Dua minggu setelah kejadian dimana Taeyong menemui Yeri, wanita tersebut sudah tidak terlihat lagi dan sepertinya keluarganya sudah sedikit aman tidak lagi ada yang menganggu.
Dan malam ini Taeyong dan satu bayinya sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sesuatu untuk si kecil Mark.
Iya hari ini Mark ulang tahun yang ketiga.
Jadi setelah Jaehyun menemani Mark tidur ia dan Taeyong ingin menyiapkan kejutan untuk Mark.
"Sayang jika kau lelah biar aku saja yang membuatnya." Jaehyun tidak tega membiarkan Taeyong yang melakukannya semua.
Taeyong malah tersenyum. "Tidak usah Jaehyun aku masih bisa, si kembar akan menjadi anak baik dia tidak menyusahkan Mamanya."
Jaehyun hanya memperhatikan Taeyong yang sibuk menghias kue untuk Mark, ia ingin membantu namun Taeyong menolaknya ia hanya akan mengambil atau menuruti apa yang Taeyong inginkan atau butuhkan.
Hampir satu jam mereka berkutat di dapur dan akhirnya kue untuk Mark selesai. "Nah sudah Jaehyun." seru Taeyong semangat.
Jaehyun tersenyum lalu ia melihat kue yang berhasil di buat oleh induk kucing itu. "Woah Mark pasti suka ini, semangka semua." kekeh Jaehyun.
Taeyong mencuci tangannya. "Tentu saja."
Dan kini Jaehyun dan Taeyong berjalan ke kamar si kecil untuk memberikan kejutannya dengan kue yang berada di tangan Jaehyun.
Membuka pintu kamar Mark perlahan mereka melihat si kecil yang tertidur dengan tenang. Menyalakan lampu kamar Mark mereka pun mendekati ranjang Mark.
Taeyong mengusak rambut Mark pelan. "Sayang bangun." namun Mark tidak bergerak sama sekali.
Jaehyun terkekeh ia pun mencoba mengguncangkan tubuh si kecil dengan pelan. "Jagoan bangunlah sebentar, Papa dan Mama memiliki kejutab untukmu."
Merasa tidurnya terganggu Mark pun membuka mata kecilnya, tangannya menggaruk-garuk telinga bingung mengapa kedua orangtuanya ada disana. "Mama Papa?"
"Masih belum sepenuhnya sadar eoh?" Jaehyun tertawa kecil.
Taeyong membantu anaknya duduk dan membenarkan rambut Mark yang sedikit berantakan. "Lihatlah apa yang Papa bawa." ucap Taeyong.
Mark menolehkan kepalanya ke arah Jaehyun lalu ia membulatkan mata dan mulutnya.
"HAPPY BIRTHDAY JAGOAN." seru Taeyong dan Jaehyun berbarengan.
Mata Mark berkaca, tangan mungilnya menggenggam sebelah tangan Taeyong dan Jaehyun. "Terimakasih Mama, Terimakasih juga Papa."
Taeyong memeluk anaknya yang menangis haru. "Sstt Mark tidak boleh menangis, ini kan hari ulang tahun Mark masa Mark sedih." ia mengelus lembut punggung Mark.
Mark menghapus air matanya. "Terimakasih sudah membeli Malk kejutan, Malk sayang Mama." Mark berdiri lalu memeluk kepala Taeyong dan mencium pipi sang ibu.
Taeyong rasanya ingin menangis saat ini, dua tahun lebih ia habiskan waktu bersama Mark hanya berdua tanpa seorang kepala keluarga yang membantunya dan hari ini ia bisa merayakan ulang tahun Mark yang ketiga dengan tambahan anggota keluarga, ada Jaehyun dan kedua anak yang masih berada di dalam kandungannya.
Mark melepas pelukannya lalu beralih memeluk Jaehyun. "Telimakasih sudah mau menjadi Papa Malk yang baik, ini peltama kali Malk melayakan ulang tahun denan Papa, Malk sayang Papa." ia juga mencium pipi gembil Jaehyun.
Jaehyun memeluk anaknya, ia memangku Mark yang sepertinya menangis lagi. "Mark mau hadiah apa dari Papa?"
Taeyong menghapus lembut air mata Mark. "Tuh Mark di tanya Papa mau hadiah apa?"
Mark menggelengkan kepalanya. "Malk ndak mau apa-apa, Malk mau bobok sama Papa Mama."
Jaehyun mencium kepala Mark berkali-kali. "Oke ayo kita ke kamar." Jaehyun menggendong Mark berniat membawa Mark ke kamarnya karena jika di kamar Mark tidak akan muat.
Taeyong ikut berdiri. "Kalian duluan saja aku akan menaruh kue itu di lemari pendingin nanti aku menyusul."
Jaehyun mengangguk ia berjalan terlebih dahulu ke arah kamarnya dengan Mark di gendongannya.
Taeyong berjalan ke arah dapur untuk meletakkan kue ulang tahun Mark, mungkin besok mereka akan memakannya.
Setelah selesai meletakkan kue itu Taeyong berjalan ke kamarnya dan Jaehyun, membuka pintu perlahan ia melihat Jaehyun yang sedang terlentang dengan Mark yang telungkup di atas tubuh Jaehyun dengan Jaehyun yang sedang bernyanyi pelan.
Jaehyun menoleh lalu menepuk sebelahnya. "Sini sayang."
Taeyong berjalan ke arah ranjangnya lalu menaiki ranjang di sebelah Jaehyun. "Oh sudah tidur?" Taeyong tertawa kecil.
Jaehyun mengelus punggung Mark. "Yups dia sepertimu sayang, di nyanyikan sebentar saja sudah tidur."
Taeyong tertawa lalu ia merebahkan tubuhnya di sebelah Jaehyun.
Jaehyun mengelus pelan perut Taeyong. "Jadi anak yang baik untuk Mama Papa ya, jadi adik yang baik juga untuk kakak Mark ya."
Taeyong meletakkan tangannya di atas tangan Jaehyun yang mengelus perutnya. "Iya Papa~" balas Taeyong dengan suara anak kecil.
~~
Jaehyun sudah siap dengan jas hitamnya. Iya hari ini adalah hari kelulusan Jaehyun dan teman-temannya.
Tidak Taeyong tidak di bolehkan hadir oleh Jaehyun. Bukan apa-apa tapi bahaya untuk bayi dan juga Taeyong.
Jadi setelah acara selesai Taeyong dan Mark akan menjemput Jaehyun dan mereka berniat akan menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan bersama.
Jaehyun berjalan memasuki sekolahnya dan ia langsung memutar matanya malas ketika melihat Eunwoo yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Jaehyun." sapa Eunwoo.
"Aku bosan bertemu denganmu Woo, aku ingin bersama Johnny saja." ucap Jaehyun.
Eunwoo memukul keras bahu Jaehyun. "Kau sekelas denganku bukan dengan Johnny bodoh!" kesal Eunwoo.
Jaehyun mengaduh, pukulan Eunwoo tidak main-main rupanya. "Seperti ibu tiri kau Woo."
"Biarkan saja."
Moonbin menghampiri mereka berdua. "Ayo sebentar lagi acaranya mulai."
Mereka bertiga pun berjalan memasuki tempat acara tanpa Johnny entahlah lelaki tinggi itu kemana.
Setelah empat jam lamanya akhirnya acara berakhir, sesungguhnya Jaehyun tidak menikmati acara itu pikirannya hanya tertuju pada istri cantik dan anaknya.
Maka dari itu setelah acara Jaehyun langsung menjauh dari teman-temannya tidak peduli ia sedang perpisahan ataupun tidak, yang diinginkan Jaehyun hanya satu, bertemu istri dan anaknya.
Jaehyun berjalan cepat ke gerbang sekolahnya dan ia melihat Taeyong dan Mark yang berdiri di depan mobilnya.
Jaehyun berlari pelan dengan senyum lebarnya. Mark yang melihat Jaehyun pun berloncat-loncat kecil seraya membuka tangannya lebar. "Papa~"
Jaehyun menunduk dan langsung saja mengangkat Mark tinggi-tinggi. "Haha tulunkan Malk Papa hihi Malk punya hadiah."
Jaehyun pun menurunkan Mark lalu ia memeluk Taeyong. "Aku merindukanmu."
Taeyong tertawa lalu menepuk pelan pipi Jaehyun. "Kita baru berpisah tidak lebih dari lima Jam."
Mark menarik celana bahan yang Jaehyun kenakan. "Ini untuk Papa." Mark menyodorkan bouquet bunga pada Jaehyun.
Jaehyun menggendong Mark lalu mengambil bouquet itu. "terimakasih Jagoan." Jaehyun mencium pipi Mark berkali-kali.
"hihi itu Malk dan Mama yang pilih bunganya. Papa suka ndak?" tanya Mark.
"Suka dong." balasnya. "Ayo kita Jalan-jalan." Jaehyun membuka pintu Mobilnya untuk Mark.
Suasana mobil mereka sangat hidup, dengan senyum yang tidak luntur dari ketiga orang yang berada di dalamnya.
"Papa tadi Mama bilang kalau Mama mau membeli balang-balang untuk dedek kembal." ucap Mark yang sedang memakan cokelat di kursi belakang.
"Oh mau beli sekarang?" Jaehyun melirik Taeyong yang duduk di sebelahnya.
Taeyong mengangguk semangat. "bolehkan?"
Jaehyun mengusak rambut Taeyong. "Tentu saja sayang, setelah jalan-jalan kita beli barang-barang untuk si kembar."
Taeyong menggenggam tangan Jaehyun. "Terimakasih Jaehyun."
Jaehyun menarik tangan Taeyong lalu ia mencium pungggung tangannya. "Apapun untuk kalian."
Karena Jaehyun berjanji bahwa kebahagiaan Taeyong, Mark dan si kembar nanti adalah kebahagiaannya juga jadi apapun yang diinginkan mereka sebisa mungkin Jaehyun harus bisa mengabulkannya.
~~
JungJay I Love you sayang
Moon.bin pantas setelah acara menghilang ternyata langsung jalan-jalan pak bos
SeoJohn karena kau pergi aku jadi di ikuti terus oleh Eunwoo
ChaEunwoo_ Ya kan aku ingin perpisahan kita terkenang begitu
JungJay kita masih akan bertemu untuk apa berdrama seperti tidak akan bertemu lagi
SeoJohn banyak tingkah kekasihmu Bin @Moon.bin putuskan saja
ChaEunwoo_ Kurang ajar Johnny
END
Udah ye hehe
Bye semua....
See You..