Happy reading
.
.
.
Gun melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi. Menatap pantulan dirinya dalam cermin besar disana
Ia membuka satu persatu kancing bajunya. Lalu tertawa hambar setelah melihat banyak luka abstrak yang menempel pada tubuhnya
Gun mulai mengisi bathup dengan air hangat
Sambil menunggu bathup itu penuh, ia melucuti semua pakaian yang dikenakannya
Lalu berdiri didepan cermin dengan pisau lipat di genggaman nya
"lama tak bertemu manis" celetuk Gun pada dirinya sendiri
Ia mulai menyayatkan pisau itu pada beberapa bagian pada lengan tangan dan paha nya. Membiarkan darah segar keluar dari sana
Setelah dirasa cukup, ia meletakkan si manis miliknya diatas nakas lalu memutar keran dan merendam dirinya dalam bathup. Merasakan sensasi yang cukup untuk mengusir lelah yang ia dapat hari ini
Gun menderita self harm sejak ia masuk SMA, tekanan yang ia dapat dari kedua orangtuanya lah yang menjadi pemicu utama
Ketika orang tua nya berkelahi, Gun akan menjadi sasaran sang ayah untuk melampiaskan kekesalannya pada ibu Gun. Namun Gun hanya bisa diam. Ia bahkan tidak mengadu pada ibunya. Ia memendam semuanya sendiri
Namun karena beban yang ia pikul terlalu berat, ia memutuskan untuk menghilangkan beban itu dengan cara melukai dirinya sendiri
Gun tau yang ia perbuat adalah hal gila, tapi Gun tak peduli. Ia hanya mencari cara untuk melepaskan dirinya dari semua beban yang seolah tak pernah bosan menghampiri nya
Lalu adakah hubungan dengan cintanya yang bertepuk sebelah tangan? Well, hal itu juga memperburuk self harm miliknya
Baginya Off adalah alasan mengapa ia masih hidup saat ini, juga alasan yang membuat ia bisa mati kapan saja
Flashback
"hoi bocah! Apa yang kau lakukan di ujung situ!?" tanya Off pada seorang anak laki laki yang hendak menerjunkan dirinya dari atas gedung kampus nya
Ia pergi ke atas gedung untuk sekedar bolos, namun hal mengejutkan yang ia dapatkan
Gun tidak mendengarkan, yang ia dengar hanyalah suara pikirannya yang terus berkecamuk dalam kepalanya
'cepat akhiri rasa sakitmu' telinganya terus mendengar suara itu
Gun terus melangkahkan kakinya
Off yang melihat itu segera berlari dan menarik Gun dari belakang. Ia mengunci pergerakan Gun agar ia tak berontak
"KAU MAU MATI HAH!!!!!" bentak Off tepat di wajah Gun
Off terdiam kala mata mereka bertemu
Kosong
Itu yang ia lihat dalam mata Gun. Pandangan yang menyiratkan luka yang mendalam. Pandangan yang sarat akan kelelahan
Off tenggelam dalam mata Gun untuk beberapa saat sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya dan Gun
Ia memeluk Gun dengan erat, seolah tak mengizinkan Gun untuk berbuat hal seperti tadi
Gun hanya terdiam dalam pelukan Off
'nyaman'
Itulah yang ia rasakan
"Apa kau sudah tak memiliki alasan untuk hidup hmm?" tanya Off lembut
"....."
"jika kau tak memiliki alasan lagi, biarkan aku yang menjadi alasan mu untuk tetap hidup" lanjutnya
Tak lama kemudian ia mendengar isakan dari orang dipelukannya diiringi dengan getaran yang merambat pada tubuhnya
Off merengkuh tubuh Gun dengan hati hati, lalu mengusap punggungnya pelan
Ia tak tau hal gila apa yang tengah bersarang dalam otaknya saat ini. Yang ia tau adalah perasaan mengasihani yang begitu besar pada sosok yang tengah ia peluk
Keheningan tercipta diantara mereka
"Off!!" panggil seorang pria yaitu Tay
"Off!!!!"
"Off dimana kau!!"
"O—" belum selesai ia meneriaki nama Off tiba tiba ia sudah melihat sahabatnya tengah terduduk dengan seorang laki laki di pelukannya
Off yang melihat Tay ingin melontarkan pertanyaan pun langsung memberikan gestur untuk diam dengan jari telunjuknya
Ia menghentikan usapan pada punggung Gun kala tangis Gun mereda. Membiarkan Tay untuk melihat keadaan Gun
'Indah'
Itu kesan pertama nya saat melihat Gun
Tay merendahkan diri,mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi diantara Off dan pria imut itu
"hei" mulainya "Namaku Tay" lanjut Tay sambil mengusap lembut bahu Gun dan mengulurkan tangannya
"namaku Gun" jawab Gun, ia tak balas menjabat tangan Gun melainkan malah memeluk off kembali dan menyembunyikan dirinya di perpotongan leher Off
Mereka terdiam beberapa saat sampai akhirnya Gun menyadari sesuatu
"lalu kau siapa?" tanya Gun pada Off. Ia melepaskan pelukannya dan mendongak untuk melihat wajah Off
"aku Off" jawab Off singkat
"hei" Off memanggil Gun yang menundukkan kepalanya "mulai sekarang, jika kau tak memiliki alasan untuk hidup atau saat keinginan mu untuk mati lebih besar. Ingatlah aku. Aku akan menjadi alasan untukmu tetap hidup"
Flashback End
Gun segera beranjak dari bathup ketika merasa tubuhnya mulai kedinginan
Ia menyambar handuk miliknya dan segera keluar dari kamar mandi setelah membersihkan bercak darah disana
Menaruh manis miliknya pada tempatnya semula dan segera berpakaian
Sebelum itu ia menempelkan banyak plester pada luka luka barunya, membuat Gun selalu terpaksa tak bisa memakai baju lengan pendek. Membuat Gun selalu memakai baju lengan panjang yang selalu kebesaran
Mungkin bagi sebagian orang itu disebut style, tapi sebenarnya tidak bagi Gun
Ia seperti itu karna itu satu satunya cara agar orang lain tak bisa melihat lukanya,agar orang lain berfikir bahwa ia baik baik saja
Gun sedikit bersyukur kala banyak teman kampus yang memuji gaya berpakaian Gun yang cocok dengan tubuh kecil miliknya
Katanya Gun cukup manis ketika pria pendek itu seakan tenggelam dalam pakaiannya
Itu membuat Gun tidak perlu repot repot berpikir ketika mereka mengajukan pertanyaan pertanyaan seputar bajunya yang kebesaran
Gun merebahkan dirinya diatas kasur lalu mengecek handphone nya
Mendapati tujuh pesan dari Tay yang belum ia buka
P'Tay
Hai nong, aku sudah sampai.
P'Tay
Jangan lupa untuk mengisi perut mu okay
P'Tay
Jangan lupa juga beristirahat
P'Tay
P
P'Tay
P
P'Tay
Hoi nong, kenapa tak membalas pesanku? Apa kau sudah tidur?
P'Tay
Baiklah,mungkin kau sudah tidur nong. Mimpi indah nong. Besok jangan bangun terlambat okay,aku dan Off akan menjemput mu😘"
Gun tersenyum setelah membaca pesan dari Tay
Ia memposisikan letak nyaman nya dan menarik selimut sebelum berkata
"selamat tidur phi Tay, selamat tidur phi Off"
Tbc(?)
Ntar kalo jelek aku unpublish aja pokoknya:'')
Maklumi kesalahanku ya
020619