Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

542K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(20)

13.1K 814 73
By Rismaya-Cho

🌸OffGun🌸

🍁🍁Gun for Off
Chapter-20

Off pernah berjanji pada dirinya, jika dia pergi lagi ke luar negri, ia tidak akan meninggalkan Gun, ia akan membawa anak kucingnya itu kemanapun, namun kali ini Off harus benar2 meninggalkan Gun sendiri, ada yang harus Off urus sendiri selama sebulan ini.

Off mempercayakan Gun pada Porsche dan Tay, selain itu nyonya Dararat juga masih berada di bangkok, jadi Off tidak terlalu menghawatirkan Gun.

Gun menekuk wajahnya di atas meja belajarnya di kelas, bahkan saat Nanon meletakan es krim yang di beli khusus untuk si mungil tidak mampu membuat Gun tersenyum, sampai jam pelajaran terakhir selesai, Gun masih menekuk wajahnya.

Porsche yang bertugas menjemput Gun melihat si mungil yang berjalan sambil menekuk wajahnya, seolah wajahnya itu mendung.

"Nong, phi punya kabar bagus??" kata Porsche sambil menyetir, Gun langsung menoleh pada pada Porsche senang.

"Apa Phi? Apa papii pulang?" seru Gun dengan riang.

"Papii kan baru pulang tiga hari yang lalu nong" kata Porsche.

Sahabatnya itu memang menyempatkan diri untuk pulang ke thailand, akibat tidak bisa menahan rindu pada Gun, tapi hanya sehari karena urusannya di New Zealan belum selesai.

"Tapi papii cuma pulang sebentar, apa papii udah gak sayang Gun lagi Phi??" tanya Gun kembali cemberut.

"Bukan seperti itu nong, Off sedang ada pekerjaan yang tidak bisa di wakili oleh siapapun, jika pekerjaannya sudah selesai dia pasti pulang" Porsche berusaha menjelaskan pada si mungil.

"Jadi, mau dengar kabar bagusnya tidak??" tanya Porsche lagi.

"Memangnya apa phi?"

"Momo hamil...." seru Porsche dengan begitu senangnya.

"Benarkah phi???" tanya Gun, Porsche mengangguk.

"Horeeee, Gun bakal punya banyak kucing" si mungil berteriak senang.

Saat mereka kembali dari indonesia, Off membelikan Gun kucing jantan, untuk menemani Momo menjadi teman Gun, karena Off akan meninggalkan si mungil, jadi Gun tidak kesepian di rumah, Gun bisa bermain dengan kucing2 peliharaannya, tidak di sangka ternyata kucing jantan itu malah membuat anak2 kucing untuk Gun.

Porsche tersenyum melihat Gun yang sudah mulai tersenyum dan tidak murung lagi.

🍁🍁

Ponsel milik Gun bergetar saat ia bermain dengan kedua kucingnya di kandang, wajahnya seketika berubah semburingah saat mengetahui Off lah yang menelepon, dengan cepat ia menggeser layar touch screen nya ke tanda hijau.

"Papii khap...." sapa Gun dengan wajah riang, Off memberikan senyumnya pada si mungil.

"Babiie, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Off melihat Gun yang seperti sedang tiduran.

"Gun sedang main dengan Momo dan lucky papii..." jawab Gun, Lucky adalah kucing jantan yang di belikan Off.

"Kau sudah membawa mereka ke dokter??" maksud Off untuk di suntik vaksin.
Gun mengangguk.

"Papii, Momo sedang hamil..." Off tertawa, bukan karena kucing mereka hamil, tapi karena melihat ekspresi Gun yang begitu menggemaskan.

"Papii, kapan papii pulang, Gun kangen..." Gun yang tadinya senang kembali menekuk wajahnya.

"Besok aku pulang babiie..."

"Benarkah??" si mungil langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

"Ya, urusanku sudah selesai" jawab Off, Gun tersenyum senang.

Off kemudian bertanya apa saja yang Gun lakukan hari ini, dan seterusnya singa tua itu hanya mendengarkan anak kucingnya bercerita hingga si mungil lelah dan mereka menutup teleponnya.

🍁🍁

"Waaah sepertinya ada yang sudah tidak murung lagi" seru Ssing saat melihat Gun yang makan makan siangnya dengan senyuman lebar, berbeda sekali dengan kemarin.

"Itu karena papii hari ini pulang"

"Ohhhh" seru mereka bertiga, kenapa hanya bertiga, karena Oab tidak ada, dia sedang ke singapore untuk menghadiri pernikahan kakaknya.

"Pantas saja..." Gumam Jane.

"Baru saja aku ingin mengajak kalian pergi ke Siam, kalau begitu kau tidak ikut Gun?" kata Ssing.

"Heeheee, aku ingin cepet bertemu papii..." jawab si mungil.

"Besok saja, hari ini aku ada makan malam keluarga" tambah Nanon.

"Aku juga ada les" lanjut Jane.

"Tapikan besok ul...." Ssing melirik Gun dan tidak melanjutkan ucapannya.

Jane dan Nanon terlihat mengingat sesuatu, keduanya melihat Gun yang juga melihat mereka kebingungan.

"Besok kenapa??" tanya Gun.

"Umm besok ul..." Ssing menggantung kalimatnya.

"Besok ulangan" seru Nanon membantu Ssing, Gun mengkerutkan dahinya.

"Ulangan itu apa??" tanya Gun dengan tampang polosnya, Gun tiba2 saja curiga dengan gerak gerik ketiga sahabatnya.

"Ulangan itu ujian Gun" jawab Nanon lagi, ngarang tapi tidak sepenuhnya ngarang juga.

"Aooo, kenapa aku tidak tau" kata Gun dengan wajah menggemaskan nya.

"Ohh sudahlah Gun, lanjutkan makanmu..." seru Ssing menggeser makanan si mungil kehadapannya.

Gun pun tidak memikirkan tentang ujian yang di katakan Nanon, dan kembali memakan makanannya.

🍁

Jam pelajaran sudah selesai, Gun dan ketiga temennya keluar dari kelas dan bergegas menuju gerbang sekolah, apalagi Gun, ia sudah tidak sabar untuk segera pulang, namun sayang, saat ia sudah tiba di gerbang Porsche belum datang untuk menjemputnya.

"Phi Porsche belum datang" kata Ssing.

"Aku tau" jawab Gun sedikit judes, tapi Ssing justru malah tertawa.

"Aku duluan ya... By" Jane melambaikan tangannya saat jemputan nya sudah datang.

"Nanon, kau di jemput kakakmu" Nanon mengangguk.

"Iya, kami ada acara keluarga, jadi Phi Namon akan menjemput ku" jawab Nanon.

"Kalau begitu temani Gun sampai phi Porsche datang ya, aku harus pergi duluan" kata Ssing, Nanon mengangguk, akhirnya Ssing pun pergi dan tinggalah mereka berdua.

Tidak berlangsung lama, sebuah mobil ferarri keluaran terbaru berhenti di depan mereka, kaca mobil itu terbuka dan memperlihatkan seorang laki2 yang lumayan tampan.

Nanon menatap Gun yang masih mengembungkan pipinya itu.

"Errr Gun, kakak ku sudah datang, bagaimana jika kami mengantarmu pulang?" kata Nanon menawari Gun tumpangan.

Pria tampan yang merupakan kakak dari Nanon itu sudah keluar dari mobilnya, dia terus tersenyum pada Gun, jelas laki2 itu tertarik pada Gun.

"Nanon dia temanmu?" tanya Namon kakak Nanon.

"Khap phi..."

"Swadikhap phi, namaku Gun Atthaphan Phunsawas" meski sedang bad mood, Gun tetap bersikap sopan pada yang lebih tua.

"Hallo nong, apa jemputanmu belum datang?" tanya Namon, Gun menggeleng kecil.

"Phi, bisakah kita mengantar Gun dulu ke rumahnya??" kata Nanon.

"Tentu saja, dengan senang hati" jawab Namon dengan senyumannya, manik Nanon memincing saat melihat ada ke modusan di wajah kakaknya.

"Tidak perlu, karena jemputannya sudah datang" jawab suara asing dari belakang Namon.

Namon memutar tubuhnya dan melihat Tay yang sedang beridekap dada, keduanya sama2 terkejut.

"Oiii.... Phi Tay..." seru Namon, dan bergegas untuk memeluk Tay, tapi pria itu menghindar.

"Hei jangan bersikap seolah kita dekat" seru Tay.

"Bukankah kita dekat saat kuliah dulu, aku juniormu di klub fotografi" kata Namon.

"Hanya sebatas senior dan junior" Tay memperjelas, Namon hanya cengengesan.

"Oh, bukankah kau melanjutkan usaha keluarga mu di luar negri? Kenapa kau berada di sini?" tanya Tay, soalnya yang ia tau juniornya itu setelah lulus pergi ke amerika dan mengurus usaha keluarganya, dan sudah lima tahun dia tidak kembali ke thailand, setidaknya itu yang ia dengar.

"Aku rindu thailand, aku memutuskan untuk kembali ke thailand dan mengurus usaha di sini" jawab Namon.

Sementara dua pria dewasa itu yang asik mengobrol Nanon dan Gun malah kebingungan karena terkejut temenya Tay dan Namon saling mengenal.

Namon menyadari kebingungan dari dua bocah SMA itu, ia pun berbisik pada Tay.

"Oi phi, anak itu Gun, siapa mu??" tanya Namon.

"Dia adikku" dan Namon sangat terkejut dengan jawaban Tay.

"Phi Tay, kau punya adik semanis itu dan menyembunyikannya dariku? Kenapa kau tidak pernah mengatakan kau punya adik semanis Gun? Boleh aku mendekati adikkmu, aku ingin menjadi adik iparmu" Tay merespon rentetan kalimat panjang Namonyo dengan malas.

"Aku yang tidak mau kau jadi adik iparku" jawab Tay malas.

"Jahat sekali anda" kata Namon dengan wajah yang seolah ternistakan.

"Aku serius phi, sepertinya aku jatuh cinta pada adikkmu pada pandangan pertama" ucap Namon kembali.

"Sayang sekali, kau harus patah hati, Gun sudah ada pemiliknya" jawab Tay.

"APA!!!?"

"Stttt tidak usah lebay!" kata Tay, Namon memegang dadanya.

"Hatiku sakit phi...." Tay memutar bola matanya jengah, ternyata sipat konyol juniornya masih saja ada, sementara Nanon specchles melihat betapa konyol nya kakak nya itu.

"Siapa Phi??" tanya Namon lagi.

"Off"

"Phi Off???" Tay mengangguk, ekspresi Namon sulit di jelaskan, dia hanya sulit percaya jika pria seperti Off yang angkuh itu bisa memiliki Gun yang manis.

"Kau bercanda phi, kau mengatakan itu karena aku takut pada phi Off kan"

"Terserah kau mau percaya atau tidak" Tay mendorong bahu Namon agar bergeser, lalu Tay menarik tangan Gun.

"Ayo pulang nong, maaf phi telat, phi harus mengantar New ke kampus dulu" kata Tay memberikan alasannya karena telat menjemput si mungil.

"Tidak apa2 phi, tapi kenapa bukan phi Porsche yang menjemput Gun?"  tanya Gun sambil memiringkan kepalanya.

"Aaahhh gemas....." Nanon yang hendak memeluk Gun di tahan oleh Tay dengan cara menahan wajah Nanmon menggunakan telapak tangannya.

"Don't touch!!" kata Tay lalu mendorong wajah Namon hingga tersungkur.

"Oiii phi Tay!!" protes Namon, Nanon menutupi wajahnya karena malu oleh kelakuan kakaknya itu, padahal tadi waktu datang kakanya terlihat keren, namun sekarang hilang seketika.

Tay mendorong Gun masuk kedalam mobilnya, setelah itu ia pun ikut masuk dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

Namon masih mengerucutkan bibirnya saat mobil Tay sudah tidak terlihat lagi.

"Phi, jadi phi Namon junior phi Off cs??" tanya Nanon.

"Iya..."

"Apa phi juga berteman dengan mereka??" tanya Nanon lagi, mulai kepo.

Namon menoleh, iya tersenyum lebar pada adiknya Lalau menggeleng.

"Hadeehh" Nanon menepuk jidadnya.

"Phi Off, phi Tay dan phi Porsche adalah mahasiswa terpopuler di kampus, banyak yang mau dekat dengan mereka termasuk phi, phi berhasil dekat dengan mereka karena phi memaksakan diri membututi mereka haaahaaa..." sungguh bukan sesuatu yg perlu di banggakan, batin Nanon sambil menatap kakanya dengan wajah datar seperti tembok.

🍁🍁

Gun sudah berguling2an beberapa kali, si mungil itu juga udah bolak balik dapur mencari makanan, New dan Emma yang sudah gemas dengan tingkah si mungil hanya terkekeh.

"Mae..."

Sambil memeluk Momo Gun menghampiri nyonya Dararat yang sedang memasak untuk makan malam, kucing yang di peluk si mungil loncat saat Gun melepaskannya dan berpindah memeluk wanita paruh baya pengganti ibunya itu.

"Papii kok lama...."

Nyonya Dararat menghentikan aktifitasnya sebentar dan tersenyum, lalu mencubit pipi Gun.

"Sudah kangen papii?" Gun mengangguk.

"Sabar sayang, Porsche sedang menjemputnya, sebentar lagi papii mu akan datang" tapi Gun sudah tidak sabar, lihatlah wajah manis yang Gun tekuk itu, membuat semua orang yang melihatnya gemas.

Namun hingga larut malam dan makanan sudah dingin Off belum juga pulang, New dan Emma saling melirik, mereka berdua tidak ada yang bisa menghibur si anak kucing, bahkan nyonya Dararat sekali pun, Gun juga sudah menghubungi Off, dan singa tua itu mengatakan bahwa ia dan Porsche terjebak pekerjaan yang harus di selesaikan.

Off bilang ia adalah prioritas utamanya, lalu sekarang apa? Singa tua itu lebih mementingkan menyelesaikan pekerjaannya di bandingkan pulang bertemu dengannya yang sudah kangen berat.

"Hikss, papii tukang bohong!!" ketiga orang di depannya menghela nafas, mereka tidak tau dengan cara apalagi agar membuat si mungil berhenti menangis.

"Nong, lihat apa yang phi bawa untukmu...." Tay baru saja masuk membawa sesuatu.

"Wafle kesukaanmu..."

"Tidak mau, Gun mau papii!!" teriak Gun lalu berlari menaiki tangga menuju kamarnya

"Euuu...." Tay menggaruk kepalanya yang tidak gatal, New menepuk jidadnya, bahkan kekasihnya saja tidak bisa membuat Gun tertawa.

"Ai peng, awas saja jika kau pulang" seru Tay.

"Haaah, bagaimana lagi, kita ikuti saja perintahnya, Off sudah merencanakan ini, jangan sampai Gun tau" kata nyonya Dararat, semuanya pun hanya mengangguk.

🍁🍁

Gun baru saja tertidur saat menunggu Off pulang, tiba2 saja ia merasakan bibirnya sedang di emut oleh seseorang, si mungil pun terbangun dan melihat Off lah orang yang sedang menciumnya.

"Papii..."

Ucap Gun dengan wajah sendu, Off tersenyum lalu mengecup singkat bibir anak kucingnya.

"Hikss kenapa papii baru pulang? Apa pekerjaan papii lebih penting dari Gun??" kata Gun sambil sesegukan, Off tidak tau jika Gun juga akan sangat merindukan dirinya sama seperti ia yang juga sangat merindukan si mungil.

Off mendekap tubuh mungil Gun lalu menghapus air matanya dan mengecup pipinya, Off tidak berniat meninggalkan Gun selama satu bulan ini, dari dulu hingga sekarang ia tidak pernah menomor satu kan hal apapun selain Gun, namun satu bulan ini ia harus sibuk mengerjakan kejutan untuk Gun, soal kejutannya apa, nanti kita kita juga bakal tau, sampe2 singa tua itu meninggalkan anak kucingnya sampai selama itu.

"Maafkan aku baby... aku tidak akan meninggalkanmu lagi" lagi, Off meluncurkan ciumannya.

"Gun..."

"Khap..."

"Happy birthday baby... Terimakasih karena sudah hadir dalam hidupku" ucap Off sambil tersenyum.

"Gun lupa heehee..."  kata Gun sambil cengengesan, namun ia tersentuh dengan apa yg Off katakan.

Off mencubit hidung Gun karena gemas, lalu ia beranjak bangun dari tempat tidurnya.

"Bangunlah Gun, ada kejutan untuk mu" Gun langsung bangun, mereka pun berjalan ke luar dari kamar Gun dengan tangan yang saling bertautan.

🍁

Off membawa Gun ke halaman belakang, si mungil begitu terkejut saat melihat semua orang berada di sana sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun, tidak hanya ke empat temannya, ada Chimon dan orang tuanya Khai dan Third, kakek Pick, Mook juga bahkan Pak juga, asisten Tay, Arm juga datang.

Gun terharu dan memeluk Off, nyonya Dararat mendekat sambil membawa kue ulang tahun, di belakang nyonya Dararat sang suami tuan Adulkittiporn mengikuti sang istri.

"Selamat ulang tahun sayang..." ucap tuan Adullkittiporn sambil mengusap rambut Gun, pelukan Gun berpindah pada pria paruh baya itu.

"Hikksss, terimakasih pao, kapan pao datang, Gun tidak tau..." tuan Adulkittiporn mengusap pipi Gun dengan sayang.

"Saat kau pergi ke kamar karena ngambek" jawabnya.

"Heehee...." Gun cengengesan.

"Sayang, ayo tiup lilinya, jangan lupa berdoa dulu ya..." Gun mengangguk saat nyonya Dararat menyodorkan kue ulang tahunnya.

Si mungil mengatupkan kedua tangannya dan mulai berdoa di dalam hatinya, mereka tidak tau apa yang Gun doakan, tapi Off sempat terkekeh saat Gun membuka mata kirinya sedikit dan menatapnya, lalu si mungil kembali berdoa, setelah mengucapkan amin Gun pun meniup lilinya.

Pesta kejutan ulang tahun Gun berlangsung, Off sengaja mengundang mereka dan membuat pesta ulang tahun Gun pada tengah malam, karena esok paginya ia akan membawa Gun pergi liburan ke New Zealan.

Bersyukurlah Off tidak susah2 saat ia mengatakan pada ayahnya jika ia ingin mengubah setatus Gun, Off sudah mengatakan pada kedua orang tuanya, saat Gun lulus sekolah Off akan segera menikahinya.



TBC....

Maafkan daku pembaca, karena telah mengecewakan kalian karena updatenya lama sekali, sesungguhnya ide udah sangat mentookkk...😫

Heeeheee, kayanya aku mau tamatin aja, soalnya aku udah punya ide lain buat bikin ff yg baru, aku udah mentok ide nih sama ff ini, jadi mungkin tinggal beberapa chapter lagi selesai, aku usahain update cepet...

Tapi gak janji😂😂

Oke laah, terimakasih bae ya sama yg udah stand by mantengin ff ini, see you...

Continue Reading

You'll Also Like

29.1K 4.8K 17
Allura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja s...
153K 15.3K 27
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
57.4K 7K 33
"Saat kamu kembali, semua cerita kembali dimulai." Kisal Sal dan Ron kembali berlanjut. Setelah banyak yang terlalui. Mereka kembali bersama. Seperti...
1M 76.3K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...