LIT ME UP! [REVISI]

By hei_melan

13.2K 4K 1.7K

Namaku Nara Ananta Aditama aku tinggal di kota Jember, Kata papa Nara itu artinya bahagia, Ananta berarti Tak... More

Prolog
1). Jember
2). Dia Lagi
3). Nara Ananta Aditama
4). Daren Devaldo
5). Berbeda?
7). Pacar?
8). Fanya Adristi Bagaskara
9). The Fleux
10). Misi
INFO
11). Misi (2)
12). Berubah
13). Club Malam
14). First Kiss
15). Diusir
16). Papa Baru?

6). Hukuman

653 264 71
By hei_melan

HELLO READERS!

SELAMAT MEMBACA

^_^

"Lo makin manis kalo lagi blushing."

-Daren Devaldo

Saat ini langit sangat gelap. Tetapi kegelapan itu sangat indah dengan banyak nya bintang yang menghiasinya. Dan juga bulan yang tak kalah terang.

Disisi lain seorang pria berjalan menuju meja makan. Karena perutnya sudah mengaum sejak tadi untuk segera di isi.

Namun ketika sudah di depan meja makan. Tenyata tidak ada apa pun di sana.

Lelaki itu kemudian berjalan menuju kulkas. Zonk!

Tidak ada makanan sama sekali. Dia membuang nafas nya kasar.

Rumah nya sangat sepi. Arda sedang mengantar Oma nya untuk check up.

ART nya sedang pulang kampung karena suami nya sakit.

Siapa lagi jika bukan Daren? Iya Daren Devaldo.

Daren segera mengambil jaket serta kunci motornya.

Daren menaiki motor sport nya hingga tiba di sebuah kedai mie kesukaannya.

Memang telah lama Daren tidak makan mie disini.

Daren segera memesan mie kesukaan nya. Tak lama kemudian pesanan Daren datang kemudian Daren melahap mie itu hingga habis.

Setelah membayar, Daren mengambil motornya dan melajukannya kembali.

Saat ini memang masih tidak terlalu malam. Waktu masih menunjukkan pukul 20:00.

Saat motor Daren melewati Taman yang tidak jauh dari rumahnya. Mata nya tertuju pada seorang gadis yang familiar baginya.

Gadis itu sedang termenung  sendiri dan  menaiki ayunan yang ada di taman.

Daren segera memberhentikan motornya dan memarkirkan nya.

Suasana taman memang tidak terlalu ramai.

Daren segera menghampiri gadis itu. Lalu menduduki ayunan yang ada di samping gadis itu.

Benar saja. Gadis itu sedang melamun. Namun Daren tidak tahu apa yang ada di pikiran gadis itu.

Tak lama butiran bening jatuh dari pelupuk matanya yang indah.

"Lo kalo ada masalah ngga gini cara nya."

Nara terpelonjak kaget dengan ucapan Daren. Dan menoleh ke arah Daren.

Benar sekali. Gadis itu adalah Nara Ananta Aditama.

Nara memang sedang melamun dan termenung. Hingga ia tidak menyadari kehadiran Daren.

Nara menghapus air matanya yang jatuh secara gusar.

"Bukan urusan lo." Nara hendak melangkahkan kakinya namun tangannya dicekal oleh Daren.

"Nar. Gue memang bukan siapa-siapa Lo. Tapi gue pengen bantu lo." ucap Daren.

Nara kembali meneteskan air matanya. Ia tidak menyangka ternyata masih ada orang yang peduli dengannya.

Daren mengusap air mata Nara lembut. Lalu memegang kedua pundak Nara.

Degupan jantung Nara sudah mulai tak karuan. Entahlah hal sederhana yang Daren lakukan bisa membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Nar, Lo kalo ada masalah cerita sama gue. Gue akan selalu siap dengerin keluh kesah Lo. Jangan di pendam sendiri." ucap Daren.

Tanpa Nara sadari. Nara langsung memeluk Daren. Dan mendapat balasan dari Daren.

Kenapa Daren se perhatian ini sama gue -Nara

Jujur ini pelukan yang sangat nyaman bagi Nara. Seperti Nara memeluk papa nya.

Tak lama kemudian.

Refleks!

Nara langsung melepaskan pelukannya. Nara bingung kenapa dirinya melakukan itu.

"Maaf gu-gue gak sengaja." ucapnya terbata- bata.

"Gue gak mau tau. Gue harus beri Lo hukuman." ucap Daren. Sebenarnya Daren ingin menggoda Nara agar Nara kembali tersenyum.

"Kan gue udah minta maaf lagian kan gue gak sengaja " Nara tak terima.

"Mau gak mau Lo harus terima hukumannya." Daren

"Hrr, oke apa hukumannya?" Nara membuang nafas gusar.

"Gue mau Lo senyum buat gue."

"Gue kangen senyum Lo." Lanjut Daren.

Blushing!

Nara merasa pipi nya sudah seperti kepiting rebus lalu Nara memalingkan wajah nya.

"Lo makin manis kalo lagi blushing."

Jujur. Jantung Nara sudah berdetak tak karuan.

Lalu tangan Daren meraih dagu Nara. Membuat wajah Nara kini menatap Daren.

Sangat dekat!

Ditatapnya manik cokelat Daren yang sangat indah. Tak lupa hidung mancungnya.

"Nar, Senyum."

Nara pun menuruti kemauan Daren. Eh lebih tepatnya melakukan hukumannya.

Melihat Nara tersenyum kembali. Daren sangat senang dan ikut tersenyum.

"Thanks you." Ucap Daren karena Nara telah memenuhi keinginan nya.

Melihat suasana taman yang mulai sepi. Nara melihat arlojinya. Waktu menunjukkan pukul 21:00.

"Ren gue mau pulang." sembari melangkah meninggalkan Daren.

Tapi....

Daren menyekal pergelangan tangan Nara.

"Pulang bareng gue!"

"Gue bisa....."

Ucapan Nara terpotong saat Daren sudah menarik Nara menuju motornya.

Saat dirasa Nara sudah menaiki motor Daren. Daren pun melajukan motor nya.

***

Waktu menunjukkan pukul 6.30.

Cahaya matahari menembus masuk melalui celah jendela kamar Daren.

"WOY KEBO! BANGUN LO!" teriak Arda tepat di telinga Daren.

Membuat sang pemilik telinga meringis. Dan memegangi telinganya.

"Ckkk." Daren berdecak sebal.

Dan melempar bantal tepat sasaran di wajah Arda.

"SOTOY LO!" Teriak Arda dan hendak membalas perbuatan Daren.

Namun Daren segera berlari menuju kamar mandi.

Ya seperti itu lah mereka seperti kucing dengan tikus yang tidak pernah akur.

Arda berjalan menuju meja makan.

"Darennya mana Arda?" Tanya  Oma.

"Biasalah Oma kebo."

"Kamu ngga bangunin Daren?" Tanya Oma.

"Udah Oma. Daren Masi boker."

"Gue denger ye." Daren telah rapi memakai seragam sekolah.

"Cepet amat Lo. Jangan-jangan Lo cuma cuci muka doang ye." Arda sengaja menggoda adiknya itu.

Membuat Arda mendapat sebuah lemparan kacang yang mendarat sempurna di pipinya.

"Aduh." Arda meringis saat kacang yang dilempar Daren mengenai pipinya.

"Awas lo!" Tantang Arda tak terima.

"Sudah-sudah sekarang kalian makan, nanti telat." ucap Oma saat melihat kelakuan kedua cucunya yang tidak berhenti bertengkar.

Keduanya pun menuruti ucapan Oma nya.

***

Saat Daren tiba di sekolah. Daren bertemu dengan Ghana, Raka, dan Leon.

Daren memang sudah memiliki sahabat baru. Mereka berempat bersahabat saat mengikuti ekskul yang sama. Apalagi jika bukan ekskul Basket.

Selain hobby balapan. Daren juga mempunyai hobby Basket.

Mereka berempat berjalan menuju kelasnya. Kebetulan Daren sekelas dengan Leon. Sedangkan Ghana dan Raka juga satu kelas yaitu kelas XI IPA 3. Kelas mereka memang tetanggaan.

Saat di koridor banyak sorot mata yang mengarah pada mereka berempat.

Kak Daren makin Hari makin cool.

Kak Leonnn omgggg.

Eh liat ada Four boyyy.

Ghana ya ampun ga kuat gue.

Bang Raka manis bet.

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan dari siswi-siswi.

Daren memasuki kelas nya. Saat hendak duduk di bangkunya terlihat Nara sedang fokus membaca novel. Dia tidak menyadari bahwa ada Daren.

"Ekhemm." Daren berdeham membuat Nara yang sedang asik membaca novel terpelonjak kaget.

Lalu Nara tersenyum ke arah Daren membuat Daren ikut tersenyum juga.

***

Jam pertama sudah di mulai yaitu pelajaran Biologi serta diikuti pelajaran-pelajaran berikutnya.

Hingga bel istirahat pun berbunyi. Merupakan pintu surga bagi siswa-siswi SMA Garuda.

"Kantin yuk Nar." ajak Daren.

Dan Nara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Cie Cie." ucap Zifa Dan Sheila bersamaan.

Nara hanya tersenyum malu. Lalu pergi ke kantin bersama Daren.

Daren dan Nara duduk di meja bagian samping.

Disana Ada Ghana, Raka, dan Leon. Tak lupa Zifa dan Sheila.

Ya! Teman-teman Nara juga ikut duduk bersama disana karena Daren yang mengajak nya.

Kini Daren duduk berhadapan dengan Nara.

Tak lama kemudian pesanan mereka Datang.

Saat Nara selesai memakan mie kesukaannya. Ada sedikit minyak yang ada di sudut bibir Nara.

Menurut Daren Nara tidak mengetahui hal itu. Lalu tangan Daren bergerak untuk mengusapnya.

"Uhuk uhkhukk." Ghana terbatuk batuk saat melihat adegan itu.

"Nih minum." Daren memberi kuah bakso pada Ghana.

"Ck! Awas aja kalo gue punya pacar. Gue panas-panas in kalian semua." ucap Ghana dengan PD nya.

"Emang ada yang mau sama Lo?" tanya Leon.

"Ada." jawab Ghana.

"Sapa?" Tanya Raka.

"Lo." Ghana menunjuk ke arah Raka. Sambil menyengir tak berdosa.

"OGAH BANGET!" Raka bergidik ngeri.

Raka berjalan meninggalkan teman-teman nya.

Lalu Ghana menyusulnya.

"ABANG RAKA!!!!" Teriak Ghana membuat semua sorot mata yang ada di kantin menatap ke arah Ghana.

Leon Dan Daren hanya menggeleng geleng kan kepalanya melihat tingkah kedua temannya itu.

***

Bel pulang telah berbunyi.

Saat Nara hendak berjalan keluar kelas,  Tangannya di cekal oleh Daren.

"Pulang bareng gue." ucap Daren.

Tidak ada penolakan dari Nara. Karena Nara sudah tahu jika ia menolaknya pasti Daren akan memaksanya. Jadi ya percuma.

Nara sangat bahagia hari ini. Entah kenapa ia merasa sangat nyaman saat ada di dekat Daren.

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor menuju parkiran.

Tetapi ada sorot mata yang menatapnya tak suka. Saat melihat Daren dan Nara pulang berdua.

Sebenarnya ia juga tidak suka saat perlakuan Daren pada Nara di kantin.

"Awas aja Lo Nar." ucap nya penuh kebencian ke arah Nara.

-

-

-

Siapa ya kira-kira orang itu?
Kenapa juga ngga suka sama Nara?

Jangan lupa vote and coment
Baca terus LIT ME UP!

UPDATE TIAP HARI!

Melaniadelia_

Continue Reading

You'll Also Like

532K 40.7K 46
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
952K 86.7K 32
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
400K 28.3K 27
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
953K 2.9K 19
21+ Ria, seorang ibu tunggal, berjuang mengasuh bayinya dan menghadapi trauma masa lalu. Alex, adik iparnya, jatuh hati padanya, tetapi Sheila, adik...