JASON'S LOVE LETTER: TROUBLE...

By gorgeousbiebs

1.8K 91 80

"Jangan jutek gitu dong, 'kan tak kenal maka tak sayang. Makanya gue ngajak kenalan dulu, siapa tahu lo jadi... More

PROLOG
Lembar Pertama: Hai, Kamu.
Lembar Kedua: Tarik Ulur Hati
Lembar Ketiga: Omurice Rasa Cinta
Lembar Keempat: Bidadari SMA Purnama
Lembar Kelima: Hadiah Valentine Untuk Ramona
Lembar Keenam : Lara Hati
Lembar Ketujuh: A Shoulder To Cry On
Lembar Kedelapan: Belinda, si Pecinta Buku
Lembar Kesepuluh: Valentine yang Kelabu
Lembar Kesebelas: Galau
Lembar Keduabelas: Antara Kamu Dan Dia
Lembar Ketigabelas: Lain di Mulut, Lain di Hati
Lembar Keempatbelas: Kamuflase
Lembar Kelimabelas: Merana
Lembar Keenambelas: Sekadar Harapan
Lembar Ketujuhbelas: Pahitnya Sakit Hati
Lembar Kedelapanbelas:Tear
Lembar Kesembilanbelas: Jason's Love Letter
Lembar Keduapuluh: Jatuh, Cinta [END]
EPILOG

Lembar Kesembilan: Romantika Malam Minggu

48 2 0
By gorgeousbiebs

#Playlist: Andai Dia Tahu by Kahitna

Jason

Malam minggu memang paling enak kencan sama gebetan, kayak gue sama Ramona sekarang nih. Kami lagi dinner romantis di restoran steak, diiringi pakai lagu Best Part milik Daniel Caesar dari live band, ditambah rangkaian lilin kecil yang membentuk hati, juga dessert berupa cupcake dengan lapisan fondant bertuliskan inisial J dan R, membuat gue ingin selamanya merekam momen ini dalam memori.

Sehabis dinner, kami menonton film Dilan 1990 yang lagi hip banget di kalangan cewek-cewek. Ya jelas, Dilan itu jago ngegombal meskipun dia adalah bad boy. Karakternya juga unik dan humoris, makanya Milea bisa naksir.

Di sela adegan romantis Dilan dan Milea yang sangat menggemaskan, gue menggenggam tangan Ramona dengan lembut seraya berbisik.

"Mona, mungkin gue bukan Dilan yang berani membela gebetannya. Tapi, gue mampu jadi Jason yang akan selalu membuat lo merasa nyaman. By the way, ini hot dog ukuran large-nya kita bagi dua ya biar romantis kayak Dilan sama Milea. Tenang, gue udah pesan supaya saus cabainya diganti saus tomat biar lo enggak kepedasan."

"Jason, lo hanya perlu jadi diri sendiri buat gue. Itu udah cukup kok, bikin gue makin suka sama lo. Lama-lama juga, bakalan jadi sayang."

Fix, Jason Peter Leonard berhasil ambyar karena digombalin balik oleh Ramona Anastasia pada kencan pertama.

💌💌💌💌

Ramona

Gue nyaris aja terhanyut sama pesonanya Jason waktu lagi dinner tadi, sampai dia balik jadi ngeselin begitu ngeluarin gombalan cringey-nya gara-gara film Dilan.

Gue aja enggak ngerti kenapa banyak remaja yang suka film romantis standard kayak gitu. Like, kenapa cewek sepintar Milea bisa luluh sama Dilan karena dikasih TTS buat hadiah ultah dan dibagi kerupuk?

Belum lagi, Jason segala ikut-ikutan niru Dilan dan membagi hot dog ukuran large yang dia beli sama gue. Padahal, gue kan udah kenyang makan steak. Gimana kalau berat badan gue naik jadi tiga kilo, coba?

Dasar, cowok norak dan enggak peka!
Jelas aja dia kalah populer dari Samuel.

Udah penyakitan, sok alim, lemah, cuma menang ganteng, pinter sama kaya aja sih.

Tck, semoga kencan ini cepat berakhir karena pipi gue sakit akibat nahan senyum palsu.

💌💌💌💌

Belinda

Untuk mengobati kegalauan gue karena selain jomlo saat malming dan nggak bisa ngajak jalan Jason, jadilah gue ngajak Zahra ke salon Mawar tempat Bunda kerja. Gue mau traktir dia creambath, lulur, sama potong rambut. Lumayan, uang honor dari ngirimin puisi ke majalah bisa dipakai buat nyenengin adik gue tersayang.

Kebetulan, gue lagi ribut sama Ayah sebab sering pulang sore sehabis ngurusin event Valentine. Biasa, beliau selalu berpikir kegiatan yang gue lakukan enggak ada gunanya.

Makanya, gue ngambek dan ngajak Zahra  yang udah dijemput Bang Arsya dari rumah Nenek buat nyalon biar enggak dengerin omelan Ayah. Habis, Ayah nyebelin dan enggak mau ngertiin gue.

Kenapa sih, beliau selalu melarang gue melakukan apapun yang gue suka?

Kenapa Ayah enggak bisa kayak Bunda yang lebih hangat, bersahabat, penyayang dan pengertian?

"Kak Isha ,habis ini mau jajan corn dog nggak? Di dekat salon tadi ada yang jual, rame banget kayaknya enak. Aromanya bikin laper, hehe."

Sentuhan jemari Zahra yang mencolek lengan gue saat kepala gue lagi dipijat, menghilangkan perasaan bete gue sama Ayah untuk beberapa menit.

"Yah Ra, uang kakak kayaknya enggak cukup deh. Mau minta sama Bunda, tapi lagi sibuk ngerjain totok wajah di lantai dua. Besok aja belinya, enggak apa kan?"

Jawaban gue membuat Zahra merengut dan mendengkus sebal.

"Zahra kan mau beli corn dog-nya sekarang, bukan besok. Teman-teman Zahra udah pernah nyobain, masa Zahra belum? Kemarin di sekolah, Zahra sampai dikatain kampungan sama mereka."

Lantas, gue mengusap pipi chubby Zahra dan menusuk-nusuknya supaya dia tersenyum lagi.

Curhatannya yang terdengar sepele, membuat gue jengkel sebab dalam pergaulan zaman sekarang semua orang dituntut untuk jadi lebih kekinian dengan cara yang kadang enggak masuk akal. 

"Zahra sayang, hanya karena kamu belum mencoba atau melakukan sesuatu yang lagi populer, bukan berarti kamu kampungan. Justru teman kamu yang menunjukkan sikap kayak gitu, jauh lebih kampungan karena merendahkan orang lain. Daripada beli, gimana kalau besok kita bikin corn dog aja? Biar kamu bisa bagi ke teman-teman, hm?"

Masukan gue berhasil menghadirkan senyum ceria di wajah Zahra, dia pun beralih membicarakan Justin Bieber yang baru aja merilis lagu baru sambil ngomongin kegantengannya.

Tetapi, malam minggu ini kayaknya masih akan jadi mimpi buruk buat gue karena Jason baru aja nge-post IG story sama Ramona.

Mereka pose finger heart pakai efek boomerang, enggak lupa dikasih caption
"My Saturdate Partner", kemudian Jason followback IG gue setelah sekian lama gue cuma berani stalk dia dan memberanikan diri buat follow karena didesak Cecille.

"Kak Isha, ngapain? Eh ciyee... di followback Kak Jason! Ih, tapi cewek yang sama dia siapa deh? Kelihatannya kecentilan, nyebelin, sok cantik gitu. Lebih cocok juga Kak Jason sama Kak Isha, kan?"

Komentar Zahra yang enggak tahu sejak kapan udah duduk di kursi sebelah kiri, nyaris membuat gue menjatuhkan ponsel karena kaget.

Napas gue tercekat sesaat sebelum menceritakan tentang Ramona dan Jason ke Zahra. Suara gue mulai terdengar serak, hanya saja gue mencoba menahan air mata.

"Dia Ramona, gebetannya Kak Jason. Queen bee di SMA Purnama, keluarganya kaya, kapten tim cheerleader, punya banyak mantan dan diidolakan sama banyak cowok. Kak Jason lagi kencan bareng dia sekarang, makanya barusan update."

"Terus, Kakak baik-baik aja lihat mereka kencan romantis? Zahra kira, Kak Jason ngasih novel buat Kak Isha karena dia udah peka sama perasaan kakak, enggak tahunya cuma sebagai bentuk terimakasih. Maaf Kak, Zahra nguping. Tapi, Zahra enggak suka lihat Kakak patah hati dan diaduk-aduk perasaannya sama cowok."

Gue terbahak menanggapi Zahra yang terlihat sok tua, mengacak rambut dan menggodanya sedikit.

"Memangnya bubur, diaduk-aduk? Duh Zahra udah besar nih, bisa nasehatin kakaknya. Tenang, Kak Isha enggak apa kok. Lagipula, kakak akan terus berusaha mencuri hatinya Kak Jason."

Zahra berdecak, lalu mendelik jail dan merebut ponsel gue seraya mengirimkan DM ke Instagram Jason. Panik, gue pun mengejar-ngejar dia di sekeliling salon sampai membuat beberapa pelanggan dan kapster menertawakan kami.

Akhirnya, gue berhasil mendapatkan ponsel itu kembali setelah Bunda datang dan menegur Zahra. Buru-buru, gue mencoba menghapus DM yang dikirimkan Zahra ke Jason, sayang udah keburu dibaca.

Semoga Jason nggak balas.

Semoga Jason fokus aja sama kencannya.

Ding!

Bunyi notifikasi membuat mata gue terbelalak sebab Jason memberikan balasan yang tidak terduga.

Sepertinya, hari Senin nanti gue harus pakai topeng boneka Mampang ke sekolah buat  nutupin rasa malu yang luar biasa.

💌💌💌💌

Jason


Usai nonton film Dilan gue mengajak Ramona hunting dress dan jas di toko baju yang tentunya paling ternama. Kami memilih pakaian bernuansa warna pink satin dengan aksen merah hati dengan harga sepadan sama desainnya.

Setelahnya Ramona minta berkunjung ke toko aksesoris. Gue membelikan dia jepit rambut, ikat rambut, dan gelang berwarna pink dengan motif lucu khas kesukaan cewek. Langsung deh, Ramona dengan girang merangkul gue saking senangnya. Sampai-sampai, kita diledekin sama mbak penjaga toko terus dibilang pasangan serasi.

Selama Ramona sibuk selfie sambil mencoba aksesoris barunya, gue mendengar keramaian dari lantai dasar mall yang ternyata lagi mengadakan launching novel dari seorang penulis muda.

Gue menonton dari lantai 7 mall seraya tersenyum, teringat Belinda yang mungkin akan jadi penulis sukses juga karena dia pintar banget bikin cerpen sama puisi. Enggak salah, kalau Belinda merupakan anak emas guru Bahasa Indonesia jurusan IIS.

Entah kebetulan atau bukan, ponsel gue berbunyi dan menampilkan notifikasi DM Instagram dari Belinda. Baru aja gue mau buka, Ramona udah nyamperin seraya menggandeng tangan gue.

Kami pun berjalan bersisian menuju lift ke lantai dasar, semerbak parfum Ramona yang beraroma bunga mawar menghadirkan debaran di dada sekaligus kupu-kupu di perut.

Jarak diantara kami semakin dekat sebab lift lumayan penuh dengan pengunjung, makin deg-deg an lagi saat Ramona menyandarkan kepalanya di bahu gue sambil curhat.

"Jason, aku bete deh. Masa' Amanda sama Winona enggak mau aku ajak main ice skating besok, alasannya karena sibuk belajar. Aku sih ragu, habis mereka nyentuh buku pelajaran aja jarang. Kayaknya, Amanda dan Winona marah gara-gara cuma aku yang diajak Kak Jessica travelling ke Swiss pas liburan semester nanti."

"Kalau gitu, mending kamu tolak deh ajakannya Kak Jessica daripada musuhan sama Amanda dan Winona. Gimana pun juga, mereka itu teman kamu yang jauh lebih penting."

"Aku juga berpikiran sama, Jas. Tapi, Kak Jessica paling enggak suka kalau ajakannya ditolak. Bisa-bisa, dia bakal ngerjain aku dan anak-anak Pink Girls lainnya. Ditambah lagi, ada Kak Robby sama Ardiano yang mulutnya ember. Mereka pasti akan memanas-manasi Kak Jessica, kamu tahu sendiri gimana berkuasanya geng mereka di SMA Purnama."

"Semenjak Kak Jessica menggemborkan senioritas di sekolah kita, rasanya apapun bisa dinilai dengan popularitas dan uang. Masalah sepele jadi besar, aib teman sendiri juga dibongkar. Jangan cemas ya Mona, aku bakal minta bantuan Grandpa buat mengawasi semua senior biar enggak semena-mena sama junior."

Gue mengusap-usap kepala Ramona dengan lembut, menatap kedua bola matanya yang cantik seperti sinar bintang kejora.

Malam minggu ini, adalah yang terindah dalam sejarah hidup gue.

💌💌💌💌

Ramona

Setengah jam bermacet ria sama Jason naik vespa, bikin pinggang gue sakit. Mana helm yang dia kasih kekecilan, pula. Udah gitu, Jason sengaja ngebut biar gue terus pegangan. Modus banget, kan?

Kalau aja Jason jemput gue pakai salah satu mobil mewahnya, pasti lebih nyaman karena kursinya empuk, AC-nya juga sejuk, gue juga bisa pamer selfie sama Amanda dan Winona.

Begitu sampai di rumah Om Rama, Jason langsung membukakan helm yang gue pakai sambil senyum sok manis kayak kegirangan.

Gue pun kembali berakting tersipu. Gampang kok, tinggal buang muka terus pasang senyum tipis yang dibuat-buat. Untuk final touch, gue ngomong "makasih ya Jason, aku senang banget malam ini bisa kencan sama kamu." pakai suara selembut mungkin meski di dalam hati menahan rasa ilfeel.

Dan trik itu selalu berhasil bikin cowok roman picisan kayak Jason bertekuk lutut, gue jamin nanti sebelum tidur dia bakalan nelepon atau ngajak video call.

Tapi, beberapa jam setelah Jason pulang dan gue selesai luluran, ponsel gue enggak berbunyi sama sekali. Sial, kenapa trik gue enggak bekerja kali ini?

Tunggu, kenapa gue jadi resah karena Jason enggak menghubungi setelah nge-date?

Bangun, Ramona. Jangan bersikap seolah lo udah naksir sama cowok norak itu.

💌💌💌💌

Belinda

Enggak tahu udah terhitung berapa kali gue beralih dari PR Kimia ke ponsel dan mengecek Instagram, berharap Jason enggak melihat selfie gue sama Zahra yang dikirim via DM juga pesan berbunyi; "Gue malam minggunya berdua Zahra aja nih, enggak ada yang ngajak nge-date."

Bisa tengsin gue, kalau ketemu Jason di sekolah lusa nanti. Mau ditaruh dimana muka gue, coba? Gimana kalau Dean, Kevin, Ricky sama Wildan sampai tahu juga?

Duh, mereka bakal godain gue habis-habisan dan bikin Jason risih. Terus, nanti dia menjauh dari gue. Terus....

Alunan lagu A Thousand Years yang menjadi nada dering ponsel gue, membuat kaget setengah mati. Nama Jason tertera di caller ID, lengkap dan foto profile LINE-nya yang ganteng banget dengan senyum lebar.

Oke Belinda, tenangin diri lo. Tarik napas, buang, tarik napas, buang.

[Halo Jason? Kenapa malam-malam nelepon? Lo belum tidur?]

[Belum Bel, gue masih harus ngerjain latihan soal Geografi dari guru les privat. Oh ya, kok lo tumben sih DM gue ngirim selfie?  Salah kirim, ya?]

[Iya Jas, salah kirim! Mestinya gue kirim ke grup LINE teman-teman, enggak tahunya dibajak Zahra. Maaf  ya, Jas. Hapus aja fotonya, biar enggak jadi spam di galeri ponsel lo.]

[Nggak apa Bel, selfie-nya lucu. Kalau dicetak bagus nih, ditaruh di case ponsel lo. Cewek-cewek kan, suka banget kayak gitu.]

[Hehe, enggak ah. Malu-maluin, kepala gue kelihatan aneh soalnya ditutup handuk gede gitu. Jelek banget, sumpah.]

[Lo cantik, Bel. Heran gue, masa iya sih belum ada cowok yang naksir sama lo? Gue doain deh, lo cepat dapat pacar di hari Valentine. Biar nyusul gue sama Ramona, terus bisa double date.]

[Haha, lo berlebihan Jas. Gue biasa aja kok, enggak cantik-cantik amat. Lagian, mana ada cowok yang suka sama cewek pecinta buku kayak gue, pemalu pula...]

[Gue serius ngasih pujiannya, lho. By the way, mau gue comblangin sama teman sekelas enggak? Tenang, nanti gue cariin yang baik-baik orangnya. Biar lo--]

Jemari gue langsung menekan tombol end call, sebab sakit hati mendengar ucapan Jason yang malah berharap gue akan naksir sama orang lain.

Malam minggu kali ini, memang sedang enggak berpihak sama gue.

Author Note:

Gimana, sudah ambyarkah hati kalian baca chapter ini sambil dengerin lagunya?

#TeamJasonRamona dan #TeamJasonBelinda mari suarakan isi hati kalian disini 😁😁

Terimakasih sudah membaca, jangan lupa vote 😄

Love,

gorgeousbiebs

Continue Reading

You'll Also Like

18.9K 187 16
cerita ini mengisahkan seorang wanita yang baru saja mendapatkan kabar dari dokter bahwa usia nya hanya tersisa 3 bulan lagi, dan dia ingin melakukan...
3.8M 113K 64
‼️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ‼️ Sesama anak tunggal kaya raya yang di satukan dalam sebuah ikatan sakral? *** "Lo nyuruh gue buat berhenti ngerokok...
MIRACLE By Ara

Teen Fiction

325K 11.8K 45
"My mother named me Miracle, but I am anything but a miracle in her and our family's life. I am a mistake. I am a product of a heinous crime." Miracl...
8.6M 526K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...