Melody Of You [Ongoing]

By Angrainy_

31.6K 2.8K 711

[teenfiction] [JADWAL UPDATE] ✨Senin & Kamis✨ Gimana saat seorang perfectionis seperti Azevin bertemu dengan... More

Chap 1. Zura dan Zevin
Chap 2. Rindu
Chap 3. Dianter pulang
chap 4. Marah!
Chap 5. Toko Buku
Chap 7. Takut!
Chap 8. Guru privat?
Chap 9. Gitar
Chap 10. Beli gitar
INFO PENTING!!!!
Chap 11. Pelukan
Chap 12. Lo suka Zura?
Chap 13. Latihan
Chap 14. Gua anter!
Chap 15. Live Music
Chap 16. Zevin atau Rio?
Chap 17. Menghindar
Chap 18. Ciuman
Chap 19. Baper
Chap 20. Benci!
Chap 21. Menjauh
Chap 22. Jangan berharap
Chap 23. Tolong..
Chap 24. Rampok!
Chap 25. Darah
Chap 26. Selamat
Chap 27. Tinggal sama temen Mama
Chap 28. Dasar sinting!
Chap 29. Kak Zevin!
Chap 30. Tinggal Seatap!
Chap 31. Lo jadi pacar gue!
Chap 32. Hari Pertama
Chap 33. The Devil Girls!
CAST
Chap 34. Peringatan!
Chap 35. Latian lagi
Chap 36. Hanyut
Chap 37. Sisi lain
Chap. 38 Mulai perhatian
Chap.39 Teman?
Chap. 40 Sakit.
Chap 41. Meleleh

Chap 6. bertemu Rio

1K 85 16
By Angrainy_

Hello Apa kabar?
Budayakan Vote ya❤️

*****

"Abanggggg!!!!," teriak bocah setelah puas mengambil beberapa mainan kesukaannya itu.

"Yaudah ayok kita bayar, abang juga udah pilih buku yang mau dibeli," Pria itu memegang lengan mungil si bocah kecil itu dan menuju kasir.

---------
---------

Kringgggg......

Bunyi alarm disamping tempat tidurnya membangunkan Zura, gadis itu mengucek matanya dan meregangkan sendi-sendinya.

Tok tok tok

"Non, bangun, siap-siap olahraga pagi yaa," suara Mbok Wati terdengar dari balik pintu bercat putih itu.

"Iyaa Mbok," balas Zura sekenanya.

Ia bernajak dari kasur dan mengahadap cermin, Ia masih sangat memgantuk akibat streeming anime diabolik lovers semalam, ia bahkan tidur jam 3 pagi membuat mata panda diwajahnya teerlihat jelas.

Ia pun mencepol rambutnya asal dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya sebelum melaksanakan rutinitas paginya di sabtu pagi ini, jogging.

"Zura pergi dulu ya Mbokk," pamitnya saat selesai memakai sepatu olahraganya itu.

"Hati-hati Non, sarapannya kaya biasa kan yaa?" Tanya mbok wati dan Zura mengangguk saja.

Ia pun mulai melakukan jogging berkeliling komplek sendirian, dengan handuk melingkar di lehernya. Tak lupa headshet yang terpasang di kedua telinganya, mendengarkan musik salah satu kegiatan favoritnya.

"Hah hah hah,"

Hari masih lumayan pagi, sekitar jam setengah 7 dan matahari belum terlalu menyengat. Dengan semangat ia berlari santai.


Setelah 30 menit berlari dan keringatnya sudah menetes kemana-mana ia pun memutuskan istirahat sejenak dan mampir ke salah satu minimarket untuk membeli minum, ia sangat haus.

"Selamat datang di indomarkett."

Zura langsung pergi ke rak minuman dan mengambil sebotol air mineral kemudian membayar ke kasir. Setalah itu ia duduk di kursi di depan indomarket ini sambil meneguk air mineral untuk menghilangkan dahaganya.

"Hahhh, capek bangettt," eluhnya, ia pun menempelkan pipinya ke meja itu, sensasi dingin langsung merayap ke kulitnya. Ia memejamkan matanya sejenak, walaupun sudah berlari rasa kantuk akibat begadang itu masih tersisa.

"Zuraa??" Panggil seseorang secara tiba-tiba. Zura yang merasa dipanggil membuka matanya dan langsung terkejut saat melihat orang dihadapannya.

"Kak Rioo???" Ujarnya kaget. Matanya lagi-lagi berkedib dengan cepat menetralkan rasa kagetnya.

Rio langsung duduk di hadapan gadis itu, ia terkekeh melihat adik kelasnyabini dengan rambut dicepol sedang tertidur tadi, melihat dari pkaiannya ia pasti baru saja lari pagi.

"Kakak kok bisa disini?" Tanya Zura setelah menetralkan rasa kagetnya.

"Mau kerumah Zevin, jemput dia soalnya ada latihan band jam 8 di sekolah," jawabnya.

"Kak Zevin? Emang rumahnya deket sini kak?" Tanya Zura yang lagi-lagi kaget.

"Iya, nggak jauh kok dari sini," jawabnya lagi.

Ia hanya mengangguk tanda mengerti, dan menggaruk kepalanya yang tak gatal karena mengetahui satu fakta itu. tapi, ia tak mau ambil pusing dan melupakan hal itu.

gadis dengan mata bulat itu beranjak dari kursi sehingga membuat lawan bicaranya ikut berdiri.

"Mau pulang?" tanyanya

"Iya Kak, laper mau sarapan heheh," jawabnya dengan kekehan.

"yaudah aku pergi dulu ya kak," tanpa menunggu jawaban Rio, Zura langsung pergi dari sana sambil berlari santai. Rio yang melihat itu hanya menghela napas dan berbalik menuju mobilnya..

"Padahal pengen ngajak bareng," gumamnya, "Yaudahlah."

*

*

"Assalamualaikum," Ucap Zura saat masuk ke dalam rumah, Mbok Wati yang baru selesai membuat sarapan menjawab dan langsung menghampirinya dengan segelas susu hangat.

"Ini diminum dulu Non," ujar mbok wati

"Iya," Zura pun mengambil gelas itu dan meminumnya dalam hitungan detik.

"Yaudah Non sarapan dulu baru mandi, Bibi kedapur lagi," kata Mbok wati sambil melenggang kembali ke dapur.

Zura pun pergi ke meja makan dan langsung memakan sarapannya. Tak perlu waktu lama ia pun sudah menyelesaikan makanannya.

*
*
*

Ting nung...ting nung

Tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita dengan senyum ramahnya.

"Assalamualaikum Tante," Sapa Rio dengan hangat.

"Waalaikumsalam, Rio ayo masukk."

Rio pun masuk bersama Rili-Mama Zevin.

"Zevin masih dikamar tuh, kamu susulin aja sekalian sarapan bareng disini ya Rio," Ujar Rili dan Rio hanya mengangguk dan berjalan kearah kamar zevin di lantai 2.

Tanpa basa-basi Rio langsung membuka kamarnya dan Ia melihat Zevin masih dalam keadaan tidur dikasurnya.

"Astaga ni anak," ujarnya sambil menggelengkan kepala dan menuju Zevin dan tanpa basa basi ia memukul punggung Zevin karena pria itu susah sekali bangun.

"Oii Zev bangun luuu!!" Teriak Rio tapi Zevin tak bergeming.

"OIII KEBOOO BANGUN LUUU!!!" Ujarnya lagi

Lagi-lagi Zevin masi tenang di alam mimpinya bahkan ia memeluk guling lebih erat sekarang.

"Astaga kalo para fans lo liat lo kaya gini, gua jamin mereka bakal musnah seketika," Rio merinding membayangkannya.

Karna cara sebelumnya tak berhasil ia langsung mendorong badan Zevin agar jatuh ke bawah.

BRUKKK!!!!

"Arghhhhh," ringis Zevin

"Gila lu!" Maki Zevin karena kesal.

Rio langsung menghindar saat sebuah bantak hampir melayang ke wajahnya dan munculah Zevin dadi samping tempat tidur.

"Cepetan Mandi, disuruh sarapan sama Mama lo tuh," ujarnya.

Rio berjalan ke keasur dan duduk disana.

"Cepetan sono ah!" Ucapnya mulai kesal karena Zevin tak beranjak dari tempatnya sekarang.

"Ganggu orang tidur aja lo, ahh," marahnya.

Zevin beranjak dengan wajah masam, salah satu hal yang pasti membuatnya kesal adalah dibangunkan tidur secara paksa. Sedangkan Rio dengan wajah tanpa bersalahnya sedang memainkan handphone genggamnya.

Setalah selesai Mereka turun dari lantai 2 menuju ruang makan untuk sarapan.

"Zevin, Rio ayo sarapan dulu," Lili langsung memanggil mereka setelah melihat keduanya.

Zeran juga sudah ada di meja makan dengan mulut penuh nasi, ia sangat lahap sampai-sampai pipinya membesar 2 kali lipat.

"Makan pelan-pelan," Ujar Zevin gemas sambil mencubit pipi adiknya.

"Hu'um," jawab Zeran saat mulutnya masih mengunyah.

"Rio ayo nak duduk, udah lama ngga sarapan disini," Lili tersenyum

"Makasih tante," jawab Rio sambil menarik kursi dan duduk.

"Papa dimana Ma?" Tanya Zevin tiba-tiba

"Papa ada urusan kantor katanya," Ucap Lili dan Zevin hanya mengangguk.

"Rio gimana keadaan Orang tuamu?"

"Seperti biasa Tante, mereka baik-baik aja," Jawab Rio dengan santai.

"Tante titip salam ya," ucap Lili dengan senyum hangatnya.

Rio dan Zevin adalah teman masa kecil yang tumbuh bersama, tidak heran ia yang paling dekat dengan Zevin diantara Kedua temannya yang lain yaitu Ejak dan Danil. Hal itu karena  kedua orang tua mereka adalah kolega bisnis hingga sekarang. Rio lah yang selalu ada di sisi Zevin hingga sekarang. Dan Rio sangat tau bagaimana terpukulnya Zevin saat seorang Jessie menghilang dari Zevin tanpa jejak.

Setelah sarapan Rio dan Zevin pun pamit untuk pergi, mereka akan latihan band di sekolah mengingat festifal sekolah akan diadakan 1 bulan lagi.

"Eh gua ketemu si Zura tadi," ucap Rio memulai percakapan.

Zevin hanya diam dan mengernyit bingung, untuk apa Rio memberitahunya hal yang sama sekali tidak penting. Tapi tiba-tiba ia ingat hari dimana dia membuat gadis itu menangis dna bahkan ia tidak meminta maaf.

Melihat reaksi Zevin yang bahkan tidak tertarik ia malah melanjutkannya, ia ingin Zevin tak terlalu membenci gadis itu hanya karena soal nilai.

"Rumahnya satu komplek sama lo ternyata," lanjutnya, tapi Zevin masih diam tak menanggapi membuat Rio memutar bola mata malas.

"Gua berasa ngomong sama patung," ujarnya kesal.

Zevin hanya mengendikkan bahu dan kemudian mengeluarkan ponsel berlogo apel digigit itu. Melihat hal itu Rio dibuat makin kesal dan akhirnya ia diam dan fokus menyetir mobil.

*
*
Tbc-

*jangan lupa Vote dan Comment Teman-teman❤️❤️*

Continue Reading

You'll Also Like

4.4M 98.7K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
523K 39.6K 46
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.3M 73.7K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
130K 14.2K 19
Bukan BL Arkanna dan Arkansa itu kembar. Tapi mereka sudah terpisah semenjak masih bayi. Dulu, orangtua mereka menyerahkan Arkanna kepada saudara yan...