MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]

By AniintnPtr

2M 197K 16K

[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wi... More

Cast
01| Bertemu Kembali
02| Elang Nyebelin
03| Di Jemput Elang
04| Karena Mie Ayam
05| Panti Asuhan
06| Perjodohan
07| Teror
08| Starbucks
09| Fitting Baju Pengantin
10| Satria
11| Taman
12| Hari Pernikahan
13| Rumah Baru
14| Cemburu
15| Rapat
16| Demam
17| Tawuran
18| Perpustakaan
19| Telat
20| Tamu Tidak Diundang
21| Bazar Amal
22| Siapa?
24| Siapa Pelakunya?
25| Pelaku Terungkap
26| Pulang
27| Kembali Sekolah
28| Sibuk
29| Abimanyu Dirgantara
30| Naya Cemburu
31| Berangkat
32| Pulang
33| Dirawat
34| Minta Maaf
35| Ujian Nasional
36| Pengumuman Kelulusan [END]
Extra Part 1
Extra Part 2
INFO SEQUEL
Spin-Off Saga & Dara

23| Operasi

37K 4.1K 469
By AniintnPtr

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

Naya menutup mulutnya, cairan bening mulai mengalir di pipinya. Tepat dihadapannya saat ini Elang terkapar bersimbah darah. Beberapa orang pun mulai menyingkirkan lampunya lalu mengangkat tubuh Elang.

Audrey cepat-cepat menghampiri Naya yang menangis histeris. Bahkan Naya menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa pada Elang. Audrey, Devan dan juga Devin mulai menenangkan Naya.

Ambulance datang, buru-buru Elang dimasukkan ke dalam ambulance. Naya dan Audrey pun ikut masuk menemani Elang, sedangkan Alvaro, Devan dan Devin masuk ke dalam mobil Alvaro.

"Hiks... Hikss... Bertahan Elang" Naya menangis sesenggukan, digenggamnya erat tangan Elang lalu diletakkan di pipinya.

Sedari tadi Naya tidak henti-hentinya memanjatkan doa agar Elang selamat.

Setelah sampai di rumah sakit, para suster membawa Elang masuk ke dalam rumah sakit. Karena luka Elang yang sangat parah, Dokter memutuskan Elang untuk di operasi.

Audrey dan Naya duduk di kursi yang telah disediakan didekat ruang operasi. Naya tidak henti-hentinya menangis. Audrey memeluk anaknya, mencoba membuat Naya tenang.

Alvaro pergi ke resepsionis. Ia harus mengurus biaya operasi Elang, sedangkan Devan dan Devin duduk tidak jauh dari tempat Audrey dan Naya. Mereka menatap sendu ke arah Naya, hati mereka ikut sakit melihat adik kesayangan mereka menangis.

Setelah selesai membayar administrasi rumah sakit, Alvaro kembali ke ruang operasi Elang dimana istri dan anak-anaknya berada.

Setelah 3 jam lamanya menunggu, pintu ruang operasi dibuka. Sontak Naya, kedua orang tua dan kedua kakaknya pun berdiri.

"Bagaimana operasinya?" tanya Alvaro kepada Dokter yang memimpin operasi Elang.

"Operasi berjalan dengan lancar, tapi pasien dinyatakan koma karena benturan di kepalanya yang cukup kuat. Kami akan memindahkan pasien ke ruang ICU. Kami tidak bisa memastikan kapan pasien akan sadar, berdoalah kepada yang Maha Kuasa agar pasien dapat sadar kembali" jelas sang Dokter yang lagi-lagi membuat hati Naya teriris.

Elang pun di pindahkan ke ruang ICU. Beberapa alat medis pun terpasang di tubuh Elang. Mereka sekarang hanya dapat menatap Elang dari jendela ruang ICU karena Dokter mengatakan bila pasien tidak bisa dijenguk.

Sedari tadi Bella tidak henti-hentinya menangisi Elang. Bima pun memeluk Bella, mencoba menenangkan istrinya. Mereka begitu kaget saat Alvaro mengatakan bila Elang di operasi. Mereka pun terbang dari Thailand ke Indonesia.

***

2 Minggu telah berlalu. Elang pun belum sadar dari koma-nya. Selama 2 Minggu ini pun Naya terlihat sering melamun dan menjadi pendiam.

Bahkan teman-teman Naya pun merasa kehilangan sosok Naya yang dulu.

"Nay ke kantin yuk" ajak Vania, Naya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Dara menghembuskan nafasnya kasar, "Lo harus makan Nay, kalo ga makan nanti lo sakit. Gue yakin Elang bakalan sedih kalo lo kayak begini"

"Gue paham apa yang lo rasain saat ini, tapi harusnya lo bangkit. Jangan terus-menerus terpuruk, Elang butuh dukungan lo" lanjut Dara.

Naya berfikir sejenak, apa yang dikatakan Dara benar. Tidak seharusnya ia terus terpuruk.

Naya tersenyum, "ayo ke kantin"

Naya dan Dara pun ikut mengembangkan senyumnya. Tidak sia-sia Dara membujuk Naya.

"Lo berdua mau pesen apa?" tanya Dara kepada Naya dan Vania.

"Bakso sama es teh" balas Vania.

"Gue samain" timpal Naya.

Dara mengangguk. Ia pun mulai memesan makanan. Tidak lama setelah kepergian Dara, Saga dan Reza datang lalu duduk di kursi kosong.

"Hai Juliet, Abang Romeo datang" goda Reza seraya menaruh piring berisikan siomay di atas meja, tidak lupa juga sebotol minuman.

"Najis, gantengan Romeo daripada lo" ketus Vania.

Saga seperti biasa membawa bekal dari rumah buatan ibunya tercinta, Vera. Bahkan Naya bisa menilai makanan Saga sangat sehat.

Tidak lama pun Dara membawa pesanan makanan mereka. Ia duduk berseberangan dengan Saga.

Saat Dara akan menyuapkan bakso ke dalam mulutnya, Saga terlebih dahulu mengambil alih sendoknya. Ia menukar bakso Dara dengan bekal yang ia bawa. Naya, Vania dan juga Reza yang melihatnya pun speechless.

"Ba-" Dara tidak melanjutkan protesnya saat Saga menatap tajam ke arah dirinya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, mau tidak mau ia makan bekal yang Saga bawa.

"Bucin versi Saga sama Dara pake telepati, serem gue" ucap Reza membuat Dara mendelik tajam ke arah Reza, sedangkan Naya dan Vania terkekeh geli.

"Elang belum ada perkembangan Nay?" tanya Vania hati-hati.

"Belum" jawab Naya lesu.

"Abis pulang sekolah kita jenguk Elang yuk" ajak Reza, mereka pun mengangguk menyetujui.

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi, para siswa-siswi berbondong-bondong keluar kelas. Tersisa Naya dan teman-temannya menunggu kedatangan Reza dan Saga.

"Ayo berangkat sekarang" ucap Reza yang datang bersama Saga.

"Lo berdua naik motor?" tanya Vania.

"Iya gue boncengin bebep Saga" balas Reza menggandeng tangan Saga.

Saga menghempaskan tangan Reza, "najis mugholadoh" desis Saga datar lalu berjalan meninggalkan mereka.

"Sayangggg tunggu!!!" teriak Reza berlari menyusul Saga.

Naya dan teman-temannya ikut menyusul mereka dari belakang seraya menggelengkan kepalanya melihat ada saja tingkah Reza.

Mereka telah sampai di rumah sakit. Naya menenteng paper bag yang berisikan pakaian ganti, tadi Naya sempat pulang ke mansion sebentar.

Mereka mulai memasuki rumah sakit, banyak orang-orang berlalu lalang. Saat sampai di ruang ICU, wajah Naya menjadi panik saat Elang tidak ada di ruangannya.

"Elang kemana?" gumam Naya.

Dara memberhentikan salah satu suster, "Suster, pasien yang tadinya dirawat di ruang ICU kemana ya?" tanya Dara.

"3 jam yang lalu pasien telah sadar, pasien telah di pindahkan ke ruang VVIP C" jelas Suster tersebut.

Dara mengangguk, "terimakasih"

Naya bernafas lega saat mendengar kabar bahwa Elang telah sadar. Buru-buru ia berjalan ke arah lift diikuti oleh teman-temannya di belakang.

Perlahan Naya membuka pintu ruang inap Elang. Naya tertegun saat melihat Elang yang sedang bermesraan bersama Aurell disana.

Naya tersenyum paksa, ia mendekat ke arah Elang sedangkan teman-temannya menunggu di pintu. Mereka mengumpati Aurell dalam hati.

"Gimana keadaan lo?" tanya Naya.

"Lo siapa?"

Deg!

Naya terkejut mendengar ucapan Elang, sedangkan Aurell tersenyum miring ke arah Naya.

Menurut kalian, Elang kenapa?

TBC

Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Follback? DM aja pasti dibales:)
Unfoll? Unfoll balik dong

NEXT?

Continue Reading

You'll Also Like

15.8M 991K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
29.9M 2.1M 88
[PO DIA ANGKASA 31 AGUSTUS 2021] [FOLLOW SEBELUM DI BACA] HIGHEST RANK #2 IN TEENFICTION ON 19 MARET 2021 ** -Tidak merasakan apa-apa jauh lebih baik...
6.7M 958K 54
Prahara rumah tangga si cowok spek malaikat dan cewek spek iblis. PART MASIH LENGKAP! TIDAK DI HAPUS SAMA SEKALI ❣️ Novel tersedia di seluruh Gramedi...
18.8M 1.1M 54
AVAILABLE ON GRAMEDIA DAN TBO COUPLE IN PRIVACY, STRANGERS IN PUBLIC! [ PART DI UNPUBLISH SECARA ACAK ] Zeya menatap sinis. "Gak usah sok baik ke gu...