GARUDA (END)

By septiaulia283

4.6M 395K 42.1K

[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesi... More

PROLOG
GARUDA〰01
GARUDA〰02
GARUDA〰03
GARUDA〰04
GARUDA〰05
GARUDA〰06
GARUDA〰07
GARUDA〰08
GARUDA〰09
GARUDA〰10
GARUDA〰12
GARUDA〰13
GARUDA〰14
GARUDA〰15
GARUDA〰16
GARUDA〰17
GARUDA〰18
GARUDA〰19 (Special part Uzi and Uri)
GARUDA〰20
GARUDA〰21
GARUDA〰22
GARUDA〰23
GARUDA〰24
GARUDA〰25
GARUDA〰26
GARUDA〰27
GARUDA 〰28
GARUDA〰29
GARUDA〰30
GARUDA〰31
GARUDA〰32
GARUDA〰33
GARUDA 〰34
GARUDA〰35
GARUDA〰36
GARUDA〰37
GARUDA〰38
GARUDA〰39
GARUDA〰40
GARUDA〰41
GARUDA 〰42
GARUDA〰43
GARUDA〰44
GARUDA〰45
GARUDA〰46
GARUDA〰47
GARUDA〰48 [END]
EPILOG
EXTRA PART 1
EXTRA PART 2 (Last Part)
NEW STORY
Part Spesial 1
Part Spesial Agler
Part spesial 2
Part spesial 3
OPEN MEMBER GC

GARUDA〰11

82.7K 7.4K 362
By septiaulia283

Selamat Membaca❤

.
.
〰〰〰

Sudah seminggu kejadian antara Garuda dan Grizella berlalu. Semenjak saat itu Grizella dan Garuda tak pernah bertemu lagi.

Setiap hari Grizella selalu membawakan Garuda bekal tapi yang selalu beruntung mendapatkannya adalah Queen.

Seminggu pula Garuda tak menjemput Grizella. Grizella pun setiap pagi diantar oleh ayahnya ke sekolah.

Bukan apa-apa, Grizella khawatir kemana Garuda sebenarnya? Seminggu menghilang tak pernah tampak di sekolah membuat Grizella merindukan tunangannya itu.

Apakah Garuda sakit? Atau sehat-sehat saja? Kalau pun Garuda sakit tapi tak pernah mama Anne memberi tahu Grizella.

Ingin menelpon pasti cowok itu tak meresponnya, apalagi mengirimi pesan. Dibaca saja tak berniat membalas.

Dengan segenap keputusannya Grizella ingin mendatangi rumah Garuda, selain berkunjung ke rumah Uri untuk mengerjakan tugas kelompok mereka.

Hari ini adalah hari sabtu otomatis besok adalah minggu hari libur sekalian Grizella dan Uri menginap di rumah Queen karena ibunya Queen sedang pergi keluar kota.

Grizella meminta izin pada Zelin untuk mengunjungi Garuda di rumah cowok itu.

"Bunda," panggil Grizella pelan menghampiri Zelin yang berada di dapur.

"Eh, ada apa?" tanya Zelin.

Awalnya Zelin sempat heran tentang hubungan Garuda dan Grizella seminggu ini. Tapi, itu semua ia tepis kala Garuda menghubungi nya bahwa cowok itu tak bisa menjemput Grizella untuk ke sekolah.

Zelin mencuci tangannya hingga bersih lalu mengelapnya dengan tisu. Wanita itu mengelus rambut hitam panjang milik Grizella dengan lembut.

Wanita itu menatap anak satu-satunya yang sudah beranjak remaja tapi sikapnya sudah bisa dianggap dewasa.

Zelin percaya bahwa Grizella anak manjanya yang kini berusia tujuh belas tahun telah menemukan kebahagian barunya bersama tunangannya-Garuda.

Zelin tak pernah mengetahui apa permasalahan Garuda dan Grizella. Selama ini Zelin mengaggap Garuda sebagai anak baik, sopan dan beriman.

Maka dari itu, Zelin dan Ansel memilih Garuda dan menyetujui kesepakatan perjodohan itu dengan Anne dan Gandhi.

Grizella mengulum senyum manisnya. "Aku mau jenguk Garuda boleh nggak, Bun?" tanya Grizella pelan.

Zelin tersenyum lalu mengangguk mengiyakan. "Boleh kok."

"Hm... sekalian nginep di rumah Queen boleh nggak?" Grizella bertanya dengan hati-hati sambil memicingkan matanya takut Zelin akan marah.

"Kalau Bunda sih boleh aja. Tapi, coba tanya Ayah, ya," ucap Zelin.

Grizella mengangguk antusias. "Makasih, Bunda." Grizella memeluk Zelin dari samping dengan erat.

"Sama-sama."

"Ayah kapan pulang, Bun?"

"Ini Ayah udah pulang," ucap Ansel yang tiba di dapur dengan menenteng tas kerja nya.

Grizella berlari memeluk Ansel. "Ayah, capek?" tanya Grizella.

Ansel hanya mengangguk. "Kenapa emangnya?" tanya Ansel mengelus rambut Grizella yang masih dalam pelukannya.

"Mau Griz buatin, teh?" tawar Grizella.

Ansel hanya mengangguk mulai memahami gelapan Grizella yang menginginkan sesuatu. "Boleh."

Grizella melepas pelukannya dari Ansel untuk membuatkan teh.

Ansel melirik kearah Zelin yang hanya mengangkat bahu acuh pertanda tak ingin memberi tahu apa-apa.

Zelin hanya ingin Grizella yang langsung meminta izin pada Ansel tanpa bantuannya pastinya.

"Nih, teh spesial loh buat Ayahnya Griz." Grizella meletakkan segelas teh hangat di atas meja makan yang diduduki Ansel.

Grizella ikut duduk bersama Ansel dan Zelin dimeja makan. Grizella masih menunggu Ansel meminum tehnya lalu meminta izin untuk menginap di rumah Queen.

Ini bukan pertama kalinya Grizella menginap di rumah Queen ataupun Uri. Ini sudah yang kesekian kalinya ia menginap tetapi tetap saja ia takut meminta izin pada Ansel.

Takut jika ayahnya itu memarahinya dan tak memperbolehkan ia menginap lagi di rumah Queen maupun Uri.

"Kenapa?" tanya Ansel setelah menyesap sedikit teh hangatnya.

"boleh ngga aku nginep di rumah Queen?" Grizella bertanya dengan pelan dan menunduk.

"Kapan?"

"Nanti sore sekalian jengukin Garuda, Yah."

"Terus pulangnya kapan?"

"Besok sore, rencananya."

"Boleh," putus Ansel dengan sekali tarikan nafas.

Bola mata Grizella membulat sempurna, gadis itu langsung berhambur memeluk Ansel dan Zelin dengan erat.

"Makasih Bunda, Ayah. Griz sayang kalian."

"Bunda juga sayang, Griz."

"Ayah juga kok."

〰〰〰

Grizella sampai di rumah Anne dengan dengan menggunakan taksi. Dengan ragu Grizella memasuki pekarangan rumah Garuda yang luas lebih luas dari pekarangan rumah Grizella jika dibandingkan.

Setibanya di teras, Grizella mengetuk dengan pelan pintu bercat hitam besar itu. Sengaja Grizella mengetuknya pelan, ia hanya mencoba menghilangkan kegugupannya.

Grizella sempat berpikir jika ia bertemu Garuda apa yang harus ia katakan? Dengan segera Grizella menghapus pikirin itu dan kembali mengetuk pintu hitam besar itu.

"Assalamualaikum."

"Tunggu sebentar," teriak seseorang dari dalam.

Grizella mendengar derap langkah kaki seseorang yang hampir mendekati pintu.
Hingga terdengar suara pintu dibuka dan terpampang lah wajah Anne yang tersenyum pada Grizella.

"Ya ampun, Sayang. Kamu kenapa jarang main kesini?" tanya Anne seraya memeluk Grizella yang tentunya dibalas oleh Grizella.

"Maaf, Ma. Griz sibuk soalnya," jawab Grizella tak enak.

"Ayo masuk!!" Anne menggandeng senang tangan Grizella menuju ruang keluarga.

Grizella sempat kaget ketika menemui Gandhi dan Elang-adik Garuda yang kini menginjak kelas sembilan SMP.

Dengan sopan Grizella menyalami Gandhi dan Elang juga menyalami Grizella dengan sopan.

"Apa kabar, Grizella?" tanya Gandhi membuka kaca mata bacanya serta meletakkan koran yang ia baca di atas meja.

"Alhamdulilah, sehat. Papa, Mama sama Elang gimana kabarnya?" tanya Grizella mengambil tempat duduk di samping Anne.

"Alhamdulillah, sehat," jawab Gandhi dan Anne.

"Alhamdulillah, juga dong, Kak. Kita sekeluarga sehat," ucap Elang tersenyum manis seperti senyuman Garuda, tapi bedanya Garuda tak mau memberikan senyumnya pada Grizella kalau Elang terlihat seperti ramah, baik dan mudah tersenyum.

"Bunda sama Ayah kamu, gimana?" tanya Anne.

"Alhamdulillah, sehat juga kok, Ma," jawab Grizella.

"Kakak mau nyari Bang Garu, ya?" tanya Elang.

Grizella menggeleng malu. "Enggak kok," bantah nya.

"Aku kesini mau mastiin aja Mah, Pah," ucap Grizella.

"Mastiin apa?" tanya Gandhi penasaran.

"Kok seminggu ini Garuda nggak keliatan di sekolah ya, Pa? Garuda sakit?" tanya Grizella.

Anne membulatkan mata nya kaget. Setahunya Garuda selalu pergi ke sekolah tanpa absen dan sekarang calon menantunya mengatakan bahwa Garuda tak pernah sekolah selama seminggu.

Pastinya Anne lebih percaya Grizella dari pada omong kosong Garuda, Anne yakin pasti Garuda berbohong.

"Terus seminggu ini, Garuda nggak jemput kamu?" tanya Anne, Grizella menggeleng.

"Pasti anak itu bolos," marah Anne.

"Bolos? Tapi, Garuda nggak pernah ada sebelumnya disekolah, Ma," ucap Grizella.

"Iya, pasti ini nih. Mama tau dia bolos langsung ke markas nya ini," tebak Anne.

"Bagus dong bang Garu ke markas," ujar Elang.

"Ini semua gara-gara Papa, seenaknya Papa bolehin Garuda ikut-ikut geng segala. Ini nih salah satu pengaruhnya yang mama takutin."

"Loh kok Papa?" Gandhi menunjuk dirinya yang sedang dimarahi Anne.

"Iya ini salah Papa. Ngapain Papa izinin Garuda segala ikut itu. Besok izinin aja Elang aja lakuin apa yang dia mau."

"Hust, Mama ngomong apa sih. Nggak baik ngomong gitu depan calon mantu," ujar Gandhi.

Grizella hanya tersenyum tipis seraya mengingat pertengkarannya dengan Garuda seminggu lalu.

Apakah ia harus meminta maaf pada Garuda? Grizella rasa, iya. Disini Grizella juga salah sudah berani melawan Garuda dengan perkataannya.

Nanti, Grizella akan mencoba bicara dengan Garuda.

"Kalau Griz boleh tahu, Garuda mana, Ma?" tanya Grizella sedari tadi tak melihat tunangan nya itu.

"Palingan dia ke markas, kayaknya," jawab Anne kembali tersenyum setelah meredakan emosi nya mengingat disini ada Grizella.

Grizella hanya mengangguk, untung saja Garuda di markas kalau disini apa yang harus ia perbuat pada Garuda.

"Oh, iya. Mama lupa, tadinya Mama mau buat brownies tapi, karena ada kamu sampai lupa," ujar Anne pada Grizella.

"Mau Griz bantu nggak, Ma?" tawar Grizella.

Anne mengangguk antusis. "Boleh banget dong, sayang."

Grizella mengikuti Anne yang berjalan kearah dapur dan membuat brownies yang Anne ucapkan.

〰〰〰

"Ully..." Grizella memeluk gadis kecil yang bernama Ully itu.

Setelah pulang dari rumah Garuda, Grizella langsung pergi ke rumah Uri. Tentunya setelah memakan brownies buatan Grizella dan Anne.

Setibanya Grizella di rumah Uri, gadis itu disambut adik kecil Uri yang bernama Ully.

"Hai... Ully Kakak kangen loh sama kamu," ucap Grizella melepas pelukannya dari Ully.

"Aku juga kangen loh sama Kakak, Kak Griz udah lama nggak kesini soalnya," ucap Ully tersenyum menampilkan gigi putihnya yang jarang.

"Iya, Kakak udah lama nggak kesini. Sekarang Kakak disini kan."

Mata Ully berbinar mendengar ucapan Grizella. "Iya, nanti temenin Ully main, ya, Kak?"

Grizella mengangguk antusias. "Iya, dong. Kak Uri mana?"

"Kak Uri di kamar nya deh kayaknya."

"Ya udah, Kakak ke kak Uri dulu ya. Kamu mainnya jangan jauh-jauh!" peringat Grizella.

Grizella membuka pintu Uri dengan pelan takut mengganggu kegiatan yang sedang Uri lakukan.

Grizella menyembulkan kepalanya sedikit, melihat keadaan kamar Uri yang jauh dari kata bersih.

Keadaan kamar Uri yang kacau dengan guling yang berada dilantai, kasur nya yang tak terpasang bad cover, bedak berserakan dilantai dan paling parah baju kotor bertumpuk di keranjang didepan kamar mandinya.

Grizella memasuki kamar Uri, gadis itu mengambil bad cover dan guling yang berserakan lalu melemparnya ke kasur Uri.

Uri yang sedang berbaring di atas kasur tanpa alas itu pun lantas terkejut. Uri mendongak melihat siapa yang melempar guling dan bad cover nya.

"Lo udah sampai?" tanya Uri menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Udah, kenapa? Kalau aku belum sampai kamu mau berantakin kamar kamu lebih lagi?" kesal Grizella menghempaskan pantatnya kasar di kasur Uri.

"Kenapa nggak bilang kalau udah sampai?"

"Emangnya kalau aku bilang kenapa?"

"Ya... biar gue beresin dulu kamarnya," jawab Uri bangkit dari baringannya.

"Ayo sekarang kita beresin. Aku bantuin kamu, habis itu aku mau main sama Ully terus kita pergi deh ke rumah Queen."

"Habis magrib aja ya kita pergi ke rumah Queen?" tawar Uri merapikan kasur nya dengan memasang bad cover.

Grizella hanya mengangguk sambil menyapu kamar Uri dan membereskan apa yang ia lihat dilantai.

"Uri aku udah selesai." Grizella meregangkan otot tangannya sambil menggerakkan dan memutar tangannya.

"Aku main sama Ully dulu, habis itu siap-siap ke rumah Queen," ucap Grizella membuka pintu kamar Uri untuk keluar.

Saat ingin menutup pintu kembali, Grizella menyembulkan setengah kepalanya lalu berucap, "Siap-siap ya, harus tepat waktu, Uri, habis ini kamu mandi terus siap, terus kita berangkat. Ingat jangan telat yah Uri!! Aku nggak suka orang yang telat."

Uri mencibir pelan tapi, gadis itu tetap melakukan apa yang di perintahkan Grizella, mulai dari mandi serta beres-beres badannya.

〰〰〰


Jangan lupa follow IG:
@Garuda.story_
@grizellallisya
@garuda_WV
@ZayyanOerlando
@ale_taqueenby
@Yuzifernandiez
@auristelakeii


Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 361K 90
Nareshta Ravaleon Arkana adalah cowok populer di SMA Ganesha. Kepopulerannya ditunjang oleh penampilan dan tampang yang rupawan juga kiprahnya sebaga...
1.4M 107K 67
[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia...
3.3K 392 55
Ketika hidupku melalui sebuah permainan *** Namanya Mars, ketua OSIS yang lugas,tegas dan cekatan. Sikap tegas dan irit bicaranya itu membuatnya seri...
1.8M 119K 62
[SEGERA TERBIT] "Valcano, aku kehujanan boleh minta tolong jemput aku?" "Jangan ganggu gue." ••• "Valcano, boleh minta tolong jemput aku?" "Gue lagi...