You and I (Produce x 101 Kim...

由 VialentinaSafira

687 159 124

bagi pecinta Kim Wooseok, ini cerita mungkin cocok untuk kalian. cerita ini akan membawa kalian ikut merasak... 更多

Bagian 1
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5

Bagian 2

130 46 15
由 VialentinaSafira




Yena PoV

"Byungchan lo duluan aja deh, ini bawa mobil gue ntar gue nyusul ke café," ucap gue sembari memberi kunci mobil gue ke tangannya.

"Lo kesana naik apa?" tanyanya.

"Ada Chajun," lalu gue melihat beberapa cewek yang sedari tadi ada di sekeliling Byungchan, dan gue paham kalau dia lagi jumpa fans kecil-kecilan.

Byunchan anak yang manis banget, bolongan yang di pipi kanan kirinya dalem banget. Gue gak bohong, kalau gue minum terus gak manis, gue lihat wajahnya, tiba-tiba jadi manis.

"Ntar gue dimarahin Sihoon gimana?"

"Bilang aja gue yang nyuruh, gue masih ada urusan sama wali kelas kita. Bye."

Segera gue meninggalkan Byungchan langsung menuju ruang guru lagi, tugas gue adalah membuat absen dan daftar buku tahunan.

Gue bingung juga aslinya, kita baru sehari jadi kelas 3 udah disuruh ngurus buku tahunan. Gue sama Chajun cuma sekretaris tapi tugasnya berat banget.

Sedangkan Seungwoo ketua kelas udah pulang duluan, bahkan nongkrong sama teman-temannya. Wakil ketua kelas pun juga gitu, Hangyul. Gak ada yang bener.

30 menit berlalu, beres semua. Gue langsung duduk lega, berbeda dengan Chajun yang langsung melentakangkan badannya di lantai.

"Yen pulang yuk, lo gue anter kemana?" ajak Chajun yang sekarang dia berdiri dan mulai memakai hoodienya yang berwarna hitam dan mengambil tas nya.

"Café," jawab gue saraya berdiri dan mulai ikut mengambil tas.

Chajun tiba-tiba merubah mimik wajahnya menjadi masam, "Lo kenapa Jun?"

"Yen sorry banget, gue gak bisa nganter, ini nyokap lagi sakit trus minta cepet-cepet di belikan obat."

Gue agak kecewa sih, tapi bagaimana lagi itu nyokapnya. Gue kalau jadi posisinya, mungkin gue juga kayak gitu. Lagian juga Chajun beda arah sama café ataupun rumah gue.

"Yaudah buruan pulang, gue bisa bareng Yohan, pasti dia ke café nemuin temen-temennya."

Gue gak yakin dengan perkataan gue, tetapi meskipun Yohan gak kesana dia pasti mau nganterin gue. Yohan sama gue udah lama deket karna sekelas mulu dari kelas 1.

"Sorry banget ya Yen, gue janji besok gue traktir es krim kesukaan lo."

Chajun langsung meninggalkan gue sendiri di ruang guru, dia berlari.

Gue mulai keluar dari ruang guru dan memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di depan ruang Osis, karna jarak tak terlalu jauh.

10 menit berlalu, gue denger suara Osis bertepuk tangan dan mengucapkan salam. Menandakan rapat mereka selesai.

Gue memandang pintu Osis dengan prasangka yang pasti. Yohan selalu keluar pertama dari ruangan, pasti itu.

Wajah gue langsung berubah menjadi agak lega disaat muncul wajah Yohan yang selalu bersinar.

"Yena lo masih disini? Mana Byungchan," seru Yohan yang langsung duduk di sebelah gue.

"Gue bareng lo dong ke café," pinta gue tanpa basa-basi.

"Byungchan bawa mobil lo ya kesana? Lo kok mau sih Yen."

"Gue yang nyuruh Han, gue ngurus sesuatu dulu soalnya di ruang guru."

Yohan tak membalas perkataan gue, dan jantung gue berdebar takut Yohan nolak. Karena dia terlihat bingung.

Dan tanpa sedari ruang Osis sudah tak ada siswa lagi, hanya menyisakan Wooseok yang sedang mengunci pintu.

"Seok jadi ke café kan?"

"Iya."

"Yena numpang juga ya, gue deh yang nyetir."

"Han jangan bilang kalau lo gak bawa mobil," selidik gue penasaran.

"Iya gak bawa, mobil gue di bengkel," cengir khas nya.

Wooseok memandang gue mulai dari atas sampai bawah.

"Gue aja yang nyetir," ucapnya yang lansung meninggalkan gue dan Yohan.

# # #

Setelah seminngu gue sekolah dan tidak ada pelajaran sama sekali dikarenakan Mos, akhirnya kita memasuki hari pertama memulai tahun ajaran baru.

Dan gue benci harus berhadapan yang namanya Fisika ataupun Kimia. Gue tuh bodoh banget sama pelajaran yang menyangkut pehitungan, Matematika itu termasuk juga.

Gue di kelas ini duduk sama Sihoon, Chajun sama Geumdong. Otomatis gue ada di barisan Wooseok dkk karena Sihoon.

Entah kenapa gue ngerasa antusias karena gue bakal banyak teman ngobrol maupun bercanda apalagi sebangku sama Sihoon. Serasa dunia milik berdua.

"Gue duduk sama Hangyul dong, gue gak mau sama Byungchan."

Yohan baru saja merajuk ke Wooseok.

"Gak."

Gue batin 'cetus banget sih ini anak'

"Dikira gue mau duduk sama curut kayak lo?"Byungchan.

"Eh sadar diri dong ketombe, di sekian jumlah kita cuma gue yang rela duduk sama lo." -Yohan

"Sebenarnya sifat kalian itu gak ada bedanya, cuma kalian aja yang gak terima kenyataan."

Disaat Sihoon menyelesaikan kalimatnya, Yohan dan Byungchan mulai memandangnya dengan tajam.

"Yena duduk sama gue dong," pinta Byungchan dengan senyuman mautnya, gue hampir ikut senyum sangking manisnya.

"Sama gue aja Yen, lebih asik," sekarang Yohan tak mau kalah.

Menurut gue ini seru.

"Lo nanti di usilin Yohan mulu." -Byungchan.

"Lo nanti risih sama sifatnya Byungchan yang kayak uler keket ini Yen." -Yohan.

"Duduk sama gue aja gimana Yen?" gue sedikit tertawa saat Hangyul ikut beradu.

"Sama gue aja Yen, Seungyoun yang dermawan." -Seungyoun

Gue rasa ini mereka semua akan mempromosikan diri.

"Gue aja gimana Yen? Ketua kelas yang ganteng dan baik hati." -Seungwoo

"Dia tetep duduk sama gue guys." -Sihoon

"Yah elah kalian tuh udah tetanggan sebelum jadi janin Sihoon." -Yohan

Sekarang gue tertawa melihat tingkah konyol mereka.

"Sama Chajun Yen?"

"Jangan, Chajun udah punya doi. Sama Geum lagi aja gimana?"

"Eh Byungchan dulu loh ya yang nawarin, jadi sama gue."

Disaat Sihoon mau membuka mulut berniat membalas perkataan Byungchan, tiba-tiba terdengar suara yang ngebuat kita semua dia tak berkata-kata.

"Berisik banget si."

Wooseok yang sedari tadi mengutik hpnya dengan diam akhirnya mengeluarkan suara. Dan mereka semua tampak kecewa dengan serangan perkataan oleh Woosoek.

"Gak seru banget si hidup lo!" cetus Seungyoun yang tak dapat tanggapan apapun dari Woosoek.

###

Saat ini gue berjalan menuju parkiran bersama Geumdong, pelajaran sudah diakhiri 15 menit yang lalu.

Mengurus buku Perpustakaan untuk di pinjamkan satu tahun kedepan, sudah menjadi tugas gue dan Geumdong. Geum ini ketua perlengkapan di kelas.

Sebelum sampai di parkiran gue mendengar seseorang memanggil dengan nama Hyewon, saat itu juga gue nahan Geum untuk ikut berhenti.

"Ada apa?ada yang ketinggalan?"

"Lo gak denger ada yang nyebut Hyewon ya barusan?" tanya gue langusng untuk memastikan kalau bukan gue doang yang denger.

"Itu anaknya, cantik ya," tunjuk Geum di depan kelas X Ipa 2, dengan sedikit wajah takjub akan paras cantiknya.

"Hyewonnie," sebut gue pelan.

"Lo kenal?" tanya Geum yang membuat gue sedikit terkejut.

"Gak, cuma Sihoon pernah cerita kalau dia suka."

"Wah tipe Sihoon banget itu cewek," takjub Geum dengan menutup mulutnya.

"Bukannya semua cewek tipe lo sama Sihoon ya," goda gue yang dibalas sentilan dahi gue.

"Apa gue harus bersaing sama Sihoon?"

"Jangan deh kalau masih mau bisa makan dengan tenang."

Akhirnya kita melanjutkan tujuan awal, yaitu parkiran.

Sesampai di parkiran gue melihat Wooseok yang diikuti 1 perempuan cantik. Bisa gue tebak kalo perempuan itu sedang mengagumi Wooseok yang dapat dilihat dari matanya.

Entah kenapa gue berhenti dan mulai memperhatikan mereka berdua yang akhirnya mulai mengobrol.

"Kak aku mau ngomong sesuatu.." ucap perempuan itu dengan sedikit malu-malu.

"Iya." Jawab Wooseok singkat, karena tampaknya dia gak berminat dalam obrolan itu.

Dan entah kenapa lagi gue semakin penasaran dan semakin melangkah maju dan bersembunyi agar denger suara mereka.

"Tapi gak disini.."

"Disini aja."

"Kak aku-"

"Suka sama gue kan?"

Gue menutup mulut gue karena tercengang, sebegitu terus terangnya Wooseok bilang seperti itu.

"Kakak sudah tau ternyata," lalu tercetak senyuman di wajah perempuan itu.

"Gue tolak ya."

"Kak tapi, waktu Mos kakak baik banget sama aku."

Sekarang Wooseok terkekeh tak percaya, "Gue baik ke semua anak kelas 1, gak ke lo doang."

Oke hati gue ikut ancur.

"Kakak kok beda banget si perilakunya," ucap nya dengan nada kecewa disana, aku jadi iba.

"Gue rasa, gue udah jadi siswa biasa kayak yang lain, jadi hak gue mau gue baik atau jahat."

"Tapi kak aku udah terlanjur sayang.." sekarang perempuan itu menangis, dan Wooseok pergi meninggalkannya tanpa rasa kasihan.

Gue bener ngerasa Wooseok lebih brengsek ketimbang Sihoon yang Playboy kelas kakap.

"Gue gak percaya Wooseok se-kejam itu sama cewek," ucapan Geum ngebuat gue kaget.

"Lo dari tadi sini?" cetus gue, karena setau gue dia sudah memasuki mobilnya.

"Iya, lo sih bikin gue ikutan kepo. Untung gue bukan cewek, gak perlu repot-repot suka sama Wooseok."

###

Author PoV

Hai guys sengaja aku upload cepet, soalnya tangan ini udah gatel hehehe.

aku cuma mau ngembangin hobi kok guys, mau suka apa enggak itu hak pribadi kalian.

semoga kalian terhibur yaa..

sebenarnya Kim Wooseok bukan pick pertama aku, tapi ntah kenapa diriku selalu terpesona dengan visulanya.

Vote dan komen yaa!!!

继续阅读

You'll Also Like

617K 7.6K 31
The bad boy's life changes when he suddenly becomes the teacher's baby...
16.6M 643K 63
Bitmiş nefesi, biraz kırılgan sesi, Mavilikleri buz tutmuş, Elleri nasırlı, Gözleri gözlerime kenetli; "İyi ki girdin hayatıma." Diyor. Ellerim eller...
BLUE BLOOD 由 ec

青少年小说

372K 14.2K 63
Anybody who is a somebody knows that the blue-blooded heirs of Queens Erlington Academy keep secrets. Never fall in love with a blue blood or you'll...
48.1K 2.2K 36
ᴅɪᴠᴇʀɢᴇɴᴛ; ᴛᴇɴᴅɪɴɢ ᴛᴏ ʙᴇ ᴅɪꜰꜰᴇʀᴇɴᴛ ᴏʀ ᴅᴇᴠᴇʟᴏᴘ ɪɴ ᴅɪꜰꜰᴇʀᴇɴᴛ ᴅɪʀᴇᴄᴛɪᴏɴꜱ.