Simple Love (✔️)

נכתב על ידי sacchi_ys

6.3K 619 22

Hwang Yunseong, seorang dancer pemalu dihadapan orang asing harus menghadapi salah satu gadis tercantik di ka... עוד

Part 0 - Introduction
Part 1 - Begin #1
Part 2 - Begin #2
Part 3 - Strawberry Smoothie
Part 4 - Chemistry
Part 5 - Sunday Morning
Part 6 - My Star
Part 7 - You Are Weird
Part 9 - Confess
Simple Love | Season 2

Part 8 - Problem

486 52 3
נכתב על ידי sacchi_ys

Malam itu menjadi akhir yang buruk. Yunseong mengantarkan Chaewon hingga gerbang asrama perempuan. Tak ada percakapan seperti sebelumnya, hanya saja hawa berubah menjadi dingin. Yunseong tidak tahu harus memulai topik apa dan Chaewon terlalu malas membuka suara setelah bertemu pria yang pernah menyakitinya tersebut. Kini Chaewon dilanda kebingungan. Apa yang harus dilakukannya saat bertemu Yunseong nanti?

Sial. Kenapa ini terjadi saat hari penting?

"Chaewon-ah, semangat!" Eunbi keluar dari kamarnya. Ia telah siap untuk berangkat mengikuti kelas.

"Eonni juga." Chaewon menanggapi dengan lemas.

Sebenarnya Eunbi merasa ada yang tidak beres. Namun, kelasnya akan dimulai sepuluh menit lagi. Ia pun memilih untuk meremas pelan pundak Chaewon, mencoba memberikan kekuatan meskipun tidak tahu masalah apa yang sedang Chaewon hadapi.

Bunyi pesan masuk terdengar, menyadarkan Chaewon dari lamunannya.

Chaewon menarik nafas panjang sebelum beranjak dari sofa. Ia tidak bisa mengacaukan penampilan perdananya.

"Chaewon eonni belum bersiap-siap?" Suyun keluar dari kamarnya dan melihat Chaewon tengah menarik nafas panjang beberapa kali.

"Aku akan mandi."

"Baiklah. Eonni semangat! Selesai kelas aku akan pergi melihat eonni." Suyun melambaikan tangannya sebelum hilang dibalik pintu.

Benar. Ia tidak bisa mengecewakan orang-orang yang telah mendukungnya. Kim Chaewon semangat!


***


Yunseong, Chaewon dan anggota klub dance telah berkumpul di belakang panggung. Sepuluh menit lagi evaluasi pertama akan dimulai.

Yunseong melihat partner disampingnya itu menggigit kecil bibirnya. Ia terlihat gugup.

"Tidurmu nyenyak?" Yunseong mencoba mengalihkan rasa gugup Chaewon.

"Bagaimana bisa aku tidur nyenyak. Ini pertama kalinya aku menari di depan banyak orang." Chaewon menatap cemas Yunseong.

Yunseong terkekeh. Sejujurnya ia juga sedang gugup. Berapa kali pun ia pernah menari di depan banyak orang, tapi perasaan gugup sebelum tampil selalu ada. Kini ia tidak bisa menunjukkan kegugupannya atau Chaewon akan semakin kacau. Mereka telah berlatih dengan keras.

"Tenanglah. Ingat saat kita berlatih selama ini." Telapak tangan Yunseong jatuh ke atas kepala Chaewon. Hanya diam, tak ingin merusak rambut Chaewon yang telah tertata dengan rapi.

"Ya, aku tahu. Tapi tetap saja." Chaewon mengambil nafas panjang. Sangat panjang.

Entah mengapa, tangan Yunseong bergerak dengan sendirinya. Ia mencubit pelan pipi Chaewon berkali-kali. Hanya untuk main-main. Sedangkan Chaewon terlalu gugup untuk memikirkan apa yang tengah Yunseong lakukan pada pipinya.

"Ah! Ini masuk dokumentasi kan?" Chaewon menatap Yunseong khawatir.

"Tentu saja," jawab Yunseong tenang. Ia masih menikmati mencubit-cubit pipi Chaewon.

"Aish!" Chaewon menangkis tangan Yunseong untuk segera berhenti bermain dengan pipinya. Ia menatap Yunseong dengan tajam. Seperti biasanya, jauh dari rasa takut, Yunseong justru merasa ekspresi Chaewon sangat lucu.

"Aku sedang gugup tapi kamu malah bermain-main dengan tenang."

"Aku juga gugup," ucap Yunseong setelah berhasil mengendalikan senyumannya. "Tapi aku tidak akan mengacaukan kerja keras kita selama ini."

Chaewon bernafas lega. Rupanya bukan hanya dirinya yang merasa gugup. Sekarang ia merasa sedikit tenang.

"Fighting!" Chaewon dan Yunseong melakukan high five.


***


Chaewon dan Yunseong melakukan high five dan bertautan di udara dengan kedua tangannya. Chaewon melompat-lompat kecil kegirangan. Mereka telah menyelesaikan evaluasi pertama dengan sambutan yang hangat. Young Joon ssaem juga menatap mereka dengan senyum lebar.

"Aku senang tapi tanganku terus gemetar." Chaewon melepaskan tautan mereka dan memperlihatkan tangannya yang bergetar.

"Kamu sudah melakukannya dengan sangat baik." Yunseong mengacak-acak rambut Chaewon gemas.

"Bukan 'kamu', tapi 'kita'." Dengan sedikit berjinjit, Chaewon ikut mengacak-acak rambut Yunseong. Mereka pun tertawa bersama.

Evaluasi telah selesai. Seluruh anggota klub dance berkumpul untuk mendengarkan arahan dari Young Joon ssaem. Seluruh anggota telah melakukan dengan sangat baik dan Young Joon ssaem terlihat sangat puas.

"Chaewon-ah, sebenarnya aku tidak terlalu berharap padamu. Karena aku tidak pernah melihatmu selain bernyanyi. Tapi kamu benar-benar melakukannya dengan sangat baik." Ucap Young Joon ssaem.

Seluruh anggota bertepuk tangan. Yunseong yang berada disampingnya bertepuk tangan paling kencang dengan senyuman bangga.

Setelah memberikan beberapa kalimat mengenai proyek selanjutnya, Young Joon ssaem resmi menutup evaluasi pertama klub dance.

"Chaewon-ah!!!!" Yena dan Suyun berlari menghampiri Chaewon. Diikuti Eunbi setelah berpamitan dengan partnernya. Mereka berempat saling berpelukan dan melompat-lompat kecil.

Yunseong yang melihatnya mundur beberapa langkah, memberikan mereka ruang, dan ia merasa terdorong ke samping dengan keras setelahnya. Wooseok memeluknya secara tiba-tiba. Yohan dan Junho berjalan menghampiri mereka dengan senyuman lebar.

"Uri petite~ Kami benar-benar bangga padamu." Wooseok kembali memeluk Yunseong.

"Hyung, berhentilah atau rumor kau adalah gay akan tersebar." Yohan menarik kerah belakang kemeja Wooseok.

Yunseong, Yohan dan Junho tertawa melihat wajah cemberut Wooseok yang terlihat menggemaskan sekaligus geli. Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka hingga sebuah suara yang tak asing menusuk telinga Yunseong. Ia mengalihkan perhatiannya ke sumber suara.

Pria kemarin malam berjalan menghampiri Chaewon. Gadis itu terlihat mundur dan ketiga temannya bersiap membuat benteng. Yunseong tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan karena jarak mereka dan keadaan aula yang ramai. Yunseong melihat gadis satu klubnya, Eunbi, berdiri paling depan dan terjadi adu mulut antara mereka. Tangan Chaewon meraih pundak Eunbi, berusaha untuk menghentikannya. Kemudian berjalan ke depan menggantikan Eunbi. Mereka kembali adu mulut dan Yunseong bersiap maju menghalangi pria itu. Namun, langkahnya terhenti tiba-tiba. Matanya melebar tidak percaya. Keadaan aula yang semula ramai berubah hening seketika.

Cho Seungyoun mencium Kim Chaewon.


***


"YA! CHO SEUNGYOUN!" Eunbi menarik tangan Chaewon hingga mundur beberapa langkah.

"APA KAU SADAR APA YANG KAU LAKUKAN?" Eunbi menarik nafas panjang. Berusaha mengontrol emosinya.

"Aku tidak akan memukulmu di depan umum meskipun aku ingin," ucap Eunbi dengan nada rendah namun tajam.

Chaewon sadar sesuatu. Matanya beralih ke tempat di mana seharusnya Yunseong dan teman-temannya berada. Namun, ia tidak menemukannya. Matanya bergerak dengan cemas mencari pria itu.

"Chaewon eonni!" Suyun berteriak secara refleks ketika melihat Chaewon berlari membelah kerumunan untuk keluar aula. Ia hampir berlari mengejar Chaewon jika saja Yena tidak menahannya.

"Kurasa biarkan dia sendiri dulu."


***


Nafas Chaewon terengah-engah. Sudah ketiga kalinya ia mengunjungi tempat ini untuk melihat apakah pria yang dicarinya ada di sini, tempat rahasia yang ditunjukkan pria itu padanya. Namun, hasilnya tetap sama. Ia pun terduduk lemas, bersandar pada pembatas.

Chaewon mengambil handphone-nya.

Pesan yang ia kirim tiga jam yang lalu belum dibaca pria itu. Ditelpon berkali-kali pun tidak diangkatnya. Teman-temannya pun tidak tahu ada di mana dia sekarang.

"Junho-ya, apa kamu menemukannya?"

"Belum. Di asrama juga tidak ada," ucap Junho di seberang telpon.

"Baiklah. Hubungi aku jika sudah menemukannya."

"Nuna, lebih baik sekarang nuna kembali dulu ke asrama."

"Hm," gumam Chaewon sebelum menutup telpon.

Bagaimana aku bisa kembali jika belum menemukanmu. Sebenarnya kamu ada dimana, Hwang Yunseong?!

Chaewon menunduk, menenggelamkan wajahnya di antara lutut yang ia peluk.

"Aku tidak boleh menyerah!"

Ya. Chaewon kembali bergerak mencari Yunseong. Bahkan mencoba menyelinap ke asrama pria. Hasilnya tetap sama, ia tidak menemukan Yunseong di mana pun.

Merasa lelah, Chaewon terduduk di pinggir gerbang asrama pria. Ia tidak peduli meskipun beberapa pria yang melewatinya menatap aneh.

Chaewon kembali memeriksa handphone-nya. Ini sudah hampir tengah malam dan pria itu tidak membaca pesannya.

"Hwang Yunseong, dimana kamu?" gumam Chaewon putus asa.

Hampir saja putus asa, sebuah panggilan yang dinantinya datang. Pria itu menghubunginya.

"Hwang Yunseong!"


<To Be Continued>

המשך קריאה

You'll Also Like

1M 38.7K 91
𝗟𝗼𝘃𝗶𝗻𝗴 𝗵𝗲𝗿 𝘄𝗮𝘀 𝗹𝗶𝗸𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 𝗳𝗶𝗿𝗲, 𝗹𝘂𝗰𝗸𝗶𝗹𝘆 𝗳𝗼𝗿 𝗵𝗲𝗿, 𝗔𝗻𝘁𝗮𝗿𝗲𝘀 𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 �...
Doors open. נכתב על ידי ash

ספרות חובבים

402K 6.4K 79
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...
6.5M 179K 55
⭐️ ᴛʜᴇ ᴍᴏꜱᴛ ʀᴇᴀᴅ ꜱᴛᴀʀ ᴡᴀʀꜱ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ᴏɴ ᴡᴀᴛᴛᴘᴀᴅ ⭐️ ʜɪɢʜᴇꜱᴛ ʀᴀɴᴋɪɴɢꜱ ꜱᴏ ꜰᴀʀ: #1 ɪɴ ꜱᴛᴀʀ ᴡᴀʀꜱ (2017) #1 ɪɴ ᴋʏʟᴏ (2021) #1 IN KYLOREN (2015-2022) #13...
1.2M 52.2K 98
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC