar besok bisa segar ketika menerima pelajaran, waktunya tidur!"

Aku, Harry, Ron, Hermione, Fred, George dan Ginny berjalan ke Aula Depan, Fred dan George memperdebatkan cara-cara yang mungkin digunakan Profesor Dumbledore untuk mencegah mereka yang belum berusia tujuh belas tahun mengikuti turnamen, kami naik menuju pintu masuk menara Gryffindor, yang tersembunyi di balik lukisan besar seorang Nyonya Gemuk bergaun sutra merah jambu, "Kata kunci?" Tanya si Nyonya Gemuk ketika kami tiba, "Balderdash," Kata George, "Prefek di bawah memberitahuku."

Aku berganti piyama dan naik ke tempat tidur, ada yang telah meletakkan pemanas di antara seprai dan selimutnya, pasti House-Elf, nyaman sekali, berbaring di tempat tidur dan mendengarkan badai yang menggemuruh di luar.

Badai telah reda keesokan harinya, meskipun langit-langit Aula Besar masih muram, awan-awan abu-abu gelap berpusar di atas ketika aku, Harry, Ron, dan Hermione membaca daftar pelajaran baru kami saat sarapan. Beberapa kursi dari kami, Fred, George, dan Lee mendiskusikan metode-metode sihir untuk menuakan diri dan cara-cara mendaftar ke Turnamen Triwizard.

"Hari ini boleh juga--di luar sepanjang hari," Kata Ron, yang menelusuri kolom hari Senin di daftar pelajarannya, "Herbologi bersama Hufflepuff dan Pemeliharaan Satwa Gaib--brengsek, masih juga bareng Slytherin--"

"Lalu dua jam Ramalan sore ini." Kataku, aku bisa mendengar Harry mendesah pelan, Ramalan adalah pelajaran yang tak disukainya, karna setiap kali masuk, pasti Harry akan diramal jika ia akan mati dengan cepat.

"Mestinya di drop saja, seperti aku," Kata Hermione tajam sambil mengoleskan mentega ke rotinya, "Jadi kau bisa ambil pelajaran yang lebih masuk akal seperti Arithmancy."

Mendadak terdengar bunyi berkeresak ribut di atas kami dan seratus burung hantu melesat masuk dari jendela yang terbuka, membawa surat-surat pagi itu. Aku mendongak, tampak burung dengan warna putih bertotol-totol hitam diantara burung-burung berwarna abu-abu dan coklat. Burung-burung itu terbang mengitari meja, mencari kepada siapa surat-surat dan paket-paket itu dialamatkan. Seekor burung hantu besar jingga kecokelatan terbang menukik ke arah Neville dan menjatuhkan bungkusan besar ke pangkuannya, Neville hampir selalu lupa mengepak sesuatu. Eltyvo menjatuhkan bungkusannya tepat di pangkuanku, dia juga mendarat tepat dibahuku lalu ber-uhu uhu dengan keras, aku mengambil bungkusannya dan kemudian membacanya, dari Mum. Aku akan membukanya saat di kamar saja, jadi aku memasukkan bungkusan itu ke dalam tas, "Ouch!" Eltyvo mematuki kepalaku, tanda jika dia ingin makan, aku segera mengambil satu ayam panggang dan memberikannya pada burung hantu itu.

•••••

"Bubotuber," Profesor Sprout memberitahu, "Mereka perlu dipencet, kalian harus mengumpulkan nanahnya--"

"Apanya?" Tanya Seamus jijik.

"Nanah, Finnigan, nanah," Ujar Profesor Sprout, "Dan nanah ini berharga sekali, jadi jangan sampai tercecer, kumpulkan dalam botol ini, pakai sarung tangan kulit
naga kalian, nanah Bubotuber bisa berdampak aneh-aneh pada kulit kalau tidak dicairkan dulu."

Memencet bubotuber menjijikkan, tapi anehnya juga memuaskan, setiap kali benjolan dipencet, cairan kental hijau-kekuningan memancar keluar, baunya mirip bensin, kami menampungnya di botol, seperti yang diperintahkan Profesor Sprout, dan pada akhir pelajaran, kami berhasil mengumpulkan beberapa liter.

"Ini akan membuat Madam Pomfrey senang," Kata Profesor Sprout, menutup botol terakhir dengan gabus, "Ini obat sangat mujarab untuk jerawat yang paling bandel, anak-anak tak perlu lagi cari cara nekat menghilangkan jerawat."

"Seperti si Eloise Midgen," Bisik Hannah Abbott, anak Hufflepuff, "Kasihan, dia mencoba menyihir lenyap jerawatnya."

"Anak bodoh," Kata Profesor Sprout, menggelengkan kepala, "Untung Madam Pomfrey berhasil menempelkan kembali hidungnya."

Dentang bel keras bergaung dari kastil menyeberangi tanah basah, menandai akhir pelajaran, dan anak-anak kedua asrama berpisah. Anak-anak Hufflepuff menaiki tangga batu untuk ikut Transfigurasi, dan kami, anak-anak Gryffindor menuju ke arah lain, menuruni padang rumput landai menuju pondok kecil Hagrid, di tepi Hutan Terlarang. Hagrid berdiri di depan pondok kayunya, satu tangannya memegangi ban leher anjing pemburu babi hutannya yang besar, Fang. Ada beberapa peti kayu terbuka di tanah di dekat kakinya, dan Fang merengek serta menarik ban lehernya, sepertinyanya ingin menyelidiki isi peti itu lebih dekat. Saat kami semakin dekat, bunyi derak aneh terdengar, diselingi letupan-letupan kecil.

"Pagi!" Sapa Hagrid, nyengir kepadaku, Harry, Ron, dan Hermione, "Sebaiknya tunggu anak-anak Slytherin, mereka pasti tak mau ketinggalan ini--Skrewt Ujung-Meletup!"

"Apa?" Tanya Ron, lalu Hagrid menunjuk ke peti-peti, "Iiih!" Jerit Lavender, melompat mundur.

'Iiih' tepat untuk mengomentari Skrewt Ujung-Meletup menurut pendapatku, mereka seperti lobster cacat, tanpa kulit, pucat menjijikkan dan berlendir, dengan kaki-kaki mencuat di tempat-tempat ganjil, dan tak tampak ada kepalanya, setiap peti berisi kira-kira seratus, masing-masing sepanjang lima belas senti, saling merayap di atas tubuh temannya, menabrak keempat dinding peti, baunya menusuk seperti ikan busuk, sekali-sekali, bunga api memercik dari ujung seekor Skrewt, dan dengan punyi phut pelan, binatang ini akan terdorong ke depan beberapa senti.

"Baru saja menetas," Ujar Hagrid bangga, "Jadi kalian akan bisa besarkan mereka sendiri! Kita bikin proyek kecil!"

"Dan kenapa kita mau membesarkan mereka?" Tanya suara dingin, anak-anak Slytherin sudah tiba. Si penanya adalah Malfoy, Crabbe dan Goyle terkekeh mendukung, Hagrid tampak bingung mendapat pertanyaan begitu.

"Maksudku, apa kegunaan mereka?" Ulang Malfoy.

"Untuk apa mereka?" Hagrid membuka mulutnya, berpikir keras selama beberapa detik, kemudian berkata kasar, "Itu untuk pelajaran berikutnya, Malfoy, kalian cuma beri makan mereka hari ini, kalian perlu coba beberapa makanan berbeda--aku belum pernah punya Skrewt, jadi tak tahu mereka suka apa, aku sudah siapkan telur semut dan hati kodok dan potongan-potongan ular rumput--coba saja dulu sedikit-sedikit."

"Tadi nanah, dan sekarang ini." Gumam Seamus disebelahku.

Continue Reading

You'll Also Like

119K 17.2K 25
✿This book is the winner of Fanfiction Category at The Wattys 2021✿ 📕BOOK 1 of Day Series📕 [STARTED AT 27th of JANUARY, 2021] [FINISHED AT 17th o...
272K 37.6K 52
[C O M P L E T E D] Cover by: @chaoticimpulse [Name] Gracious. Seorang murid Gryffindor yang disukai oleh 2 pangeran dari 2 asrama berbeda. Jadi, sia...
574K 74.4K 24
STORY : Stars-and-Stones COVER : nipye Draco dan Harry sekali lagi sedang perang mantra. Tapi apa yang terjadi jika salah satu mantra yang Draco lunc...
106K 14.7K 60
꒰ completed - sirius black x readers ꒱ ꒰ written in bahasa indonesia ꒱ en·am·or /iˈnamər,eˈnamər/ be filled with a feeling of love for...