Pie Days | kookv ✔️

By Odeee_

247K 24.9K 8.2K

[COMPLETED] ⚠️WARNING⚠️ Karya ini dilindungi undang-undang hak cipta Republik Indonesia (Undang-Undang Hak Ci... More

Pie days - 01
Pie days - 02
Pie days - 03
Pie Days - 04
Pie Days - 05
Pie Days - 06
Pie Days - 08
Pie Days - 09
Pie Days - 10
Pie Days - 11
Pie Days - 12
Pie Days - 13
Pie Days - 14
Pie Days - 15
Pie Days - 16
Pie Days - 17
Pie Days - 18
Pie Days - 19
Pie Days - 20
Pie Days - Extra

Pie Days - 07

10.4K 1.2K 370
By Odeee_






***

Pie Days

***









"Aku ingin menjadi dokter."


"Huhh? Kenapa tiba-tiba?" Tanyanya, bingung. "Bukankah kau ingin menjadi programer?"


Setelah eomma Kim membawa Taehyung pulang, Jungkook mengundang teman sekelasnya sekaligus teman sebangkunya, Kim Mingyu, ke apartemennya. Ia tiba-tiba merasa membutuhkan teman berbicara.


"Aku ingin bisa merawat orang sakit." Kata Jungkook, menghela nafas.


"Memangnya siapa yang ingin kau rawat?"


"Ta—" Jungkook berdehem. "Yah.. orang yang sakit tentu saja."


Mingyu memicingkan matanya menatap Jungkook. "Terserah kau saja." Katanya kemudian. "Jungkook aku pinjam tugas biologimu."


"Ada dikamarku ambil saja."


Mingyu bangkit dari sofa, dan melangkahkan kakinya mencari kamar Jungkook. Ia mengerutkan dahinya saat melihat ada dua kamar didepannya.


"Yang mana kamarmu? Kenapa ada dua kamar disini?" Tanya Mingyu, berdiri diantara dua kamar yang bersebelahan. "Yang ini?" Tunjuknya pada salah satu kamar.


"Jangan masuk kesana!" Kata Jungkook, saat Mingyu menunjuk kamar Taehyung. "Disana keramat, kamarku ada disebelahnya."


Karena dikamar Taehyung hanya ada barang-barangnya Taehyung dan beberapa foto orang itu. Jika Mingyu masuk kesana, apa yang harus Jungkook jelaskan padanya.


"Kau memuja setan?" Tanya Mingyu, bergidik ngeri menatap kamar Taehyung. Kemudian masuk ke dalam kamar Jungkook.


"Yah.. setan kecil yang menyebalkan."




***



Didalam mobilnya, diparkiran sekolah, Jungkook sedang menimbang-nimbang haruskah ia menjenguk Taehyung? Dia ingin melihat keadaan Taehyung, tapi terlalu malu untuk menemui tutup botol itu.


"Haruskah?"


Jungkook mengetuk-ngetuk stir mobilnya dengan perasaan gelisah. Ia mengatakan akan menjenguk Taehyung setiap pulang sekolah. Ia tidak ingat kenapa bisa mengatakan itu kemarin kepada eomma Kim.


"Aku kesana karena eomma Kim, bukan karena tutup botol." Kata Jungkook, meyakinkan dirinya. "Yahh.. aku kesana karena eomma Kim."


Akhirnya Jungkook melajukan mobilnya menuju rumah Taehyung. Dalam perjalanan ia mampir diminimart untuk membelikan beberapa roti untuk Taehyung. Ia tidak mungkin menjenguk orang sakit dengan tangan kosong kan?


Empat puluh menit kemudian, Jungkook sudah berada dirumah Taehyung. Eomma Kim menyuruhnya langsung masuk ke kamar Taehyung saja. Taehyung seharian berada dikamarnya.


"Tutup botol?"


Taehyung yang tengah memakan potongan apel sambil menonton televisi menoleh, melihat Jungkook masuk dengan ragu ke dalam kamarnya. Ada satu buah kantung plastik pada tangan kanannya.


"Kau kesini?" Tanya Taehyung, melahap potongan apel yang tersisa ditangannya.


Jungkook meletakkan kantung plastiknya pada nakas, kemudian mendudukkan dirinya ditempat tidur, disebelah Taehyung.


"Aku kesini karena sudah berjanji dengan eomma Kim untuk menjengukmu."


"Heum.."


"Kau.. kau masih sakit?" Tanya Jungkook, melihat Taehyung yang kembali memakan buahnya dengan matanya yang diarahkan pada televisi.


"Masih demam sedikit." Kata Taehyung, menoleh ke arah Jungkook. "Kau pulang sekolah langsung kesini?" Taehyung melihat Jungkook masih menggunakan seragam sekolahnya.


"Heum.. iya.. biar sekalian."


"Heum.."


Keduanya diam, suasana kamar menjadi hening. Hanya terdengar suara drama pada televisi yang Taehyung tonton. Jungkook menunduk menatap kakinya, tangannya meremas-remas pinggiran tempat tidur. Sedangkan Taehyung mengarahkan matanya pada televisi, potongan apel yang ada ditangannya hanya digigit kecil-kecil.


Mereka berdua tidak tau harus mengatakan apa, karena keduanya tidak seakrab itu. Mereka hanya teman bertengkar, bukan teman mengobrol.


"Jungkook.."


"Taehyung.."


Keduanya tersentak saat mereka mengeluarkan suara secara bersamaan.


"Ka-kau saja.. ada apa?" Tanya Jungkook, menoleh ke arah Taehyung.


"Aku.. tolong panggilkan eomma, aku lapar."


"Oh. Baiklah." Jungkook mengangguk, kemudian berdiri dan melangkah keluar kamar.


"Eoh? Jungkook? Mau kemana?" Eomma Kim masuk ke dalam kamar dengan nampan ditangannya sebelum Jungkook berhasil keluar.


"Eomma, Taehyung lapar." Kata Jungkook. "Dia menyuruhku memanggil eomma."


"Heum.." Eomma Kim menoleh ke arah Taehyung. Kemudian kembali melihat Jungkook. "Ini kebetulan sudah eomma bawakan, Jungkookie tolong suapi Taehyung ya."


Eomma Kim menyerahkan nampan pada tangannya ke arah Jungkook. "Dia tidak bisa makan sendiri ketika sakit, atau dia akan mengaduk-aduk bubur ini." Kata eomma Kim. "Eomma akan kedapur dulu."


"Baik eomma."


Eomma Kim mengusap rambut Jungkook sebelum keluar dari kamar Taehyung.


"Kau— mau ku suapi?" Tanya Jungkook, ragu. Setelah kembali mendudukkan dirinya disebelah Taehyung.


"Terserah saja." Jawab Taehyung.


"Baiklah." Kata Jungkook, ia menyendok bubur itu dengan ragu-ragu. Kemudian mengarahkannya pada bibir Taehyung.


Taehyung menatap Jungkook sebentar, kemudian melahap suapan Jungkook. Keduanya tidak banyak bicara, Jungkook menyuapi Taehyung dalam diam, dan Taehyung yang makan dalam diam. Sesekali mata mereka akan bertemu saat Jungkook menyuapi Taehyung, dan saat Taehyung melahap suapannya.


"Aku ingin air." Kata Taehyung tiba-tiba.


"Oh? Tunggu." Jungkook meletakkan mangkuk buburnya, untuk mengambilkan gelas air yang ada di atas nakas.


Jungkook terus melihat bagaimana Taehyung meminum airnya. Gelas airnya hampir menutupi sebagian wajah Taehyung ketika Taehyung meminumnya, tanpa sadar Jungkook tersenyum melihatnya. Taehyung meliriknya ketika sedang meminum air. Ia tampak sangat lucu.


"Sudah?" Kata Jungkook, setelah melihat Taehyung menjauhkan gelas airnya dari bibirnya. "Sini gelasnya."


"Aku saja yang pegang." Kata Taehyung.


"Baiklah." Jungkook kembali mengambil mangkuk buburnya, dan menyuapi Taehyung.


Jungkook tanpa sadar terus memperhatikan Taehyung sembari menyuapinya, Taehyung melahap buburnya dengan ragu. Kedua tangannya sedang memegang gelas didepan dadanya. Dan ia akan melirik Jungkook setiap melahap buburnya. Seperti anak kecil.


"Jangan melihatku seperti itu Jungkook." Kata Taehyung. "Kau seperti sedang menunggu racun bereaksi dalam tubuhku, apa kau menaruh racun pada bubur ini?"


"Ya! Bagaimana—" Jungkook yang ingin kembali menyuapi seketika menaruh sendoknya kembali ke mangkuk. "Ya, aku memang menaruh racun disini, hitungan ketiga kau akan mati."


"Hhoo?!" Taehyung memegang lehernya dengan satu tangan yang tidak memegang gelas, kemudian pura-pura mati.


Jungkook tertawa melihatnya. "Hentikan bodoh."


Taehyung membuka matanya dan ikut tertawa.



***



Sudah tiga hari Taehyung tidak sekolah, dan selama tiga hari itu juga Jungkook selalu mengunjungi Taehyung setiap pulang sekolah. Mereka berdua sudah semakin akrab. Taehyung ternyata adalah orang yang banyak bicara, dia punya banyak sekali cerita didalam kepalanya. Jungkook selalu dibuat tertawa oleh cerita Taehyung.


Jungkook selalu mengunjungi Taehyung begitu pulang sekolah, dan akan kembali ke apartemennya ketika sudah malam. Terkadang saat Taehyung sedang tidur ketika Jungkook menjenguknya, Jungkook akan ikut tidur disofa dalam kamar Taehyung. Dan Taehyung akan membangunkannya dengan melemparinya bantal. Namun bukannya marah, Jungkook malah ikut tertawa melihat Taehyung menertawainya. Jungkook juga selalu menelpon Taehyung sebelum menjenguknya, menanyakan apa yang ingin Jungkook bawakan untuknya. Seperti saat ini.


"Botol, aku ingin jeruk." Taehyung menempelkan handphone pada telinganya, sedang berbicara dengan Jungkook.


"Bukankah eomma Kim punya jeruk didapur?"


"Sudah habis kemarin."


"Kau makan sangat banyak ketika sakit, kau akan gendut."


"Bukan urusanmu."


Terdengar suara tawa dari seberang telpn. "Baiklah, jeruk saja?"


"Iya, itu saja, yang banyak."


"Kau menguras dompetku, aku akan jalan sekarang."


Taehyung terkekeh. "Heum.."


Pip.


"Hati-hati."


Empat puluh lima menit kemudian, setelah Jungkook sampai dirumah Taehyung, ia mengernyit. Ada mobil yang tidak ia kenali terparkir didalam halaman rumah Taehyung.


"Eomma, siapa yang datang?" Tanya Jungkook, kepada eomma Kim yang sedang berada didapur.


"Eoh? Jungkookie.." Eomma Kim menoleh, kemudian melanjutkan. "Teman Taehyung, nak Jimin, Guanlin dan Jihoon, mereka ada dikamar Taehyung, kau langsung ke kamarnya saja."


Jungkook membulatkan matanya. Ia tidak mungkin masuk ke kamar Taehyung saat ada teman-temannya. Mereka akan curiga kenapa Jungkook, yang notabene adalah musuh Taehyung disekolah menjenguk Taehyung. Jika hanya Jimin mungkin tidak masalah untuknya, karena Jimin sudah mengetahui pernikahan mereka, namun tidak untuk Guanlin dan Jihoon.


"Eomma— aku— aku lupa aku harus mengerjakan tugas kelompok." Kata Jungkook, tiba-tiba. "Aku akan kesini lagi nanti, ini jeruk untuk Taehyung."


Jungkook meletakkan jeruknya pada meja dapur, kemudian dengan tergesa melangkah keluar.


"Loh, Jungkook? Tidak ingin menemui Taehyung dulu?"


"Nanti saja eomma!" Teriak Jungkook. Kemudian berlari ke dalam mobilnya.



***


Didalam apartemennya, Jungkook merebahkan dirinya disofa. Televisinya menyala namun perhatiannya tidak pada televisi. Ini sudah pukul 9 malam. Ia belum melihat Taehyung hari ini, ia merasa seperti harinya belum lengkap. Handphone yang berada ditangannya ia putar-putar. Sedang menimbang-nimbang untuk menghubungi Taehyung.


"Apa Taehyung sudah tidur? Apa orang sakit sudah tidur jam segini?"


Jungkook memiringkan badannya menghadap sofa. Ia tidak tahu kenapa ia merasa segelisah ini hanya karena tidak melihat Taehyung seharian. Ia terbiasa menjenguk dan berbicara banyak hal dengan tutup botol itu sebelumnya. Entah kenapa rasanya ada yang kurang saat belum melihat tutup botol itu.


Dddrrtttt... dddrrrrtttt...


Jungkook hampir terjatuh dari sofa saat melihat handphonenya bergetar, dan nama Taehyung tertera pada handphonenya. Taehyung menelponnya.


"Yeoboseyo?" Kata Jungkook, hati-hati. Berusaha menekan suaranya.


"Jungkook? Kau tidak menjengukku tadi."


"Aku—" Jungkook menggigit bibir atasnya. "Aku membuat tugas tadi."


"Jimin mengatakan tidak ada tugas."


"Yahh.. itu—"


"Eomma mengatakan kau datang, dan membawakanku jeruk. Terimakasih untuk itu."


"Yah.. aku sempat mampir sebentar."


"Kau.. kau tidak menjengukku karena ada Guanlin dan Jihoon?"


"Heum.." Jungkook mengangguk kecil, walau tentu tidak bisa dilihat oleh Taehyung.


"Jadi begitu.."


Kemudian hening, Taehyung diam, Jungkook juga diam. Jungkook mengigit bibir bawahnya, menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal, handphonenya masih menempel pada telinganya.


"Taehyung?"


"Ya?"


"Kau—" Jungkook mengatur nafasnya. "Kau tidak ingin ku bawakan sesuatu?"


"Heum?"


"Mungkin ada yang ingin kau makan sekarang?" Tanya Jungkook. "Aku.. aku akan membawakannya untukmu."


"Tidak.. aku tidak ingin apa-apa."


"Jadi tidak mau." Kata Jungkook, dengan suara setengah berbisik. Ia menghela nafasnya.


"Jungkook?"


"Heum?"


"Sepertinya aku ingin roti dan apel."


Jungkook tersentak. Ia langsung mendudukkan dirinya. Senyumnya mengembang begitu saja. "Aku akan membawakanmu sekarang."









See you next chap? 🐰🐯

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 141K 34
"Kak Mark itu tsundere, tapi gue sayang." Tentang Haechan yang harus selalu memiliki kesabaran lebih untuk menghadapi pacarnya yang tsundere akut, Ma...
5M 487K 127
#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa la...
Ours By <3

Romance

1.5M 171K 38
Jaemin itu berandal. tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang menempeli dia kemanapun dan memanggilnya mama. Lee Jeno. pengusaha muda satu anak. Je...
320K 29.9K 58
"Dek boleh?" tanya jeongguk lembut. dengan rona merah, taehyung pun mengangguk malu. hanya kisah kecil tentang pernikahan Mas Jeongguk dan Dek Taehy...