Love Me Back

Bởi eightletterz

32.1K 3.3K 817

Di woco ae boss, wkwk (Student x Teacher) Xem Thêm

Chapter 1 - Bad
Chapter 2 - Secret
Chapter 3 - Princess
Chapter 4 - Encounter
Chapter 5 - Dissapointment
Chapter 7 - Wound
Chapter 8 - Reward
Chapter 9 - Unpredictable
Chapter 10 - Study Tour (Part 1)
Chapter 11 - Study Tour (Part 2)
Chapter 12 - Study Tour (Part 3)
Chapter 13 - Pet

Chapter 6 - Sick

2.1K 266 73
Bởi eightletterz

Rosie POV

Sudah beberapa hari ini gue ga ketemu Dira kecuali hari Senin lalu waktu upacara. Tapi dia kan jauh berdiri dengan para guru. Dan gue berdiri di deretan belakang karna gue tinggi. Otomatis gue ga bisa melihat dia dengan jelas.

Dan hati gue masih ga terima dengan kejadian lalu. Duh, anak kecil banget sih gue!

Maybe Dira beneran ga pernah mikirin gue kali ya? Atau dia bener-bener lurus dan bersikap baik ke semua orang?

Ya iyalah, dia itu guru Rosie!

Tapi serius deh, gue ngerasa dia itu berbeda. Dan feeling gue biasanya jarang salah.

Saat ini gue ama Sarah lagi di dalam perpus. Dia baca buku sejarah, dan gue baca majalah. Wkwkwk.

Kita duduk berhadap-hadapan gitu. Lalu gue bertanya, "Sar, loe pernah suka ama seseorang?"

"Ga", jawabnya seperti biasa datar dan tanpa melihat ke arah gue.

"Yee, gue lagi suka ni ama seseorang"

"Keliatan kok"

"Kok bisa?"

"Loe berubah aja jadi agak cantik"

"Haha, makasih ye. Trus loe tau siapa yang gue suka?"

"Tau", dia pun kini melihat ke gue.

"Siapa?"

"Bu Di.."

"Hahaha, stop, stop. Hmm, sejak kapan loe tau gue beda?"

"Sejak loe ga sengaja bilang kalau 'Dira, kenapa sih jadi cewek cantik banget' pas loe nyari buku Biologi kapan lalu sambil senyum-senyum ga jelas. Jadi loe otomatis membuka 2 rahasia loe ke gue sekaligus Ochi", jelasnya panjang lebar.

Oh shit, Sarah itu beneran pengamat banget deh. Haha, untung aja Sarah itu orangnya ga ember dan pendiam.

"Gitu. Lo ga takut temenan ama gue yang begini?"

"Yang gimana?"

"Loe tau lah, lesbian"

"Gue lebih takut temenan ama orang jahat Ochi. Lagian gue juga berterimakasih karna elo mau temenan ama gue yang aneh"

"Hahaha, bisa aja deh loe Sar. Trus gimana caranya gue bisa naklukin dia ya Sar?"

"Be yourself"

"Udah gitu doank?"

"Em, tunjukkin ketulusan loe"

"Damn, loe suka bener deh. Ntar gue traktir bakso deh istirahat kedua"

"Oke", jawabnya singkat.

Tak lama jam istirahat pertama pun selesai. Gue dan Sarah lalu masuk ke kelas masing-masing.

Mana ujian akhir semester udah semakin dekat lagi. Fiuhhh.

Tapi habis itu kan ada libur semester dan study tour juga. Akhirnya bisa liburan deh.

***

Dan gue malah jatuh sakit demam dua minggu sebelum ujian. Damn it, tolong deh ini penyakit kenapa harus datang di waktu ga tepat. Padahal minggu ini pasti banyak ulangan.

Bu Inayah mana sedang pulang kampung di saat gue butuh beliau. Aaaaaa.

Mama, gue kangen sumpah.

Biasanya kalau gue sakit, Mama jadi super baik banget ke gue. Minta makan apa aja, langsung di pesenin. Trus gue di elus-elus kek anak kecil.

Mama atau Papa juga katanya lagi ada proyek di luar Jawa. Dan baru bisa off seminggu lagi.

Dan ini udah hari kedua gue absen buat sekolah. Mana ini udah siang dan gue laper. Terpaksa pesen lagi deh lewat go food. Untung saldo gue di isi terus ama Mama.

Gue pun langsung memesan dan masih dalam keadaan berbaring lemas. Dan gue men-chat abangnya suruh tinggalin makanannya di depan pintu pas udah nyampe karna gue mau tidur lagi bentar.

Tinggg tongggg~

Selang beberapa saat gue pun sayup-sayup mendengar suara bel rumah yang berbunyi.

Gue langsung menggerutu. Aaaaaa, abangnya bisa baca ga sih tadi pesen gue yang nyuruh letakkin aja depan pintu. Ish.

Dan bel pun masih aja berbunyi. Lagi dan lagi. The fuck.

Gue pun langsung membuka selimut dan terpaksa berjalan dengan lunglai ke depan. Gue masih memakai piyama semalam dan berjalan sambil meraba dinding karna saking lemesnya tubuh gue. Plus kepala gue pusing tujuh keliling gara-gara kebangun tiba-tiba gini.

Dan setelah sampai, gue pun langsung membuka pintu dan berkata dengan terbata dan dengan nafas berat, "Mas, ta-di udah-..."

Dan tubuh gue langsung terjatuh sebelum gue menyelesaikan omongan gue. Untung aja masnya dengan cepat nangkep gue.

"Rosie, are you okay?", samar-samar gue mendengar dia memanggil nama gue. Darimana dia tau nama gue? Oh ya, di aplikasinya.

Tapi gue udah ga berdaya dan detik berikutnya gue udah ga sadarkan diri.

Tak lama setelah itu, gue baru terbangun lagi. Tapi gue terlalu lemas untuk bergerak.

Wait, ada sesuatu di dahi gue yang terasa adem deh. Gue lalu mengerjap-ngerjapkan mata dan menoleh.

"Hey, loe udah bangun?", tanyanya dengan senyumnya yang menawan. Gue melihat Dira duduk di samping tempat tidur gue saat ini!

Shit, gue berhalusinasi. Ada bidadari yang sedang mengajak gue ngobrol. Apa gue sedang ada di surga?

"Rosie...", panggilnya kini tampak khawatir.

Dan gue pun langsung menyentuh tangannya. Dan detik berikutnya gue tersadar, ini bukan halusinasi. Oh God!

Gue langsung terbangun dengan lengan menyangga tubuh gue, "Dira, wha-what are you doing in here?"

"Long story. Loe rebahan lagi deh", suruhnya dan mengambil handuk kecil yang terjatuh dari dahi gue karna tadi gue bergerak. Dia lalu dengan cekatan mengompres dahi gue lagi saat gue udah balik rebahan.

"Um, this is so...", gue pun ga meneruskan kata-kata gue. Sumpah gue masih kaget sekaligus malu.

"Oh ya, ini tadi ada bungkusan di luar, loe tadi pesen makanan?", tanyanya kemudian.

"Iya, tadi gue laper"

"Makanannya udah terlalu dingin. Jadi sewaktu tadi loe pingsan, gue membuat sedikit bubur buat loe, is that okay?"

Gue pun langsung melihat meja nakas di samping gue dan ada semangkuk bubur di situ. Damn, gue ga nyangka Dira bisa masak.

"Tapi gue ga pernah makan bu...", ucapan gue pun langsung gue cut karna gue melihat wajah Dira terlihat agak kecewa gimana gitu.

"Oke, gue buang aja!", kata Dira mau mengambil bubur tersebut.

"JANGAN!", tereak gue. "I will eat it, gue laper banget sumpah!"

"Are you sure?"

"Yeah", gue lalu mencoba untuk duduk. Damn, punggung gue berasa terbakar plus encok deh ini.

Gue lalu menempatkan bantal di punggung gue dan duduk saat tiba-tiba di depan mulut gue udah ada sendok plus bubur di atasnya.

Gue langsung menoleh ke Dira yang mau menyuapi gue! Dan saat melihat matanya Dira, gue bisa membaca kalo dia itu berkata 'makan cepetan!'.

Dan gue yang merasa sedikit ngeri langsung melahap bubur tersebut.

Shit, asiiinnnnnnn polll!

Diraaaaaaaaaa, loe kasih garem berapa sendok sihhh? Ini bubur apa pasir pantai woi!

Gue pun menelan bubur tersebut dengan sangat sangat TER-PAK-SA!

But hey, tapi ini bubur buatannya Dira! Dan entah kenapa gue merasa terharu! Apalagi dia saat ini nyuapin gue! NYUAPIN GUE!

Anjir, gue merasa senang sekaligus sedih bersamaan. Karena Dira dengan semangat nyuapin bubur yang super asin itu ke gue dan maksa gue buat ngehabisin semuanya!

Dan ga sampai situ dia menyiksa gue, sehabis makan bubur asin, eh dia menyuruh gue buat minum obat! Ga hanya satu, tapi empat sekaligus! Oh Lord!

"Dir, gue ga bisa minum itu semua dehhh...", kata gue saat melihat butiran debu, eh obat tersebut.

"Tapi loe harus minum ini semua biar cepet sembuh anak manja"

"Em, em, gak usah deh", gue langsung menggeleng dan mengunci mulut gue.

"Rosie....minum obat ini ga!", Dira pun sedikit berkata dengan nada agak tinggi!

Mak, Dira kalo marah gini serem yakin.

Dan dengan terpaksa lagi gue pun meminum obat-obat tersebut.

Dira lalu menghela nafas, "Sorry tadi gue sedikit emosi, loe rebahan lagi deh. Gue mau mencuci ini dulu"

Dira pun lalu pergi membawa nampan berisi mangkuk kotor tadi. Tapi tak lama dia pun kembali dan gue hanya melihat dia kembali duduk di samping gue.

Gue lalu bertanya, "Loe kok tau rumah gue dan bisa ada di sini?"

"Hmm, Mama loe tadi siang telpon nyokap gue dan ngasih tau kalo loe sakit dan sendirian. Dan nyokap gue nyuruh gue buat ngecek elo dan gue kesini setelah kerjaan gue beres. Dan saat loe buka pintu, loe langsung pingsan dan gue membawa loe ke kamar terdekat yang untungnya kamar loe", jawab Dira menjelaskan.

"Ah gituu. Makasih by the way, umm, for all of this..."

Well, Dira itu masih memakai pakaian kerjanya. Dia hari ini menggunakan kemeja ungu muda kalem dan rok hitam. Lengan kemejanya dia lipat, maybe karna tadi dia masak buat gue dan juga mengompres gue.

"Loe tidur lagi deh, biar badan loe enakan", suruhnya.

"Em...loe masih ada di sini kan nanti?", tanya gue spontan.

Dira hanya tersenyum.

Dan gue langsung ngambil kesimpulan kalo dia nanti masih stay nungguin gue. Gue pun langsung memejamkan mata dan tertidur. Efek obatnya terlalu kuat nih.

***

Stay healthy ya gaes. Udah nyate blm nih? Haha.

Vote n komen.

Thanks for reading :)

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

24.2K 1.3K 63
Grayson is one more teenager who announced trouble by mere looks, breaking every rule on his path with a home he dreaded returning to after school an...
226K 9.4K 52
|ongoing| Ivana grew up alone. She was alone since the day she was born and she was sure she would also die alone. Without anyone by her side she str...
3M 251K 54
𝙏𝙪𝙣𝙚 𝙠𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙡𝙖 , 𝙈𝙖𝙧 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞 𝙢𝙞𝙩 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞 𝙃𝙤 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞...... ♡ 𝙏𝙀𝙍𝙄 𝘿𝙀𝙀𝙒𝘼𝙉𝙄 ♡ Shashwat Rajva...
1.4M 34.2K 55
"Go, I don't want to make you hate me for what I did." he says softly as a tear of drop dipped from his eyes. "What are you talking about?" I approac...