✔Perfecto [CSC]

By keipaplova21

20K 3.1K 406

Kejadian kecil yang melibatkan kalian membuat mu jatuh pada nya. Perhatian kecil yang diberikan oleh mu memb... More

Prolog
🍁Satu
🍁Dua
🍁Tiga
🍁Empat
🍁Lima
🍁Enam
🍁Tujuh
🍁Delapan
🍁Sembilan
🍁Sepuluh
🍁Sebelas
🍁Dua belas
🍁Tiga belas
🍁Empat belas
🍁Lima belas
🍁Enam belas
🍁Tujuh belas
🍁Delapan belas
🍁Sembilan belas
🍁Dua puluh
🍁Dua puluh satu
🍁Dua puluh dua
🍁Dua puluh tiga
🍁Dua puluh empat
🍁Dua puluh lima
🍁Dua puluh tujuh
🍁Dua puluh delapan
🍁Dua puluh sembilan
🍁Tiga puluh
🍁Tiga puluh satu
🍁Tiga puluh dua
🍁Tiga puluh tiga
🍁Tiga puluh empat
🍁Tiga puluh lima
🍁Tiga puluh enam
🍁Tiga puluh tujuh
🍁Tiga puluh delapan
🍁Tiga puluh sembilan
🍁Empat puluh
🍁Empat puluh satu
🍁Empat puluh dua
🍁Empat puluh tiga
🍁Empat puluh empat
🍁Empat puluh lima
🍁Empat puluh enam
🍁Empat puluh tujuh
🍁Empat puluh delapan
🍁Empat puluh sembilan
🍁Lima puluh
Sequel

🍁Dua puluh enam

355 58 2
By keipaplova21

"Lee Chan?" suara Seungcheol sedikit melengking.

"Benar. Tuan Lee belakangan ini sedang menjadi pembiacaraan hangat karena pendapatannya yang luar biasa besar walau baru menjalankan bisnis nya,"

Seungcheol masih menatap Sowon.

Dua minggu menjelang pernikahan Jihoon dan Eunha.

Yang juga sedikit lagi menuju ulang tahun Sowon.

Sungguh banyak yang sedang terjadi di kepala Seungcheol, proyek dengan tuan Jeon dan tuan Xu.

Seungcheol yang entah bagaimana menjadi penanggung jawab mempelai pria dan tetek bengek nya.

Kemudian sekarang Sowon malah dihubungi oleh si pebisnis muda itu untuk menjalin kerjasama.

Bukannya Seungcheol tidak suka dengan pekerjaan yang datang bertubi-tubi seperti ini, hanya saja sepertinya semua tidak bisa selesai dalam waktu singkat.

"Kapan dia mau bertemu?"

"Anda tidak punya banyak waktu kosong, ada beberapa pertemuan dengan WO tuan Lee karna berhubung beliau sedang perjalanan bisnis,"

Seungcheol benar-benar mengacak rambut nya kasar.

"Si kecil itu tidak tahu diri ya? Sudah tau mau menikah malah perjalanan bisnis lagi, menyusahkan saja, sumpah,"

Sowon hanya tersenyum, masih waras mengurusi jadwal bos nya yang padat.

"Saya rasa saya bisa menemui tuan Jeon sendirian dan anda bisa bertemu dengan tuan Lee Chan-"

"Tidak mau," potong Seungcheol.

"Saya rasa itu adalah alternatif paling-"

"Pokoknya aku tidak mau dipisah dengan mu. Kalau mau pergi harus berdua, kalau mau ketemu harus berdua. Kita tidak akan tahu kapan aku menjadi gila dan memutuskan hal yang tidak-tidak dengan entah siapa,"

Rasanya Sowon juga tidak bisa membantah pernyataan atasannya.

Bisa saja karena stress itu Seungcheol memberikan tawaran yang tidak mungkin kepada klien.

"Kalau begitu saya akan memajukan jadwal pertemuan dengan tuan Jeon, setelah itu malamnya kita akan bertemu dengan tuan Lee Chan?"

Seungcheol kemudian mengangguk setuju dan kembali mengetik sesuatu dalam laptop nya.

Bahkan sebuah PC tidak cukup untuk kondisi Seungcheol sekarang.

"Kalau tuan Xu bagaimana? Kapan akan bertemu dengannya lagi?"

Sowon masih menatap iPad nya, mencari nama lelaki itu pada rincian nama orang yang harus Seungcheol temui.

"Untungnya, setelah pernikahan tuan Lee, sekitar satu minggu setelahnya,"

Seungcheol mengangguk, "Kalau begitu pertimbangkan juga pertemuan dengan Hansol, kita bisa sedikit menunda proyek tuan Xu untuk nya,"

Sowon mengangkat kepala nya, "Nona Umji tidak menghubungi saya untuk mengadakan pertemuan?"

"Hansol sendiri yang langsung menghubungi ku, aturkan saja jadwal beberapa hari sebelum pertemuan dengan tuan Xu,"

Kali ini Sowon mengangguk, mengingat mengapa tuan Chwe itu mengundur proyeknya, Sowon sendiri juga agak kasihan dengan kondisi mereka.

"Besok kemana? Aduh otak ku mau pecah rasanya,"

"Besok bertemu dengan tuan Kwon, dia tidak bilang untuk apa,"

Seungcheol sedikit menganga, "Bilang pada nya kalau tidak penting aku tidak akan bertemu, menghabiskan waktu saja,"

"Beliau juga berpesan bahwa ini sangat penting karena itu anda harus datang,"

Seungcheol semakin menganga melihat lelaki didepannya yang tersenyum sangat lebar.

Seorang Kwon Soonyoung yang memperlihatkan sebuah foto dari telefon nya, sedang pamer sepertinya.

Sowon hanya tersenyum, sudah lama menelan tawanya, takut akan mengejek tuan Kwon.

"Apa sih?" sebal Seungcheol masih melihat foto gadis yang diperlihatkan.

"Dia pasangan ku nanti," ujar Soonyoung bangga dan menyimpan ponselnya kembali.

"Pasangan apa??" Seungcheol frustasi melihat lelaki itu.

"Aku kan jadi groomsmen, dia jadi bridesmaid, nanti aku akan dipasangkan dengannya. Cantik kan?"

Akhirnya Sowon meloloskan tawa nya sedikit, "Teman nona Jung ya?"

Soonyoung mengangguk cepat, "Katanya namanya Yerin, Jihoon juga berikan aku fotonya supaya aku tidak salah orang nanti,"

"Iya, bukan juga untuk dipamerkan untuk ku. Kata nona Jung tidak ada pasang-pasangan jadi kau tidak usah terlalu berharap," cecar Seungcheol yang kesal setengah mati beberapa jam nya diraup Soonyoung untuk hal yang tidak penting.

"Eyy, kau harus bahagia untuk ku. Kata nona Kim kau stress sekali belakangan ini, makanya aku mengajak mu untuk keluar, tenangkan sedikit pikiran mu,"

Seungcheol melihat ke arah Sowon, gadis itu malah membuang wajah nya.

"Kau tahu dia akan bilang ini saja?"

Sowon menggeleng sembari membulatkan matanya, merasa tertuduh.

"Aku tidak beritahu dia kok, nona Kim juga baru tahu hari ini kan?"

Sowon mengangguk keras.

"Jangan marahi dia. Kau itu terlalu stress, semua akan selesai pelan-pelan, santai saja,"

Seungcheol hanya memutar bola matanya malas.

"Entahlah, rasanya semua menumpuk, banyak yang harus diselesaikan,"

"Apa yang kau khawatirkan sih kalau ada nona Kim? Percayakan saja padanya, pekerjaan mu akan beres," oceh Soonyoung yang membuat lelaki itu kembali menatap sekretarisnya.

Memang seharusnya pekerjaan Sowon yang menjadi lebih banyak karena harus menjadi perantara antara dia dan bawahan yang lain.

Belum lagi rekan seperti Lee Chan yang menghubui Sowon untuk mengadakan pertemuan.

Hebatnya gadis itu belum mengeluh sedikit pun.

"Kau tidak lelah?" tanya Seungcheol setelah berada di mobil dalam perjalanan kembali ke kantor.

"Sedikit," ujarnya sembari mengurus iPad nya, menambahkan beberapa informasi tambahan yang perlu diingat.

Seungcheol yang kelelahan sekarang mulai menggunakan pak supir lagi, ia hanya tidak ingin kinerjanya dan Sowon terganggu hanya karena transportasi.

"Sedikit saja?"

Sowon melihat lelaki itu, "Apa yang anda harapkan dari saya?"

"Tidak ada sih, kau tidak pernah mengeluh saja, aku kira kau tidak lelah sama sekali,"

"Saya juga lelah, tapi seharusnya memang saya tidak menambah beban untuk anda kan? Anda sendiri jangan terlalu lelah, minggu depan adalah hari pernikahan tuan Lee,"

Seungcheol kembali melihat keluar jendela membiarkan sekretarisnya bekerja disampingnya.

Untung saja Sowon tidak mengeluh, kalau tidak ia juga sepertinya akan menyerah kapan saja.

"Tuan Yoon mendadak minta bertemu lusa nanti, haruskah kita bertemu atau ditunda dulu?"

"Lusa ada janji tidak?"

"Jadwal kosong di malamnya,"

Seungcheol terlihat berfikir, "Tidak bisa diganti ke siang saja? Kalau siang dia lebih tidak akan bicara banyak,"

Sowon menggeleng, "Siang anda harus ke pabrik mengecek perkembangan mengenai proyek dengan tuan Jeon,"

"Tuan Yoon mau apa?"

Sowon sedikit menghela nafas mengetahui atasannya tidak menyukai proyek seperti yang ditawarkan tuan Yoon.

"Dia minta yang aneh-aneh ya?"

"Beliau ingin mendekorasi rumahnya menjadi suasana natal, katanya ini merupakan natal pertama dengan nona Momo maka beliau ingin sesuatu yang lebih spesial,"

Sowon sedikit terkejut Seungcheol tidak menolak mentah-mentah permintaan tuan Yoon.

"Kalau yang itu suruh manajer Hwang saja yang pergi, berikan laporan mu di Australia kemarin untuk dipelajari nya,"

"Lagi, beliau ingin anda sendiri yang datang, tidak ingin utusan apapun,"

"Aku pernah berikan utusan untuknya ya?"

Sowon mengangguk, "Beliau kurang senang dengan layanan manajer Hwang kemarin makanya tidak ingin dihadapkan dengan utusan lagi,"

"Tempat nya dimana? Dia ingin bertemu dimana?"

"Langsung dirumahnya. Sepertinya jika anda langsung melihat rumahnya akan lebih cepat selesai jadi bisa bersiap untuk pernikahan tuan Lee,"

"Tau tidak, aku benar-benar ingin mengundur pernikahan bocah kecil itu, gara-garanya pekerjaan ku jadi banyak sekali,"

Sowon hanya bisa tertawa mendengarkan itu.

"Tapi terima kasih ya, kalau bukan kau aku tidak tahu harus bagaimana,"

Sowon hanya tersenyum mendengar nya.

Walau terkadang malu mendengar pujian yang sedikit lebih tinggi dari kinerja yang ia berikan, tetap saja gadis itu senang kalau dipuji Seungcheol.

"Sudah seharusnya saya bekerja lebih keras karena anda sudah bekerja sangat keras,"

Seungcheol kembali menghembuskan nafasnya lega.

Walau beberapa saat ia sudah tidak merasakan perasaan dengan gelojak aneh di perutnya, diam-diam ia juga sering memperhatikan Sowon.

Wajah seriusnya saat sedang menerima telefon, memberikan beberapa opsi waktu pertemuan dengan bosnya dengan sopan.

Rasanya Swungcheol semakin menyukai kinerja sekretarisnya itu.

"Mau makan macaron yang kemarin tidak? Katanya kalau makan yang manis akan lebih mengurangi stress,"

Sowon hanya mengangguk menyahuti lelaki itu, entah terkena apa mendadak baik seperti itu.

Seungcheol sendiri hanya ingin berikan hadiah atas kerja keras Sowon selama beberapa minggu yang sibuk ini.

Ia juga semakin tahu bahwa Sowon benar-benar mengerjakan pekerjaan nya dengan serius.

Walau beberapa kali melakukan kesalahan, gadis itu masih saja mencoba, mengulang, hingga menyempurnakan kesalahan sebelumnya.

"Sowon,"

Gadis itu sedikit terkejut karena namanya dipanggil, biasanya Seungcheol hanya akan memanggil nama jika sudah berada diluar jam kerja.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Mau spa tidak?"

"Spa?"

Seungcheol mengangguk, "Setelah pernikahan Jihoon kita spa ya, aku lelah sekali."

Sowon hanya bisa mengangguk.

Diam-diam mencari tempat spa, rekomendasi dari beberapa orang yang dapat dipercaya.

Berharap setidaknya akan melepas sedikit penat atasannya.

Dengan begitu Sowon juga akan merasa sedikit senang.

TBC

Pengen banget nonton Caratland, tapi... (isi sendiri)

-Keipaplova21
2nd Aug 2020

Continue Reading

You'll Also Like

52.8K 6K 19
Ada sesuatu yang spesial di darah Kim Jisoo yang membuat setiap Vampir disekitarnya mencoba mencuri hal itu darinya. ©June - August, 2019. ♡Taeyong&J...
662K 72.8K 27
Selain menjadi kebanggaan, punya status sebagai orang nomor satu itu adalah beban dan juga tanggung jawab. Dirgasatya Kalingga adalah tiang harapan d...
17.6K 2.1K 50
❛❛Marga kita Dreonvalent, daddy kita Aryana Jaafar Dreonvalent tidak yang lain!❜❜ - dari kita untuk daddy Start : 30 Juli 2021 Finish : 15 November...