Dilema Diana (Han Seungwoo AU)

נכתב על ידי primasantono

1.3K 111 21

COMPLETED. Han Seungwoo x Irene (Visual Only) x Cho Seungyoun Kalau kau menjadi Diana, siapa yang kau pilih... עוד

Tragedy
USA
Pulang
Meeting Point
She Knew
Concert
Dear, My Friend
Angel
Lebih dari Teman
Confess
Announcement
Nervous
Challenge
Lunch
New Driver
Affair 🔞
New World
Kotak Pandora
Curang
Jeju
Break
Tears
Mad
Distance
Seungyoun's POV
Say it!
It's You
Statement
Separation
Ending Scene

Acting

27 4 0
נכתב על ידי primasantono

Seungwoo melangkah sendirian melewati taman kampus itu. Ia memasang maskernya, mengendap-endap masuk ke wilayah kampus yang tidak terlalu ramai. Seungwoo jarang menemui ayahnya di kampus, pasti ayahnya akan kaget sendiri.

Tapi ini demi Lee Hari. Ayahnya Hari sudah mulai bekerja di kampus ini menurut penuturan ayahnya sendiri. Ia setidaknya ingin menyapa.

"Seungwoo-hyung? Kok disini?" Asisten ayahnya menyambutnya sambil berbisik takut orang-orang didekat mereka mendengar.

"Ketemu Aboeji. Ada di dalam?"

Lelaki itu mengangguk perlahan, lalu mengetuk pintu ruang Rektor. Tampak ayahnya sedang duduk di depan pcnya, mejanya dipenuhi berkas.

"Kok nggak langsung ke rumah malah kesini?" tanya ayahnya sembari mengikuti Seungwoo duduk di sofa.

"Pingin aja,"

"Aku tebak kau mau ketemu ayahnya Lee Hari ya?"

Seungwoo tersenyum masam. Ayahnya menyebutkan ice americano pada asistennya untuk mereka berdua lalu beralih lagi pada Seungwoo. Menghela napas sejenak.

"Kau tak pernah mampir ke tempat kerja ayah. Giliran ada ayahnya Hari langsung lari kesini,"

"Aboeji sibuk begitu, konser anaknya saja ga pernah datang,"

"Tiketnya mahal sih. Heran,"

"Kan aku gratisin. Alasan saja,"

"Ayah kan juga ingin membantu. Tuh banyak mahasiswa ayah yang miskin karena konsermu dan segala merchandise itu. Heran, begini doang kok banyak yang muja-muja. Padahal di rumah kerjaannya mengupil,"

"Aboeji--," Seungwoo menyerah mendebat ayahnya.

Ayahnya hanya tertawa kecil, image Rektornya seketika menguap setiap bersama Seungwoo. Ia sadar betul, anaknya harus menangung depresi sejak muda karena Lee Hari. Ia selalu berusaha membuat Seungwoo agar relaks di dekatnya.

"Lupakanlah, Seungwoo-ah,"

Ayahnya mengusap tangan Seungwoo dengan lembut. Suara bass ayahnya itu begitu meneduhkan, berkebalikan dengan suara tenor milik Seungwoo. Suara yang selalu menenangkan ia apabila ia punya masalah.

"Lupakan saja Seungwoo-ah. Hari baik-baik saja kok. Ayahnya justru meminta maaf pada kita karena membuatmu tumbuh dengan penyesalan,"

"Tapi aku tetap ingin bertemu dengannya walau hanya sekali. Aku ingin tetap minta maaf,"

"Hari-nya belum siap. Nanti juga kalau siap dia akan hubungi. Lagipula kata ayahnya pekerjaan dia oke kok,"

Seungwoo mengangkat kepalanya, "Aboeji tahu dia kerja dimana?"

Ayahnya mengangkat bahu, "Sesuatu yang masih berhubungan dengan dunia Entertainment. Tapi ayahnya juga tidak cerita lebih lanjut. Yang pasti Hari bahagia sekali mendapat pekerjaan itu,"

Seungwoo tersenyum lega. Hari masih bekerja di dunia entertain. Haruskah ia mencari lebih dalam lagi?

"Jangan cari dia dulu kalau dia tidak mau ditemukan. Percayalah,"

Seungwoo hanya terdiam sambil tersenyum ke arah ayahnya. Ice americano mereka sudah tiba. Seungwoo langsung meneguknya.

"By the way, siapa Lee Diana? Cantik lho,"

Seungwoo terbatuk. "Ah sudahlah,"

"Serius, waktu namanya trending karena ngefans sama kamu, ayah langsung setuju kalau kau bawa ke rumah sekarang juga,"

"Aboeji, dia sudah menolakku,"

"Hah? Kok langsung ditolak? Orang setampan ini langsung ditolak?"

"Orang setampan ini yang suka mengupil memang bukan tipenya mungkin," ujarnya santai.

"Geez, dia tidak tahu saja muka seperti ini bikin histeris anak gadis disini,"

Suara ketukan mengagetkan keduanya. Asistennya masuk kembali bersama seorang pria di belakangnya.

Seungwoo tersenyum sumringah. "Ahjussi, apa kabar?"

***

Hanya butuh waktu satu minggu, satu agensi sudah mengetahui kabar Hari dan Seungyoun mulai berkencan. Siapa lagi kalau bukan lelaki itu yang menyebarkan.

Agensi tiba-tiba menjadi event cupsleeve dadakan. Semua karyawan dan artis ditraktir es kopi oleh Seungyoun.

Hari mendadak disalami banyak orang sejak masuk ke gedung agensinya. Ia tak tahu harus mengucap apa. Ia mendatangi Seungyoun yang terus tersenyum sumringah sambil memfoto cupcake di mejanya.

"Pacarku! Sudah ambil es kopimu?"

Hari hanya melengos, menyeruput es kopi yang sudah ia beli sebelum datang ke agensi.

"Pacar kok sudah beli kopi sih?"

"Jelaskan ini acara apa, Cho Seungyoun?"

Ia hanya tersenyum sumringah lalu menyeruput kopi yang dipegang Hari. Hari mendelik kesal.

"Harus banget semua orang tahu?"

"Iya!"

"Kayak bocah tahu tidak?"

"Aku gapapa kembali jadi bocah asalkan waktu bersamamu juga jadi bertambah,"

Hari memeragakan mulutnya seperti hendak muntah. "Gombal!"

Seungyoun perlahan mengacak-acak rambut Hari dengan gemas. Perlahan ia menaruh kedua tangannya di bahu Hari, menatapnya dengan lembut.

"Kamu mau berakting lagi gak?"

Mata Hari membulat. "Kenapa?"

Seungyoun menggigit bibirnya. "Agensi kita di Korea nawarin. Mereka tahu potensimu. Mereka tahu kamu pernah jadi artis cilik. Tapi tetap stage name kamu Lee Diana. Kalau kamu mau, kamu akan diaudisi. Aku sudah melihat script-nya, mereka ambil setting di beberapa tempat di New York dan Seoul. Kalau kamu mau, aku suruh Reina resechedule beberapa appointment untuk minggu depan--"

"Tapi aku harus kembali ke Seoul? Kamu tahu kan aku nggak suka?"

Seungyoun menghela napasnya, perlahan memainkan beberapa helai rambut Hari. "Memangnya nggak pingin pulang? Nengok ibumu?"

Hari memutar bola matanya. Seungyoun masih menatapnya dengan intens. Membuat Hari langsung merasa lemah dan tak punya pilihan.

"Aku benci ya ditatap seperti ini. Bikin nggak bisa nolak,"

Seungyoun tersenyum. "Aku akan temani kamu di Seoul. Agar setiap jengkal kota itu hanya ada memori tentang aku,"

Hari memutar bola matanya lagi, "Aku lihat dulu script-nya,"

Seungyoun tersenyum sumringah lalu memeluk Hari erat. Salah satu misinya akan tercapai.

***

Anxiety kills me. Berita X1 ini bener-bener bikin aku sedikit kelimpungan karena anxietyku kumat.

Mohon doanya untuk X1 yaa 😭

המשך קריאה

You'll Also Like

3.2M 47.3K 31
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
758K 73.9K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
533K 87.6K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...