She is mine || SH ✔

By czcaax

125K 10.3K 390

a SasuHina fanfiction. More

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
thirteen
fourteen
Fifteen
sixteen
Seventeen
eighteen
twenty
twenty-one (END)

Nineteen

3.8K 407 7
By czcaax

Tokoh/karakter dalam cerita milik Masashi kishimoto
.
She is mine||SH
by: Czcaax
.
.
.
🍭Happy reading🍭
   

"Kau beruntung Hinata!!! menjadi seorang kekasih Sasuke si boyfriend material!!!" teriak Ino girang membuat beberapa siswa yang lewat langsung menoleh penasaran.

"Boyfriend material? bukankah dulu kalian selalu tidak menyukai nya?" tanya Hinata menyipitkan matanya menatap ketiga temannya yang tengah misuh-misuh karena Hinata baru saha mengatakan ia dan Sasuke berpacaran, UTS sudah berlalu yang artinya sudah sekitar 3 minggu ia dan Sasuke berpacaran dan baru hari ini ia berani membocorkannya, karena kalau dibocorkan dari awal takut banyak gosip dan membuatnya tidak fokus saat ulangan.

"Iya aku tauu, tapi Sasuke itu dingin dan cuek begitu, aslinya dia itu care, lihat saja dia sampai berkelahi dengan Sasori karena kau, dia pintar, tidak pemalas, astaga!!" kata Sakura sembari mengepalkan tangannya seakan tidak bisa berkata-kata lagi.

"Bukankah nilaimu naik karena dia!" tebak Tenten menepuk bahu Hinata tidak percaya, berharap ia bisa seperti Hinata.

"Iyaa, tapi..."

"Yang jelas!! Kau beruntung!" Hinata memutar bola matanya malas, ia melepaskan tangannya dari genggaman tangan Ino.

"Terserah kalian, lebih baik cepat kalian cari pasangan sebelum lebih lama mengatakan aku beruntung, kalian juga pasti beruntung kalau mendapat pasangan," kata Hinata panjang lebar, ia melirik sisi wajah Ino yang berdiri di depannya, ralat lebih tepatnya ke arah Sasori yang tengah mencari sesuatu di depan kelasnya.

"Sebentar," Hinata berlari dan menghampiri Sasori, "Ada apa?" tanya Hinata.

"itu, nanti sore kau bisa ajari adik kelas kan? aku tidak bisa karena aku ada urusan nanti sore," kata Sasori tersenyum tipis, Hinata mengangguk mengerti.

"Kalau begitu aku duluan," kata Sasori embari meninggalkan depan kelas Hinata, Hinata mengangguk.

Tiba-tiba Sakura merangkul bahu Hinata, "Kenapa dia? belum puas di pukuli Sasuke?" tanya Tenten membuat kerutan di dahinya, Hinata mengkibaskan tangannya di depan wajah Tenten.

"Husshh, jangan begitu." kata Hinata, Tenten tersenyum kuda lalu mereka memasuki kelas yang masih setengah kursi terisi.

"Aku jadi ingat dulu bagaimana mereka mendiskusikn kelompok, saling diam karena canggung," kata Ino menggoda Hinata sembari duduk tenang dikursinya, Hinata merasakan pipinya memanas.

"Kau ini,"

"Iyaa, apalagi saat mereka terlihat lirik-melirik satu sama lain," kata Sakura yang tengah memperbaiki rambutnya.

Hinata tersenyum, "Ayolahh, itu dulu."

Sakura dan Ino megangguk, sedangkan Tenten sedari tadi fokus dengan ponselnya. "Iya memang, dulu dan sekarang berbeda."

Hinata langsung menunjuk mereka, "Nah, itu tahu," diakhiri dengan tawa.

Pintu kelas terbuka dan menampakkan empat siluet tubuh tinggi yang sangat mereka hafal, Hianta tersenyum manis saat Sasuke tersenyum ke arahnya.

Sakura, Ino dan Tenten menatap arah pandang Hinata dan Sasuke. "Aku iri," gumam mereka menghela nafas, secepatnya mereka ingin memiliki pedamping.

Sasuke mendekati meja Hinata, "Pagii," katanya lembut sembari mengacak rambut Hinata membuat Hinata menatapnya kesal.

"Rambutku berantakan," protes Hinata.

"Biar saja, agar aku yang hanya tertarik dengan mu," ujar Sasuke menekan kedua pipi Hinata dengan satu tangannya.

Hinata memukul lengan Sasuke, "Belajar dari siapa?" tanyanya terkikik pelan.

"Aku Hinata!!" Seru Naruto menunjukan senyum lima jarinya, ia langsung mendapatkan death glear dari Sasuke.

"Sudah-sudah, kalian ini jangan bermesraan di depan kami," kata Tenten kesal sembari menjauhkan Sasuke agar segera duduk di tempatnya sendiri.

"Sudah tau ini ditempat umum," gumam Kiba memutar bola matanya malas.
.
.
.
"Aku hari ini akan mengajari adik kelas, jadi kemungkinan akan pulang sedikit malam, kau bisa duluan Sasuke," kata Hinata saat mereka menyusuri koridor, bell pulang juga sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Tidak usah, aku akan menunggumu," kata Sasuke, Sasuke sih lenih memilih melihat Hinata bermain alat musik daripada harus di rumah kebosanan.

Hinata berpikir sesaat, semoga saja saat mengajar nanti ia tidak salah fokus karena ada Sasuke. "Nanti kau bosan?" gumam Hinata.

"Tidak, aku tidak akan bosan jika bersamamu," goda Sasuke mencubit pipi tembem Hinata gemas.

"Terserah," gumam Hinata sembari menutupi wajahnya dengan tangannya.

Sasuke terkekeh melihat tingkah Hinata.
.
.
.
Sasuke duduk di salah satu kursi piano sembari memperhatikan Hinata yang mengajari adik kelas baru yang mengikuti ekskul. Jika dilihat dari pandangan Sasuke, Hinata akan terlihat semakin Bagus jika mengajari anaknya nanti.Eh

Sasuke membuka kamera yang kebetulan ia bawa karena kemarin tertinggal di tasnya.

Sasuke memotret Hinata beberapa kali, kalau dilihat dari manapun juga Hinata terlihat cantik. Sasuke jadi lupa berapa gambar yang sudah ia ambil.

"kakak, itu pacar kakak yah? tampannya," kata salah satu adek kelas ke arah Hinata, Hinata menatap ke arah Sasuke yang tengah memfokuskan kamera kearahnya, Hinata langsung mengalihkan pandangannya.

"Itu... "

"Iya, jangan bertanya lagi, lanjutkan belajar kalian," seru Sasuke. Hinata mendelik, terserah apa kata Sasuke lah.

Hinata menghampiri Sasuke setelah selesai. Sasuke tersenyum ke arahnya lalu mengambil tas Hinata dan menyodorkan minuman, "Ayo pulang," tangannya terulur dan langsung menarik Hinata keluar kelas musik dan menyusuri sekolah yang walaupun sudah malam tetap terang dan tidak terlihat seperti sekolah yang menyeramkan.

"Sasuke, tunggu," Hinata berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya dengan Sasuke.

"Kenapa?" tanya Sasuke, perasaan ia sudah menggenggam tangan Hinata.

"Tidak," gumam Hinata, sebenarnya ia takut, walaupun terang, ada saja kelas yang masih terbuka, Hinata tuh kadang takut melihat ke arah kelas karena banyak kursi kosong jadi membayangkan kalau tiba-tiba ada yang duduk disitu seperti film horor yang kemarin ia lihat dengan Hanabi.

Sasuke tersenyum ia tau kalau Hinata takut, apalagi angin malam yang membuat bulu kuduk berdiri.

Sasuke mengambil jaket di tasnya dan memberikannya kepada Hinata, "Pakai ini," Dengan telaten Sasuke memakaikan jaket itu di tubuh Hinata setelah Hinata melepaskan tasnya.

Mata Hinata memperhatikan wajah Sasuke yang tengah fokus merapikan jaketnya. "Terima kasih," gumam Hinata.

Sasuke mengacak rambut Hinata dan mengangguk tulus, mereka kembali berjalan bersama menuruni tangga menuju ke parkiran.
.
.
.
Di mobil

"Dasar penakut," ejek Sasuke ke arah Hinata, Hinata mendelik tidak suka.

"Aku tidak takut," sangkal Hinata.

Sasuke menggenggam tangan Hinata dengan tangan satunya ia gunakan untuk mengemudi. "Sasuke, fokus menyetir saja," gumam Hinata mencoba melepaskan tangannya tapi digenggam lebih erat oleh Sasuke.

"Aku lebih suka begini," kata Sasuke mengusap punggung tangan Hinata.

Hinata pun menyerah dan mengambil ponselnya untuk bermain sesuatu. Tiba-tiba ponsel Sasuke berbunyi, "Sasuke ponselmu," kata Hinata mencoba melepaskan tangannya dari tangan Sasuke.

"Angkat saja," kata Sasuke tetap tidak melepaskan tangannya, Hinata pun mengambil ponsel Sasuke, panggilan dari 'Nyonya Uchiha' waw! Sasuke pemberi nama yang baik.

Hinata menggerakan jarinya di atas ponsel dan segera menempelkan ponsel Sasuke ke telinga pria itu.

"Sasuke!!" Sasuke menjauhkan telinganya dari ponselnya begitupun Hinata yang langsung kaget.

"Kau dari mana saja? kenapa belum pulang?" tanya nya dari seberang sana dengan nada khawatir, Hinata jadi sedikit merasa bersalah karena membuat Sasuke pulang malam.

"Aku menemani calon menantu mama ekskul musik," kata Sasuke melirik Hinata yang menatapnya tajam, seakan ia mengatakan 'Apa yang kau lakukan?!'.

"Ohhh, baiklah tidak apa. Hati-hati yahh,"

Hinata mengembalikan ponsel Sasuke dan meringis pelan.

"Aishh, apa yang kau lakukan?" tanya Hinata.

"Kenapa? ibuku sudah merestui kita," kata Sasuke tertawa pelan,  Hinata memukul pelan lengan Sasuke dan langsung menutupi wajah nya dengan lengannya.

.
.
.
tbc

Part 19🎐

Author pusing, bye! :*

Continue Reading

You'll Also Like

299K 41K 35
[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Hinata mendapati seluruh anggota klan-nya dibantai tepat di depan matanya. Tak ada yang tersisa selain para wanita, semuanya ter...
266K 39.7K 37
[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Ada sepasang iris hitam kelam yang selalu mengintai gadis itu tanpa dia sadari. Semua keanehan yang Hinata rasakan kian menjadi...