"Terima kasih!"
Hampir setengah jam, Ye Shi dan Yoongi berdiri dan menyalami para tamu. Dan mereka juga harus berjalan untuk menyapa kerabat yang datang dari jauh.
Resepsi masih berjalan. Para oppa, dongsaeng nakalnya, dan yang lainnya masih sibuk berbicara dengan tamu juga.
"Apa kau mau istirahat sebentar?"
Yoongi yang sejak tadi di sampingnya, menatapnya dengan raut khawatir.
"Bisakah? Kakiku rasanya mati rasa."
Yoongi tertawa kecil. Dia kemudian menuntun gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu, ke sebuah meja yang kosong.
Langkah Ye Shi terseok-seok. Yoongi semakin khawatir.
"Sepertinya kaki ku lecet."
Ye Shi mengangkat sedikit gaun pengantinnya. Dan terlihat ada luka lecet di tumitnya.
Yoongi terkejut. Dan tanpa aba-aba, dia mengangkat tubuh Ye Shi dan menggendongnya dengan gaya bridal style.
Sontak, semua mata di sekitarnya, memandang mereka. Ada yang berdrcak kagum. Dan ada yang mengeluarkan komentar-komentar kagum. Dan bisikan-bisikannya lainnya.
Wajah Ye Shi spontan memerah karena malu.
"Turunkan aku! "
Ye Shi memukul pelan dada bidang Yoongi. Tetapi, pria itu tidak bergeming.
"Yak!!! Min Yoongi, aku malu. Tidak bisakah kau menurunkanku?"
Suara Ye Shi terdengar berbisik, malah seperti desisan angin.
Yoongi menundukkan kepalanya sedikit. Dia menatap istrinya dengan pandangan datar. Tetapi kemudian tersenyum.
"Aku tidak mau melakukannya. Dan aku tidak merasa malu melakukan ini. Kau kan istriku. Jadi mengapa aku harus malu."
Ye Shi diam. Dia tidak bisa menjawab perkataan Yoongi itu. Akhirnya, dia membenamkan kepalanya di dada suaminya itu.
Ketika sampai di meja yang di tuju, dengan pelan, Yoongi menurunkan Ye Shi dan mendudukannya dia atas kursi.
Yoongi berjongkok di depan Ye Shi. Dia menyibak gaun bagian bawah.
"Apkah ini terasa sangat sakit?"
Yoongi tidak memandangnya ketika mengatakan itu.
Kemudian pria itu melepaskan high heels yang dikenakannya.
"Hajjima!!!"
Yoongi mengangkat kepala dan menatapnya.
"Wae? Ini membuat kakimu terluka, kan?"
"Aku tidak mau berjalan tanpa alas kaki."
Yoongi tersenyum jahil.
"Itu yang kau khawatir kan? Maka, aku akan dengan senang hati menggendongmu."
Yoongi melakukan aktivitasnya lagi. Dia tidak peduli dengan tatapan mata semua orang, yang hampir semuanya memandang ke arah mereka berdua. Bahkan Kim bersaudara. Mereka berdiri di sudut sambil senyum-senyum ambigu.
Beberapa jam kemudian, akhirnya semua acara selesai. Para tamu, satu persatu pergi.
"Jadi?"
Jin menyenggol lengan Yoongi yang berdiri di sampingnya. Ye Shi menoleh ke arah Jin.
Yi Bo, Na Yoo, Seok Jeong, Namjoon, Jo In, Soo Hee, Min Ho, Taehyung, dan Sung Jun, juga ikut memandang Jin.
Tetapi, kemudian mereka paham. Dan ada yang berdehem dan bersiul-siul ria. Hanya Ye Shi yang tidak paham dengan situasi yang terasa mencurigakan.
"Kurang berapa jam lagi?"
Yoongi angkat bicara.
"Tiga jam lagi."
Ye Shi menoleh ke arah adiknya. Dia melemparkan tatapan meminta penjelasan. Tetapi Na Yoo menggelengkan kepala cepat-cepat.
"Sebentar lagi kau akan tahu."
"Haruskah aku menyeretnya untuk ganti pakaian sekarang?"
Jo In bangkit berdiri dari bangku yang sedang di dudukinya. Tetapi kemudian, Namjoon menarik lengannya.
"Kau sudah bekerja terlalu keras hari ini. Jangan membahayakan bayi kita."
Jo In akhirnya kembali duduk.
"Aku kalau begitu."
Sung Jun menarik lengan Ye Shi. Dan Na Yoo mengikuti mereka.
"Noona!"
Yoongi mengahampiri Sung Jun.
"Bawa ini juga!"
Dia menyerahkan sepatu pernikahan Ye Shi. Ye Shi merasakan pipinya memanas karena malu.
Dia sejak tadi tidak memakai alas kaki. Dan dia juga tidak berpindah tempat sejak mereka duduk tadi. Tidak ada yang melihat jika dia tidak memakainya karena gaun panjangnya.
Tetapi Kim bersaudara dan yang lainnya tahu. Hanya mereka diam saja. Mereka merasa kasian melihat perjuangan Ye Shi.
Sung Jun meraih sepatu itu. Kemudian, rombongan kecil itu kembali berjalan ke arah rumah.
"Kau juga harus bersiap."
Namjoon memperingatkan Yoongi yang masih terpaku dengan punggung Ye Shi.
"Aku pergi dulu kalau begitu."
"Akan ku bantu."
"Aku juga."
Yi Bo dan Jin mengekor di belakangnya.
**********
"Apa lagi yang sedang kalian rencanakan?"
Ye Shi memandang Sung Jun dan Na Yoo yang tengah memandangnya. Mereka mengamati Ye Shi dari atas sampai bawah.
"Ini sangat cocok, eonni. Yoongi oppa benar-benar memiliki selera yang tinggi."
Na Yoo menoleh ke arah Sung Jun yang mengiyakan perkataannya barusan. Mereka berdua mengabaikan Ye Shi.
"Ayo keluar!"
Na Yoo menyeret Ye Shi keluar dari kemar.
Dengan kesal, Ye Shi mendengus keras-keras. Tetapi tetap diabaikan.
Jadi, dia hanya bisa pasrah.
Ye Shi di bawa ke halaman depan.
Dia mendapati Yoongi yang sedang memasukkan koper ke dalam bagasi mobil. Dan kemudian menutupnya. Yoongi menoleh, dan menadapati istrinya itu tengah memandangnya heran.
Semuanya sudah berkumpul di halaman.
"Apa...???"
"Kita langsung berangkat kalau begitu."
Yoongi menghampirinya.
"Apa ini?"
"Perjalanan bulan madu."
"Tapi, kenapa kau tidak memberitahuku dulu?"
"Ini kejutan, chagiya. Bukan kejutan jika aku meberitahumu, kan?" Yoongi menyingkirkan anak rambut yang berantakkan di sekitar kening Ye Shi.
Ye Shi menoleh ke arah semua orang yang ikut ambil bagian dari rencana penculikan ini.
"Kurasa lain kali, aku harus waspada dengan kalian semua."
Ye Shi mengucapkannya dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa terharu.
"Terima kasih!"
Ye Shi memandang satu per satu saudara dan teman-temannya. Kemudian berjalan mendekati mereka dan memberikan pelukan dengan masih menangis.
"Baiklah! Kami berangkat!"
"Selamat menikmati bulan madu kalian!"
"Hati-hati selama perjalanan!"
"Jaga adik kesayanganku dengan baik. Awas jika sampai dia hilang."
"Bersikap lembutlah, Yoongi-ah!"
Dan masih banyak suara-suara yang lain. Yoongi hanya menanggapi dengan senyuman dan anggukan kepala.
Yoongi menggandeng lengan Ye Shi. Mereka masuk ke dalam mobil. Yoongi dan Ye Shi duduk di bangku belakang.
"Berhentilah menangis! Wajahmu menjadi jelek!"
Yoongi mengusap air mata yang jatuh di pipi istrinya. Ye Shi hanya diam.
"Terima kasih!"
Setelah mengucapkan itu, Ye Shi memeluknya. Dengan lembut, Yoongi membalas pelukannya. Dan mengusap-usap punggungnya untuk membuat Ye Shi sedikit merasa tenang.
Beberapa menit kemudian, Ye Shi sudah berhenti menangis. Yoongi menggenggam erat tangannya.
"Kemana kita pergi?"
"Kau nanti juga akan tahu?"
Ye Shi menatapnya. Senyum mengembang di bibirnya.
"Apa kau tidak akan memberitahukannya kepadaku?"
"Tidak. Nikmati saja perjalanan ini. Dan nikmati rasa penasaranmu. Tidurlah sebentar. Kau terlihat lelah."
Yoongi meraih kepala Ye Shi dengan lembut. Dan meletakkannya dengan hati-hati di atas bahunya.
"Aku akan membangunkanmu jika sudah di bandara."
Ye Shi hanya menurutinya dengan pasrah. Memanga benar, dia merasa sangat lelah hari ini. apa lagi, semalam dia mimpi buruk dan tidak bisa tidur nyenyak.
Yoongi membelai-belai kepalanya. Membuat gadis itu merasa senyaman mungkin
Dan beberapa menit kemudian, Ye Shi sudah jatuh tertidur.
**********
Jgn lupa vote nya.......