[BL Fanfict Scum Villain Self...

By Felixyz_Arion

45.8K 6.4K 1.6K

Setelah ditransfer ke dalam novel buatannya sendiri, Airplane Shooting Toward the Sky, -sang novelis, merasuk... More

Chapter 1 - Start It Again
Chapter 2 - His Passion
Chapter 3 - Who is he?
Chapter 4 - Dating Him (Part 1)
Chapter 4 - Dating Him (Part 2)
Chapter 5 - Family
Chapter 6 - Dream
Chapter 7 - Home
Chapter 8 - New Plot
Chapter 10 - Accident
Chapter 11 - Feeling weird
Chapter 12 - Familiar Shadow
Chapter 13 - Thinking about him
Chapter 14 - Little Swallow
Chapter 15 - South Demon Earl
Chapter 16 - Excuse me?
Chapter 17 - Test

Chapter 9 - New Mission : Back to An Ding Peak

2.1K 349 95
By Felixyz_Arion

Hak cipta pada cerita ini sepenuhnya milik Felixyz_Arion, karakter yang di gunakan sepenuhnya milik karya MXTX - Scum Villain Self Saving System.

Gambar di dalam cerita ini bersumber dari Google dan Pinterest.

Selamat membaca

....

********

..

Suasana pagi menyapa Shang Qinghua dengan cerah. Aktifitas yang tampak dari luar jendela kamarnya mengundang minat dirinya untuk terus menatap ke sana. Beberapa pedagang berjalan mengitari area jalan setapak sembari menawarkan dagangannya. Dimulai dari dagangan berjeniskan mainan anak, peralatan dapur, hiburan jalan, hingga makanan yang menggugah selera.

Terlepas dari masalah pembunuh yang Mo Bei Jun katakan semalam, kulit kepala Shang Qinghua terasa mati rasa hanya karena memikirkannya. Ia melempar masalah itu ke belakang kepalanya dan melupakannya.

Pandangan Shang Qinghua kini jatuh pada pedagang kecil yang menyuguhkan dagangan bakpao daging yang sedang mengeluarkan asap mengepul, itu sangat menggiurkan. Shang Qinghua tidak bisa menahan diri dari menelan ludahnya, dia menginginkan bakpao itu.

"Ingin bakpao itu?"

Suara sedingin es masuk menusuk indra pendengaran Shang Qinghua. Dirinya berbalik dan mendapati sosok agung yang dirinya kagumi berdiri kokoh di belakangnya.

"Da Wang sudah bangun?"

Mo Bei Jun yang mendapatkan pertanyaan lain alih-alih jawaban atas pertanyaan yang dirinya lontarkan terlebih dahulu, hanya bisa mengenyritkan dahi tidak senang. Shang Qinghua menyadari perubahan itu dan buru-buru menarik dirinya mundur beberapa langkah hingga tubuhnya menabrak pembatas jendela.

"Bakpao atau daging cincang?"

Shang Qinghua tertegun sesaat. Dirinya memproses pertanyaan dari Mo Bei Jun.

'Apa yang dirinya katakan barusan? Daging cincang? Daging apa yang dicincang? Tunggu! Jangan bilang daging manusia?! Da Wang ingin aku memakan daging manusia yang di cincang? Tian!'

Ekspresi wajah Shang Qinghua kompleks. Kedua maniknya menatap takut pada Mo Bei Jun. dengan ragu dirinya menjawab Bakpao dan mengangkat wajahnya untuk menatap Mo Bei Jun.

Sekilas terlihat bibir sosok di depannya terangkat membentuk kurva. Tidak asimetri, namun itu lebih terlihat dingin. Ya, dingin yang membanggakan. Tampan, juga berkharisma.

Shang Qinghua merasa suhu di sekitar wajah dan lehernya memanas. Apa dirinya terlalu lama terpapar matahari pagi?

Mo Bei Jun meninggalkan ruangan itu dan pergi dengan bungkam.

Shang Qinghua menarik dan menghembuskan nafas lega. Berada di sekitar Mo Bei Jun memberikan tekanan energi yang kuat pada mentalnya.

Terutama pada kewarasannya.

Shang Qinghua berbalik kembali menghadap jendela. Kembali memperhatikan aktifitas yang terjadi di luar sana. Dari balik jendelanya, kedua manik kayu manis tersebut masih terpaku pada pedagang bakpao daging di bawah sana. Namun, sebuah figure familiar membuat kedua bola mata Shang Qinghua membesar dengan intesitas yang berlebih. Itu tampak seperti akan keluar dari tempatnya.

Jantungnya berdegup dengan irama yang cepat. Keringat dingin membasahi telapak tangannya.

'Apa yang Da Wang lakukan di sana?'

Mata Shang Qinghua tidak bisa melepas pandangannya dari figur itu. Mo Bei Jun bergerak dengan agung mendekati salah satu pedagang di sana. Tangan berlapis jubah megah berwarna biru dengan kebanggan tinggi khas iblis itu terulur ke arah pedagang penjual bakpao daging.

Shang Qinghua menatap ngeri pada tindakan tersebut. Apakah Mo Bei Jun akan menarik keluar leher dan tengkorak pedagang tersebut hanya demi bakpao? Apakah Mo Bei Jun sangat lapar hingga melakukan hal tersebut?

Fikirannya kalut, keringat dingin terus membanjiri telapak tangannya. Di dalam lubuk hatinya ia berdoa pada surga untuk keselamatan pedagang tersebut.

Shang Qinghua seakan menahan nafasnya saat tangan itu terus terulur ke arah pedagang tersebut. Namun adegan apa yang Shang Qinghua bayangkan sebelumnya tidak kunjung juga terjadi. Alih-alih menarik keluar tengkorak pedagang tersebut, tangan itu malah menggenggam sebungkus kertas dengan ukuran sedang. Shang Qinghua tampak ingin menjatuhkan rahangnya ke lantai.

Mo Bei Jun membawa sebungkus bakpao besar ke dalam pelukannya. Batin Shang Qinghua berteriak dalam kengerian,'Tian! Da Wang kerasukan!'.



888888888



Zhijue yang berusaha membangunkan Sueji dengan kasar mendengar teriakan kakak besar mereka bergema mendekati pintu kamar mereka.

Suara kaki yang terburu-buru menghentikan gerakan Zhijue sejenak. Ia berfikir, 'Apakah ayah besar kembali menjahili Qinghua ge?'

Sebelum sempat Zhijue mengalihkan fikirannya, suara benturan benda tumpul mengagetkannya.

Pintu kamarnya yang malang terbuka dengan tidak manusiawi.

"Qinghua ge? Ada apa?"

Zhijue menatap datar, namun terlihat cukup penasaran. Sedangkan Sueji yang semula masih terlelap, kini tubuhnya duduk dengan sempurna. Wajahnya menatap Shang Qinghua dan Zhijue dengan tampang bodoh. Seolah ekspresinya mengatakan, Apa yang terjadi? Kemana ayam gorengku?

Shang Qinghua yang melihat ekspresi bodoh Sueji tidak bisa menanggapi apapun. Ia hanya melewatinya dan berpaling ke arah Zhijue dengan tampang serius.

"Sarapan akan datang. Jangan menyebutkan apapun. Makan, lalu kalian ikut aku. Tidak ada pembahasan soal kerasukan. Kalian mengerti?"

Alis Zhijue menanjak tinggi. Apa yang orang di depannya katakan barusan? Kerasukan? Apa yang kerasukan? Dan apa hubungannya kerasukan dengan sarapan mereka?

Zhijue ingin melontarkan pertanyaannya, namun figur yang ia kagumi melintas, menarik atensi Zhijue untuk memandangnya.

"Ayah besar"

Shang Qinghua membalikkan tubuhnya. Dan dirinya dapat melihat Mo Bei Jun berjalan mendekat.

Shang Qinghua menelan ludahnya dengan susah payah.

"Da Wa...," sebelum kalimat itu selesai, Mo Bei Jun berdiri dihadapan Shang Qinghua. Mengambil tangannya dan meletakkan kantong kertas itu di atasnya.

Mo Bei Jun berdiri dengan agung. Tampak gerutan kebanggan terlukis di wajah datarnya yang dingin. Shang Qinghua ingin sekali menjatuhkan rahangnya ke lantai.

Mo Bei Jun, "Sarapan."

Zhijue menatap bungkusan yang berada di tangan Shang Qinghua. Ia menatapnya dengan minat. Bungkusan itu mengeluarkan kepulan asap dan aroma yang harum. Aromanya sangat familiar, seperti daging yang di kukus.

Sueji juga berfikiran sama, kedua matanya langsung membola kegirangan.

"Daging! Itu daging kukus! Ayah besar membelikan sarapan daging! Terima kasih ayah besar!"

Sueji turun dari ranjang dan membungkuk cepat. Memberikan hormat dan rasa terima kasihnya kepada Mo Bei Jun yang menanggapinya hanya gumaman tidak jelas. Namun, Sueji tahu jika rasa terima kasihnya tersampaikan. Ia pun tersenyum cerah.

Sudut bibir Shang Qinghua berkedut. Ia menatap ragu pada bungkusan di tanggannya. Apa ia harus memakan ini? Mungkin saja ini telah di bubuhi racun. Mo Bei Jun yang berdiri di depannya ini pasti pembunuh yang mengincarnya dengan menyamar menjadi Mo Bei Jun.

Benak Shang Qinghua mempertimbangkan semua kejadian tidak biasa ini dengan hati-hati. Sampai dirinya menarik kesimpulan bahwa ia akan berpura-pura menjatuhkan bungkusan itu dan ia akan minta maaf lalu membawa Zhijue dan Sueji untuk kabur ke puncak An Ding.

'Sangat cerdas! Jabatan kepala puncak An Ding memang cocok untukku!'

Shang Qinghua merasa idenya cemerlang, dan akan segera melakukan rencananya.

Namun sebuah nada monoton seperti robot, menggema nyaring di dalam kepalanya.

[System : Ding! Notifikasi pembaharuan. Misi baru telah ditambahkan.]

Shang Qinghua ingin mengumpat dengan sangat keras saat itu juga.

[System : Isi pembaharuan misi, "Kembali ke puncak An Ding bersama Iblis Utara dan dua pemain tambahan.]

Oh! Misi yang mudah!

Shang Qinghua ingin berteriak riang dan meloncat tinggi. Untuk pertama kalinya ketika ia di pindahkan ke dunia ini, sistem memberikan sebuah misi yang mudah. Ini perlu dirayakan!

Sebelum bibir Shang Qinghua bergerak naik untuk memberikan senyuman, suara sistem kembali bergema nyaring.

[System : Memberikan informasi detail misi, Pembunuh akan muncul dalam lima menit. Host diharapkan mempersiapkan diri untuk lari dari sini secepat mungkin.]

"......."

Shang Qinghua merasakan kulit kepalanya kesemutan.

'F*ck! F*ck! F*ck! Apanya yang mudah?! Pembunuh pantatku! Kenapa tidak sekalian kau berikan informasi ini ketika pembunuh sialan itu berada di depan wajahku!'

Shang Qinghua membuka bungkusan yang ada di tangannya, mengambil satu persatu bakpao hangat itu, menyumpalkannya ke dalam mulut Sueji dan Zhijue.

Zhijue tampak tidak senang. Kedua alisnya menukik tajam. Mulutnya penuh, ia mengambil potongan bakpao yang disumpalkan ke dalam sana dengan rasa kesal.

Shang Qinghua, "Baiklah, aku tahu kau kesal, Zhijue. tapi kalian harus segera makan ini dan bergegas! Tidak ada waktu, kita harus kembali ke gunung Cang Qiong secepatnya!"

Shang Qinghua memberikan satu potongan ke tangan Mo Bei Jun, dan potongan terkahir ke dalam mulutnya sendiri. Dia mengunyah dengan kecepatan yang mengagumkan. Sueji menatapnya kagum, lalu dirinya ikut memakan bakpao itu dengan semangat. Zhijue menatapnya jijik. Sedangkan Mo Bei Jun menatapnya seolah Shang Qinghua bukan makhluk bumi.

Shang Qinghua menelan habis sisa bakpao yang telah ia makan dengan cepat. Ia menghadap Mo Bei Jun dan berkata dengan serius, "Da Wang, kapan kita pertama kali bertemu?"

Mo Bei Jun mengenyritkan dahinya lalu menjawab, "Kau dan gerobak terjungkir."

Shang Qinghua, "...."

Baiklah, secara harfiah mereka bertemu pertama kali pada saat gerobak yang mengangkut pasokan material ke gunung Cang Qiong sewaktu dirinya masihlah murid di puncak An Ding, memang terjungkir karena menabrak bongkahan es yang menghadang di jalanan. Itu tidak lain akibat ulah Iblis tampan di depannya.

Shang Qinghua emnghela nafasnya. Orang di depannya memanglah Mo Bei Jun yang ia kenal selama ini.

Shang Qinghua, "Baiklah, Da Wang, anda harus ikut juga ke puncak An Ding. Ini ... darurat."

Shang Qinghua merasakan aura dingin yang menyergap mengelilinginya sesaat dirinya menyelesaikan kalimatnya. Ia meneguk ludahnya tanpa sadar.

Mo Bei Jun berbalik tanpa suara. Figurnya melangkah menjauh dengan santai dan anggun. Itu terlihat sangat agung dan beribawa. Sangat tampan dan bijaksana. Seperti raja. Raja yang dingin.

Sebelum Mo Bei Jun keluar dari ruangan itu sepenuhnya, ia berhenti tepat di ambang pintu kamar.

Mo Bei Jun, "Keluar dalam dua menit."

Shang Qinghua, "...."

Zhijue dan Sueji, "Baik Ayah."

Shang Qinghua terdiam seperti cangkang kosong yang bodoh.

'Apa-apaan itu! Apa itu perintah? Keluar kemana? Keluar kamar atau keluar dari bangunan ini? Da Wang bicaralah yang jelas!'

Shang Qinghua terus mengutuk di dalam hati, namun kakinya bergegas berlari seperti orang kerasukan keluar dari ruangan itu dan pergi ke ruangannya untuk menyusun perlengkapannya. Gerakannya cepat, seperti ia baru saja disuntikan oleh cairan penyemangat ajaib. Namun mulutnya terus menggerutu kecil.

Zhijue dan Sueji yang tidak membawa apapun selain beberapa baju lusuh, mereka menghampiri kamar kakak baru mereka yang pintunya sudah terbuka lebar. Pemandangan yang mereka lihat sangat mengejutkan. Kakak mereka mampu mengeluarkan kata-kata yang tidak mereka tahu artinya apa dalam kecepatan tidak biasa.

Sueji berbisik pelan ke arah Zhijue, "Qinghua ge pasti sangat cerdas. Dia mampu mengucapkan kata-kata aneh yang tidak kita ketahui artinya dalam kecepatan yang luar biasa!"

Zhijue hanya memandangnya sejenak, lalu mengangguk setuju.



888888




Sementara itu, Mo Bei Jun yang telah menunggu di luar bangunan mendapatkan pesan telepati dari salah satu iblis bawahannya.

"Tuan, kelompok itu bersembunyi dalam *bayangan besar. Tujuannya kepala puncak An Ding dan kedua anak yang bersamanya."

Mo Bei Jun mengenyritkan alisnya dalam. Aura mengancam merembes dari tubuhnya. Bahkan beberapa kultivator yang lewat merasakannya dan berjalan menjauh dengan waspada.

Mo Bei Jun memberikan perintah kembali pada iblis bawahannya melalui telepati, "Tarik mereka keluar."

*Bayangan besar disini merupakan idiom yang mengartikan pihak yang berpengaruh

.

.

.

.

Bersambung....

.

.

.

.

.

Cuap-cuap author :

Halo~ selamat malam~ saya kembali dengan chapter baru.

terimakasi karena sudah mendukung cerita ini dengan memvoting dan berkomentar di tiap chapternya. saya sangat terharu karena masih ada yang menunggu cerita ini.

Maafkan untuk update yang sangat telat. mungkin terdengar klise, namun saya memang sedang dalam masa sibuk di rl. mohon pengertian dan memakluminya m(_ _)m

Baiklah, tanpa basa-basi, kritik dan saran langsung saja ke komentar ya.

salam hangat,

_Arion

Continue Reading

You'll Also Like

88.1K 5.3K 20
Aileen Zovanka harus mati sia-sia karena terlampau kesal dengan ending novel yang ia baca, ending yang begitu buruk dan menyebalkan tentunya. namun m...
539K 50.1K 20
[BUKAN TERJEMAHAN!] Deenevan Von Estera adalah Grand duke wilayah utara yang terkenal tertutup. Dia adalah pemeran antagonis dari cerita berjudul "Be...
1.3M 132K 49
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...
299K 1.7K 12
nina and papa (21+)