MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]

By AniintnPtr

2M 197K 16K

[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wi... More

Cast
01| Bertemu Kembali
02| Elang Nyebelin
03| Di Jemput Elang
04| Karena Mie Ayam
05| Panti Asuhan
06| Perjodohan
07| Teror
08| Starbucks
09| Fitting Baju Pengantin
10| Satria
11| Taman
12| Hari Pernikahan
13| Rumah Baru
14| Cemburu
15| Rapat
16| Demam
17| Tawuran
18| Perpustakaan
19| Telat
20| Tamu Tidak Diundang
22| Siapa?
23| Operasi
24| Siapa Pelakunya?
25| Pelaku Terungkap
26| Pulang
27| Kembali Sekolah
28| Sibuk
29| Abimanyu Dirgantara
30| Naya Cemburu
31| Berangkat
32| Pulang
33| Dirawat
34| Minta Maaf
35| Ujian Nasional
36| Pengumuman Kelulusan [END]
Extra Part 1
Extra Part 2
INFO SEQUEL
Spin-Off Saga & Dara

21| Bazar Amal

33.9K 4K 185
By AniintnPtr

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

"ELANG BANGUN" teriak Naya menggoyangkan bahu Elang kencang.

"Nanti Nay" gumam Elang dengan suara seraknya membuat Naya merinding.

"Yaudah gue tinggalin lagi kayak kemaren" ketus Naya.

Elang segera bangkit dari tidurnya lalu mencekal tangan Naya, "iya ini Elang bangun"

"Yaudah mandi sanah" titah Naya.

Elang berjalan ke arah kamar mandi, ia harus cepat-cepat mandi atau nanti Naya akan semakin marah.

Naya keluar dari kamar, ia berjalan menuruni tangga menuju dapur. Seperti biasa ia akan membuat sarapan. Hari ini ia memutuskan membuat roti bakar saja.

Tidak lama pun Elang menyusul Naya. Seragamnya acak-acakan, dasi pun belum dipasang. Bahkan rambut Elang masih basah dan belum di sisir.

Setelah selesai membuat roti bakarnya, Naya menarik Elang menuju kamarnya kembali.

"Ngapain ke kamar lagi?" tanya Elang bingung.

"Udah diem aja, lo harus nurut sama gue" ucap Naya tak terbantahkan.

Elang menganggukkan kepalanya. Ia menurut saja saat Naya mendudukkan dirinya di atas ranjang.

Naya mengambil hairdryer lalu menyalakannya. Ia pun mulai mengeringkan rambut Elang dengan telaten.

Elang tersenyum lebar saat Naya mengurusi dirinya. Entah kenapa setiap perhatian kecil dari Naya membuat jantungnya berdebar-debar.

Elang mengalungkan kedua tangannya di pinggang Naya. Memperhatikan wajah Naya yang terlihat serius membuatnya merasa gemas.

Naya mematikan hairdryernya saat telah selesai mengeringkan rambut Elang. Ia baru tersadar bila sedari tadi tangan Elang berada di pinggangnya. Dengan gugup ia melepaskan tangan Elang yang ada di pinggangnya lalu menyimpan hairdryernya di tempat semula.

Elang menyodorkan dasinya. Naya pun langsung memasangkan dasi tersebut. Ia sedikit berjinjit karena tinggi tubuhnya hanya sebatas dada Elang.

"Seragamnya dimasukin, pake sabuk sendiri" ucap Naya setelah selesai memasangkan dasi Elang.

"Masukin sama Naya dong" goda Elang.

Naya yang kesal pun meninju perut Elang, mengacuhkan Elang yang tampak meringis. Naya keluar dari kamar seraya menenteng tasnya.

Elang pun menuruni tangga dengan seragam yang sudah rapih. Ini adalah hari pertamanya ia memakai seragam yang rapih karena biasanya ia berpenampilan urakkan. Elang selalu berdoa semoga Naya selalu perhatian pada dirinya.

***

Hari ini adalah hari acara bazar amal dimulai. Suasana sekolah sangat ramai, para murid berlalu lalang menuju stand-stand makanan.

"GA BELI, GUE POTONG ANU LO SEMUA" seru Elang seraya menunjuk ke beberapa laki-laki.

Sontak para lelaki yang ditunjuk Elang pun menghampiri stand 12 IPS 3, mereka takut akan ancaman Elang.

Elang tersenyum puas, stand kelasnya lah yang paling ramai. Bahkan ia menyuruh para mantannya untuk mampir ke stand kelasnya. Sekaligus acara reuni mantan menurutnya.

Reza memberhentikan salah satu adik kelas perempuan, "mampir dong, nanti gratis foto sama Abang"

Sontak perempuan tersebut memekik senang, ia pun menganggukkan kepalanya. Siapa yang tidak mau bila diajak foto oleh salah satu mostwanted sekolah?

"Hai sayang" sapa Aurell seraya bergelayut manja di lengan Elang.

Elang bergidik ngeri melihat penampilan Aurell yang seperti jalang. Bahkan make up tebal pun menghiasi wajah Aurell. Buru-buru Elang melepaskan tangan Aurell di lengannya.

"Sanah ke stand gue" usir Elang mendorong tubuh Aurell agar berjalan ke standnya.

Aurell mengerucutkan bibirnya. Dengan kaki yang di hentak-hentakkan Aurell menghampiri stand Elang dengan angkuh.

Mata Elang tertuju pada stand bazar kelas Naya, ia membulatkan matanya saat melihat para laki-laki berjejer rapi di depan stand bazar Naya. Bahkan ada beberapa dari mereka yang berani menggoda Naya, miliknya!

Dengan tergesa-gesa Elang berjalan ke arah stand bazar Naya membuat Reza kebingungan.

"BOLEH BELI TAPI GA BOLEH LIAT NAYA" perintah Elang, ia menatap tajam ke arah semua laki-laki yang ada dihadapannya saat ini. Bahkan Elang menyembunyikan tubuh Naya dibelakang tubuhnya.

"Elang lo apa-apaan sih, ribet banget deh" protes Naya.

"Sana balik lagi ke kandang lo" usir Vania.

"Lo kira gue ayam" ucap Elang kesal.

"Elang awas! Itu pada nungguin" gerutu Naya.

"Elang bantuin biar mereka ga godain Naya" ucap Elang tak terbantahkan. Para playboy harus ia basmi, tidak boleh ada yang berdekatan dengan Naya selain dirinya.

Naya menghela nafasnya pasrah menuruti perkataan Elang dengan sifat posesifnya.

Acara pun telah selesai. Naya tidak merasa lelah sama sekali karena setiap Naya akan melakukan sesuatu Elang selalu mencegahnya.

Naya menatap ke arah Elang yang sedang duduk di kursi, ia meneguk air mineral yang dibeli oleh Reza tadi. Ia pun memutuskan untuk menghampiri Elang dan duduk di kursi kosong sebelah Elang.

"Cape?" tanya Naya.

"Engga cape selagi ada Naya" jawab Elang menampilkan senyuman tipis.

"Makasih" ucap Naya tulus ada Elang.

"Sama-sama"

"Ekhem! Gue jomblo, gue diem" celetuk Reza.

"Iri bilang sahabat!" ledek Elang.

"Mipan Zuzuzu... Mipaaaaaannn... Zuzuzuzuzu"

"Berisik" ketus Elang pada Vania.

Naya melihat Elang berkeringat banyak. Ia pun menyodorkan tisu yang selalu ia bawa pada Elang.

"Buat apa?" tanya Elang.

"Buat bersihin keringat lo" jawab Naya.

"Bersihin dong Nay, Elang cape nih"

"Dasar buaya, bisa aja modusnya" cibir Reza.

"Buaya teriak buaya" sewot Elang.

Naya memutar kedua bola matanya malas. Ia mengambil beberapa tisu lalu mulai menyeka keringat yang ada di dahi dan juga pelipis Elang.

"Naya" panggil Satria berlari kecil menghampiri Naya.

Satria sialan umpat Elang dalam hati.

"Apa?" tanya Naya saat Satria berada dihadapannya.

"Gimana stand kelas lo, habis semua?" tanya Satria.

"Habis kok, ga ada yang tersisa"

"Berarti besok acara terakhir ya, anak panti datang jam berapa?" tanya Satria.

"Pagi jam 7" balas Elang cuek. Moodnya benar-benar hancur karena kedatangan Satria.

"Kalo gitu gue pergi dulu, ada urusan sama Pak Wira" pamit Satria.

"Ganggu banget" cibir Elang saat Satria telah pergi.

"Ga boleh gitu", tegur Naya.

"Karena acara udah selesai, gue pamit duluan deh" ucap Vania seraya mengambil tasnya.

"Ayo gue anter" ucap Reza.

"Ga usah" ketus Vania berlalu meninggalkan mereka. Reza tidak menyerah, akhirnya ia pun berlari menyusul Vania.

"Mau pulang sekarang?" tanya Elang.

Naya mengangguk, "tapi mampir ke Supermarket bentar ya"

TBC

Hallo readers...
Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Follback? DM aja pasti dibales:)
Unfoll? Unfoll balik dong

NEXT?

Continue Reading

You'll Also Like

16.8M 1.9M 87
SUDAH TERBIT VERSI NOVEL. Bisa didapatkan di toko buku dan marketplace fav kamu seperti shopee, tokped, webstore MIZAN. "Dia cewek gue." Atlanta Nath...
15.8M 991K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
ALGRAFI By Liana

Teen Fiction

33.9M 2.7M 72
[SUDAH DI FILMKAN] Berawal dari keinginan bocah laki-laki berusia 7 tahun bernama Algrafi Zayyan Danadyaksa yang merasa harus melindungi sahabat keci...
12.6M 1M 60
Albara Sabian Vernandez, mendatangi seorang gadis yang kenal Bara saja tidak. Ia langsung menjadikan gadis itu miliknya di depan semua orang yang ada...