NOIR (END)

By MelodyJeon_

40.2K 5.5K 2.6K

Suatu negara di atur oleh Pemerintah. Pemerintah di Atur oleh Hukum. dan Hukum bisa di beli oleh orang yang m... More

Cast
Noir
Prologe
Power
Plan
Loup
Meet Them
Spinne
Cellulare
Amare
Die Frau
Masquerade
Comienza
Trono Real
Enojado
Loialitate
Otravă
Aripi
Perlă Neagră
Pădure
Soupçon
Joker
Joker 2
Segreto
fragment de mémoire
deuxième morceau
Peligro
Quien
Qui
Faux
laberinto
lui
empezar
entonces
Abaddon
Las ultimas piezas
Intruso
Hada
Mammon
Fin heureuse (Final Chapter)
Maze

Almacén

876 143 54
By MelodyJeon_

"Apa itu?" tanya Minkyu memperhatikan Jinwoo yang sedang fokus pada layar komputer di hadapannya dan mengigit kukunya menandakan pemuda imut itu tengah berpikir saat ini.

"Ini situs portal jual beli online yang Hyeongjun Hyung suruh kita mencari" ucap Jinwoo

Minkyu mengerutkan keningnya bingung "apa yang dia beli?"

"Dia membeli Fonograf"

"Alat musik itu? Aku jarang melihatnya sekarang" ucap Minkyu

Jinwoo mengangguk "karna itu mungkin dia membelinya"

"Ah aku tau! Aku rasa dia mengoleksi barang-barang lama-

"Klasik maksudmu" tanya Jinwoo menoleh ke arah Minkyu yang mengerutkan keningnya bingung mendengar bahasa baru 'menurutnya'

"Apa itu klasik?"

Jinwoo memandang Minkyu datar dan jarinya kembali mengetik secara cepat.

"Aku tau! Kita cari saja pes-

"Sedang aku lakukan" ucap Jinwoo membuat Minkyu rasanya ingin sekali membunuh manusia di sebelahnya sangking kesalnya.





.
.
.





Yohan melihat Hyeongjun di sebelahnya "aku rasa si penculik sangat cerdik dengan mengambil korbannya di daerah sini"

Hyeongjun mengangguk "beberapa kamera cctv juga ada yang rusak dan belum di perbaiki"

"Aku rasa dia memang sengaja karena dia tau beberapa cctv rusak. Dia pasti melakukan aksinya di tempat dimana dia tidak akan terlihat" ucap Wonjin.

Hyeongjun mengangguk, tangannya merogoh sakunya ketika di rasa Handphonennya bergetar dan mengangkatnya ketika melihat Jinwoo yang menelfonnya.

"Ya?"

"Hyung! Aku bisa melihatmu dari sini"

Hyeongjun melihat ke arah kamera yang terletak di sudut gang toko "lalu?"

"Dengar Hyung berjalan ke arah timur dan berbelok ke kanan setelahnya"

Hyeongjun mengikuti intruksi yang Jinwoo katakan dengan Wonjin dan Yohan yang mengikutinya.

"Lalu?" tanya Hyeongjun

"Kau lihat ahjumma penjual minuman di Food Truck yang berada di sebrangmu? Gadis itu sempat membeli minuman dan berjalan ke tempatmu berdiri sekarang. Tapi, Cctv di sudut lampu merah mati sehingga aku tidak tau apa yang selanjutnya terjadi. Kau bisa meminta penjelasan pada ahjumma itu"

"Aku akan mengirimkan foto gadis yang di culik padamu Hyung" lanjut Jinwoo

"Araseo" ucap Hyeongjun mematikan Telfonnya dan melanjutkan jalannya untuk mendatangi Food Truck yang Jinwoo maksud.





.
.
.





Bibi itu nyaris saja tersenyum sebelum melihat siapa yang datang. Bukan pelanggan ternyata yang datang adalah Vampire kecil menurutnya.

"Ace" ucapnya malas

Tidak jauh beda dengan Hyeongjun yang awalnya ingin menyapa ramah menjadi mengubah wajahnya datar.

"Siluman gurita. Pantas saja bau sekali"

"Ck! Apa yang kau butuhkan!?"

"Bagaimana Mungkin kau menjadi seorang wanita Ahjumma seperti itu heh?" tanya Hyeongjun jahil.

"Ini karnamu sialan kalau bukan kau mengambil separuh energi ku aku mungkin bisa menjadi wujudku yang sebenarnya! Sudah katakan apa yang kau mau?"

"Aku ingin bertanya kau me-

"Dimana Abaddod dan Azazel?"

"Bukan-

"Mereka anggota mu yang baru? Atau kau menjadi sub-

Siluman di depannya terdiam ketika melihat Hyeongjun yang sudah bersiap membuat Black Hole miliknya. Demi tuhan. Dia tidak mau mati.

"Baik-baik! Katakan apa keperluan-

"Kau melihat gadis ini?" tanya Hyeongjun memperhatikan foto yang ada di Handphonennya.

Siluman di depannya mengangguk "aku melihatya. Dia berdiri di lampu merah sana untuk beberapa saat sampai mobil menjemputnya-

"Mobil seperti apa?" tanya Yohan

Siluman tadi terdiam dan matanya berpendar "itu mobil itu." ucap Siluman tadi dengan menunjuk mobil Hyundai New Grand berwarna putih.

"Kau melihat pengendaranya?" tanya Wonjin.

Siluman tadi menggeleng "tidak. Tapi aku yakin mobil patroli itu merekamnya." ucap Siluman tadi menunjuk mobil patroli yang melintas untuk mencari orang-orang yang parkir bebas

Hyeongjun mengangguk "terimakasih Tony"

Tony mengangguk "menyamar Ace?"

Hyeongjun mengangguk "hm. Aku memiliki Tugas. Aku duluan"

Tony mengangguk.







.
.
.






"Ini! Ini bukan?" tanya Yohan dan Hyeongjun juga Wonjin mengangguk.

"Foto Plat Nomornya dan ayo kita selidiki" ucap Hyeongjun menoleh ke arah Yohan yang berjarak beberapa senti darinya membuat keduanya terdiam beberapa saat. Situasi yang tidak di sengaja.

"Sudah aku ingat" ucap Wonjin datar karena melihat adegan di sebelahnya membuatnya kesal.

Yohan ataupun Hyeongjun tersadar dan berdehem canggung setelahnya.






.
.
.






"Minkyu! Hyeongjun menyuruhmu ke alamat yang aku kirimkan padamu. Dan jangan lupa pastikan untuk membawa bantuan polisi"

"Aku?! Sungguh?!"

Jinwoo mengangguk "san- Yak!!" teriak Jinwoo kesal ketika melihat Minkyu yang sudah berada di luar unit nya tanpa berpamitan atau mendengarkannya.





.
.
.





"Bagaimana?" tanya Minkyu melirik Yohan dan Wonjin yang sedang bersembunyi.

"Setelah aku bisa melumpuhkannya kita bisa mencari gadis yang di culiknya di rumahnya" ucap Yohan

Wonjin sendiri hanya diam tapi matanya tetap mengawasi Hyeongjun.






.
.
.





"Anyeonghaseyo.. Maaf apakah ini pemilik Mobil Hyundai Grand berwarna putih?"

"Ya"

"Ah maaf. Aku baru saja akan memarkirkan mobilku. Tapi tidak sengaja aku menggores mobilmu"

"Tidak apa-apa. Kau bisa meninggalkan-

"Aku akan ganti. Bisa tolong turun dulu kebawah agar kau bisa melihatnya?"

Hyeongjun diam. Menunggu jawaban seseorang yang berada di sebrang sana.

"aku akan turun"

Hyeongjun mematikan telfonnya dan menoleh ke arah rumah di depannya ketika seorang laki-laki yang berjalan ke arahnya.

"Aku Hyeongjun yang tidak sengaja menggores mobilmu"

"Aku ki Hyun. Tunggu biar aku periksa" ucap Laki-laki tersebut menunduk untuk memeriksa goresan pada mobilnya.

Melihat hal itu Yohan keluar dari persembunyiannya dan menyergap laki-laki yang bernama Ki hyun

"Dimana kau menyembunyikannya?"





.
.
.





"Ini hanya bisa untuk lima kali percobaan. Jika gagal mungkin kita tidak akan menemukan gadis itu" ucap Jinwoo

Minkyu terdiam berpikir. "Aku tau!" ucap Minkyu mencoba tapi gagal. Kembali Jinwoo dan Minkyu terdiam.

"Aku tau!" ucap Minkyu mencoba lagi dan meringis ketika dia gagal lagi

"Minkyu! Ini hanya lima kali jangan main-main!" protes Jinwoo

Minkyu mencebikan bibirnya dan melempar pulpen nya pelan.

"Kita coba dengan kucing. Dia seorang pria lajang yang memiliki kucing kan?" ucap Jinwoo mencoba namun gagal membuatnya menghela nafas dan Minkyu yang melirik Jinwoo sinis.

"Bagus! Sekarang kita hanya memiliki dua kesempatan-

"BUKAN KAH KAU YANG MEMBUANG DUA KESEMPATAN SEBELUMNYA?!" ucap Jinwoo kesal

"KENAPA KAU MEMBENTAKKU?!" ucapan Minkyu ikut kesal






.
.
.






"Kamarnya tidak terasa seperti milik seorang pembunuh" ucap Wonjin

"Polisi juga mengatakan bahwa Ki Hyun tidak memiliki bekas apapun di tubuhnya meskipun ada bukti yang mengatakan bahwa korban terakhir melawan" lanjut Wonjin

"Sejujurnya aku juga merasa aneh bahwa seseorang yang menderita paranoia dan OCD membuang mayat di area terbuka dan umum seperti itu. Menempatkan potongan itu bersama-sama, bukan kah seharusnya dia memiliki kaki tangan?" ucap Hyeongjun

"Maksudmu Ki Hyun berarti dia  bukan pembunuh sebenarnya?" tanya Yohan

"Itu tandanya pembunuh sebenarnya dia harus memiliki kepribadian yang lebih dominan daripada Ki Hyun" ucap Hyeongjun matanya melihat ke arah Jinwoo dan Minkyu yang masih berdebat tidak jelas di tempat mereka.

"Kalian sudah menemukan sandinya?" tanya Hyeongjun

Jinwoo menggeleng "belum"

"Apa saja yang sudah kalian coba?" tanya Wonjin

"Aku sudah mengetikan kucing tapi gagal aku berpikir seperti itu karena aku dengar dia memiliki kucing dan aku yakin temannya hanya kucing. Itu hal yang berharga untuk lelaki lajang sepertinya. Yang dua lagi aku tidak tau Minkyu yang memasukan" ucap Jinwoo

"Kau sudah mencoba dengan nama apa?" tanya Wonjin melirik Minkyu

"Bokong dan wanita" ucap Minkyu membuat Hyeongjun,Yohan dan Wonjin memandang datar ke arahnya dan Jinwoo yang memekik tidak terima.

"Nama kucingnya. Coba dengan nama kucingnya" ucap Yohan

"Momo. Namanya momo" ucap Minkyu

Jinwoo melirik Minkyu sinis membuat pemuda di sampingnya kesal "aku bersumpah namanya momo"

"Bukan momo Twice kan?" tanya Jinwoo memastikan

"Siapa itu Twice?" tanya Minkyu mengerutkan keningnya bingung karena sedari tadi Jinwoo selalu mengatakan bahasa yang tidak dia mengerti.

Jinwoo mengedikan bahunya dan mengetikan kembali dan gagal.

"SALAH!" ucap Minkyu dan Jinwoo memandang kesal Yohan

"Aku hanya menyarankan"

"Tidak bisa. Kita harus bertanya langsung pada Ki Hyun" ucap Hyeongjun

Minkyu berdiri dengan cepat keluar ruang unit "Biar aku!"





.
.
.






"Jadi ini catatan Ki Hyun saat berada di pusat perlindungan remaja?" tanya Hyeongjun yang di angguki Yohan

"Aku sempat melihat tangan Ki Hyun terdapat luka bekas percobaan bunuh diri" ucap Wonjin

"Ki Hyun adalah anak laki-laki pemalu yang terintimidasi disitu juga ditulis bahwa seorang anak laki-laki ditemukan tewas di ruang boiler. Dan Ki Hyun dianggap sebagai saksi. Tapi dia tidak mengungkapkan apapun dari kejadian itu dan memilih bungkam" ucap Hyeongjun

"Seseorang yang terhubung dengan Ki Hyun dan siapa yang memiliki OCD" ucap Hyeongjun terdiam beberapa saat sebelum otaknya berpikir ke arah satu jawaban

"Jinwoo cari tau mengenai siapa penjaga fasilitas dari perlindungan remaja 10 tahun lalu. Aku rasa pelaku sebenarnya adalah penjaga fasilitas disana mengingat dia harus menjadi seseorang yang mengenal anak-anak dan memiliki kekuatan atas mereka" ucap Hyeongjun

"Yes Capt!"

"Lee Jaemin?" ucap Yohan dan Hyeongjun tersenyum miring di tempatnya.

"AKU MENDAPATKANNYA!" ucap Minkyu yang baru saja masuk dan mengetikan cepat di layar laptop.

Jinwoo mengigit bibir bawahnya khawatir. Awas saja kalau salah lagi.

"Benar!" ucap Minkyu semangat membuat semua yang ada di ruangan itu menjadi terfokus pada apa yang ada di layar.

Seorang gadis yang sedang di ikat rantai di dalam kandang besi besar.

"Dimana ini?" tanya Jinwoo

"Ini bukan rumahnya" ucap Minkyu

"Gudang?" tanya Yohan

Wonjin menggeleng "bukan"

"Wonjin. kau dan Minkyu tetap disini untuk mencari tau dimana dia mengurung gadis itu. Aku dan Yohan akan mendatanginya" ucap Hyeongjun.

Yohan mengangguk setuju. Kapan lagi dia berdua dengan Hyeongjun?

Wonjin mengangguk dengan Hyeongjun dan Yohan yang berlari keluar unit.

Terdiam beberapa saat sebelum dia mengikuti Hyeongjun dan Yohan keluar unit dan menarik pelan tangan Hyeongjun.

"Ace"

Hyeongjun melihat ke arah Wonjin dengan pandangan bertanya. Wonjin tersenyum mengecup kening Hyeongjun pelan "hati-hati"






.
.
.






"Apa hubunganmu dan Joker?" tanya Yohan akhirnya angkat bicara setelah selama perjalanan hingga di tempat Jae Min mereka saling diam.

"Apa hubunganmu denganku?" tanya Hyeongjun tangannya membuka beberapa berkas

Yohan diam. Percuma dia marah pada Submussive di depannya.

"Abaddon?"

Yohan menoleh.

"Bekas gudang di Daegu?" tanya Hyeongjun menunjukan salah satu alamat yang dia temukan dan Yohan yang tersenyum miring setelahnya.






.
.
.






Wonjin memperhatikan cctv di hadapannya.

"Aku tidak tau dia dimana" ucap Minkyu mulai menyerah. Dia ingin sekali menggunakan kekuatannya untuk tau dimana gadis itu. Sungguh.

"Kenapa lampunya bergerak?" tanya Wonjin

Jinwoo dan Minkyu melihat ke arah Lampu dan mengangguk.

"Iya lampunya bergerak meski samar"

"Kapal. Pelabuhan" ucap Wonjin berlari keluar Unit di ikuti Minkyu dengan tangannya yang menghubungi Hyeongjun.

"Ace. Mereka di pelabuhan mereka ada di kapal"





.
.
.






"Apa? Kau yakin?"

"Ya aku yakin"

Hyeongjun saling melihat dengan Yohan. "Wonjin kau periksa ke sana. Aku dan Yohan juga menemukan bekas gudang di daegu. Setelahnya kau bisa kesana jika di pelabuhan tidak ada"

"Baik"

"Kau yakin dia disana?" tanya Yohan

"Ada dua tempat. Jika di lihat waktu yang tersisa tidak banyak. Jaemin sudah tau jika kita tau itu tandanya dia akan melanggar disiplin dengan tidak tepat waktu dalam membunuh. Karna itu dia memutuskan untuk berpindah tempat"

"Jadi dia sedang berpindah tempat di gudang?"

Hyeongjun mengangguk.







.
.
.





Wonjin dan Minkyu berjalan mengendap memasuki kapal dengan para polisi yang ada dengan mereka. "Benar ini tempatnya" ucap Minkyu

Wonjin mengangguk namun langkahnya terhenti ketika melihat kandang besi besar yang sudah kosong.

"Bangsat!" umpat Minkyu

"Gudang Daegu. Kita kesana" ucap Wonjin







.
.
.





Hyeongjun dan Yohan keluar mobil dengan jarak yang sedikit jauh dan berjalan ke arah Gudang di depan mereka.

Tangan keduanya sudah memegang pistol untuk berjaga dan dari luar sudah terdengar suara jeritan seorang wanita.

"Ini tempatnya" ucap Yohan pelan dan Hyeongjun mengangguk.

Mereka membawa langkahnya dengan pelan. Suara jeritan itu semakin terdengar dan Yohan menendang kuat pintu besi hingga runtuh dan menodongkan pistolnya ketika melihat Jaemin yang menodongkan pistolmya pada gadis yang sedang dia culik.

"Berhenti atau aku menembaknya!" teriak Jaemin

Hyeongjun tersenyum mengejek "kau yakin kau tau cara menggunakannya? Kau bahkan tidak tau cara menggunakan milikmu" ucap Hyeongjun melihat ke arah bagian selatan jaemin

"Apa maksudmu?! Aku bisa melakukannya! Bangsat!"

Hyeongjun tertawa pelan "kau bahkan tidak mampu dan di tolak oleh perempuan"

"Kau-

DOR!

Yohan menarik Hyeongjun dan menembakan pelurunya di tangan Jaemin berlari memegang pistol laki-laki di depannya sedangkan Hyeongjun melepaskan tali Gadis yang di culik tadi.

Jaemin berdiri dan mengangkat kursi.

BRAK!

Dan melemparnya ke arah Hyeongjun sebelum Yohan memeluknya dari belakang dan kursi itu mengenai Yohan untungnya dia seorang vampire. Membuat Hyeongjun membalik menjadikan posisinya Yohan memeluk pinggangnya dari belakang tangannya merebut pistol Yohan

DOR!!

dan menembakannya ke arah Kaki Jaemin untuk melumpuhkannya.

Tidak lama setelahnya segerombolan polisi datang dan membantu gadis yang di culik dengan menangkap Jaemin.

Yohan dan Hyeongjun sendiri masih terdiam di dalam posisinya. Well, mereka baru sadar posisi mereka saat ini.

Baru saja Hyeongjun akan melangkah namun Yohan mengeratkan pelukan pada Pinggangnya dengan bibirnya yang mendekat pada kuping Hyeongjun.

"Nice Shot Ace" bisik Yohan dan mengecup kuping Hyeongjun

"SEMPAT-SEMPATNYA YA KALIAN BERDUA?!" teriak Minkyu kesal dengan Wonjin yang menatap datar keduanya.

Yohan menatap datar keduanya dengan Hyeongjun yang sudah melepaskan pelukannya dan berjalan keluar gedung dan Minkyu yang mengikutinya.

"Ya! Kemari Ace!" ucap Minkyu kesal. Kenapa dia bisa dekat dengan Abaddon ataupun Joker sedangkan padanya jual mahal sekali?!

"Ace! YAK!"






.
.
.



Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

294K 39.6K 59
[END] kehidupan para jamet bersama dengan para anaknya.. gimana kehidupan keluarga mereka? apa mereka menjadi orang tua yang baik? atau tetap menjad...
497K 81K 46
"Melucu ya kamu bangsat." -Lee Midam, ketos SMA X. [Yoon Seobin x Lee Midam] •bxb •non baku •plis jgn ingetin gua sm rumor itu 😭 •10-05-19• -- •12-0...
93.5K 26.8K 26
Wooyoung : "Matanya Santoso warnanya ungu, kece!" Yohan : "Iya kece banget kayak anak indihome!" San : "Maksudmu indigo kan, Han? Plis aku gamau alih...
64.7K 13.3K 18
Tentang yohan yang pusing karena harus satu team sama orang yang pernah kena kasus sama dia. "Lo, nggak mau ngelempar telur dadar lagi ke gue?" ⚠️Dib...