My Kriting Girl

By juli_sari

78.6K 7.7K 578

Follow sebelum membaca 🍊 Amy itu cewek bodoh dan lemot. Sementara Jonah adalah cowok dingin yang suka seenak... More

Prolog🍊
🍊Pertama
Kedua🍊
🍊Ketiga
Keempat🍊
🍊Kelima
Keenam🍊
🍊Ketujuh
Delapan🍊
🍊Sembilan
Sepuluh🍊
🍊Sebelas
🍊Tigabelas
Empat Belas🍊
🍊Lima Belas
Enam Belas🍊
🍊Tujuh Belas
Delapan Belas🍊
🍊Sembilan Belas
Dua Puluh🍊
🍊Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua🍊
🍊Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat🍊
🍊Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam🍊
🍊Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan🍊
🍊Dua Puluh Sembilan
TigaPuluh🍊
🍊TigaPuluh Satu
Tiga Puluh Dua🍊
🍊Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat🍊
🍊Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam🍊
🍊Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan🍊
🍊Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh🍊
🍊Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua🍊
🍊Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat🍊
🍊•Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam•🍊
🍊•Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan•🍊
🍊•Empat Puluh Sembilan
Lima Puluh•🍊
🍊•Lima Puluh Satu
Lima Puluh Dua•🍊
🍊•Lima Puluh Tiga
Lima Puluh Empat🍊
🍊•Lima Puluh Lima
Lima Puluh Enam🍊
🍊Lima Puluh Tujuh
Lima Puluh Delapan•🍊
🍊•Lima Puluh Sembilan
Enam Puluh 🍊
🍊Enam Puluh Satu
Enam Puluh Dua 🍊
🍊Enam puluh tiga
Enam Puluh Empat•🍊
🍊Enam Puluh Lima

Duabelas🍊

1.4K 126 3
By juli_sari

Kesana kemari mencari ketenangan, ujung-ujungnya Jonah berakhir di depan rumah Amy. Matanya menatap awas pintu cewek itu. Halaman depan rumahnya juga diisi oleh sebuah mobil. Kelihatanya sih ada tamu.

Jonah menghela nafas, menyandarakan kepala pada kursinya. Rasanya tenang. Tapi sepertinya Tuhan tidak menghendaki karena beberapa lama kemudian.

Meonggg

Jonah yang sempat menutup mata sontak tesentak kaget, matanya menatap awas sekeliling mobilnya.

Meong

Kucing oren tembem berbulu tebal itu muncul dari jok belakang. "Shit!" Jonah memukul kesal stirnya.

"Keluar lo!" desisnya pada kucing tersebut. Bukanya keluar kucing tersebut malah berjalan mendekatinya. "Lo mau apa hah? Jauh sana!" usir Jonah tanpa berniat menyentuh kucing tersebut.

Meong

Si kucing malah meloncat ke panguangnya.

"Sialan!"

Jonah membuka pintu mobilnya. "Keluar lo!"

Tidak menjawab, kucing tersebut malah mendongak, memamerkan mata indahnya yang berwarna hijau.

Meong

"Iya gue tahu lo cantik, tapi kalau disuruh milih Amy dengan lo ya gue jelas milih Amy lah. Sana keluar!"

Meong

Kucing tersebut malah mengeluskan kepalanya pada hoodie Jonah membuat cowok itu kian menghela nafas gusar. "Jangan mentel deh! Gue gak suka. Sana pergi! "

"Gak usah takut, lo palingan cuma dicuri oom-oom kok. Sana!"

Meong

Kucing tersebut berputar-putar lalu berbaring di pahanya. "Kucing sialan!" desis Jonah tapi tetap tak berniat menyentuhnya sama sekali.

Suara riuh rendah tawa membuat Jonah mendongakkan kepala. Amy disana diapit ayah dan ibunya dengan baju tidur beruang berwarna oren . Emang ada ya? Pikir Jonah melenceng. Tak lama kemudian matanya menyipit. "Si mata empat ngapain disini?"

Tak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi yang Jonah tahu sepertinya mereka semua tengah berbahagia.
Tak lama kemudian Axel masuk ke dalam mobilnya berikut dua orang tuanya.

Jonah masih bisa melihat wajah Amy yang tersenyum setelah mobil itu hilang. Ada apa?

Meong

Kucing tersebut mendongak, mentap lurus pada manik Jonah. "Gue gak cemburu, dodol" sentaknya gusar. "Sana lo pulang!"

"Jojo." Panggilan dari suara yang Jonah kenal itu membuatnya menoleh. "Tuh kan bener, bang Jonah" gumam Amar muncul dari badan sang kakak.

"Tahu gak, bang. Masa kak Amy bilang, bang Jonah maling."

"Hehehehe." Amy menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ngapain malam-malam disini, bang?" tanya Jonah yang ternyata memakai baju tidur oren seperti Amy juga.

"Niatnya sih mau main, tapi kayaknya ada tamu" balas Jonah santai. "Lo suka kucing gak?" tanya Jonah pada mata Amy yang terus menyorotinya.

Cewek itu sontak melirik pada pahanya dimana kucing oren tertidur. "Uwuwuu, comel banget." Spontan saja Amy menoel-noel pipi kucing tersebut.

"Bawa deh, gue gak suka kucing" ujar Jonah yang lantas membuat Amy menggendong kucing tersebut.

Meong

"Hai, pus. Gimana, enak gak tidur di paha cogan?"

Jonah terkekeh. Dasar Amy!

"Ini jantan atau betina, bang?" tanya Amar ikut kepo.

"Entah." Jonah mengedikan bahunya acuh. "Dari tingkahnya yang genit sih kayaknya cewek."

"Bodo, " ketus Amy. "Yang penting comel. Btw, ini belum jam dua belas deh, lo mau mampir gak. Gue ada bikin nastar loh, Jo."

"Maknyus," tambah Amar menggoda.

"Emmm, boleh deh" gumam Jonah lalu turun dari mobilnya.




•••




"Siapa, kak?" tanya sang ayah ketika ketiganya masuk ke dalam rumah.

"Kenalin, Pa. Ini bang Jonah," ujar Amar memperkenalkan cowok tinggi di sampingnya itu.

"Malam, Om" sapa Jonah sopan menyalami tangan ayahnya Amy. Pria paruh baya tinggi dengan postur tegap itu tersenyum ramah.

"Kawanya Amy ya?"

Jonah mengangguk. "Ayo, silahkan duduk" ujar ibunya Amy ramah. Dalam hati dia bertanya-tanya kok bisa anaknya berteman dengan cogan seperti itu. "Amy, buatkan minuman sana. Mama dengan papa kebelakang dulu ya."

Jonah membalas canggung tatapan penuh selidik dari ibunya Amy. "Mar, muka abang gak kucel kan?"

Amar menggeleng. "Kenapa, bang?"

"Gak, gak ada" balas Jonah seraya menyamankan diri di sofa Amy yang kalah empuk dari sofanya sendiri.

"Amar, sini!" teriakan sang mama membuat Amar mendengus, tapi mau tak mau dia melangkah pergi juga.

"Aku tinggal ya, bang."

Jonah mengangguk. Tak lama Amy muncul dengan kue nastar, teh hangat dan juga taekwan. "Makan, Jo. Jangan malu-malu, anggap aja rumah gue."

Jonah terkekeh. Lalu mengambil nastar dan melahapnya.

"Enak gak?"

"Enak," balas Jonah mencomot lagi kue nastar. " Lo buat sendiri?"

"Bareng Axel."

Ukhuk

Sontak Sontak Jonah tersedak dibuatnya. Amy dengan cepat memberikan cowok itu tehnya. "Pelan-pelan dong, Jo. Kalau lo mati gue gak mau tanggung jawab loh."

"Hmmm." Jonah berdehem pelan, membuat Amy melanjutkankan makanya. "Jo gus makan dulu ya. Lapar, lo udah makan belum?"

"Emang masih ada makanan?"

"Nih!" Amy menunjuk mangkok taekwannya. "Ini sebenarnya untuk tiga porsi."

"Astagfirullah, lo gak makan dari kapan heh?"

Cewek itu terkekeh. "Baru dari tadi sore sih."

"Dasar perut karet!" cibir Jonah memakan lagi nastarnya. "Tapi gue lapar juga loh."

"Sini lah berdua, bentar gue ambilin sendok dulu."

Jonah mengangguk, membiarkan dirinya seperti raja yang dilayani oleh Amy.

"Nih!"

"Thank," balas Jonah ikuta duduk di lantai seperti Amy dengan mangkuk di meja kaca. "Pedes gak?"

"Oh, lo takut cabai? Aealah, biasanya aja cabe di lampu merah lo embat."

"Sembarangan!" desis Jonah mendodong pelan dahi Amy.

Meong

Jonah memaki kesal dalam hati. Suara kucing tersebut benar-benar menganggangu momenya. "Ututu, lapar ya. Nih makan!" Amy dengan baik hati meletakkan beberapa nastar di lantai untuk si kucing.

Jonah mengegkus. "Kucing gak makan kue, Amy."

"Jadi?" Amy dengan cepat menatap raut datar cowok itu. "Makanya apa?"

"Ikan atau nasi, lebih simpelnya lo beliin aja makan instan buat kucing."

"Ide bagus, lo yang beliin" ujar Amy terkikik. "Kan lo bapaknya."

Jonah memutar bola matanya malas, kembali memakan taekwan dihadapanya. Begitupun dengan cewek disebelahnya. Jonah diam-diam melirik pada Amy yang fokus pada makananya. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis.
Ternyata makan berdua itu lebih enak rupanya. Shutttt! Jonah kalau udah ketagihan bakalan mengulagi lagi loh. Hati-hati aja hihihi.

"Kak, kucingny mana?"

Suara Amar sontak membuat Jonah cepat-cepat membuang pandanganya dari Amy. Shit! Kalau ketahuan bisa mati gue, batinya menghela nafas lega.

"Nih, kasih makan dulu."

Amar mengangguk, menggendong si oren pergi dari sana. "Lo ini genit juga ya, orang pacaran malah nyempil disana" gumam Amar yang lantas membuat Amy tersedak.

"Hati-hati, keriting!" cibir Jonah yang memberikan cewek itu air minumnya.

"Maaf," gumam Amy setelah lehernya lega.

"Buat apa?" tanya Jonah membohongi dirinya sendiri.

"Ucapan Amar tadi," cicit Amy takut. "Lo jagan marah, sampai kapan gue tetap nganggap lo sebatas teman kok. Gak baper, janji."

Jonah terkekeh. "Santai aja kali. Lo suka sama gue itu hak lo. Tapi gue membalas rasa suka lo, sorry itu gak bisa. "

Jonah menyesap sebentar air minumanya. "Jadi saran gue, daripada lo sakit hati lebih baik lo membangun benteng biar gak suka sama gue. Ok?"

Amy mengangguk. "Siap, kapten."

"Udah, habisn cepat!"

"Loh, lo gak mau lagi?"

"Gak, kasihan lo kayaknya lagi lapar banget."

Amy tersenyum malu dibuatnya. Ah dia memang tidak pandai jaga image.
Lagian lebih baik orang tahu keburukan kita dari awal daripada diakhir baru menghujat.







•••





"Kok bisa si Axel bikin nastar sama lo?" tanya Jonah kala mereka sudah selesai makan.

"Gue yang ngajak," balas Amy yang baru datang dengan sisir dan botol kecil ditanganya.

"Kok gue gak diajak?" tanya Jonah bersidekap dada.

Amy melepaskan ikatan rambutnya, hingga membuat Jonah mendadak bernafsu untuk menjambak rambut cewek itu. "Lo kan orang sok sibuk."


"Ah, bacot! Bilang aja lo mau berduaan sama dia ya kan? Udah ngaku aja lah."

"Dih, sok tahu!" cibir Amy mulai menyisiri rambutnya yang keriting hingga sepinggang.

"Isss, potong deh rambut lo. Risih nih gue lihatnya," ujar Jonah sewot.

"Ih, gak mau Jojo" balas Amy tak terima. "Gue mau punya rambut panjang kayak Ariana. Panjang, lurus, berkilau kayak berlian lagi." Cewek itu lantas merengut. "Sayangnya rambut gue gak pernah bisa kayak gitu, iya kan Jojo?"

Cowok itu meghela nafas, luluh juga hatinya kalau sudah begitu ceritanya. "Sini, biar gue sisirin." Jonah merebut sisir dari tangan Amy. Lalu sedikit memajukan badan untuk mulai menyisir rambut cewek itu.

"Itu apa?"

"Apa?" tanya Amy balik.

"Yang ditangan lo, Amy!" greget Jonah.

"Oh, ini minyak kemiri. Lo mau? Enak loh buat campuran nasi."

"Gila lo!" cibir Jonah iseng-iseng melipat rambut Amy hingga kelihatan hanya sebahu. "Nah kan kalau kayak gini ringkas, potong pendek deh!"

"Gak mau, jojo!" balas Amy tak mau rambutnya dipotong pendek seperti Dora. "Nanti jelek kayak Dora."

"Hadeuh." Jonah menghela nafas, membiarkan saja Amy pada keputusanya. "Terserah lo deh, gue cuma gak mau lo jadi bahan bulyy-an siswa aja."

"Nanti gue pikirin lagi deh, Jo" ujar Amy malah membuka ponselnya. Hening, keduanya menikmati masing-masing momen mereka. Jonah yang menyisiri dan Amy yang nonton Dora.

Patutlah polos, nontonya Dora mulu batin Jonah diam-diam.






=================================

Yang mau kirim-kirim salam, komen dibawah ya😂😂😂😂😂

Jangan lupa votenya baby😘

🍒🍒🍒

Hayo siapa disini yang pecinta kocheng🐱 hah? Koceng oyen, itam, belang, siap-siapa?
Angakat tangan dong🍒











04-01-2020

Continue Reading

You'll Also Like

130K 14.2K 19
Bukan BL Arkanna dan Arkansa itu kembar. Tapi mereka sudah terpisah semenjak masih bayi. Dulu, orangtua mereka menyerahkan Arkanna kepada saudara yan...
960K 67.2K 63
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
692K 20.3K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
1M 33.4K 45
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...