After Life || JSHK

By Aranachaa_

45.3K 4.9K 2.7K

"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tingga... More

Prolog
1:New Life
2:Yugi Twin
3:Baby Rat
4:Abuse
5:Past Curse
6:Nene wish
7:Nene wish pt 2
8:Girlfriend
9:He's mine!
10:Date
11.Friends
12.StarGazer
13:Photo
14:Nightmares
15:School Radio
16:Precious
17:Mylady
18:Aoi Aoi pt 1
19:Aoi Aoi pt 2
20:Summer festival
21:Tired
22:Futago complex
23:My Little (Twin) Brother
24:Sick
25:New Student
26:That girl
27:Sport Day
28:Twin Time!
30:Couple
31:Culture Festival
32:Girl Talk
33:Cooking
34:Spooky Night?
35:Costume Day!
36:Trick or Treat
37:Ghost
38:Confused
39:Summer Holiday!
40:Winter Gift
Epilog
AfterWordsโค
Q & A (?)

29:Revenge?

758 93 45
By Aranachaa_

Tsukasa P.O.V

Aku masih ingat betul alasanku sangat membenci orang tuaku, soal mereka yang selalu sibuk dengan pekerjaan mereka itu bukan masalah bagiku karena Amane selalu ada untuk diriku setiap harinya itu sudah cukup.

Aku benci bagaimana orang tua kami selalu menjelek-jelekkan Amane, bahkan waktu Amane memenangkan olimpiade astronomi dan mendapatkan piagam penghargaan orang tua kami justru melemparkan piagam itu ke wajah Amane sambil mengatakan.

"HENTIKAN MIMPI BODOHMU ITU!SIAPA PULA YANG AKAN MEMBIAYAIMU UNTUK PERGI KE BULAN?!"Teriak Kaa-san kala itu, Amane mungkin diam saja tapi tidak denganku yang rasanya marah sekali dengan perlakuan wanita itu karena Amane sudah berjuang keras untuk memenangkan Olimpiade itu dan cuma aku yang tahu seberapa berusahanya Amane untuk memenangkan Olimpiade itu.

Amane mungkin diam saja, tapi aku selalu tahu jika Amane menangis diam-diam di belakang rumah dan ketika aku menghampirinya untuk menghiburnya, Amane selalu cepat-cepat menyeka air matanya dan melempar senyuman hangat ke arahku seakan tidak ingin aku tahu sisi lemahnya.

"Tsukasa? Kau ingin main apa hari ini?"

Hei, kita ini kembar! Tapi, kenapa kau selalu saja tidak mau membagi bebanmu denganku? Kenapa kau selalu bisa selangkah lebih maju daripada aku? Kenapa kau bisa se-tegar itu? Kenapa kau bisa se-sabar itu? Kenapa? Kenapa Amane terlihat lebih dewasa daripada aku padahal kami kembar?.

Ribuan pertanyaan kenapa selalu memenuhi isi kepalaku tapi tak apa! Mungkin cuma ini caranya agar Amane selalu jadi milikku dan Amane akan berhenti dengan impiannya karena aku tidak ingin Amane meninggalkanku ke bulan sendirian.

Aku takut di dunia ini sendiri tanpa Amane karena hanya Amane yang mengerti diriku dan aku menyayanginya lebih dari siapapun di dunia ini.

Aku mulai kesal ketika Amane memiliki perhatian lebih selain kepadaku, seperti waktu itu dia memungut kucing hitam dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan kucing sialan itu aku kesal sekali!

Akhirnya aku mencoba memberi kucing itu 'pelajaran' seperti waktu ku di culik dulu, tapi ternyata kucingnya sudah mati padahal aku cuma menggunting kakinya yang biasanya dia pakai untuk menyentuh Amane.

Amane menangisi kucing itu membuatku semakin kesal, akhirnya aku memutuskan kalau kenangan indah tak membuat Amane bertahan berada di sisiku itu berarti aku harus membuat kenangan buruk agar Amane takut menjauh dariku.

Aku mencoba segala cara bahkan berusaha membuatnya jatuh cinta sekalian padaku biar dia terikat cinta terlarang hingga tak bisa menjauh dari diriku.

Jadi, Amane?

Aku se-kotor ini, tapi kenapa kau masih menerimaku sebagai kembaranmu dan tetap melemparkan senyuman hangat itu?.

Tsukasa P.O.V end

-Flashback On-

Siang itu suasana kediaman Yugi heboh seperti biasanya hanya karena suara 2 remaja kembar yang sedang berlarian kesana kemari, Tsukasa tengah membawa pisau dapurnya seperti biasa sedangkan Amane berusaha merebut pisau dapur itu dari tangan Tsukasa.

"TSUKASA JANGAN BERLARIAN DENGAN PISAU!!"Teriak Amane panik karena kembarannya itu tak kunjung berhenti dan hanya berlarian kesana kemari sambil membawa pisaunya dan tertawa-tawa.

"Amane tangkap aku dulu~!"Sahut Tsukasa mempercepat larinya membuat Amane semakin kesal namun kakinya sudah benar-benar lelah mengikuti langkah Tsukasa yang mengajaknya berlarian mengitari rumah sejak setengah jam yang lalu.

Entah energi apa yang dimiliki kembarannya itu hingga bisa berlarian secepat itu tanpa henti.

Amane menghela nafas seraya duduk di tepi kolam ikan koinya untuk mengistirahatkan kakinya yang sudah lelah karena dipakai berlarian sejak tadi, Tsukasa yang merasa sudah tidak di kejar pun berhenti dan langsung menyusul Amane untuk duduk di tepi kolam.

"Amane kena-"

Amane langsung mengunci kepala Tsukasa dengan tangan kanannya lalu merebut pisau dapur Tsukasa dengan tangan kirinya.

"Akhirnya kau kena ya Tsukasa^=^!"Desis Amane mengeluarkan perempatan di sudut keningnya dengan susah payah Tsukasa berusaha melepaskan kuncian tangan Amane tapi posisinya sedang tidak menguntungkannya sekarang hingga akhirnya Tsukasa menyerah.

Amane menghela nafas lalu bangkit untuk menyimpan pisau dapur itu di tempat yang aman, Tsukasa berniat mengikuti Amane namun Amane langsung mengunci pintu masuk ruang tamunya agar Tsukasa tidak masuk.

Tsukasa mendengus karena gagal mengikuti Amane dan memutuskan menunggu Amane selesai menyembunyikan 'mainan'nya itu.

Ceklek

"Jadi, main apa kita sekarang?"

Tsukasa terlihat berpikir lalu menjentikkan jarinya.

"Gunting-Batu-Kertas?:D"

Amane menjitak kepala Tsukasa, kembarannya ini benar-benar ingin Amane umurnya se-pendek pikirannya_-

"Apalagi salahku Amane?:("

"Sudahlah tidak jadi, mending sekarang kita tidur siang karna kau pasti juga capek"Putus Amane mengalihkan niat bermainnya daripada nanti harus menghadapi ke ganasan Tsukasa lagi.

Amane berjalan menuju kamar mereka di ikuti oleh Tsukasa di belakngnya, Amane lalu mengambil buku cerita yang beberapa hari lalu di belinya untuk Tsukasa.

"Mau kubacakan cerita?"Tawar Amane tersenyum hangat, Tsukasa tersenyum lebar lalu segera duduk di samping Amane.

"Apa itu buku baru?!"

"Ya, ini seri terbaru buku cerita kesukaanmu"

-15 Minutes Later-

Si kembar Yugi itu sudah tertidur pulas sambil berpelukan seperti biasanya yang membuat siapapun yang melihatnya pasti gemas ingin mengabadikan momen tersebut.

Kriet

Suara decitan engsel pintu kamar mereka membuat Tsukasa sedikit terusik namun tetap mengeratkan pelukannya mencoba untuk kembali tertidur.

"Mereka tertidur bersama lagi?"

Suara Ayah mereka membuat Tsukasa penasaran dan memutuskan untuk menguping sedikit perbincangan mereka hari ini.

"Ya, bagaimana menurutmu anata? Bukankah si Amane itu hanya memberi pengaruh negatif saja pada Tsukasa hingga Tsukasa terlalu lengket pada Amane, padahal Tsukasa lebih berpotensi daripada si Amane itu"

Rahang Tsukasa mengeras mendengar suara Ibunya yang mengejek Amane lagi padahal Tsukasa ingin bersama dengan Amane itu keinginannya sendiri bukan pengaruh dari Amane! Tapi, kenapa mereka selalu berusaha memisahkannya dengan Amane?

"Sebentar lagi mereka akan masuk SMA, sebaiknya kita pisahkan saja kelas mereka agar Tsukasa terbiasa tanpa Amane lagi"Sahut Ayahnya, jantung Tsukasa berdegup kencang mendengar keputusan itu dan langsung bangun dan keluar dari kamarnya.

"JANGAN PISAHKAN AKU DENGAN AMANE!"Teriak Tsukasa panik di hadapan kedua orang tuanya, kedua orang tuanya kebingungan karena ternyata Tsukasa tidak sepenuhnya tertidur.

"Tapi, Tsukasa ini demi-"

"Persetan! Aku tak mau berpisah dengan Amane apapun alasannya! Aku mau dengan Amane!!"Teriak Tsukasa membuat Amane yang sejak tadi tertidur langsung terbangun dan mengintip dari balik pintu kamar mereka.

"DASAR ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG!"

Amane yang mengetahui jika ayahnya akan melayangkan tangannya pun langsung berlari melindungi Tsukasa agar Tsukasa tak jadi terkena tamparan ayah mereka.

"ANATA!"

"AMANE!!"

Mungkin sejak itulah, ayahnya mulai memakai cara kasar untuk memisahkan Amane dengan Tsukasa tapi Tsukasa selalu bersikeras jika Amane tidak pernah memaksanya untuk menemaninya semua murni keingin Tsukasa.

Semua bertambah parah ketika perusahaan keluarga Yugi bangkrut dan orang tua mereka mulai terlilit utang dimana pun,

Ayah mereka terlibat perselingkuhan,alkohol,dan narkoba berat hingga semakin main tangan ke keluarganya sendiri terutama pada Amane dan Ibunya.

Hingga puncaknya, Tsukasa sudah muak melihat Amane selalu disakiti oleh orang tua yang berusaha memisahkan mereka.

Jadi, Tsukasa memutuskan untuk mengakhiri semua permainan itu dengan membunuh kedua orang tuanya itu dan Amane akan tetap jadi mainannya.

Cukup mereka lah yang memiliki marga Yugi sebagai tanda ke-pemilikan Tsukasa pada Amane.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#CoretanAuthor

Buat yang kemarin ga tau kenapa kok sempet gak lanjutin FF ini selama beberapa hari lalu..

Sebenernya kemarin author lagi kehabisan ide trus tertarik nyoba FF singkat sambil nunggu ilham dari tuhan wkwk

Bisa cek FFnya di akun author dengan judul "ChildhoodBlue", hope you like it ya minna❤

Masih tentang AmaNene tapi yang ini fokus ke mereka berdua dan bakalan lebih ke sudut pandang mereka masing-masing, FFnya bakalan ga ada sangkut pautnya sama cerita aslinya:3

Dont forget Vote and Commentnya ya minna❤

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 323K 30
[M] Mikasa kabur dari rumah sang Bibi yang berniat menjualnya kerumah bordil. Gadis itu berlari masuk kesebuah hutan terlarang di daerahnya. Hutan At...
2.5M 252K 61
Zaman sudah berubah, saat ini Vampire menjadi peliharaan manusia. Dengan nama baru, yaitu; Bypire Yang berarti 'Vampire yang dipelihara'. Jungkook me...
1.8M 90.3K 200
Sudah tamat warning 18+ diharapkan bijak membaca ini hanya hiburan semata, author hanya meminjam tokoh (Close request sementara waktu)
125K 18.9K 36
โžช [ ๐‰๐ข๐›๐š๐ค๐ฎ ๐’๐ก๐จ๐ฎ๐ง๐ž๐ง ๐‡๐š๐ง๐š๐ค๐จ-๐ค๐ฎ๐ง ๐ฑ ๐‘๐ž๐š๐๐ž๐ซ๐ฌ ] ๐’๐ญ๐š๐ญ๐ฎ๐ฌ : ๐‚๐จ๐ฆ๐ฉ๐ฅ๐ž๐ญ๐ž/๐„๐ง๐ โ€ขโ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ€ขยฐโ€ขโ€โ€ขยฐโ€ขโ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ€ข ๐˜/๐ง ๐ฌ๐ž๏ฟฝ...