Calla Lily

By irmamahatei2

109K 8.4K 383

" Ayo pulang! " " Nggak mau " " Jangan bandel! " " Aku nggak bandel ya " " Ngelawan kata aku itu Artinya... More

🌷Bandel
🌷Balapan
🌷Jalan-jalan
🌷Motor Baru Ali
🌷Kebucinan Ali
🌷Pole Dance
🌷Kemarahan Ali
🌷Prilly Norak
🌷 RISA ?
🌷Siapa ?
🌷Teror
🌷Misteri
🌷Dia Yang Berkacamata
🌷Maaf
🌷Dimas
🌷Kepulangan Ali
🌷Sedikit Terungkap
🌷Kejutan kecil
🌷Boneka
🌷Curiga
🌷Clara - Dimas -Risa
🌷Ungkapan Hati Dimas
🌷Pertunangan
🌷HILANG
🌷 Teka Teki
🌷Clara is the best
🌷Prilly kenapa ?
🌷Cincin
🌷Pembalasan
🌷Akhirnya
🌷pengantin baru
🌷 Bumbu Rumah Tangga
🌷 End
SIAP SIAP
SUDAH RILIS !!!!

🌷Bye Bye

2.3K 254 12
By irmamahatei2

Jendela besar yang berada di kamar Prilly menjadi saksi bisu kegalauan hati Prilly.  Dia seperti hilang arah. Semua terasa hampa.  Ruang geraknya masih dibatasi oleh Dimas.  Memang benar Dimas tak lagi mengikatnya dengan tali . Tapi keadaan masih sama,  Dimas tidak akan melepaskan Prilly.

Clara yang selama ini menjadi tamengnya ketika Dimas ingin berbuat kasar denganya.  Berkat Clara pula ia seakan memiliki harapan.  Entah harapan kosong atau harapan yang sebenarnya tak pernah ada. 

Sampai saat ini Clara masih belum mau membantunya untuk lari dari tempat ia disekap. Jika bertanya  jawabnya selalu sama ' Tunggu saat yang tepat ' . Semua itu membuat emosi Prilly tak terkontrol. 

Prilly menghembuskan nafasnya dengan sangat berat.  Pikiran dan tubuhnya sudah sangat lelah.  Maka dengan memandangi hamparan kebun teh yang amat luas ini,  mampu membuatnya sedikit tenang.  Setidaknya untuk saat ini. 

" Apa yang kamu lamunkan Pril? " Clara datang dengan sebuah nampan berisi makanan untuk Prilly. 

" Tak ada " pandangan Prilly kembali terfokus kepada cahaya yang berwarna orange.  Rupanya dia telah berdiri disini sudah cukup lama. 

Clara menghela nafas dan menghampiri Prilly " Makanlah..  Kamu sudah melewatkan jam makan siangmu "

" Buat apa aku makan?  Lebih baik seperti ini ! Biar aku mati perlahan "

Clara menatap Prilly sedih.  Dia merasa menyesal belum bisa membawa  Prilly pergi dari sini. 

" Makanlah..  Setidaknya untuk mengisi tenagamu? "

" TENAGA BUAT APA?  INI KAN YANG KALIAN MAU?  MELIHATKU MATI " Prilly menatap Clara dengan nyalang.  Dia seperti dipermainkan. 

" Prill..  Nggak gitu "

" APA? "

" PRILLY!! Tak bisakah kamu tidak berteriak barang sehari? " Dimas datang dengan suara keras.

" Kalau begitu lepaskan aku! " Prilly yang semula kaget dengan suara Dimas berusaha terlihat santai. 

Dimas berjalan kearah Prilly.  Menarik pinggang Prilly agar semakin mendekat.  " Jangan harap!  "

" Clara..  Apa semuanya sudah siap? " Dengan masih memeluk pinggang Prilly,  Dimas bertanya kepada Clara. 

" Sudah "

" Apa yang kalian rencanakan ?" Prilly meronta. Melepaskan pelukan Dimas. 

" Malam ini kita akan makan malam romantis.  Bersiap lah..  Dan pakai gaun yang ku berikan kepada Clara "
Setelah mengatakan itu Dimas meninggalkan Prilly dan juga Clara. 

Clara mendekat,  tetapi Prilly memilih menjauh.  Seoalah tidak ingin percaya dengan Clara.

" Prill..  " panggil Clara

" Sudahlah.   Kau tidak usah berpura pura baik didepanku! "

" Apa maksudmu? "

" Aku tau..  Kau tak begitu sungguh sungguh ingin membantuku! "

" Aku mau kamu sabar dulu "

" SABAR??  Sampai kapan? Begitu banyak kesempatan,  tapi kamu tidak juga membantuku kabur dari sini "

🌷🌷

Kegelapan malan rupanya telah datang,  angin dingin yang berhembus diarea berkebunan tak dihiraukan Ali.  Kini dia sedang berdiri disamping mobilnya,  memandang lurus kepada bangunan rumah yang dia yakini Prilly berada didalamnya. 

Beberapa hari di Puncak mampu membuat Ali bisa menemukan titik dimana Prilly berada.  Semua terasa begitu sulit.  Jejak Prilly yang awalnya hilang tak meninggalkan petunjuk apapun. 

Hingga,,  Ali mengingat jika ada satu orang yang bisa sangat membantu.  Yaitu Clara.. 
Nomer telpon yang ditinggalkan Clara hampir Ali lupakan,  hingga Anak buah Ali yaitu Pram dengan pintarnya bergerak menghubungi Clara. 

" Bagaimana tuan?  Apa kita masuk sekarang?  Semua sudah berada disetiap sudut lokasi! " Pram datang dengan mengikuti arah pandang Ali. 

Jauh didepan nya sana,  terlihat meja makan kecil berhias bunga dan lampu . Ali tau apa yang akan dilakukan Dimas nanti.  Maka dengan gelengan kepala mampu menjadi jawaban atas pertanya yang diberikan Pram tadi.

Tak lama berselang Prilly terlihat keluar dari rumah tersebut.  Ali menegang ketika mendapati tubuh kurus Prilly.  Meskipun dia kini terlihat cantik dengan riasan dan gaun hitamnya,  tak dapat Ali pungkuri jika diwajah ayunya kekasihnya itu menyimpan banyak tekanan dan kesedihan. 

Tunggu sebentar sayang.. 

Mata Ali masih tak berkedip ketika melihat Dimas datang dengan warna baju senada dengan Prilly.  Nafas Ali mulai memburu,  melihat wajah Dimas emosi Ali tiba tiba datang.  Ingin sekali dia berlari menerjang kearah Dimas,  menghabisinya sekarang juga.  Tapi jika Ali gegabah,  semua rencana yang telah tersusun matang akan berakhir sia sia. 

Ali masih menatap kegiatan yang dilakukan Dimas,  mulai dari menarik paksa Prilly hingga sebuah pelukan yang mampu membuat Jiwa tempramennya keluar. 

Mata Ali menatap seseorang yang berdiri tak jauh dari Prilly.  Clara!!  Clara menatap Ali dengan sedikit tersenyum.  Ali tau maksud dari senyuman Clara. 

Alis ali tertarik keatas,  ada yang tidak beres.  Meskipun Ali tak mendengar percakapan mereka,  tapi Ali masih bisa melihat jika Prilly dalam keadaan marah. 

" bersiap siap!! " perintah Ali kepada Pram

🌷🌷

" Kamu terlihat cantik " Dimas memuji Prilly yang begitu terlihat menawan. 

" Dan aku jijik melihatmu Dim! "

Dimas terkekeh,  dia mulai mendekat kearah Prilly,  menarik tanganya sedikit kasar hingga tubuh kecil Prilly kini terjatuh dipelukanya. 

" Tapi sayangnya Lelaki ini yang akan menjadi suamimu "

Prilly mendorong kasar tubuh Dimas " Jangan pernah bermimpi Brengsek!!! Aku yakin Ali akan menemukanku! "

" Lelaki Brengsekmu itu begitu bodoh!!!  Dia amat bodoh karna sampai sekarang belum bisa menemukanmu!  Atau bahkan dia memang tidak pernah mencarimu!! "

" Jaga mulutmu!!!  Aku pastikan jika Ali disini aku akan memintanya untuk melenyapkanmu Dim!!  Kau tau kamu akan mati!! " Prilly berbicara tanpa takut,  hingga Clara yang berada dibelakangnya sedikit kaget dengan perubahan Sifat Prilly. 

" Sudahlah..  Aku tidak ingin membuat makan malam kita berakhir dengan emosi!  Lebih baik kita makan! "

" Aku tak sudi!! "

" Jangan  membuatku marah!!  Ayo duduk! "

Prilly berbalik dan ingin mencoba kabur tapi dengan sigap Dimas menarik tangan Prilly dengan kasar.

" Jangan coba kabur,  atau aku bertindak kasar! " Dimas menarik rambut Prilly hingga mampu membuat Prilly berteriak. 

" Dim Dim lepaskan Prilly! "

" Diam kau Clara!!  Jangan ikut campur! "

" lepasss bajingan. " Prilly memaki Dimas .

" Ini bukan yang kamu mau!  Kamu senang sekali memancing emosiku! "

" Ali...  Kamu dimanaa..  Tolong aku..  " Prilly merintih dalam kesakitanya,  karna kini Dimas tak hanya menarik rambutnya,  tapi juga mencengkeram pipi Prilly hingga memerah. 

" Panggil!!!  Panggil lelaki Brengsek itu!!  HAHAAHA!! "

BRENGSEK!!!

BUKK!!!

BUKK!!!

Ali menerjang Dimas dari belakang dengan tendangan seribu bayangan.  Tendangan Ali mampu membuat Dimas tersungkur jatuh. 

Ali Buru Buru menarik Prilly dan memeluknya.  Menatap Prilly yang kini juga sedang menatapnya. 

" kamu dateng?!"

" Iyaa sayang..  Aku datang..  Maaf membuatmu menunggu lama " Mata Ali berkaca kaca melihat keadaan Prilly. 

" Oh..  Si brengsek ini rupanya telah datang!!!  Baguslah..  Biar aku lenyapkan sekalian! " Dimas bangkit dan ingin menarik tangan Prilly.  Namun sebelum tanganya menyentuh Prilly, tendangan kembali ia dapatkan. 

Anak buah Ali datang dari belakang menendang kaki Dimas.  Hingga dia kembali tersungkur. 

" Pengecut!!  Berani kroyokan rupanya! "

" Ali..  Aku aku mau dia mati!!  Aku selalu disiksa! " Prilly berbicara dengan nada yang terdengar manja. 

" Pasti sayang!!  Pasti.   Aku pasti membalasnya! " Lirih Ali dengan menciumi semua sisi wajah Prilly.

" Clara. . Bisa bantu aku membawa Prilly? "

" Ayoo Prill.. " Clara menghampiri Prilly yang sudah sedikit lemas. 

" KALIAN??? Aaarrhhhh" Dimas berteriak kesakitan karna merasa punggungnya diinjak dengan sangat keras.

" Sorry Dim!!  Bukannya sejak awal aku memang tidak pernah setuju dengan rencanamu! " Clara berbicara santai. 

Dimas perusahaan bangun ketika dilihat Ali mulai melangkah kearahnya.  " Mau kemana? " Ali sedikit menunduk agar bisa melihat wajah Dimas. 

" BANGUN!!! " Ali menarik paksa tubuh Dimas.

Buugkk!!!  Ali menghantam wajah Dimas dengan tanganya " Sebenarnya Aku masih ingin bermain main dengan mu!!  Tapi aku begitu ingin melihat kekasihku ! PRAM..   Urus dia "

Ali mulai ingin meninggalkan Dimas,  namun suara keras Dimas mampu membuat Ali menghentikan langkahnya " NANTI COBA KAU TANYAKAN PADA KEKASIHMU!!  BAGIAN TUBUH MANA YANG SUDAH AKU SENTUH! "

" BRENGSEK!!!  " Ali kembali berlari menerjang Dimas.  Tanpa ampun Ali menghantam tubuh Dimas dengan pukulan pukulan yang mampu membuat tubuh Dimas remuk.  Tak sampai disitu perut Dimas menjadi sasaran tendangan Ali yang begitu brutal. 

" Sialan!!  Aku bersumpah akan membuatmu menyesal karna berani menyentuh miliku!!! "

Ali menginjak perut Dimas,  erangan kesakitan Dimas tak mampu membuat jiwa iblis Ali hilang.  Dengan penuh penekenan,  kini giliran tangan Dimas diijak Ali dengan kuat!

" Tangan ini akan ku buat tak berfungsi! "

Krekk!!!

Arrrhhhh!!! 

Mati kau!!! 



Kasih aku masukan please!!  Udah mulai buntu.    




Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 98.9K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.2M 90.4K 60
BOOK 1 > Remake. 𝘐𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘱𝘢𝘬⚠️ ⚠️𝘥𝘪𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘰𝘮𝘰𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘤 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵...
133K 14.4K 19
Bukan BL Arkanna dan Arkansa itu kembar. Tapi mereka sudah terpisah semenjak masih bayi. Dulu, orangtua mereka menyerahkan Arkanna kepada saudara yan...
1.8M 196K 52
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...