MI CASA

By Shjwxx_

38.4K 5.9K 898

Ketika bunga sakura tengah bermekaran di pertengahan bulan Mei, Park Roseanne harus merasakan pahitnya kehila... More

El principio
Uno
Dos
Tres
Cuatro
Cinco
Seis
Siete
Ocho
Nueve
Diez
Once
Doce
Trece
Catorce
Quince
Dieciséis
Dieciocho
Diecinueve
Veinte
Veintiuno
Veintidós
Veintitrés
Veinticuatro
Veinticinco
Veintiseis
Veintisiete
Veintiocho
Veintinueve
Treinta
Treinta y uno
Treinta y dos
Treinta y tres
Treinta y cuatro
Treinta y cinco
Treinta y seis
Treinta y siete
Treinta y ocho
Treinta y nueve
Fin

De diecisiete

637 124 4
By Shjwxx_

Lisa mengeser pintu ruang rawat Rosé yang beberapa menit lalu diberitahu oleh Jennie melalui pesan kakotalk. Gadis itu memandang ke sekitar memastikan bahwa tak ada sosok Jisoo di sana. Seorang wanita tua yang sepertinya tengah menunggui anaknya itu pun memandang aneh pada Lisa yang hanya di balas senyum canggung oleh Lisa. Setelah memastikan tak ada sosok Jisoo, Lisa pun memasuki ruangan yang berisi enam kasur yang disekat oleh kain itu dan menuju kasur paling pojok dimana di sana terbaring sosok Rosé yang saat ini sudah tak sepucat kemarin.

Ia memandang sendu kearah Rosé yang masih betah terpejam, kata Jennie dari semalam Rosé belum juga membuka matanya. Ia pun memutuskan mendudukan bokongnya di kursi plastik yang memang telah di sediakan di sana. Tangannya pun terulur guna mengengam tangan Rosé yang tidak di tusuk oleh jarum infus. Mengusap-usap tangan itu dengan lantunan doa yang terus ia ucapkan dalam hati. Berharap dapat kembali bertemu dengan mata caramel yang selalu memandangnya dengan teduh itu.

"Kau di sini?"

Lisa menoleh, menemukan sosok Jisoo yang tengah membawa piring yang berisi apel yang telah di kupas. Lisa langsung bangkit berdiri hendak pergi meninggalkan ruang rawat Rosé namun Jisoo dengan segera menghalangi jalannya membuatnya mematung di tempat enggan menatap sang kakak.

"Duduklah" pinta Jisoo lembut yang bagaikan sihir bagi tubuh Lisa karena gadis itu langsung kembali duduk di tempatnya meski masih enggan menatap sang kakak.

Jisoo menghela napas, berjalan kesisi lain dan menaruh piring tersebut di atas nakas. Ia pun menyodorkan satu potong apel pada Lisa yang kini sudah total menjatuhkan atensi pada dirinya, "Mau apel?. Kau pasti belum sarapankan?"

Lisa mengambil apel itu dan mengigitnya kecil membuat sebuah senyum terulas di bibir Jisoo. Jisoo pun kembali melangkah keluar dari ruang rawat Rosé dan saat itulah Lisa langsung memasukan seluruh potongan apel dari gengangammnya. Jujur saja semalaman ia sama sekali belum memasukan apapun ke dalam perutnya, ia bahkan belum berganti baju apalagi mandi. Syukur-syukur saja badannya masih wangi sehingga tak akan menganggu orang lain di ruangan itu. Kan bisa repot kalau bau badannya sampai membunuh salah satu pasien di ruang rawat itu, Lisa sama sekali tak ingin menghabiskan masa mudanya di dalam penjara atas tuduhan pembunuhan.

Jisoo kembali dengan sebuah salep di tangannya, gadis itu melangkah mendekati Lisa dan mensejajarkan tingginya dengan Lisa dan tanpa izin ia membuka kancing kemeja teratas Lisa hingga menyebabkan gadis itu memekik terkejut, "Yak! Yak! Eonnie mau apa ini tempat umum tahu"

Jisoo terkekeh, menjitak pelan dahi Lisa, "Kau pikir aku ingin melakukan tindakan senonoh padamu?. Hih, mana mau aku melakukan hal seperti itu. Aku hanya ingin mengobati lebam di bahumu" ucap Jisoo sambil melanjutkan membuka empat kancing teratas kemeja Lisa dan menyikapnya sedikit hingga terlihatlah lebam biru yang lumayan besar di bahu adiknya itu.

"Eonnie, tahu darimana?" Tanya Lisa

"Jennie yang bilang padaku semalam, auh, lihatlah parah sekali lebammu itu. Kau seharusnya menunggu Jennie dengan bapak satpam, mengapa main mendoberak pintu sih?. Meskipun kau kuat bela diri bukan berarti kau bisa menghancurkan pintu" ucap Jisoo sambil mengolesi salep pada lebam Lisa yang menyebabkan adiknya itu meringis.

"Eonnie, sakit tahu!"

"Salah sendiri, siapa suruh mendoberak pintu?" ucap Jisoo yang menyebabkan Lisa mengerucutkan bibirnya sebal.

"Nah sudah selesai" ucap Jisoo dan kembali mengancingkan kemeja Lisa. Gadis itu terseyum lantas mengusap pelan rambut Lisa, "Maafkan eonnie yah" ucapnya tulus.

"Tidak, aku yang minta maaf. Eonnie benar aku seharusnya menjaga Rosé lebih baik lagi jadi kejadiaan seperti ini tak akan terjadi. Aku benar-benar menyesal" ucap Lisa dengan mata berkaca-kaca.

Jisoo yang melihat hal itu pun langsung membawa Lisa dalam pelukannya, mengusap punggung sang adik yang bergetar karena terisak pelan, "Sttt, tak apa-apa. Maaf yah karena sudah menyalahkanmu semalam" ucap Jisoo lembut.

Lisa pun melepaskan pelukannya, mengambil tissue dari saku jeansnya lalu mengelurkan ingusnya yang menyebabkan Jisoo mengernyit jijik. Tetapi, pada akhirnya ia terkekeh pelan karena menemukan hidung serta pipi Lisa yang memerah, adiknya itu benar-benar sangat mengemaskan. Ini bahkan pertama kalinya bagi Jisoo melihat adiknya itu menangis. Bahkan dulu ketika ia terjatuh dari pohon kesayangannya anak itu hanya tertawa saja sama sekali tak menangis meski Jisoo tahu  bahwa pantat anak itu pasti nyeri bukan main.

"Kalau kau jadi mengemaskan begini, setiap hari aku akan membuatmu menangis terus deh" ucap Jisoo bercanda.

Lisa mencebik kesal, melemparkan tissuenya pada Jisoo yang menyebabkan kakaknya itu memekekik jijik, "Enak saja, aku ini strong women tahu!" ucap Lisa

"Iya-iya, tapi tak usah melemparkan tissue bekas ingusmu juga dong!. Aduh, kalau begini nasibmu bisa sama dengan suster Yuri melajang sampai usia lima puluh tahun"

"Yak! Enak saja. Aku ini lebih cantik tahu dari suster Yuri banyak pria yang mengantri untuk menjadi kekasihku eonnie" ucap Lisa sambil mengibaskan rambut panjangnya yang menyebabkan Jisoo terkekeh.

"Ck, kau bahkan tak berganti baju. Sudah pasti, kau belum mandikan?" ucap Jisoo yang hanya di balas senyum lebar Lisa yang mampu membuatnya mengelengkan kepala tak habis pikir. Ada yah manusia sejorok Lisa?, "Sudah, sekarang kau pulang, mandi dan berganti baju nanti kesini lagi. Aku sudah bilang pada wali kelasmu dan Rosé bahwa kalian izin tidak masuk sekolah"

"Tak usah, aku akan menjaga Rosé disini. Eonnie memangnya tak akan kerja?"

"Aku sudah izin masuk terlambat dengan atasanku, lagipula siang nanti Jennie akan ke sini kok. Sudah sekarang kau cepat pergi ke apartemet atau aku tak akan mengizinkanmu menjaga Rosé" ancam Jisoo sambil menyerahkan kunci apartement pada Lisa.

Mendengar ancaman sang kakak yang pastinya tak main-main membuat Lisa hanya mampu menghela napasnya dan mengambil alih kunci apartement, "Kabari aku yah kalau ada apa-apa dengan Rosé-ya" ucapnya yang di balas anggukan mantap oleh Jisoo. Lisa pun dengan segera keluar dari ruang rawat Rosé, ia harus cepat agar dapat menjaga kakaknya itu.

_

"Anak lemah tak tahu diri sepertimu itu harusnya enyah dari muka bumi ini!" pekikan itu terasa begitu nyari di telinga Rosé membuat tubuhnya yang tengah mengigil kedinginan mendadak stagnan, "Kau itu hanya benalu di kehidupan Lisa, dia melindungimu karena kasihan!"

Itu tidak benar bukan?

Siapapun tolong katakan bahwa itu tidak benar!

"Kau tak lebih daripada parasit di hidup Lisa!"

"Rosé-ya, hei, kau sudah sadar?"

Mata Rosé mengerjap berulang kali mencoba membiasakan diri dengan cahaya yang tiba-tiba meringsek masuk ke dalam retinanya. Ia memandang ke sekeliling, merasa asing dengan ruangan serba putih juga bau pekat obat-obatan yang menusuk ke dalam indra penciumannya. Ia lalu menjatuhkan atensi pada sosok Lisa yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca, ia bahkan dapat merasakan gengaman hangat tangan Lisa pada tangannya.

"A-aku dimana?" tanyanya parau, suaranya masih terasa serak.

Lisa tak menjawab, gadis itu melepaskan gengaman tangannya pada tangan Rosé sebelum memutar dan mengambil gelas berisi air putih yang memang sengaja di taruh oleh perawat di atas nakas. Ia pun menyodorkan gelas tersebut pada Rosé, membantu gadis itu untuk minum. Setelahnya ia kembali ke posisinya semula dan kembali mengengam erat tangan Rosé.

"Kau ada di rumah sakit, kau hampir pingsan selama dua puluh empat  jam Rosé-ya" ucap Lisa, jelas sekali gadis itu sangat mengkhawatirkan keadaan Rosé.

"Maaf" hanya itu yang mampu keluar dari mulut Rosé hingga akhirnya gadis itu terisak pelan yang membuat Lisa terkejut, "Maaf, karena hanya bisa menjadi benalu dalam hidupmu Lisa-ya"

"Kau ini bicara apa!" sentak Lisa langsung mendekap Rosé erat. Ia mengusap punggung Rosé dengan sayang, "Kau itu bukan benalu bagi siapa pun Rosé-ya. Jangan pernah berpikir seperti itu lagi, kau membuatku merasa sakit"

Rosé membalas dekapan Lisa, membiarkan kehangatan melingkupi sudut hatinya, "Maaf, maafkan aku"

Lisa hanya mampu menghela napasnya pelan. Rosé mungkin masih terguncang karena insiden terkunci di dalam gudang kemarin malam. Diam-diam Lisa merasakan amarah yang membara dalam hatinya, siapapun yang menyelakai Rosé akan ia pastikan remuk di tangannya.

Lisa melepaskan dekapannya, menangkup pipi tembam Rosé, "Sudah, jangan menangis. Nanti Jisoo eonnie bisa mengantungku karena mengira telah membuatmu menangis" ucap Lisa sambil menghapus jejak air mata di pipi Rosé, sementara gadis itu hanya terkekeh pelan.

"Jennie eonnie dan Jisoo eonnie dimana?" Tanya Rosé kala tak menemukan sosok kedua kakaknya itu.

"Oh, Jisoo eonnie sedang bekerja sementara Jennie eonnie bilang dia akan sedikit terlambat karena ada urusan"

"Kau sendiri kenapa ada di sini? Kau bolos yah?"

"Enak saja, Jisoo eonnie sudah mengizinkanku ke wali kelas tahu!" ucap Lisa sambil mencebik kesal sementara Rosé hanya terkekeh pelan sebelum ekspresinya mendadak berubah sendu.

"Ada apa?"

"Aku ingin pulang Lisa-ya. Biaya rumah sakit itu sangat mahal. Darimana Jisoo eonnie akan mendapatkan uang?"

"Tenang saja, Jennie eonnie sudah mengurus semuanya kok"

"Jennie eonnie?. Tapi, uang dari mana?"

"Eish, sudahlah kau itu baru sadar kenapa jadi banya sekali bicaranya sih?. Yang terpenting kau kembali sehat tak usah pikirkan masalah biaya. Oke?" ucap Lisa. Rosé hanya mampu menghela napasnya dan menganggukan kepalanya. Membiarkan sunyi menemani keduanya.


Lumayan fast update lah yah ini wkwkkw. Semoga kalian suka yah sama chapter satu ini. Dari kemarin commentnya sepi banget:(, ayo dong jangan lupa untuk vote dan comment yaah biar jiwoo semangat update.

Kalau ada yang teume jangan lupa cek cerita treasure pertama jiwoo yaah judulnya revive #promosi ngehehehe. Have a nice day^^

—kissandhug—

Continue Reading

You'll Also Like

2M 171K 67
OPEN PO dari 3 Juni-3 Juli!! Jisella, si gadis polos imut yang mampu membuat seorang Vino Darendra bertekuk lutut padanya. Kenyataan bahwa mereka ter...
5.1M 618K 53
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA. JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK] MURNI KARANGAN SENDIRI! DILARANG WAR!!! BEBAS IMAJINASIKAN DENGAN VISUAL KALIAN SENDIRI!! Lisa...
3.9M 90.4K 75
BLΛƆKPIИK IN YOUR AREA ‼️ LIRIK LAGU ✅ BIODATA ✅ FOTO ✅ MV ✅ BLINK AREA
FOR MY EX By tha

Teen Fiction

780K 46.8K 47
Blurb: Erithia Alinea Zoey awalnya bahagia setelah berhasil memenangkan hati Edgar Jaguar Abhivandya yang terkenal dengan sikapnya yang dingin ditamb...